Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN KANTOR PUSAT

DAN CABANG LUAR NEGERI


A. Cabang – Cabang Di Luar Negeri
Makin luasnya hubungan perdagangan internasional, memungkinkan
perusahaan memperluas usahanya ke luar negeri dengan membuka atau
mendirikan cabang – cabang di luar negeri.
Transaksi – transaksi yang terjadi dalam hubungan internasional
tidak saja dinyatakan di dalam jumlah kesatuan mata uang dalam negeri
(Rupiah), tetapi dapat juga dinyatakan dalam mata uang asing. Untuk
keperluan penyusunan laporan keuangan maka transaksi – transaksi
yang nilainya tercatat dalam mata uang asing , harus dijabarkan ke
dalam kesatuan mata uang dalam negeri (rupiah).
B. Nilai Kurs Mata Uang
Nilai kurs atau Rate of Exchange menyatakan hubungan nilai
diantara satu kesatuan mata uang asing dan kesatuan mata uang
dalam negeri. Ada beberapa macam jenis kurs yang dikenal di
dalam dunia perdagangan, yaitu:
 Nilai kurs yang didasarkan langsung atas nilai relatip emas

murni yang terdapat di dalam satu kesatuan mata uang tertentu


dan dikenal dengan sebutan : “mint par rates of exchanges”
 Nilai kurs yang didasarkan atas hukum permintaan dan

penawaran yang berlaku dan dikenal dengan sebutan : “Free


market rate of exchange”
 Nilai kurs yang ditetapkan oleh Pemerintah disebut sebagai :

“official rate of exchange”


C. Jual Beli dengan Pihak Luar Negeri
Dalam Transaksi jual beli dengan pihak luar negeri, harga beli atau harga jual
barang-barang dapat dinyatakan dalam mata uang asing atau mata uang dalam
negeri. Akan tetapi pembukuan terhadap transaksi-transaksi tersebut tetap
menggunakan satuan uang dalam negeri. Adanya fluktuasi (Naik-turunnya)
nilai tukar dari suatu uang mata uang terhadap mata uang lainnya, dapat
menyebabkan salah satu pihak yang mengadakan transaksi akan menderita
rugi atau menerima laba dari pertukaran kurs. Di dalam akuntansi laba rugi
karena perubahan-perubahan kurs di catat dalam rekening “selisih (beda)
kurs”. Agar lebih jelas terperinci , biasanya selisih kurs yang terjadi di bedakan
kedalam 2 macam rekening, yaitu;
 Untuk selisih yang menguntungkan di catat dalam rekening “laba selisih

kurs” (Gain on currency exchange).


 Untuk selisih yang merugikan di catat dalam rekening “Rugi selisih kurs”

(Loss on currency exchange).


Contoh Soal
Seorang exporter Indonesia mengirimkan barang-barang yang di jualnya kepada
seorang pedagang di india , dengan harga faktor Rp 5.500.000,00 kurs rupee (RP)
pada saat itu Rp 55,00. Jadi pedagang yang membeli barang-barang dari eksportir
Indonesia akan mencatat transaksi itu sebagai pembelian barang-barang seharga
Rp 100.000,00 (100.000 Rupee).
Tetapi pada saat pembayaran akan di lakukan oleh pedagang India, ternyata kurs
rupiah turun menjadi 1 rupee = Rp 57,00.
Dalam keadaan semacam ini pedagang india akan membayar dalam jumlah rupee
lebih rendah dari 100.000 Rupee untuk mendapatkan uang rupiah sebesar Rp
5.500.000,00 guna menyelesaikan kewajibannya.
Dengan demikian pembeli (pedagang india) akan mendapatkan laba karena
perubahan kurs tersebut, sedangkan bagi eksportir Indonesia perubahan kurs itu
tidak berpengaruh baginya, sebab dia akan tetap menerima piutangnya sebesar
Rp 5.500.000,00.
Adapun pencatatan yang di lakukan eksportir Indonesia, terhadap transaksi
itu adalah sebagai berikut :
 Pada pengiriman barang (kurs I RP = Rp 55,00)

Piutang dagang - Valuta asing


(100.000 Rupee)......................................Rp 5.500.000,00
Penjualan.........................................................................Rp 5.500.000,00
 Pada waktu penerimaan penyelesaian pembayaran oleh pedagang India

dengan mengirim uang RP 100.000 (Rupee); ( kurs 1 RP = Rp 57,00).


