Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang
Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan
dan memiliki yang dinamakan sikap dan prilaku wirausaha yang baik dalam berbagai
lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sikap dan
perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari
manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan
membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang
yang melaksanakannya. Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang
melupakan cara kerja, sikap dan perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat
sulit untuk memajukan usahanya seperti yang mereka inginkan.
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneuship yang dikenal
dengan between taker atau go between yang pada abad pertengahan digunakan untuk
menggambarkan seorang actor yang memimpin suatu proyek produksi (Suryana,
2004). Secara umum kewirausahaan diartikan sebagai suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna
bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan semua sumber daya ekonomi melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Berdasarkan pengertian kewirausahaan tersebut
secara luas kewirausahaan dapat diartikan sebagai “suatu kemampuan kreatif dan
inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi
resiko”.
B. Pembahasan
1. Sikap Wirausahawan
Sikap seorang wirausahawan adalah :
a) Sikapnya selalu berpikir positif dalam segala hal yang ia hadapi (Positive
Thinking)
b) Sikap adalah respon individu yang positif terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
c) Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, prestatif dan tidak mudah
terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (Think of future, not the past), ia tidak mau
hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyaman sesaat
d) Tidak gentar saat melihat pesaing (Competitor), namun justru berpendapat:
“Bersykurlah bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing kita bisa terus
berkembang dan berusaha untuk tetap bertahan (Survive)” Pesaing yang
membantu membesarkan.
e) Usaha kita, tanpa pesaing bisnis kita akan ‘stagnan’ atau tidak mengalami
perubahan.
f) Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin
maju.
g) Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat
baik untuk semua orang.
h) Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik untuk sekeklilingnya.
i) Kesuksesan itu ’menular’ ke lingkungan karena ada motivasi didalamnya
Kemiskinan pikiran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa membuat
mereka ’demotivasi’ Jadi, bergaulah dengan orang-orang sukses agar anda bisa
bersikap yang sama.
j) Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk
meraih impiannya
2. Perilaku Wirausahawan
Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk
karena kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right,
PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive),
sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan
demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya
tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari
luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang
spesifik.
Perilaku Seorang Wirausahawan :
a) Memiliki rasa percaya diri
 Teguh pendiriannya
 Tidak tergantung pada orang lain
 Berkepribadian yang baik
 Optimis terhadap pekerjaannya
b) Berorientasi pada tugas dan hasil
 Haus akan prestasi
 Berorientasi pada laba / hasil
 Ketekunan dan ketabahan
 Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
c) Pengambil resiko
 Enerjik dan berinisiatif
 Kemampuan mengambil resiko
 Suka pada tantangan
d) Kepemimpinan
 Bertingkah laku sebagai pemimpin
 Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
 Dapat bergaul dengan orang lain
e) Keorisinilan
 Inovatif, kreatif dan fleksibel
 Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
 Mempunyai banyak sumber kemampuan

f) Berorientasi ke masa depan


 Memiliki pandangan ke masa depan
 Optimis memandang masa depan
3. Tokoh Wirausahawan
Perjalanan bisnis pria kelahiran Bandar Lampung, 9 Maret 1939 ini
tidak semulus seperti yang orang lain bayangkan. Begini kisahnya :
Bob Sadino memulai usahanya dengan berjualan daging olahan dan
telur ayam negeri. Dia memulai usahanya pada tahun 1970. “Pada tahun 70-
an, di penghujung saya kerja sebagai kuli selama setahun, saya perhatikan kok
telur di Indonesia beda dengan yang saya lihat di Eropa,” ujar Bob sadino
seperti dikutip dari wawancara di Kick Andi. Dia kemudian menulis surat ke
temannya yang berada di Belanda untuk mengirimkannya anak ayam negeri
dan majalah tentang cara beternak. Setelah mendapatkan pesanannya, Om Bob
mulai memasarkan dagangannya dari rumah ke rumah. “Saya jual telur ayam
itu dari rumah ke rumah orang Indonesia, tapi tidak ada yang mau beli.
Katanya, telur yang saya jual beda dengan telur ayam kampung,” ujarnya.
Setelah kembali dari Eropa, menikah dan menetap di Jakarta, Om Bob
harus mencari uang dengan menyewakan mobil sekaligus menjadi sopir.
Mobil tersebut dibelinya saat masih berada di benua biru tersebut. Tidak
cukup hanya menyewakan mobil Mercedes buatan tahun 1960-an tersebut.
Pria kelahiran Bandar Lampung 9 Maret 1939 tersebut juga merangkap
sebagai seorang sopir. Usaha Bob Sadino dengan menjalankan usaha
menyewakan mobil sekaligus menjadi sopir tidak selamanya berjalan mulus.
Sesekali usahanya berantakan saat mobil Mercedez miliknya rusak setelah
mengalami kecelakaan. Untuk menebus ongkos perbaikan mobil tersebut,
pengusaha yang terkenal dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan celana
pendek tersebut harus banting tulang sebagai seorang kuli. Pekerjaan kasar
tersebut dijalaninya dengan bayaran Rp 100 per hari.
Setelah lebih dari 30 tahun bergelut di dunia bisnis, Om Bob berhasil
membesarkan usahanya lewat Kems Grup (KG). Salah satu anak usaha yang
terkenal dari Kems Grup adalah supermarket Kemchiks yang berlokasi di
Kemang, Jakarta Selatan. Kems Grup sendiri memiliki anak perusahaan yang
menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis. Meski
memiliki grup bisnis dengan beberapa anak perusahaan, orang hanya
mengenal bisnis Om Bob hanya melalui supermarket Kemchiks. