PEMBAHASAN
Data merupakan bentuk jamak dari “datum”, berasal dari bahasa Latin
yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data
berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini
adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya
dapat berupa angka, kata-kata, atau citra (Wikipedia).
1
dan konsultasi dengan para ahli. Melalui usaha-usaha ini peneliti
berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep, dan variable-
variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari hal
yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hopotesis yang pernah diteliti
pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi
responden kita dalam penelitian.
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok yang akan
di ambil datanya
Hal ini dilakukan untuk membuat peneliti yang bersangkutan dapat
diterima di dalam kelompok masyarakat itu dan memahami berbagai
kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan
pendekatan terhadap tokoh- tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan
lingkungannya
Peneliti perlu mempelajari kebiasaan- kebiasaan respondennya
termasuk cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, bahasa
yang dipergunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya.
4. Uji coba atau pilot study
Pengumpulan data didahului dengan uji coba instrumen penelitian
pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang
bukan sample. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrument tersebut
cukup handal atau tidak, komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya.
5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan
Setelah hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah instrumen penelitian
dalam bentuknya yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang
relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga mengandung makna yang signifikan.
6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan
pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden.
2
Informasi- informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode guna
memudahkan proses analisis.
7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih
diragukan kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian
Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya
dapat segera dianalisis.3
C. Cara Pengumpulan Data
1. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau
meneliti seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Sensus juga dapat
diartikan sebagai cara pengumpulan data jika setiap anggota populasi
diteliti satu per satu.4 Sensus merupakan pencatatan data secara
menyeluruh (complete enumerition) terhadap elemen yang menjadi objek
penelitian, tanpa perkecualian. Kumpulan dari seluruh elemen tersebut
sering dikenal dengan istilah populasi atau universe, sehingga sering
dijadikan objek penelitian.
Misalkan saja, Kepala Sekolah SMAN 1 Jakarta ingin mengetahui
berat badan masing-masing siswanya yang berjumlah 700. Jika semua
siswa diukur kemudian dicatat maka cara pengumpulan data ini disebut
sensus.
Keuntungan menggunakan cara sensus diantaranya:
Hasil yang diperoleh merupakan nilai karakteristik yang sebenarnya
(true value) dan akurat karena sasaran/target penelitian mencakup
keseluruhan objek yang berada dalam suatu populasi
Terbebas dari pengaruh kesalahan sampel
Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan.
3
Dosen Pendidikan, “Teknik Pengumpulan Data”, https://www.dosenpendidikan.co.id/teknik-
pengumpulan-data , Diakses Pada 21 Maret 2021
4
Akib Hamid, dkk. “Statistika Pendidikan”, (Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2016),
hlm.5
3
Dapat mengetahui gambaran sebenarnya suatu populasi
Sebagai kerangka dalam melaksanakan survey
Sedangkan kelemahan cara sensus ini yaitu:
Banyak memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan
Sering terjadi content error, kesalahan dalam pencacahan dan jawaban
responden
2. Sampling
Menurut Margono (2004) teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
Sampling diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan jalan
mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang
menjadi objek penelitian. Hasil yang diperoleh dari cara sampling ini
adalah nilai karakteristik perkiraan (estimate value), dari nilai karakteristik
perkiraan tersebut kita dapat memperkirakan nilai sesungguhnya dari
populasi yang kita teliti. Untuk mendapatkan nilai perkiraan yang baik,
sampel yang kita ambil haruslah yang representatif (dapat dijamin
mencerminkan atau mewakili populasi).
Keuntungan sampling, yaitu :
5
Agus Suprapto, “Jenis Sampel : Keuntungan dan Kerugiannya”, (Surabaya: Putlisbang Pelayanan
Kesehatan), hlm.74
4
menghimpun data statistik dengan jalan sampling itu dikenal juga dengan
istilah Sample Survey Method.
5
pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung sedangkan
pada observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan,
dia hanya berperan mengamati kegiatan.
4. Dokumentasi
Renier menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian, (1)
dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis
maupun sumber lisan; (2) dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua
sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti spesifik, yaitu hanya yang
meliputi suratsurat resmi dan surat-surat negara, seperti surat perjanjian,
undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.9
9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), hal. 176