Kas (100.000 Rupee)................................Rp 5.700.000,00
Laba selisih kurs ................................................................Rp 200.000,00
Piutang dagang (valuta asing)............................................Rp 5.500.000,00
D. Penjabaran nilai mata uang.
Perhitungan penjabaran mata uang (calculation of monetary
transitions) harus memperhatikan dasar hitungan mata uang
yang bersangkutan. Apabila nilai tukar suatu mata uang yang
berukuran apabila tukar suatu mata uang dinyatakan dalam
dasar tertentu relatip lebih mudah.
Contoh
Misalnya uang sejumlah 1000,000,-- lira Italy akan dijadikan
rupiah. Kurs lira terhadap rupiah menunjukkan 1 lira =0,710
rupiah (direct Quotations).
Jumlah lira dinyatakan dalam rupiah :
1000,000 £0,710 = 710.000,00
Sebaliknya Rp 1000,000,00 dapat dinyatakan dalam lira dengan
perhitungan :
Rp 1.000.000,00 : 0,710 = 1,408,450,70 lira.
Tentang penggunaan daftar kurs lira mata uang dapat
menggambarkan indirect quotations (currency unit per rupiah)
atau direct quotations (Rupiah per currency Unit).
E. Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan
Kantor Pusat dan Kantor Cabang di Luar
Negeri
Langkah-langkah di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan
antara kantor pusat dan kantor cabang-cabang diluar negeri adalah
sebagai berikut :
 Atas dasar laporan keuangan individual dari cabang berupa (Neraca

dan Laporan Laba Rugi) terlebih dahulu harus diadakan penjabaran


terhadap saldo rekening-rekening pembukuan kantor cabang
menjadi saldo-saldo yang dinyatakan menjadi mata uang dalam
negeri yang dipakai kantor pusat.
 Proses penjabaran terhadap saldo rekening pembukuan cabang,

sebaiknya dimulai sebaiknya dimulai dari tiga angka yang terdapat


pada neraca saldo (Trial balance) yang dipakai sebagai dasar
penyusutan neraca lajur (work sheet kantor cabang).
 Apabila hasil penjabaran terhadap saldo rekening pembukuan
secara keseluruhan tidak seimbang antara jumlah kredit dan
debit tidak sama, maka selisihnya ditampung dalam rekening
“penyesuaian kurs” (exchange adjustment) . saldo selisih
penyesuaian kurs tersebut akan diperhitungkan sebagai laba
atau rugi penyesuaian kurs.
 Sesudah proses penjabaran, terhadap saldo rekening
pembukuan cabang selesai, kemudian menyusun daftar “neraca
dan perhitungan Rugi-Laba Gabungan antara Kantor Pusat dan
Cabang”.
Contoh
Suatu perusahaan export dam import di Jakarta bernama “SERBA COCOK & CO “ Ltd. Mempunyai cabang di New
York A.S. :
Berikut adalah “Neraca sisa per 31 Desember 1980 dari “Serba Cocok & Co. Ltd.” dan cabangnya di New York A.S.

Informasi Tambahan:
Aktiva Tetap
 Kantor Cabang yang berada di Singapura membeli bangunan dan peralatan kantor pada tanggal 30 Juni 1980

dengan kurs Pembelian sebesar $ 1 = Rp. 400,-. Baik Kantor Pusat maupun cabang penusutan alat-alat sebesar
20% setahun, dan beban penyusutan dialokasikan ke dalam biaya penjualan dan biaya administrasi umum
Persediaan
 Nilai Persediaan Barang berdasarkan perhitungan per 31 Desember 1980 sebagai berikut:

 Persediaan di kantor pusat sebesar 1.500.000,-

 Persediaan di kantor cabang senilai 2.000, yang berasal dari pengiriman kantor pusat dengan kurs saat itu $ 1 =

Rp. 400
Nilai Kurs Relevan selama tahun 2020
 Kurs Tanggal 1 Januari 1980 ; $ 1 = Rp. 395,-

 Kurs Tanggal Neraca 31 Desember 2020 ; $ 1 = Rp. 410

 Kurs Rata-rata setahun ; $ 1 = 400,-


(C): Current Rate
(H) : Historica Rate
(R) : Reciprocal account
(A) : Average Rate

Anda mungkin juga menyukai