Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesasikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui pembuatan adaptor
powerbank sederhana.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
penyusun
3. Mengetahui komponen dasar apa yang digunakan dalam sebuah adaptor sederhana.
KAJIAN TEORI
22 November 2017
2.3 TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah untuk membuat adaptor sederhana yang dapat digunakan untuk
melakukan percobaan – percobaan elektronika sederhana.
Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan
mengubah tegangan listrik AC (AlternatingCurrent) menjadi tegangan listrik DC
(DirectCurrent). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat
sederhana hingga adaptor yang canggih. Pada dasarnya semua jenis adaptor ini memiliki
prinsip kerja yang sama. Prinsip kerja adaptor dapat dilihat pada diagram blok berikut ini.
Sumber arus AC
Sumber arus AC adalah sumber arus listrik yang akan kita gunakan. Sumber arus AC ini
umumnya didapat dari tegangan jaringan listrik PLN. Untuk Indonesia tegangan jaringan
listrik PLN memiliki tegangan 220V AC dengan frekuensi 50 Hz. Untuk mengambil sumber
arus ini dapat menggunakan sebuah steker listrik yang dihubungkan dengan kabel ke adaptor.
Sebagai pengaman, biasanya dipasang sebuah sekering sebagai alat pembatas arus listrik
Besar tegangan keluar dari trafo bermacam-macam dari ukuran terkecil 3V, 4.5V, 6 V, 9V,
12V, 15V, 20V, 24V, 30V, 32V, hingga 45 V. Dipasaran dikenal 2 jenis trafo yaitu:
Trafo Engkel
Trafo engkel adalah trafo tunggal. Trafo ini hanya memiliki 1 jalur lilitan sekunder saja.
Lambang dan contoh trafo engkel adalah sebagai berikut
Trafo ganda atau sering disebut trafo CT adalah trafo yang memiliki 2 lilitan sekunder, titik
tengah lilitan ini disebut center tap (CT) merupakan titik 0 trafo. Trafo CT dapat juga diubah
menjadi trafo engkel. Trafo jenis CT memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan
trafo engkel. Berikut adalah lambang dan contoh trafo CT.
Rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi
arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian beberapa buah dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu
penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah
gelombang jarang digunakan pada adaptor, biasanya bentuk penyearah ini digunakan untuk
keperluan khusus. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk penyearah gelombang penuh.
Untuk trafo engkel diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan untuk
mendapatkan bentuk gelombang penuh, sedangkan untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah
dioda untuk membentuk penyearah gelombang penuh.
Jenis dioda yang umum digunakan untuk penyearah adalah jenis dioda silikon. Berikut
gambar rangkaian penyearah dan bentuk gelombangnya.
Gambar 4 gelombang penuh pada trafo engkel terdiri dari 4 buah dioda yang dipasang dalam
bentuk jembatan
Gambar 5 penyearah gelombang penuh pada trafo CT dengan menggunakan 2 buah dioda.
Filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk gelombang DC yang dihasilkan
oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor dengan ukuran kapasitas yang cukup
besar untuk membentuk filter. Jenis kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan
ukuran 1000 mikro Farrad hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun
untuk adaptor biasanya dengan ukuran 2200 mikroFarrad sudah menghasilkan arus DC yang
cukup baik.
Stabilisator adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan arus dan tegangan listrik yang
keluar dari filter. Pada adaptor yang akan dibuat tidak menggunakan stabilisator. Komponen
elektronika berupa rangkaian transistor atau diodazener sering digunakan sebagai stabilisator.
Berikut ini gambar beberapa rangkaian filter dan stabilisator yang umum digunakan.
Pada gambar 8 tampak penggunaan filter kapasitor pada sebuah rangkaian adaptor sederhana.
Kapasitor yang digunakan ini harus memiliki kapasitas yang cukup besar dan umumnya
menggunakan kapasitor polar. Arus listrik yang dihasilkan dengan menggunakan filter
kapasitor ini sudah cukup baik, walaupun riak-riak arus masih tetap ada. Untuk menghasilkan
arus DC yang lebih baik, maka dapat dipasang sebuah stabilisator tegangan pada sisi setelah
filter.
Penggunaan transistor sebagai stabilisator tegangan akan menghasilkan tegangan yang lebih
baik lagi. Namun rangkaian adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator
tegangan membuat rangkaian menjadi lebih rumit. Beberapa kelebihan rangkaian stabilisator
tegangan dengan menggunakan transistor adalah dapat divariasikannya tegangan keluaran
dari adaptor secara kontinyu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
transistor sebagai stabilisator tegangan adalah perlu memasang keping pendingin dan kipas
pendingin pada transistor karena transistor yang digunakan akan mengeluarkan panas yang
berlebih. Semakin besar arus yang dilewatkan, maka semakin banyak tingkatan transistor
yang digunakan sebagai stabilisator tegangan.
Pada saat ini telah tersedia IC (IntegratedCircuit) yang dapat digunakan sebagai stabilisator
tegangan yaitu IC 78XX dan 79XX. Perbedaan kedua jenis IC ini adalah pemasangannya di
dalam rangkaian. Angka XX menunjukkan nilai tegangan listrik yang dikeluarkan oleh IC
misalnya 7805 menyatakan IC ini akan mengeluarkan tegangan DC stabil sebesar 5 volt.
Berikut rangkaian IC stabilisator tegangan pada adaptor.
