LP Askep Asma Umur Anak Sekokolah Maria Marningsi Malo Dan Clara Ata Jeju
LP Askep Asma Umur Anak Sekokolah Maria Marningsi Malo Dan Clara Ata Jeju
Oleh :
KELOMPOK 12
1. MARIA MARNINGSIH MALO (2018610070)
2. .CLARA ATA JEJU (2018610069)
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
Politeknik Kesehatan Kendari. Dalam penyusun Karya Tulis Ilmia ini peniliti
banyak mendapatkan bimbingan dari ibu Rusna Tahir , S.Kep, Ns, M.Kep selaku
dosen pemimbing I dan ibu Sitti Muhsinah, M.Kep, Sp.KMB selaku dosen
Karya Tulis Ilmiah ini dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat penulis sesuaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
vii
4). Ibu/Bapak Staf Dosen Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan
5). Pihak RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah banyak
6). Terimakasih kepada yang teristimewah kedua Orang Tua yang saya
banggakan dan saya sayangi lebih dari apapun, Bapak Kasimudin dan Ibu
dorongan, pengorbanan yang begitu besar dan, selalu menjadi inspirasi bagi
peneliti, dan dukungan baik dalam bentuk material maupun moral, dan doa
Diploma III Keperawatan hingga pada tahap penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
7). Kepada kedua kakak yang saya sayangi Intan Asmarani, S.Kep dan ismanto
dan bantuan dana sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
8). Terimah kasih kepada calon ipar Yanti Yarham Bachmid. S.Agr telah
9). Sahabat senasib dan seperjuangan yang tak akan terganti dan terlupakan
kalian, Mudzakiroh, Amd. Kep, Putri Aningsi Amd. Kep, dan Nurul Aziizah,
Amd. Kep, yang selama 3 tahun ini bersama, susah senang, saling membantu
saling memotivasi, hingga tahap ahkir ini kita dapat bersama-sama meraih
viii
10). Buat keluarga besar terimah kasih atas dukungan dan semangatnya dalam
11). Buat seseorang yang spesial Abdurrahman At tin, Amd.Kep terimakasih atas
12). Sahabat kesayangan saya Angriani Melinda Bahmid. S.Sos sudah memberi
13). Terimah kasih kepada teman-teman Perawat Mudah kelas B angkatan 2015
14). Terimah kasih untuk semua pihak yang tidak dapat peniliti sebutkan satu
Ilmiah.
15). Terimah kasih kepada Nn.T dan keluarga yang telah bekerja sama dengan
ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik, masukan dan arahan senantiasa
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermamfaat bagi semua pihak. Ahkir kata
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KEASLIAN PENELITIAN...................................................................................iv
HALAMAN MOTO..............................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
HALAMAN ABSTRAK.......................................................................................x
DAFTAR ISI.........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penulisan Studi Kasus...................................................................6
D. Manfaat Penulisan Studi Kasus.................................................................6
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian Umum...............................................................................8
2. Diagnosa Keperawatan........................................................................10
3. Intervensi Keperawatan`......................................................................11
4. Implementasi Keperawatan.................................................................11
5. Evaluasi...............................................................................................13
B. Konsep Dasar Asma Bronkial................................................................13
xii
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Hasil Penelitian..........................................................................................44
1. Pengkajian...........................................................................................44
2. Diagnosa Keperawatan........................................................................45
3. Intervensi Keperawatan.......................................................................47
4. Implementasi Keperawatan.................................................................50
5. Evaluasi Keperawatan.........................................................................61
B. Pembahasan Studi Kasus............................................................................61
1. Pengkajian...........................................................................................61
2. Diagnosa..............................................................................................63
3. Intervensi.............................................................................................64
4. Implementasi.......................................................................................66
5. Evaluasi...............................................................................................68
C. Keterbatasan Penelitian..............................................................................69
A. Kesimpulan................................................................................................70
B. Saran..........................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................73
LAMPIRAN ........................................................................................................
xiii
ke-tiga...............................................................................................................52
xv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Naga, 2012). Asma adalah penyakit dengan karakteristik sesak napas dan
wheezing, dimana frekuensi dan keparahan dari tiap orang berbeda. Kondisi
ini akibat kelainan dari jalan napas di paru dan memengaruhi sensitivitas
saraf pada jalan napas sehingga mudah teriritasi. Pada saat serangan, alur
aliran udara yang masuk ke paru (Rosalina, 2015). Penyakit asma adalah
(Haryanto, 2014).
anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai berat,
bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. Lebih dari seratus juta penduduk
anak (GINA, 2006). Asma biasanya dikenal dengan suatu penyakit yang
Gejala asma sering terjadi pada malam hari dan saat udara dingin,
biasanya dimulai mendadak dengan gejala batuk dan rasa tertekan di dada,
disertai dengan sesak napas (dyspnea) dan mengi. Batuk yang dialami pada
penderita asma adalah berupa batuk kering, paroksismal, iritatif, dan non
selalu lebih sulit dan panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien
penduduk dunia menderita asma. Bahkan jumlah ini diperkirakan akan terus
Depkes RI (2008) menyebutkan bahwa pasien asma sudah mencapai 300 juta
orang diseluruh dunia dan terus meningkat selama 20 tahun belakangan ini.
Apabila tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka diperkirakan akan
terjadi peningkatan.
Hampir 44 juta penduduk di Asia Timur atau daerah Pasifik
variasi yang besar di daerah itu. Para ahli percaya bahwa peningkatan
3,53%, Kota Kendari 3,29%, dan Kota Bau-Bau 6,69%. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra pada tahun 2015 bahwa
penyakit Asma Bronkial berjumlah 1,613 kasus yang terjadi di rumah sakit,
jumlah kasus asma bronkial sebanyak 104 kasus. Sedangkan pada tahun
sulit saat ekspirasi (Guyton & Hall 2006 dalam Widodo, 2012). Sehingga
94% melalui masker Rebreathing mask (RM) atau non Rebreathing mask
(NRM) maupun kanul nasal sesuai dengan kebutuhan dari pasien itu sendiri.
peningkatan kadar PCO2 dalam tubuh pada pasien dengan asma. Walaupun
pemberian terapi oksigen digunakan secara sering dan luas dalam perawatan
monitoring, dan evaluasi terapi tidak sesuai (Perrin et al, 2011). Oksigen
(O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
paling utama dan sangat vital bagi tubuh (Fatmawati, 2009 dalam Widodo,
farmakologi terdiri dari inhalasi nebulizer, suction, terapi oksigen, dan terapi
(Hasanah, 2016).
oleh pasien tanpa menggunakan biaya dan dapat dilakukan secara mandiri di
atau bermakna sebelum dan sesudah perlakuan batuk efektik pada pasien
RS Baptis Kediri.
penulis merasa tertarik melakukan studi kasus yang akan disusun sebagai
Sulawesi Tenggara.”
B. Rumusan Masalah
1 Tujuan umum
2 Tujuan khusus
asma bronkial.
1. Bagi Masyarakat
Asma Bronkial.
3. Bagi Penulis
Asma Bronkial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kiat keperawatan berbentuk layanan bio, psiko, sosial, dan spiritual secara
2008).
1. Pengkajian Umum
didapat dari klien (sumber data primer), data yang didapat dari orang lain
a) Pengumpulan data
yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
(Hidayat, 2012).
Jenis data dalam pengkajian adalah data Objektif, yaitu data yang
misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit. Sedangkan Data
Subjektif yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien,
atau dari keluarga pasien/saksi lain. Mengeluh kepala pusing, nyeri dan
mual (Hidayat, 2012). Adapun fokus dalam pengambilan data anatra lain :
b) Analisa data
Somarti, 2012).
c) Perumusan masalah
asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan
2. Diagnosa Keperawatan
a) Pengertian
berikut :
1) Aktual, yaitu menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data
3. Intervensi Keperawatan
dipisahkan.
