Anda di halaman 1dari 15

CORPORATE GOVERNANCE & ETIKA

SIFAT DASAR AKUNTANSI DAN KESULITAN UTAMA


ETIKA: PENGUNGKAPAN YANG SEBENARNYA &
PERILAKU ETIS DALAM AKUNTANSI: APA ITU ETIKA?

Di susun oleh:

Arda Raditya Tantra 12030115410040


Bagus Unang Saputra 12030115410029
Daffa Grawira Jyesta 12030115410015

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2016
CHAPTER 1

SIFAT DASAR AKUNTANSI DAN KESULITAN UTAMA ETIKA:


PENGUNGKAPAN YANG SEBENARNYA

Permasalahan yang melingkupi kasus Enron/Arthur tahun 2001-2002 tidaklah unik


dalam industri akuntansi. Dari dulu sudah banyak masalah-masalah dan intrik yang terjadi di
dunia akuntansi. Permasalahan-permasalahan di dunia akuntansi itu seperti:

a. “numbers game” merupakan istilah untuk memanipulasi data akuntansi untuk


menghasilkan laporan yang sesuai keinginan.
b. Manajer mengalami tekanan besar untuk memenuhi harapan pasar.
c. Terjadinya “audit failure” yang dilakukan oleh auditor. Seharusnya auditor bisa
memperlihatkan gambaran sesungguhnya tentang perusahaan sesuai dengan
GAAP.
d. bisnis yang baru mulai menghadapi dua pilihan, bersikap jujur atau jangan
bermain jujur. Disinilah peran auditor untuk melihat kecurangan yang dilakukan
manajer (aggresive accounting).

Laporan keuangan seharusnya akurat dan berguna bagi masyarakat dan bisa
digunakan untuk membuat keputusan yang rasional. Tapi apa yang ditampilkan tidak selalu
akurat. Mereka cenderung untuk menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan
keinginan, seperti “meeting one’s number” atau “smoothing out quartely reports”. Dari sini
bisa dilihat banyak isu etika yang berkaitan dengan akuntansi. Lalu apa sebenarnya akuntansi
itu.

I. Sifat Akuntansi

Akuntansi adalah suatu teknik dan praktik seni yang aslinya dikembangkan untuk
membantu orang untuk menelusuri transaksi ekonomi. Akuntansi memberikan gambaran
keuangan kepada orang-orang yang berkepentingan, seperti investor, pemerintah, kreditor,
dan lainnya. Akuntan menyediakan informasi yang bisa digunakan dengan berbagai cara.
Manajer organisasi menggunakannya untuk membantu pereencanaan dan pengendalian dalam
operasional organisasi. Pemilik, manajer, lenders, supplier, pegawai, dan lainnya
menggunakannya untuk membantu memutuskan berapa banyak waktu dan uang disediakan
untuk perusahaan. Pemerintah menggunakannya untuk menentukan berapa banyak pajak
yang harus dinayar organisasi. Oleh karena itu akuntan memiliki kewajiban untuk
menyediakan gambaran perusahaan sebenarnya.

Akan tetapi, gambaran keuangan yang disediakan akuntan hanya untuk memenuhi
kepentingan segelintir orang yang membayar mereka, daripada menyediakan informasi
keungan untuk pihak yang lebih banyak. Misalnya: untuk tujuan pajak, laporan keuangan
terlihat buruk. Dan untuk kredit, laporan keuangan dibuat sebaik mungkin.

Ada empat laporan yang dibuat manajer, yaitu: neraca, lap. Laba rugi, lap. Perubahan
modal, dan lap. Arus kas. Mengembangkan jenis laporan ini adalah suatu bentuk seni yang
melibatkan keahlian, judgment, teknik, dan pengaplikasian prinsip-prinsip untuk menentukan
setiap elemen dalam laporan keuangan. Contohnya: kadang aset dan kewajiban terlihat benar,
tapi suatu saat untuk suatu kondisi tertentu, elemen ini dipengaruhi oleh tekanan situasi.
Walaupun ada GAAP yang mengatur, ada waktunya prinsip-prinsip ini tidak sesuai dengan
situasi dan pertimbangan individual dibutuhkan disini.

Pada sebuah artikel, manjer T Rowe Price’s, Richard P. H, menyatakan banyak cara
akuntan untuk menghadapi pasar modern saat ini, dimana perusahaan lebih fokus pada laba
daripada nilai aset itu sendiri. Howard menyatakan, menulis aset yang rendah, mengurangi
nilai buku perusahaan, walaaupun hasilnya adalah laporan dengan laba yang besar.

