DISUSUN OLEH:
*DEBORA
*DESIMILNASARI
*IVANA THERESNA
*IZDIHAR TASYA PURI
*MEIFANNY AZRI SHAFIRA
*SRI TIO FELLIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar teori
Bakso adalah bola-bola daging yang terbuat dari campuran tepung tapioca dan daging
sapi atau ayam atau ikan giling. Selain itu, juga terdapat bahan tambahan seperti garam,
air es, dan bumbu bumbu.Bahan baku yang digunakan berupa daging segar pre-rigor yang
diperoleh setelah pemotongan hewan tanpa disimpan dahulu.
Bahan yang kedua yaitu tepung tapuioka. Tepung ini berfungsi sebagai bahan pengikat
atau perekat, bahan pengental, dan bahan pengisi. Kualitas tepung tapioca ditentukan oleh
tingkat atau derajat keputihan, kehalusan, kadar air tersisa, dan ada tidaknya kandungan
bahaya.
Bahan tambahan utama yang digunakan adalah garam. Garam yang ditambahkan pada
daging giling akan meningkatkan protein miofibrilar yang terekstraksi (Aberle et al,
2001). Garam ini berfungsi untuk menambaha atau meningkatkan cita rasa dan
memperpanjang dayasimpan produk. Selain garam, bahan tambahan yang digunakan
adalah STPP (Sodium tripolifosfat).Bahan tambahn ini berfungsi untuk mengontrol pH,
meningkatkan daya ikat air,emulsifier, stabilisator, pengental, dan pembentukan gel pada
makanan. Batas penggunaan maksimal STPP adalah 3% dari jumlah berat daging yang
digunakan. Yang ketiga yaitu air es. Bahan ini berfungsi sebagai emulsifier daging, yaitu
dengan menurukan panas produk yang ditimbulakan oleh penggiling.
Bahan tambahan yang keempat adalah merica. Bahan ini berfungsi sebahai penguat
rasa bakso.Dan bahan tambahan yang terakhir yaitu bawang putih. Bawang putih ini
berfungsi untuk memperpanjang daya simpan bakso karena mengandung senyawa
antioksidan yang kuat.Proses pengolahan bakso meliputi aspek penyediaan bahan baku,
penggilingan, pembentukan adonan, dan pemasakan bakso.
Penggilingan ini berfungsi untuk mencacah dan meningkatkan keseragaman ukuran
serabut otot serta jaringan ikat sehingga distribusinya dapat merata. Selain itu, emulsi
yang terbentuk akan menjadi lebih stabil. Pembuatan adonan dilakukan dengan cara
mencampur seluruh bahan lalu dihancurkan (mixing and chopping) hingga terbentuk
suatu adonan. Pembentukan adonan yaitu cara dimana adonan yang telah dibuat tadi
dibentuk menjadi bulatan-bulatan bakso dengan ukuran yang seragam.
Pemasakan bakso dilakukan menggunakan suhu 50-600C dengan tujuan membentuk
bakso menjadi kenyal, lalu bakso direbus dengan air dalam suhu 1000C, untuk
mematangkannya.
B. Tujuan
a. Siswa dapat memahami prinsip pengolahan bakso dagig sapi,
b. Siswa dapat memahami peralatan yang digunakan dalam pengolahan bakso daging sapi,
c. Siswa dapat mengenali factor yang mempengaruhi dalam pembuatan bakso daging sapi.
BAB II
PROSES PENGOLAHAN
A. Alat
1. Kompor,
2. Food processor,
3. Cobek dan muntu,
4. Pisau
5. Spatula
6. Baskom plastic
7. Panci stainless steel
8. Blender
9. Sendok makan
10. Talenan
B. Bahan
1. Daging sapi ½ kg
2. Daging ayam ½ kg
3. Tepung tapioca ¼ kg
4. Soda 3 gr
5. Bawang putih 50 gr
6. Bawang merah goreng 50 gr
7. Merica bubuk 8 gr
8. Garam halus 20 gr
9. STPP 1 sdt
10. Es batu / air es secukupnya
C. Cara Kerja
Menyiapkan alat dan bahan
A. Tabel Pengamatan
No Kegiatan Kondisi
a. Daging terpisah dari tulang dan lemak
b. Berat daging berkurang
1 Trimming
c. Warna daging merah segar
d. Bau daging tidak menyimpang (segar)
a. Daging berbetuk potongan potongan kecil dengan bentuk yang
2 Pengecilan ukuran tidak ebraturan
b. Tektur daging lebih lunak
a. Daging menjadi tercincang dan tercampur dengan bumbu, es, dan
tepung tapioca
b. Berbentuk seperti pasta yang hamper memadat dan homogen
Penghancuran + es +c. Berat keseluruhan beratambah
3
bumbu + tepung
d. Warna menjadi pucat
e. Terdapat aroma dari bumbu
f. Tekstur sangat lembek/lunak
a. Berbentuk seperti bola-bola yang berukuran kecil dan homogeny
4 Pencetakan degan diameter kira-kira 3 cm
b. Tekstur lebih halus/lembut
a. Tekstur menjadi kenyal
5 Perebusan b. Warna menjadi seperti keabu-abuan
c. Aroma bumbu keluar
a. Bakso menjadi tampak berwarna keabu-abuan dan menjadi sedikit
Penirisan dan lebih kecil
6
pendinginan
b. Kenampakan bakso menjadi lebih kering dan lengket
B. Analisa Ekonomi
No Kategori Jumlah Harga
1 Bahan
a Daging sapi ½ kg Rp 50.000,-
b Daging ayam ½ kg Rp 22.000,-
c Tepung tapioca 250 gr Rp 2.000,-
d Bawang merah 50 gr Rp 625,-
e Bawang putih 50 gr Rp 625,-
f Garam halus 20 gr Rp 100,-
g Merica bubuk 8 gr Rp 1.000,-
h STPP 1 sdt Rp 300,-
i Soda 3 gr Rp 100,-
j Plastic 43 lbr Rp 2.350,-
2 BBM Rp 3.000,-
3 Tenaga kerja Rp 5.000,-
Total biaya produksi Rp 87.100,-
Hasil jadi 1,9 kg bakso jadi
Harga setiap kg Rp 87.100,- = Rp 45.900,-
1,9 kg
C. Pembahasan
Pada pembuatan bakso kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah
BAB IV
KESIMPULAN
1. Bakso merupakan salah satu makanan olahan yang berasal dari daging dan diberi
bumbu pada adonan bakso agar rasa bakso menjadi lebih enak.
2. Prinsip kerja yang digunakan dalam pembuatan bakso kali ini adalah pengecilan
ukuran, pencampuran, emulsifikasi, dan perebusan.
3. Alat yang digunaakn dalam pembuatan bakso ini adalah food processor yang jenisnya
extruder.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan bakso adalah
Kualitas daging dan bahan lain yang digunakan,
Perbandingan adonan,
Bahan tambahan yang digunakan,
Adanya proses penggilingan, dan
Cara pemasakan