Anda di halaman 1dari 1

Bacaan : Mazmur 119:71, Amsal 27:17

Tema : Luka-luka Emosional Masa Lalu


Setiap orang mempunyai dua arsip yang tersimpan di memorinya. Pertama adalah
arsip yang berisi kisah kemenangan, sukacita dan kebahagiaan. Kedua adalah arsip yang
berisi kisah penolakan, kegagalan, atau hal-hal negatif lainnya. Arsip manakah yang sering
kita buka? Kalau kita kerap membuka arsip yang pertama, maka hidup kita akan diwarnai
oleh kebahagiaan dan kedamaian, sebaliknya jika kita sering membuka arsip yang kedua
maka hidup kita akan diwarnai oleh kepedihan dan kesedihan. Orang yang menyimpan luka-
luka emosional biasanya hidup di dalam lingkaran mengasihani diri sendiri. Ia senang
menghidupkan dan menghidupi kenangan-kenangan menyakitkan itu di pikirannya dan
dikembangkan oleh khayalan-khayalan sehingga semakin lama semakin terasa sangat
menyakitkan.
Yang terbaik bagi kehidupan kita saat ini adalah mengisi waktu tanpa terpengaruh
pada pengalaman menyakitkan masa lampau, karena luka-luka masa lalu sangat
mempengaruhi masa sekarang dan berpotensi merusak masa depan kita. Kita tidak dapat
mengubah masa lalu, namun kita dapat memperbaikinya sekarang guna membangun masa
depan yang cerah. Langkah apa yang harus diambil agar kita sembuh dari luka-luka itu?
Pertama, terimalah semua pengalaman pahit itu sebagai suatu proses
pendewasaan. Kita tidak selalu harus mengerti mengapa pengalaman yang menyakitkan itu
harus kita alami, belajarlah melihat bahwa ketika Tuhan mengizinkannya maka hal itu pasti
ada baiknya bagi kita, sekalipun hal itu menyakitkan. Mungkin lewat masa-masa yang
menyakitkan itu Tuhan sedang menumbuhkan atau mengasah kasih, kesabaran,
pengampunan, penguasaan diri kita sehingga kita menjadi semakin serupa dengan Kristus
(Mazmur 119:71).
Kedua, ampuni orang yang sudah menorehkan luka atau rasa sakit di dalam
hidup kita. Mungkin kita terluka oleh penolakan, perlakuan atau ketidakadilan yang pernah
dilakukan oleh orang tua, saudara, tetangga,atau teman kita, tetapi kita tidak akan pernah
bahagia selama masih menyimpan kebencian atas luka-luka itu. Ambillah tindakan kasih
saat ini juga, yaitu berdiri dihadapan Tuhan dan menyatakan bahwa kita mengampuni
mereka yang pernah melukai kta.
Ketiga, ketika kenangan luka masa lalu mencoba untuk mampir di pikiran,
tolaklah itu dengan cara melakukan kegiatan yang berguna. Iblis suka melepaskan
panah api jahatnya ke pikiran kita, salah satu contonya adalah mengintimidasi kita atas luka-
luka masa lampau. Ketika api panah itu mulai menyerang, patahkanlah dengan melakukan
kegiatan yang berguna, seperti membaca Firman, buku rohani, dan berdoa. Amin.

Anda mungkin juga menyukai