Output dari adaptor adalah tegangan DC yang sudah difilter. Tegangan ini akan disalurkan
untuk berbagai keperluan. Banyak sekali jenis socket dan terminal yang dapat digunakan
untuk keperluan output adaptor. Namun yang perlu diperhatikan, terminal dan socket yang
digunakan sebagai sarana output adaptor ini harus dapat menunjukkan perbedaan kutub
positif dan negatif, supaya dalam penggunaan adaptor tidak menimbulkan kekeliruan yang
dapat menyebabkan rusaknya alat elektronika yang di suplai oleh adaptor. Berikut gambar
beberapa jenis terminal dan soket yang dapat digunakan sebagai output adaptor.
Gamb
ar 12 macam-macam socket yang dapat digunakan sebagai output adaptor
Saat ini memang era-nya ponsel pintar atau biasa disebut smartphone. Di indonesia sendiri
pengguna smartphone semakin meningkat, Banyak smartphone hadir dengan menawarkan
berbagai macam fitur-fitur terbaru yang lengkap disertai dengan multi tasking. Tapi apakah
kamu tahu bahwa Fitur dari smartphone inilah yang membuat baterai smartphone kita boros.
Mungkin akan terasa mudah jika disekitar kita terdapat aliran listrik dan charger handphone.
Tapi bagaimana kalau baterai handphone kita benar-benar hapis dan jauh dari aliran listrik?.
Untuk menambah kapasitas baterai jika luar ruangan tentu membutuhkan alat bantu lain,
yaitu powerbank.
Banyak powerbank dari kapastas yang kecil teresar dihitung dalam satuan mili ampere
hour(mAh) deperti rangkaian power bank 1000 mah sampai 500 mah pun ada. Semakin besar
pada tahun 2017 ini, semakain banyak teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi
kelemahan yang masih saja terdapat pada smartphone tercanggih sekalipun, yaotu daya tahan
baterai yang masih kurang lama. Sebut saja teknologi quick charge yang diklaim mampu
mengisi daya smartphone hanya dalam waktu 30 menit saja. Meski demikian,
sepertinya Power Bank masih menjadi solusi yang terjangkau untuk saat ini.
Berbagai macam power bank juga telah ada di pasaran, mulai dari yang biasa sampai
dilengkapi teknologi quick charge. Namun semua power bank tersebut juga membutuhkan
dicas ulang ketika baterainya habis. Untuk menjawab hal tersebut, kali ini saya akan
membagikan Tutorial Cara Membuat Power Bank Sendiri Tanpa Listrik sehingga tetap dapat
digunakan di manapun, bahkan di gunung atau pun di tengah laut sekalipun.
2.5 BAHAN/ALAT
Bahan:
Alat:
Lem tembak atau Lem perekat
Solder
Gunting atau Pisau
Gunakan solder untuk memberikan lubang pada salah satu sisi baterai, untuk tempat
memasukkan Female USB nanti.
Lilitkan salah satu kabel (merah dan biru) kabel klip baterai dengan Female USB.
lalu sambungkan ketiga kabel termasuk yang sudah dililit ke REGULATOR IC
dengan menggunakan solder.
Lalu letakkan rangkaian yang dibuat tadi ke dalam tutup botol yang sudah diberikan
lubang
Ambil tutup botol kedua potong semua bagian bawahnya dengan gunting atau pisau
sehingga hanya tinggal bagian atasnya saja.
Susun dengan rapi dengan cara meletakkan female usb dulu yang pas sesuai dengan
lubang yang diberikan ke tutup botol. lalu perhatikan juga untuk menyusun
REGULATOR IC jangan sampai ada kabe lyang terbelit, susun REGULATOR IC
dulu lalu letakkan klip baterai dengan salah satu sisi botol
Lalu pada tutup botol kedua berikan sedikit potongan untuk tempat klip baterai. Lalu
tutupkan dengan cara member lem agar lebih merekat.
Pasangkan Klip baterai dengan Baterai 9 volt.
Setelah selesai bagian tutup botolnya saatnya memasang kabel usb Handphone pada
bagian Female USB untuk tempat mencharge nanti.
Pasangkan rangkaian yang telah dibuat pada Handphone. Power bank siap digunakan
3.1 KESIMPULAN
1. Adaptor/catu daya adalah sumber tegangan DC yang digunakan untuk memberikan
tegangan akan daya kepada berbagai rangkaian elektronika yang membutuhkan tegangan DC
agar dapat beroperasi.
2. Prinsip kerja adaptor yaitu penyearahan dengan menggunakan diode. Dioda negatif
(katoda). Rangkaian penyearah ada 2 (dua) yaitu penyearah ½ gelombang (halfware) dan
penyearah gelombang penuh (fullware) kemudian Filter digunakan untuk lebih meratakan
ripple sinyal keluaran dari penyearah. IC type 78xx akan menghasilkan tegangan + sedang IC
dengan type 79xx akan menghasilkan tegangan -.
3. Komponen dasar yang digunakan dalam rangkaian transformator, diode, kapasitor, resistor,
dan IC.
3.2 SARAN
1. Sebaiknya sebelum menyusun komponen-komponen yang digunakan dalam adaptor yaitu
rangkaian, kita terlebih dahulu harus mengetahui fungsi dari komponenkomponen tersebut.
2. Sebelum komponen-komponen tersebut dirangkai satu sama lain, sebaiknya perhatikan
penempatan komponen yang digunakan agar rangkaian yang dibuat bisa berhasil.