UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI
ACARA I: FOSIL PERAGA KAYU DAN PENGENALAN MIKROSKOP
LAPORAN
OLEH
MUHAMMAD DIAN APRIANSYAH
D061191053
GOWA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dari pratikum acara 1 adalah agar peserta dapat mengetahui
dan mengenal mikroskop dan fosil dari filum foraminifera. Adapun tujuan dari
praktikum ini, antara lain:
1. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop
2. Praktikan dapat mendeskripsikan filum foraminifera
3. Praktikan dapat mengetahui klasifikasi dari filum foraminifera
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek. Lalu
Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil
lainnya. Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari
dua buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang
artinya adalahh pengelihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam
laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga
ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata.
2.2 Foraminifera
2.2.1.5 Aperture
3.1 Metodologi
Adapun metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode
pendeskripsian sampel fosil dan mikroskop secara langsung didalam
laboratorium.
Pada tahapan ini, praktikan melakukan response tulis dengan diberi soal-
soal sehubungan dengan materi yang akan dilaksanakan pada praktikum tersebut
untuk mengetahui bagaimana pengetahuan yang dimiliki praktikan terhadap
praktikum yang akan dilaksanakan. Setelah melakukan responsi umum, kegiatan
praktikum dilakukan dengan melakukakan pengambilan data melalui pengamatan
terhadap sampel fosil yang diberikan yang dituliskan pada lembar kerja.
Pada tahapan ini, praktikan melakukan analisi data yang telah di ambil pada
tahapan sebelumnya yang kemudian dikembangkan untuk pembuatan laporan
sebagai hasil dari praktikum tersebut.
3.2.4 Tahapan Pembuatan Laporan
Pada tahapan ini kami membuat laporan berdasarkan analisis data yang telah
kami asistensikan sehingga menghasilkan laporan lengkap praktikum. Adapun
diagram alur tahapan praktikum, sebagai berikut :
Tahapan
Pendahuluan
Tahapan
Praktikum
Tahapan
Analisis Data
Tahapan
Pembuatan Laporan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, antara lain:
1. Lembar kerja praktikum
2. Buku penuntun
3. Alat tulis menulis
4. Alat peraga fosil
5. Mikroskop
6. Postuma
7. Chusman
8. Klasifikasi lingkungan pengendapan
9. Range chart
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mikroskop
Fosil ini berasal dari filum ordo Textulariida, family Nodosinellanidae, genus
Nodosinella, dan dengan nama spesies Nodosinella digitata H. B. Bardy.
Fosil ini memiliki susunan kamar polythalamus, yaitu dimana susunan bentuk
akhir kamar-kamar foram yang terdiri dari lebih satu kamar (biasanya jumlah
kamarnya sama), dengan jumlah kamar ventral 4 dan dorsal 4. Bentuk test
conical, bentuk kamar spherical, dan bentuk aperture bundar. Adapun ornamen
yang terlihat pada peraga ini adalah permukaan test yaitu smooth, dan suture yaitu
limbate . Bagian tubuh terdiri dari Test yaitu bagian seluruh tubuh dari fosil,
Kamar yaitu bagian dari tubuh mikrofosil, Aperture yaitu lubang tempat keluar
masuknya makanan, dan Suture yaitu garis pembatas antar kamar.
Fosil ini berasal dari filum ordo Allogromiida, family Reophaxidae, genus
Reophax, dan dengan nama spesies Reophax membranasea H. B. Brady.