Pada element aset dan kewajiban dan element ekuitas di neraca, terdapat
pertimbangan antara apa yang diharapakan untuk dikonsumsi dan apa yang harus dijadikan
kas? Beberapa item tersebut dapat dimanipulasi dan dilaporkan dengan berbagai cara untuk
menentukan ekuitas apa yang menjadi hak pemilik.

Selain neraca, ada lagi bentuk laporan lain, seperti lap. Laba rugi, lap. Perubahan
modal, dan lap. Arus kas. Bagaimanapun untuk menyiapkan laporan tersebut tidak lepas dari
kegiatan mempercantik laporan yang menunjukan gambaran yang tidak sebenarnya tentang
keuangan perusahaan. Contohnya: elemen laba ditahan terlihat lebih substansial dari yang
sebenarnya. Bagaimanapun kegiatan seperti “cooking the books” dan “creative accounting”
adalah kegiatan yang tidak etis. Dan kegiatan “aggresive accounting” dan “pro forma
accounting” terlihat lembut, tetapi untuk beberapa kasus, ini menunjukkan sedikit keterus
terangan dalam menggambarkan situasi keuangan perusahaan.
II. Etika pengungkapan

Isu etika untuk menyampaikan yang sebenarnya dan pengungkapan adalah isu yang
kompleks untuk para akuntan. Mengapa dan sejauh mana akuntan berkewajiban secara etis
untuk mengungkapkan keadaan yang sebenarnya? Untuk menjawab hal ini, ada tiga situasi
yang menunjukkan hal ini : “pertama, bagaimana akuntansi dilibatkan dalam kegiatan
pertukaran, seperti penjualan; kedua, bagaimana pertukaran dan penjualan sebagai transaksi
pasar; dan ketiga, apakah kurangnya pengungkapan dalam transaksi pasar sudah biasa
diselingi dengan kebohongan.

Akuntansi mengembangkan informasi yang akan digunakan. Jika informasinya benar


dan dapat dipercaya, tidak ada isu etika disana. Tapi jika informasi mengajak orang untuk
berprilaku untuk suatu hal, atau tindakannya membahayakan atau menguntungkan orang
yang memberi atau menerima informasi tersebut, maka disinilah pentingnya etika.
Memberikan informasi sudah terlihat seperti kegiatan jual beli. CEO menjual kepada dewan
atau pemegang saham laporan keuangan yang baik. Sementara itu CEO memperlihatkan
kepada IRS (perpajakkan) gambaran yang berbeda. Karena akuntansi terlibat dalam
menyediakan produk yang akan dijual, akuntansi masuk dan mempengaruhi transaksi di
pasar.

Penting bagi kita bahwa kebohongan tidak sama dengan mengatakan sesuatu secara
salah. Contohnya: kadang orang bisa berbuat salah atau salah ngomong. Di kasus tersebut
mereka mengatakan sesuatu yang salah, tapi tindakan mereka dapat dikategorikan sebagai
berbohong. Inti dari kebohongan dapat dilihat dari tujuannya, yang menunjukkan tingkah
laku seseorang. Seperti pada kasus Enron, dimana para direksi Enron memanipulasi laporan
keungan untuk meningkatkan saham mereka.

Deceptive sale adalah aktivitas yang tujuannya untuk memperoleh pembeli agar
pembeli melakukan apa yang diinginkan oleh penjual dan pembeli tersebut mungkin tidak
akan mau melakukannya jika mereka mengetahui kebenarannya. Dari kasus ini, terlihat ada
kecurangan dan menyalahi aturan pasar yang seharusnya menyediakan informasi penuh, tapi
yang lebih penting adalah pandangan moral. Membohongi pembeli adalah tindakan yang
tidak adil dan tidak bermoral, dan ini sering disebut dengan eksploitasi atau manipulasi.
Apakah kegagalan untuk mengungkapkan menjadi pertimbangan? Beberapa orang
mengatakan “tidak mengungkapkan bukanlah kebohongan, hanya tidak mengatakan”. Tapi,
kegiatan untuk menahan informasi atau mewarnai informasi agar orang melakukan sesuatu
yang diinginkan sama saja dengan kegiatan deceptive.