4. Implementasi Keperawatan
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
a) Tahap 1:
perencanaan.
b) Tahap 2:
interdependen.
c) Tahap 3 :
5. Evaluasi
kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Pernyataan evaluasi
terdiri dari dua komponen yaitu data yang tercatat yang menyatakan kasus
1 Pengertain
rangasangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap, dan bahan
gangguan asma bisa dtang secara tiba-tiba jika tidak dapat mendapatkan
normal. Keadaan ini pada orang-orang yang rentang terkena asma mudah
menjadi alerg, idiopatik, dan nonalergik atau campura (mixed) antara lain :
a) Asma alergik/Ekstrinsik
mencetus serangan asma. Bentuk asma ini biasanya di mulai sejak kanak-
kanak.
drai asma idiopatik atau non nalregik menjadi lebih berat dan sering kali
atau nonalergik.
dasar gejala asma yaitu inflamasi dan respon saluran nafas yang berlebihan
(esudasi plasma dan edema), dolor (rasa sakit karena rangsagan sensori),
(debu, kapuk, tunggau, sisa serangga mati, bulu binatang, serbuk sari, bau
asap, uap cat), makanan (putih telur, susu sapi, kacang tanah, coklat, biji-
Gejala asma terdiri atas triad, yaitu dipsnea, batuk dan mengi.
Gejala yang disebutkan terakhir sering dianggap sebagai gejala yang harus
ada (sine qua non), data lain terlihat pada pemeriksaan fisik (Nurarif &
kusuma, 2015).
oleh limfosit T dan B serta diaktifkan oleh interaksi antara antigen dengan
molekul IgE dengan sel mast. Sebagian besar allergen yang mencetus asma
tersebut harus tersedia dalam jumlah banyak untuk periode waktu terentu.
khususnya terjadi pada orang dewasa, walaupun keadaan ini juga dapat
dilihat pada masa kanak-kanak. Masalah ini biasanya berawal dari rhinitis
polip nasal. Baru kemudian muncul asma progresif. Klien yang sensitive
Setelah menjalani terapi ini, toleransi silang juga akan terbentuk terhadap
agen anti-inflamasi non-steroid. Mekanisme yang menyebabkan
peningkatan reaktivitas jalan nafas dan hal tersebut harus dihindari. Obat
sulfit dan sulfat klorida, yang secara luas dignakan dalam industri makanan
obstruksi jalan nafas akut pada klien yang sensitive. Pajanan biasanya
ini, seperti salad, buah segar, kentang, karang, dan anggur (Irman Somarti,
2012)
anafilaktoksin. Hasil ini dari reaksi tersebut adalah timbulnya tiga gejala,
: (Somantri, 2009).
1) Saatnya serangan
7 Komplikasi
a) Gagal napas.
b) ZSDR5Bronkhitis.
g) Atelektasis.
C. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Asma Bronkial
1 Pengkajian
a. Biodata
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
paroksimal).
keluarganya.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
posisi duduk.
lainnya.
pergerakakan dada.
pernapasan.
(I) dan fase eksifirasi (E). Rasio pada fase ini normalnya 1 : 2.
2) Palpasi
ketika berbicara
3) Perkusi
berisi darah.
4) Auskultasi
vesikular.
dan crackles.
dan bronkospasme.
(2015).
1) Batasan karateristik
a) Batuk yang tidak efektif
d) Sianosis
f) Dispneu
h) Gelisah
3) Fisiologi
a) Asma
b) Infeksi
dalam btas normal, serta saturasi oksigen dan PCO 2 dalam keadan
normal.
tutpi bulu yang kasar dan bermuara kerongga hidung dan rongga
udara yang masuk melalui hidung oleh bulu yang ada dalam
dilembabkan.
faring yang terdiri atas bagian dri tulang rawan yang di ikat bersama
garis tengah.
4) Epiglottis. Epiglottis merupakan katub tulang rawan yang bertugas
tersusun atas enam belas sampai dua puluh lingkaran tidak lengkap
dari trakea yang terdi atas dua percabangan kanan dan kiri. Bagian
kanan lebih lebih pendek dan lebar dari pada bagian kiri yang
memiliki tiga lobus atas, tengah, dan bawah, sedangkan bronkus kiri
lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari bolus atas dan
bawah.
cairan surfaktan. Paru terdiri atas dua bagian paru kiri dan paru
kanan. Pada bagian tengah organ ini terdapat organ jantung beserta
pembulu darah yang berbentuk kerucut, dengan bagian puncak
disebut apeks.