Fosil ini memiliki susunan kamar polythalamus, yaitu dimana susunan bentuk
akhir kamar-kamar foram yang terdiri dari lebih satu kamar (biasanya jumlah
kamarnya sama), dengan jumlah kamar ventral 10 dan dorsal 10. Bentuk test
conical, bentuk kamar spherical, dan bentuk aperture bundar. Adapun ornamen
yang terlihat pada peraga ini adalah permukaan test yaitu smooth, dan suture yaitu
limbate . Bagian tubuh terdiri dari Test yaitu bagian seluruh tubuh dari fosil,
Kamar yaitu bagian dari tubuh mikrofosil, Aperture yaitu lubang tempat keluar
masuknya makanan, dan Suture yaitu garis pembatas antar kamar. Fosil ini berada
pada lingkungan pengendapan Zona I kedalam 0-15m (Natland 1933)
Fosil ini berasal dari filum ordo Rotaliida, family Hantkeninanidae, genus
Hantkenina, dan dengan nama spesies Hantkenina brevispina CUSHMAN.
Fosil ini memiliki susunan kamar planispiral, yaitu dimana susunan bentuk
akhir kamar-kamar foram yang memutar pada satu bidang dan jumlah kamar
ventral dorsal yang sama, dengan jumlah kamar ventral 6 dan dorsal 6. Bentuk
test radiate, bentuk kamar tubulospinate semicirculer, dan bentuk aperture PAI.
Umbilical. Adapun ornamen yang terlihat pada peraga ini adalah permukaan test
yaitu smooth, suture yaitu limbate, dan peri-peri yaitu spine . Bagian tubuh terdiri
dari Test yaitu bagian seluruh tubuh dari fosil, Kamar yaitu bagian dari tubuh
mikrofosil, Aperture yaitu lubang tempat keluar masuknya makanan, Suture yaitu
garis pembatas antar kamar, dan Umbilicus yaitu pusat perputaran kamar. Fosil ini
berada pada umur P.15-P.16
4.2.5 Pullneniatna obliquiloculata (PARKER and JONES) (9)
Fosil ini berasal dari filum ordo Rotaliida, family Pullneniatnanidae, genus
Pullneniatna, dan dengan nama spesies Pullneniatna obliquiloculata (PARKER
and JONES).
Fosil ini memiliki susunan kamar planispiral, yaitu dimana susunan bentuk
akhir kamar-kamar foram yang memutar pada satu bidang dan jumlah kamar
ventral dorsal yang sama, dengan jumlah kamar ventral 5 dan dorsal 5. Bentuk
test bumbulicate, bentuk kamar globular, dan bentuk aperture PAI. Umbilical.
Adapun ornamen yang terlihat pada peraga ini adalah permukaan test yaitu
smooth, dan suture yaitu limbate. Bagian tubuh terdiri dari Test yaitu bagian
seluruh tubuh dari fosil, Kamar yaitu bagian dari tubuh mikrofosil, Aperture yaitu
lubang tempat keluar masuknya makanan, Suture yaitu garis pembatas antar
kamar, dan Umbilicus yaitu pusat perputaran kamar. Fosil ini berada pada umur
N.19-N.23.
(a) (b)
Gambar 4.8 Globigerinoides subquadratus (BRONNMANN) (a)
ventral, (b) dorsal
Fosil ini berasal dari filum ordo Rotaliida, family Globigerinoidesidae, genus
Globigerinoides, dan dengan nama spesies Globigerinoides subquadratus
(BRONNMANN).
Fosil ini memiliki susunan kamar trochospiral, yaitu dimana susunan bentuk
akhir kamar-kamar foram yang tidak memutar pada satu bidang dan jumlah kamar
ventral dorsal yang berbeda, dengan jumlah kamar ventral 3 dan dorsal 5. Bentuk
test bumbulicate, bentuk kamar globular, dan bentuk aperture secondary. Adapun
ornamen yang terlihat pada peraga ini adalah permukaan test yaitu smooth. Bagian
tubuh terdiri dari Test yaitu bagian seluruh tubuh dari fosil, Kamar yaitu bagian
dari tubuh mikrofosil, Aperture yaitu lubang tempat keluar masuknya makanan,
Suture yaitu garis pembatas antar kamar, dan Umbilicus yaitu pusat perputaran
kamar. Fosil ini berada pada umur N.6-N.13.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum acara 1 fosil peraga kayu dan pengenalan
mikroskop adalah :