Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN

Nota Dinas Direktur Peraturan Perpajakan I


Nomor : ND-1673/PJ.02/2022
Tanggal : 28 Oktober 2022

PETUNJUK PENGISIAN
KOLOM “PPN DISETOR DI MUKA DALAM MASA PAJAK YANG SAMA” PADA FORMULIR
1111 (INDUK) SPT MASA PPN, SERTA KOLOM “KOMPENSASI KELEBIHAN PPN MASA
PAJAK SEBELUMNYA” DAN KOLOM “KOMPENSASI KELEBIHAN PPN KARENA
PEMBETULAN SPT PPN MASA PAJAK _____ - __________” PADA FORMULIR 1111 AB
SPT MASA PPN

A. Pengisian kolom “PPN disetor di muka dalam Masa Pajak yang sama” pada angka
romawi II huruf B Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN.
Dalam hal Pengusaha Kena Pajak memilih untuk mengisi kolom “PPN disetor di muka
dalam Masa Pajak yang sama” pada aplikasi e-Faktur Web Based maka muncul tampilan
sebagai berikut:

Pada kolom ini, terdapat “Daftar PPN Disetor di Muka” sebagai berikut:
1. Jenis Pembayaran di Muka
Terdapat pilihan sebagai berikut.
a. NTPN
Dalam hal terdapat Pajak Keluaran yang telah disetor di muka dalam Masa Pajak
yang sama atau pembayaran PPN yang lebih besar dari yang seharusnya pada
Masa Pajak bersangkutan, yang pembayarannya telah dilakukan sebelum
melaporkan SPT Masa PPN.
b. PBK
Dalam hal terdapat pembayaran PPN melalui pemindahbukuan.
c. Cukai
Dalam hal terdapat Tanda Bukti Perusakan Pita Cukai (dokumen CK-2) atau
Tanda Bukti Penerimaan Pengembalian Pita Cukai (dokumen CK-3) yang dilampiri
dengan Tanda Bukti Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai atas Perusakan Pita
2

Cukai Hasil Tembakau/Pengembalian Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak yang mengatur mengenai tata
cara penghitungan dan pemungutan PPN atas penyerahan hasil tembakau.
d. PPN Lebih Pungut
Dalam hal terdapat lebih pungut PPN yang disebabkan adanya:
1) pembetulan Faktur Pajak (Faktur Pajak pengganti) yang mengakibatkan
jumlah PPN-nya menjadi lebih kecil;
2) pembatalan Faktur Pajak; dan/atau
3) retur BKP dan/atau pembatalan JKP,
yang terkait dengan perolehan BKP dan/atau JKP oleh Pemungut PPN Pasal 16A
Undang-Undang PPN, dengan syarat PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak
yang diganti, Faktur Pajak yang dibatalkan, dan Faktur Pajak yang atas perolehan
BKP/JKP-nya dilakukan retur BKP dan/atau pembatalan JKP, telah dilakukan
penyetoran oleh Pemungut PPN Pasal 16A Undang-Undang PPN tersebut.
2. Nomor
a. NTPN
Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yang tercantum pada
SSP atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP, dan sistem akan
memvalidasi NPWP, Kode Akun Pajak, Kode Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun
Pajak, jumlah setor, dan tanggal bayar.
Contoh:
NTPN yang tercantum pada SSP yaitu 0852ABC000001170, maka pada kolom
NTPN diisi 0852ABC000001170.
b. PBK
Diisi dengan nomor pemindahbukuan (PBK) yang tercantum pada Bukti
Pemindahbukuan, dan sistem akan memvalidasi NPWP, Kode Akun Pajak, Kode
Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak, jumlah setor, dan tanggal bayar.
Contoh:
Nomor dokumen yang tercantum pada Bukti Pemindahbukuan yaitu PBK-
00001/II/WPJ.03/KP.0123/2022, maka pada kolom PBK diisi PBK-
00001/II/WPJ.03/KP.0123/2022.
c. Cukai
Diisi dengan nomor dokumen yang tercantum pada Tanda Bukti Perhitungan PPN
atas Perusakan Pita Cukai Hasil Tembakau/Pengembalian Pita Cukai Hasil
Tembakau.
Contoh:
Nomor dokumen yang tercantum pada Tanda Bukti Perhitungan PPN atas
Perusakan Pita Cukai Hasil Tembakau yaitu 000001/WBC.01/KPP.MC.01/CK-
2/2022, maka pada kolom Cukai diisi 000001/WBC.01/KPP.MC.01/CK-2/2022.
d. PPN Lebih Pungut
3