3. Proses Oksigenasi
a. Ventilasi
b. Difusi gas
dan konsentrasi.
c. Transportasi gas
(65%).
a. Saraf otonomik
yang terdapat dalam hawa perpasan, bulu binatang, serbuk benang sari
bersin bila terdapat rangsangan di daerah nasal, batuk bila bila saluran
pernafasan bagian atas, pada asma bronkiale dan rhinitis bila terdapat
d. Perkembangan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat pada bayi usia premature, yaitu
e. Lingkungan perilaku
f. Perilaku
dan lain-lain.
a. Hipoksia
lebih dari 24 kali per menit. Proses ini terjadi karena paru dalam
dari 10 kali per menit. Pola ini dapat ditememukan dalam keadan
duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang
efektif, dapat disebabkan oleh sekresi, dan batuk tidak efektif karena
Tanda klinis yang dapat terjadi pada obstuksi jalan napas adalah
d. Pertukaran Gas
dari paru kejaringan akibat rasio ventilasi perfusi tidak baik, anemia,
adalah dyspnea pada usaha napas, napas dengan bibir pada fase
sianosis.
(Hidayat, 2012).
pneumonia.
1. Cuci tangan.
kedepan.
8. Istirahat.
1. Tahap PraInteraksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
3. Tahap Kerja
e. Mempersiapkan pasien
abdomen
otot
o. Merapikan pasien
4. Tahap Terminasi
c. Mencuci tangan
Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Subyek studi dalam kasus ini adalah pasien asma bal dengan
1. Kriteria Inklusi
2010).
afektif.
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok.
klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 juli 2018 s/d 25 juli 2018 di
F. Pengumpulan Data
sebagai berikut :
1. Pengkajian meliputi
kesehatan pasien.
2. Observasi
lakukan tindakan
setelah melakukan pengkajian data yang didapatkan data kesehatan dan data
tanggal 21 juli 2018 pada jam 05.15 WITA dengan keluhan sesak napas
Asma Bronkial.
sesak napas dan batuk berdahak. Waktu timbulnya serangan sesak sering
terjadi tiba-tiba dan terjadi di malam hari, klien juga mengatakan pada
saat tidur malam posisi yang di gunakan yaitu posisi stengah duduk,
debu, dan ketika serangan terjadi gejala lain yang di timbulkan yaitu
pilek dan batuk berdahak. Nn.T juga mengatakan ketika batuk sulit
2. Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan pertukaran gas
2.intoleransi aktivitas
44
3.Intervensi Keperawatan
secara bertahap
Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Ajarkan srategi koping untuk
megurangi kelelahan
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Memonitor
D.0003 18 April 2021 10.00 Nn T mengatakan
frekuensi,irama,kedalaman
Gangguan sesak
dan upaya nafas
pertukaran gas
Memonitor pola nafas
seperti (bradipnea,takpnia)
Memonitor kemampuan
batuk efektif
Memonitor adanya
produksi sputum
Memonitor adanya
sumbatan jalan nafas
berkurang, Nn T
mengatakan
masih batuk
beradahak,
Objektif :
Keadan Umum
mulai membaik
,Nampak batuk
berdahak,nampak
tidak sesak.
Tekana
Darah :
100/60
mmHg,
Respirasi : 26
kali permenit.
Nadi : 98 kali
permenit.
Suhu : 36,30C,
terdapat bunyi
suara napas
tambahan,
(ronchi),
sputum
berkurang dan
berwarna
putih
5.Evaluasi keperawatan
Hari tanggal jam No .diagnosa Evaluasi
D.OO56 Intoleransi aktivitas S: Nn T mengatakan masih
merasa sesak, Nn T
mengatakan masih batuk dan
sulit untuk mengeluarkan
dahak
O: Keadaan umum , lemah,
Nn. T Nampak sesak, Nn T
nmapak batuk berdahak.
Sputum kental dan berwarna
kuning pernapasan cepat
terdapat bunyi suara napas
tambahan (ronchi).
Tekakan darah : 1O0/80
MmHg
Respasi 28 kali permenit
Nadi : 90 kali permenit
Suhu : 36,50C
A: Masalah belum teratasi
P:lanjut intervensi
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Nn.t
Umur : 19 tahun
pendidikan : SMA
pekejaan : pelajar
tanggal masuk : 17 april 2021
No. Register : DM.115
Alamat :mataiyang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : islam
Hub. Dengan Klien : Istri
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
2. Pasien menyatakan sesak
3. Riwayat Kesehatan sekarang
Tanggal 16 2021pasien merasakan sesak na/as dan batuk. Pasien kemudian memeriksakan diri
ke dokter umum
dokter yang memeriksa menyanlurkan untuk rawat inap untuk
perawatan lebih lanut dengan keluhan sesak nafas batuk berdahak tetapi tidak disertai lendir
darah. pada saat dilakukan pengkaian pasien
mengeluh sesak na/as batuk berdahak terpasang < 2 2 liter5menit. 8asien terlihat lemah wajah
pucat respirasi 32 75menit.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
sebelumnya pasien pernah opname di R&U sebanyak 1 kali
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti
yang diderita pasien tidak ada yang mempunyai riwayat menular atw keturunan.
