Anda di halaman 1dari 9
Menimbang Mengingat MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 928/KMK.01/2019 TENTANG JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk menetapkan jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan, telah ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan | Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 641/KMK.01/2019 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan; b. bahwa sehubungan dengan adanya penataan organisasi pada beberapa unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, dan penyesuaian ketentuan mengenai mekanisme penetapan jabatan dan peringkat pelaksana berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.01/2018 tentang Mekanisme Penetapan Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan, perlu ditetapkan kembali ketentuan mengenai jabatan dan peringkat bagi Pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan; 1. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 2, Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -2- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (Berita Negara Republilc Indonesia Tahun 2012 Nomor 1102); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 157) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Berita’ Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1103); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 158); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1095) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 263/PMK.01/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 33); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1099) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.01/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak (Berita Negara Republik. Indonesia Tahun 2016 Nomor 1695); 10. lL. 12. 13. 14. 15. 16. 17. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -3- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelolaan Pemulihan Data (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1896) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.01/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelolaan Pemulihan Data (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 1696); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1697); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1853); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Berita Negara Republile Indonesia Tahun 2017 Nomor 30); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2017 Nomor 1961); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2018 ‘Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 383); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Laboratorium Bea dan Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1023); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1278); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Pengadilan Pajak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1342); Menetapkan PERTAMA KEDUA. KETIGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -4- 18.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.01/2018 tentang Mekanisme Penetapan Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1734); 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 641); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Menetapkan jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan yang meliputi Kantor Pusat, Instansi Vertikal, dan Unit Pelaksana Teknis. Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA terdiri atas: a. Pelaksana Umum; b. Pelaksana Khusus; c. Pelaksana Tugas Belajar; dan d. Pelaksana Tertentu. Sebagai salah satu jabatan Pelaksana Umum sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf a, jabatan dan peringkat Account Representative Tk. V pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Il, Seksi Pengawasan dan Konsultasi Ill, dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Keputusan Menteri ini, hanya berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di lingiungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak: a. Aceh; Sumatera Utara I; Sumatera Utara II; Riau; Kepulauan Riau; pono g Sumatera Barat dan Jambi; KEEMPAT KELIMA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -5- g. Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung; h, Benglulu dan Lampung; i. Kalimantan Barat; Kalimantan Selatan dan Tengah; k. Kalimantan Timur dan Utara; 1. Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara; m. Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara; n. Nusa Tenggara; dan ©. Papua dan Maluku. Pelaksana Khusus sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf b, terdiri atas kelompok jabatan: a. Ajudan; b. Pengemudi; c. Sekretaris; dan d. Bendahara. Jabatan dan peringkat bagi Pelaksana Umum dan Pelaksana Khusus sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf a dan huruf b, terdiri atas: a, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Sekretariat Jenderal sebagaimana tercantum dalam Lampiran I; b, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran I; c. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill; d. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV; e, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana tercantum dalam Lampiran V; f, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI; g. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII, KEENAM MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA gis h, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII; i, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX; j. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara scbagaimana tercantum dalam Lampiran X; k. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal —Perimbangan—- Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI; 1, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII; m, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Inspektorat Jenderal sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII; n, Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Badan Kebijakan Fiskal sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV; 0. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kantor Pusat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV; dan p. Jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Pelaksana Tugas Belajar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf c, terdiri atas: a. pegawai dengan peringkat 12 (dua belas) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat I; b. pegawai dengan peringkat 1 (sebelas) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat Il; pegawai dengan peringkat 10 (sepuluh) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat Ill; d. pegawai dengan peringkat 9 (sembilan) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat IV; e. pegawai dengan peringkat 8 (delapan) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat V; f pegawai dengan peringkat 7 (tujuh) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat VI; KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH KESEBELAS KEDUABELAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA g. pegawai dengan peringkat 6 (enam) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat VII; h. pegawai dengan peringkat 5 (lima) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat VIII; dan i. pegawai dengan peringkat 4 (empat) diberikan jabatan Pelaksana Tugas Belajar Tingkat IX. Jabatan dan peringkat paling tinggi bagi Pelaksana Tugas Belajar pada setiap unit Eselon IV atau unit Eselon V sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, ditetapkan sesuai dengan batas tertinggi jabatan dan peringkat pelaksana umum pada masing-masing unit Eselon IV atau unit Eselon V berkenaan. Pelaksana Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf d, terdiri atas kelompok jabatan: a. Pelaksana Pawang Anjing Pelacak; dan b. Pelaksana Awak Kapal Patroli. Ketentuan mengenai jabatan dan peringkat bagi Pelaksana Pawang Anjing Pelacak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN huruf a, tercantum dalam Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri ini. Ketentuan mengenai jabatan dan peringkat bagi Pelaksana Awak Kapal Patroli sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN huruf b, ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan tersendiri Dalam hal terjadi penataan organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang menyebabkan perubahan jabatan dan/atau peringkat pelaksana, pelaksana yang bersangkutan diberikan jabatan dan peringkat sesuai dengan jabatan dan peringkat pada unit organisasi lama sampai dengan ketentuan mengenai jabatan dan peringkat bagi pelaksana yang baru berdasarkan penataan organisasi ditetapkan. Dalam hal terjadi penataan organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang menyebabkan perubahan jabatan dan/atau peringkat pelaksana, kepada pelaksana yang belum ditetapkan dalam jabatan dan peringkat sesuai dengan organisasi baru berdasarkan penataan organisasi sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini, diberikan jabatan dan peringkat sesuai dengan jabatan dan peringkat pada unit organisasi lama. KETIGABELAS KEEMPATBELAS, KELIMABELAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA et Penetapan jabatan dan peringkat bagi masing-masing pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri ini, dilakukan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada masing-masing unit organisasi yang bersangkutan untuk dan atas nama Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, sesuai dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai mekanisme penetapan jabatan dan peringkat bagi pelaksana di lingkungan Kementerian Keuangan. Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku: a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan; b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 971/KMK.01/2017 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan; c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 854/KMK.01/2018 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan; dan 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 641/KMK.01/2019 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 950/KMK.01/2016 tentang Jabatan dan Peringkat bagi Pelaksana di Lingkungan Kementerian Keuangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Menter! ini disampaikan kepada: 1. Wakil Menteri Keuangan; 2. Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Para Direktur Jenderal/Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Keuangan; 3. Sekretaris Inspektorat Jenderal/Para _Sekretaris Direktorat Jenderal/Para Sekretaris Badan di lingkungan Kementerian Keuangan; 4. Kepala Biro. Perencanaan dan —‘Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan; 5. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan; 6. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan; MENTERI KEUANGAN. REPUBLIK INDONESIA aoe 7. Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan; dan 8. Kepala Biro Umum, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Desenber 2019 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, td. SRI MULYANI INDRAWATI Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum ub.

Anda mungkin juga menyukai