Diisi dengan NTPN yang tercantum pada SSP atau sarana administrasi lain yang
disamakan dengan SSP atas setoran PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN
Pasal 16A Undang-Undang PPN.
Contoh:
NTPN yang tercantum pada SSP yaitu 00000ABC008521170, maka pada kolom
NTPN diisi 00000ABC008521170.
3. Nominal
Diisi sesuai dengan nilai nominal yang sesungguhnya, yaitu:
a. PPN yang tercantum pada SSP atau sarana administrasi lain yang disamakan
dengan SSP sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a;
b. PPN yang tercantum pada Bukti Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada
angka 2 huruf b;
c. PPN yang tercantum pada Tanda Bukti Perhitungan PPN atas Perusakan Pita
Cukai Hasil Tembakau/Pengembalian Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c; atau
d. PPN yang:
1) merupakan hasil penghitungan PPN yang tercantum pada Faktur Pajak yang
diganti dikurangi dengan PPN yang tercantum pada Faktur Pajak pengganti;
2) tercantum pada Faktur Pajak yang dibatalkan; atau
3) tercantum pada nota retur BKP atau nota pembatalan JKP.
4. Tanggal Pembayaran
Diisi dengan:
a. tanggal bayar yang tercantum pada SSP atau sarana administrasi lain yang
disamakan dengan SSP sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a atau huruf
d;
b. tanggal bayar yang tercantum pada Bukti Pemindahbukuan sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf b; atau
c. tanggal dokumen yang tercantum pada Tanda Bukti Perhitungan PPN atas
Perusakan Pita Cukai Hasil Tembakau/Pengembalian Pita Cukai Hasil Tembakau,
sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c.
Catatan:
Kolom “PPN disetor di muka dalam Masa Pajak yang sama” dapat berisi 1 (satu) atau
kombinasi beberapa “Jenis Pembayaran di Muka.”

B. Pengisian kolom “Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak sebelumnya” dan kolom
“Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak _____ -
__________” pada bagian “Pajak Masukan Lainnya” pada angka romawi III huruf B
Lampiran 1111 AB SPT Masa PPN.
1. Kolom “Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak sebelumnya”
4

Kolom ini otomatis terisi berdasarkan isian PPN lebih bayar pada angka romawi II huruf
D (butir II.D) Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN Masa Pajak sebelumnya, dalam hal
Pengusaha Kena Pajak mengisi tanda X dalam kotak pada:
a. butir “1.1 Butir II.D (Diisi dalam hal SPT bukan pembetulan);” atau butir “1.2 Butir
II.D,” dan
b. butir “3.1 Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya,”
pada angka romawi II huruf H Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN Masa Pajak
sebelumnya.
2. Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak _____ -
__________”
Kolom ini otomatis terisi berdasarkan isian PPN lebih bayar pada angka romawi II huruf
F (butir II.F) Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan, dalam hal Pengusaha
Kena Pajak mengisi tanda X dalam kotak pada:
a. butir “1.2 Butir II.F (Diisi dalam hal SPT Pembetulan);” dan
b. butir “3.1 Dikompensasikan ke Masa Pajak _____ - __________,”
pada angka romawi II huruf H Formulir 1111 (induk) SPT Masa PPN pembetulan.
Catatan:
Kolom “Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak _____ -
__________” dapat berisi 1 (satu) atau kombinasi beberapa kompensasi kelebihan
PPN karena pembetulan SPT Masa PPN dari beberapa Masa Pajak.

Ditandatangani secara elektronik


Hestu Yoga Saksama

Anda mungkin juga menyukai