Lalu, pertanyaanya, berapa banyak yang harus diungkapkan oleh akuntan? Apakah
harus mengungkapkan segala sesuatunya? Sesuai dengan prinsip seorang salesman yang
efektif dimana dia tidak mengungkapkan sesuatu yang negatif dan tidak mengungkapkan
sesuatu yang bersifat jangka pendek. Bagaimanapun bisnis menjual sesuatu dan bisnis
menawarkan sisi-sisi baik dari perusahaanya. Akan tetapi, perlu digarisbawahi, pemangku
kepentingan wajib mengetahui kecacatatan yang terjadi di perusahaan, agar bisa memperoleh
keputusan yang lebih benar. Jika kita menahan informasi karena kita takut orang akan berbuat
sesuatu yang mungkin merugikan perusahaan, maka itu disebut dengan manipulasi. Jika kita
tidak mengungkapkannya, harus ada alasan yang jelas mengapa kita berbuat seperti itu.

Ada sebuah contoh tidak mengungkapkan karena satu situasi, misalnya: jika seorang
teman mengatakan bagaimana kabarmu? Kamu tidak perlu mengungkapkan bahwa kabarmu
sedang tidak baik. Itu adalah contoh sosial yang tidak perlu diungkapkan, dan ini diterima
karena di kasus tersebut kita tidak sedang mengubah behavior seseorang atau tidak ada orang
yang diuntungkan dari masalah tersebut. Inilah yang disebut dengan kebohongan putih. Jika
seseorang melakukan kecurangan untuk suatu kebenaran karena alasan yang bsia diterima, ini
bukanlah memanipulasi tingkah laku orang tersebut.

III. Laporan Keuangan

Securities and Exchange Commission (SEC) mengawasi laporan keuangan perusahaan.


Laporan keuangan disiapkan oleh perusahaan akuntan. Dan pengungkapan seperti apakah dan
persyaratan audit yang dihadapi auditor? Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen, dan keyakinan terhadapnya diberikan oleh auditor independen. Adapun
keyakinan yang diberikan auditor melingkupi:

 Pendapatan bersih.
pendapatan bersih menunjukkan perubahan dalam sebuah perusahaan kekayaan,
selama periode waktu, dari semua sumber Selain suntikan atau penarikan dana
investasi.
 transaction approach
Pendekatan ini mengakui sebagai pendapatan hanya mereka peningkatan kekayaan
(yang boleh dibuktikan) dari data yang berkaitan dengan transaksi yang sebenarnya
yang telah terjadi dengan orang-orang di luar perusahaan. Pendekatan tidak
mengenali, misalnya, kekayaan yang keuntungan perusahaan jasa dengan
mempekerjakan karyawan baru yang dinamis yang akan menghasilkan laku
komoditas.
 Recognition of income
Ini melibatkan perkiraan Pendapatan dan biaya perkiraan. Akuntan harus
memperkirakan persentase penjualan kotor, mengakui bahwa untuk beberapa barang
pembayaran akan tidak pernah diterima. Perkiraan biaya didasarkan pada sejarah
biaya sumber daya yang dikonsumsi. Dengan demikian, pendapatan bersih sama
dengan perbedaan antara nilai yang diterima dari penggunaan sumber daya dan biaya
sumber daya yang dikonsumsi dalam proses.
 historical cost depreciation Untuk menentukan nilai aset, hal ini diperlukan untuk
terdepresiasi beberapa item. Ada beberapa rumus depresiasi, termasuk namun tidak
terbatas pada modifi ed dipercepat biaya sistem pemulihan, dipercepat biaya
pemulihan sistem, metode straightline, ganda metode saldo menurun, dan jumlah dari
tahun digit metode. Yang ini menggunakan akuntan akan tentu mempengaruhi
gambar perusahaan ' s kesan bacalah urusan.
 examples of formulas. Untuk menentukan biaya barang yang dijual, akuntan dapat
menggunakan salah satu dari beberapa metode pengukuran: FIFO () (kesan pertama
di, kesan pertama keluar). Di FIFO, biaya barang yang dijual sama dengan biaya total
kumpulan berbagai barang-barang yang tersedia, dimulai dengan kumpulan tertua
dalam persediaan. (b) LIFO (terakhir di, kesan pertama keluar). T dia berlawanan dari
FIFO, LIFO berarti bahwa yang paling baru-baru ini membeli item dicatat sebagai
dijual kesan pertama. (c) biaya rata-rata. Dalam metode ini, diasumsikan bahwa biaya
persediaan didasarkan pada biaya rata-rata barang yang tersedia untuk dijual selama
periode pelaporan. Biaya rata-rata ditentukan dengan membagi total biaya barang-
barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual.
IV. Memenuhi tanggung jawab akuntansi