C. Pengkajian fungsional
Pola pernafasan :
sebelum sakit : pasien tidak mengalami gangguan nafas /frekuensi nafas normal.
selama sakit : pasien mengalami sesak nafas /frekuensi nafas 32 menit
pasien sesekali bertanya kepada perawat tentang penyakitnya komplikasi tanda maupun segalanya.
D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
a. penampilan : lemah dan terlihat sulit dalam bernafas
b. Kesadaran : composmentis
2. tanda tanda vital
c. mata : simetris
pendengaran.
perdarahan.
nyeri telan.
. Dada
a. paru -paru
b. jantung
dada : simetris
6. Abdomen
: bersih datar tidak ada luka bekas insisi dan tidak adabenjolan : peristaltik usus
20 kali menit
: tidak ada nyeri tekan tidak ada pembesaran hepar se : tympani
C. genetalia
3. ekstermitas
superior : lengkap tidak ada odema alat tidak ada luka rentang
gerak pada tangan kiri terpasang infus 20 tetes5menit bersih.
b. Interior : lengkap tidak ada luka odena alat rentang
kokoh sirkulasi dan pengisian kapiler baik kapilary kuran$ dari 2 detik.
58
ANALISA DATA:
1..DO :Nn,t mengatakan batuk bercampur lendir berwarna Udara tidak teratur Intoleransi aktivitas Gangguan
putih kadang dingin kadang Pertukaran gas
panas,sering merasa
-sesak nafas sesak saat beraktivitas
2.DO:pasien menyatakan sesak nafas,pasien tampak susah Udara terlalu dingin Gangguan Pertukaran gas
bernafas
-terdengar whezing
- RR 32 75menit
Prioritas masalah :
1.intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen
2.gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
terapeutik :
atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
dokumentasikan hasil
pemantauan
edukasi :
jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
informasikan hasil
pemantauan jika perlu
Memonitor
D.0003 18 April 10.00 Nn T mengatakan
frekuensi,irama,kedalaman
Gangguan 2021 sesak
dan upaya nafas
pertukaran
Memonitor pola nafas
gas
seperti (bradipnea,takpnia)
Memonitor kemampuan
batuk efektif
Memonitor adanya
produksi sputum
Memonitor adanya
sumbatan jalan nafas
berkurang, Nn T
mengatakan
masih batuk
beradahak,
Objektif :
61
Keadan Umum
mulai membaik
,Nampak batuk
berdahak,nampak
tidak sesak.
Tekana
Darah :
100/60
mmHg,
Respirasi : 26
kali permenit.
Nadi : 98 kali
permenit.
Suhu : 36,30C,
terdapat bunyi
suara napas
tambahan,
(ronchi),
sputum
berkurang dan
berwarna
putih
Evaluasi keperawatan
Hari tanggal jam No .diagnosa Evaluasi
D.OO56 Intoleransi aktivitas S: Nn T mengatakan masih
merasa sesak, Nn T
mengatakan masih batuk dan
sulit untuk mengeluarkan
dahak
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, W. (2017). Asuhan keperwatan dengan masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
63
dengan diagnosa medis : Asma Di ruang barokah. RS PKU Muhamadia Gombong. Eprints-Respiratory
Siftwafe.
20A01401992.pdf
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. (2014). Indeks Pembangunan Kesehatn
%20APRIANI%20NIM.% 20A01401992.pdf.
Hasana, R. (2016). Askep Klien dengan Gangguan Pemenuhan Kebetuhan O2 pada penderita Asma Bronkial Di RSUD
. Prof. DR. Soekardar Mojosari, Reposetory. Poltekes Majapahit. Retrived maret 16, 2018.
http://www.repository.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/PUB- KEP/article/view/830/631