Tujuan utama akuntan adalah untuk memperlihatkan gambaran keuangan di


organisasi, akuntan juga memiliki peran lain, yaitu:

a. auditing

Peran paling penting adalah peran akuntan independen (auditor). Auditor fungsi adalah untuk
menentukan bahwa perkiraan organisasi didasarkan pada rumus yang tampak wajar dalam
terang bukti apapun tersedia dan untuk melihat bahwa formula mereka diterapkan secara
konsisten dari tahun ke tahun – dengan demikian, untuk memastikan aplikasi yang masuk
akal dan konsisten.

b. managerial accounting

Peran kedua untuk akuntan adalah managerial accounting. Bisnis perlu controller dan auditor
internal. Misalnya, mereka perlu akuntan yang perannya adalah untuk memberikan gambar
yang paling akurat dari organisasi ekonomi negara sehingga perusahaan dapat mungil FL
ourish. Tanggung jawab utama akuntan adalah perusahaan, tetapi jika perusahaan ' s papan,
manajer dan pemegang saham di nformasi s s salib-p, akuntan adalah confl icted. ICT confl
ini membentuk dasar untuk banyak masalah etis.

c. tax accounting

Peran ketiga untuk akuntan adalah penentuan kewajiban pajak untuk klien, baik individu
maupun perusahaan.

d. financial planning

akuntan sedang terlibat dalam keempat jenis aktivitas, yang muncul dari pengetahuan mereka
tentang pajak hukum dan laporan keuangan investasi pasar.

e. Consulting

Karena seorang akuntan sangat akrab dengan kesan bacalah status perusahaan ia menyajikan,
akuntan dapat menjadi berharga perusahaan konsultan dalam pengelolaan uang, distribusi
pendapatan, dan akuntansi dan audit fungsi. Di sini, juga, beberapa mungkin berpendapat
bahwa hal ini tidak perlu peran akuntan, tapi bisa berasumsi berdasarkan keahlian akuntan.
Banyaknya peran yang dimiliki akuntan, merubah pandangan akuntan yag tradisional
menjadi modern yaitu sebagai entrepreneurial profession yaitu sebagai konsultan dan
perencana. Hal ini manjadi krisis bagi akuntan, seperti pada kasus Enron. Akuntan bekerja
untuk banyak pera, tidak hanya sebagai auditor independen tapi andersen juga bekerja
sebagai konsultan dan perencana keuangan, sehingga mudah bagi akuntan untuk me make up
laporan keuangannya. Jika peran akuntan sebagai auditor dan juga memberikan pelayanan
keuangan lain di organisasi yang sama, maka profesi auditor mengalami krisis. Auditor tidak
lagi independen dalam memberikan layanannya. Disinilah letak etika, akuntan menyalahi
etika jika mereka memake up pelayanannya, sementara masyarakat membutuhkan auditor.
Bagaiaman masyarakat bisa mempercayai keunagan perusahaan jika auditor tidak bisa
mereka percayai lagi.

V. Pengembangan Standar Akuntansi eksplisit dan Peraturan Sementara

Banyak masyarakat umum telah menjadi akrab dengan rincian dari etika akuntansi karena
bencana Enron / Andersen, dan dengan upaya konsekuen untuk menjawab kerusakan tersebut
dengan Sarbanes - Oxley Act, ada usaha-usaha sebelumnya untuk mengatur dan membimbing
profesi akuntansi. Sebelum meninjau beberapa ketentuan Sarbanes - Oxley, mari kita melihat
sejarah singkat dari beberapa (ruang melarang meninjau semua) mencoba untuk mengatur
standar akuntansi yang dipandang perlu untuk menghasilkan perilaku etis.

Dimulai pada tahun 1920, standar akuntansi didorong oleh masa pertumbuhan industri
dengan lonjakan yang sesuai pada harga saham. "Standar Akuntansi dikembangkan secara
pribadi, sering dirancang dan diatur secara buruk. Akibatnya, mereka tunduk pada manipulasi
dengan pelaporan keuangan dengan mudah dikompromikan untuk mendorong harga saham,
memenuhi persyaratan pinjaman, atau menarik investor baru. Federal Trade Commission
(FTC) pada tahun 1933 mengadopsi aturan berikut untuk memberikan panduan tentang apa
artinya menjadi seorang auditor independen.

“Komisi tidak akan mengakui seperti sertifikasi akuntan atau akuntan publik
independen jika akuntan tersebut tidak sebenarnya independen. Kecuali Komisi
sebaliknya mengarahkan, akuntan tersebut tidak akan dianggap independen
sehubungan dengan setiap orang di siapa ia memiliki kepentingan apapun, langsung
atau tidak langsung, atau kepada siapa dia dihubungkan sebagai seorang perwira,
agen, karyawan, promotor, underwriter, wali , mitra, direktur atau orang yang
melakukan fungsi yang sama”.
Sekitar tahun 1950, beberapa bentuk akuntansi utama memperluas lini layanan mereka
untuk menawarkan baru" jasa konsultasi manajemen "atau" pelayanan administrasi, "sebuah
langkah yang mengangkat beberapa masalah etika. Pada tahun 1957, "Pertimbangan Etis di
Rendering Jasa Manajemen" diterbitkan dalam Journal of Accountancy, mengeksplorasi isu-
isu yang timbul dari menawarkan jasa manajemen untuk mengaudit klien. Juga pada tahun
1957, Securities and Exchange Commission mengeluarkan laporan tahunan dan menyuarakan
keprihatinan tentang luasnya layanan yang auditor memberikan. Pada tahun 1958, SEC
'akuntan kepala s, Andrew Barr, menyatakan bahwa auditor melakukan layanan manajerial
untuk klien berisiko kemungkinan auditor kehilangan objektivitasnya. Tahun 1950 dan 1960,
sebagian besar akuntan yang mencapai tingkat mitra yakin masa jabatan mereka sampai
mereka pensiun. Jika mereka berdiri untuk klien mengenai praktek yang dipertanyakan,
mereka diharapkan perusahaan-perusahaan mereka untuk mendukung mereka.

The American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) pada tahun 1963 yang
diterbitkan Opini di Independence yang ditetapkan,

"... hubungan profesional atau sosial yang normal tidak akan menyarankan ik con fl
kepentingan dalam pikiran seorang pengamat yang wajar. "Pendapat ini, dengan
beberapa peringatan, memungkinkan menggabungkan audit dan manajemen
konsultan.

Akuntansi dan Manajemen meluncurkan Komite Metcalf pada tahun 1977 untuk
menyelidiki profesi akuntansi. Ini direkomendasikan bahwa profesi memperbaiki prosedur
untuk menjamin kemerdekaan dalam pandangan kebutuhan dan harapan masyarakat 's. Hal
ini juga direkomendasikan sebagai kebijakan terbaik untuk mengharuskan auditor independen
dari perusahaan milik publik melakukan layanan hanya secara langsung berkaitan dengan
akuntansi. Ini menyarankan bahwa jasa manajemen penasehat tertentu saja yang tepat untuk
klien audit publik, seperti komputer tertentu dan analisis sistem yang diperlukan untuk
meningkatkan prosedur pengendalian internal.

Menanggapi Komisi Treadway, Auditing Standards Board mengeluarkan 10 standar


auditing baru pada tahun 1988. Laporan ini pada Standar Audit (Sass) mencakup persyaratan
yang mempengaruhi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan
dan penyimpangan, pertimbangan struktur pengendalian intern dalam audit laporan
keuangan, dan komunikasi dengan komite audit suatu perusahaan. Dalam tahun yang sama,
tiga perusahaan akuntansi utama mengajukan petisi kepada SEC untuk memodifikasi aturan
independence dan memungkinkan hubungan bisnis diperluas dengan klien audit mereka.
Pada tahun 1989, semua Big Four telah diterapkan untuk memodifikasi dari aturan
independence. The POB 's Advisory Panel pada Independensi Auditor pada tahun 1994
mengeluarkan laporan.. Sarbanes - Oxley Act pada tahun 2002 mendirikan Akuntansi Dewan
Pengawas Perusahaan Publik dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

VI. Sarbanes - Oxley Act (SOX)

The Sarbanes- Oxley Act dirancang terutama untuk mengatur perilaku perusahaan dalam
upaya untuk mempromosikan perilaku etis dan mencegah penipuan pelaporan keuangan.
Undang-undang ini berlaku untuk company’s board direksi, komite audit, CEO, CFO, dan
semua personil manajemen lain yang memengaruhi atas akurasi dan kecukupan laporan
keuangan eksternal. The Sarbanes- Oxley Act telah mengubah struktur dasar dari profesi
akuntan publik di Amerika Serikat. Bagian pertama dari tindakan yang menciptakan
Perusahaan Akuntansi Dewan Pengawas Umum (PCAOB), memaksakan regulasi independen
eksternal pada profesi dan berakhir di bawah regulasi AICPA. PCAOB sekarang menetapkan
standar audit dan melakukan inspeksi CPA firms. Hal ini juga bertanggung jawab atas
tindakan disipliner terhadap CPA dan untuk menetapkan nada etika untuk profesi.

Semakin jelas sejak bencana Enron / Andersen, laporan keuangan harus akurat dan dapat
digunakan dalam sistem pasar yang bergantung pada informasi yang menyeluruh untuk
membuat keputusan yang rasional. Tapi gambaran tidak selalu akurat. Mereka dapat
terdistorsi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan, seperti merapikan laporan triwulan.
Kami perlu memeriksa mengapa dan sejauh mana distorsi tersebut merupakan prosedur yang
tidak etis. Tapi pertama, kita harus memberikan gambaran tentang apa akuntansi adalah
dalam rangka untuk lebih menghargai alam dan tujuan, untuk itu hanya dalam terang yang
tujuan bahwa kita dapat secara efektif mengevaluasi perilaku akuntansi dalam hal etika.

VII. Recent Scandals that Provoked More Regulation

The WorldCom skandal segera diikuti skandal Enron / Andersen. WorldCom mulai
praktek yang dipertanyakan ketika perusahaan tidak memenuhi laba yang diharapankan.
"Manajer Akuntansi akan diberikan promosi, kenaikan gaji dan dibuat untuk bertanggung
jawab jika saham turun, jika mereka tidak memanipulasi laporan. "Selain itu, memanipulasi
laporan tidak berhenti dengan kematian Enron, Andersen, dan WorldCom - atau bahkan
dengan berlalunya Sarbanes - Oxley Act. Sejak itu, telah ada skandal lainnya, yang paling
terkenal dari HealthSouth, Laporan mengatakan bahwa akuntan difokuskan pada perubahan
akun penyesuaian untuk meningkatkan pendapatan. Ini berfungsi untuk meningkatkan
pendapatan bersih; penyesuaian dilakukan pada keseimbangan dengan memalsukan aset
akun tetap. Hal ini berspekulasi bahwa karena banyak karyawan HealthSouth dulunya
karyawan Ernst and Young, mereka tahu jenis penyesuaian bahwa mereka bisa membuat
tanpa deteksi, dan jika penyesuaian melihat, karyawan hanya memberikan dokumen palsu
untuk mendukung angka tersebut membengkak. Lima CFO dihukum; 15 karyawan bagian
keuangan mengaku bersalah. Mantan CEO Richard Scrushy didakwa atas 85 tuduhan dan
kemudian dia mendapatkan gugatan untuk membayar denada sebesar $ 2,9 miliar. Sarbanes -
Oxley Act berhasil dalam dugaannya. Karena itu adalah upaya legislative, terutama untuk
mempromosikan perilaku etis dalam akuntansi.

VIII. Kesimpulan

Singkatnya, profesi akuntansi dikembangkan untuk memberikan gambaran yang benar


dan akurat urusan keuangan organisasi. Gambar yang penting untuk berbagai konsekuen.
Akurasinya sangat penting. Penciptaan gambar yang tidak akurat digunakan untuk
mengeksploitasi mereka dengan hak yang sah untuk mengetahui gambaran yang benar setara
dengan perilaku yang tidak etis berbohong. Yang merupakan distorsi dari fungsi yang benar
akuntan 's. Distorsi seperti itu menyebabkan peraturan dan praktik terbaik diamanatkan.
Dalam bab fi nal dari buku ini, kita akan memeriksa berbagai cara profesi ini dalam krisis
saat ini. Sebagian besar, itu adalah krisis etika. Tapi sebelum kita bisa menangani beberapa
masalah yang spesifik, kita perlu menguraikan apa etika melibatkan. Bila diterapkan bidang
akuntansi, itu bukan hal yang mudah kita belajar untuk menjadi ketika diterapkan pada
kehidupan sehari-hari. Fungsi akuntansi adalah prosedur kompleks. Kami memerlukan
seperangkat canggih etika untuk menangani mereka. Akibatnya, pada saat ini mari kita
beralih ke pemeriksaan yang lebih dalam tentang apa yang merupakan etika.
Chapter 2

PERILAKU ETIS DALAM AKUNTANSI: APA ITU ETIKA?

1. Apa Itu Etika?


Webster’s Collegiate Dictionary mendefinisakan etika ke dalam empat pengertian, yaitu:

 Disiplin ilmu yang berkaitan dengan apa yang baik atau buruk dan disertai tanggung
jawab moral dan kewajiban.
 Serangkaian prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai.
 Teori atau sistem dari nilai-nilai moral.
 Prinsip-prinsip yang mengatur tingkah laku seoarang individu atau kelompok.
Etika adalah sesuatu yang berhubungan dengan baik atau buruk, benar atau salah. Etika
juga merupakan sekumpulan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh individu atau kelompok atau
disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip etis. Disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-
prinsip etis tersebut berkaitan dengan analisis dan evaluasi terhadap praktek dan tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh manusia. Sebagai contoh, menurut sebagian orang atau
kelompok, membantu orang bunuh diri secara etik dapat diterima. Ilmu yang mempelajari
etika menguji apakah “ membantu orang bunuh diri” yang berarti analisis, sedangkan alasan
yang dapat memberikan dukungan atau perlawanan terhadap tindakan tersebut disebut
dengan evaluasi.

2. Etika: Keberanian Intelektual


Setiap orang memilki sekumpulan kepercayaan etika atau prinsip-prinsip etika. Sebagai
contoh, kebanyakan orang memilki beberapa keyakinan tentang apakah praktek euthanasia,
aborsi, dan perzinahan adalah baik atau buruk, benar atau salah, dapat diterima atau tidak
dapat diterima. Kebanyakan orang berpikir menipu dan mencuri adalah salah, janji yang
harus ditepati, dan sebagainya. Masing-masing dari pendapat tersebut merupakan keyakinan
moral.

Setiap keyakinan etika mengandung dua elemen, yakni subjek dan predikat. Subjek
adalah tentang apa etika itu sebenarnya. Subjek di dalam etika biasanya tindakan atau
praktek-praktek seperti berzina, berbohong, hukuman mati dan sebagainya. Predikat adalah
apa yang dikatakan tentang subjek. “ salah” sudah tentu merupakan predikat etik, begitu juga
dengan istilah “tidak adil”, “tak wajar”, “baik”, “buruk” adalah contoh predikat etik. Oleh
karena itu, bagi sebagian orang yang percaya bahwa membantu orang bunuh diri adalah
salah, maka “membantu orang bunuh diri” adalah subjek dari keyakinan etik dan “salah”
adalah predikat etik.

3. Tingkah Laku
Tingkah laku manusia merupakan subjek utama dari penilaian etik. Melalui tingkah laku
manusia, yang kita maksud sebagai perilaku atau aktivitas yang disengaja yaitu suatu
tindakan dimana seseorang bebas melakukan apa yang ingin dilakukan. Orang melakukan
tindakan yang disengaja sesuai dengan kontrol yang mereka miliki dan bertanggungjawab
terhadap tindakan tersebut.

4. Praktek Sosial, Institusi dan Sistem


Selain tindakan dan perilaku manusia, etika juga memeriksa dan menilai prektek-praktek
sosial. Tindakan-tindakan individual seperti pencurian yang dilakukan oleh John dalam
kondisi tertentu adalah perilaku seseorang yang berhubungan dengan tindakan orang tersebut,
sedangkan praktek-praktek sosial merupakan pendapat umum terhadap perilaku seseorang.
Ketika kita mengatakan “mencuri adalah perbuatan salah”, maka kita sedang mengevaluasi
praktek-praktek sosial dan bukan tindakan atau perilaku yang spesifik.

Etika juga mengevaluasi organisasi, institusi dan bahkan sosial, politik, dan sistem
ekonomi. Kita dapat mengevaluasi praktik-praktik dari suatu organisasi seperti The American
Institute of Certified Public Accountant (AICPA), perusahaan besar seperti perusahaan the
big four seperti Ernst and Young, dan juga sistem ekonomi.

5. Mengapa Mempelajari Etika?


Mengapa seorang akuntan harus mendapatkan pemahaman dan mempelajari etika? Jelas
bahwa seorang akuntan telah memiliki sekumpulan nilai-nilai moral yang mereka ikuti.
Namun meskipun demikian, ada beberapa alasan yang mengharuskan kita untuk mempelajari
etika:

 Pertama, beberapa nilai moral yang diyakini seseorang mungkin tidak cukup karena
nilai-nilai tersebut bersifat sederhana terhadap isu-isu atau permasalahan yang lebih
kompleks. Mempelajari etika dapat membantu individu mengatasi isu-isu yang
kompleks dengan melihat prinsip-prinsip yang dapat dioperasikan dalam kasus
tersebut.
 Kedua, dalam beberapa situasi, karena konflik prinsip-prinsip etika, mungkin sukar
untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Dalam kasus ini, alasan-alasan etika
dapat menyajikan sudut pandang yang mendalam tentang bagaimana menyikapi
konflik yang terjadi dan dapat pula menunjukkan beberapa tindakan yang yang lebih
diinginkan daripada orang lain. Mempelajari etika dapat membatu meningkatkan
kealian dalam pemberian alasan secara etis.
 Ketiga, individu mungkin tidak memiliki pegetahuan yang cukup terhadap etika,
seperti halnya kita seringkali beranggapan kadangkala hal yang kita lakukan sudah
benar, padahal secara etis hal tersebut belum tentu dapat diterima. Mempelajari etik
dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kesadaran untuk
berbuat dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang diterima umum.
 Keempat, alasan yang sangat penting mempelajari etika adalah untuk memahami apa
dan mengapa pendapat kita memegang peranan yang begitu berharga. Filosofi dari
Socrates menyebutkan bahwa kehidupan teruji tidak layak hidup. Pernahkah kita
menguji kehidupan kita? Sebagai seorang akuntan, apa tujuan dasar anda?  Apakah
tujuan tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang anda miliki dan anda pegang teguh? Jika
anda harus memilih antara mempertahankan pekerjaan anda dan melanggar tanggung
jawab profesioanl anda, apakah yang akan anda lakukan? Ketika tanggung jawab anda
terhadap keluarga bertentangan dengan tanggung jawab pekerjaan anda, bagaiman
anda akan mengatasi konflik tersebut?
Alasan terakhir mengapa perlu mempelajari etika adalah untuk mengidentifikasi prinsip-
prinsip dasar etika yang dapat diaplikasikan ke dalam tindakan.

6. Bersikap Etis: Bagaimana Menentukan Apa yang Harus Dilakukan


Keyakinan bahwa “orang harus melakukan pekerjaan mereka” barangkali sudah terpatri
dalam keyakinan moral anda, tetapi mengapa harus mengerjakan hal yang benar? Mengapa
orang harus melakukan pekerjaan mereka? Haruskah anda melakukan pekerjaan anda setiap
saat dan dalam setiap keadaan meskipun pekerjaan tersebut tidak membawa keuntungan bagi
anda? Sebagai seorang akuntan, anda memliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan yang
telah ditugaskan kepada anda sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bekerja untuk
kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik dan mendemonstrasikan komitmen
untuk bersikap professional.
7. Pertanyaan yang Ditanyakan Terhadap Pembenaran Perilaku
Ada beberapa pertanyaan dasar yang dapat diajukan untuk mereview apakah tindakan
yang dilakukan tidak melanggar etika, yaitu:

 Apakah tindakan yang dilakukan baik bagi saya?


 Apakah tindakan tersebut berguna atau merugikan bagi lingkungan sosial?
 Apakah tindakan tersebut adil dan wajar?
 Apakah tindakan tersebut melanggar hak orang lain?
 Apakah saya telah membuat komitemen secara tersirat atau tegas?
8. Menggunakan Alasan
Kita memiliki prosedur pengambilan keputusan. Tanyakan pada diri anda  pertanyaan
tentang moralitas umum. Jika alasan dari tindakan yang akan dilakukan tersebut baik maka
lakukan. Sebagai contoh: jika tindakan tersebut menguntungkan bagi anda, menguntungkan
bagi lingkungan sosial anda, maka lakukanlah tindakan tersebut, namun apabila tindakan
tersebut bertentangan dengan kepentingan publik, membawa kerugian bagi orang lain maka
jangan lakukan tindakan tersebut.

9. Dilemma Etika
Dilema etika adalah masalah yang muncul ketika alasan untuk melakukan sesuatu dengan
cara tertentu diimbangi oleh alasan untuk tidak bertindak seperti itu. Untuk mengatasi
dilemma etik tersebut, para pakar etika bergantung pada apa yang mereka anggap prinsip
utama etika yang mendasari tindakan tersebut. Oleh karena itu, ketika berhadapan dengan
konflik, para ahli etika mengutamakan mana yang lebih membawa manfaat bagi orang lain.

Kisah presiden Harry Truman merupakan salah satu contoh dilemma moral klasik. Ketika
presiden Harry Truman memutuskan menjatuhkan atau tidak bom atom Hiroshima Nagasaki.
Orang yang mendukung keputusan presiden Harry memberikan alasan pembenaran terhadap
tindakan tersebut, namun orang yang kontra terhadap tindakan tersebut tetap beranggapan
bahwa tindakan tersebut merupakan suatu tindakan tidak bermoral dan tidak wajar.

Anda mungkin juga menyukai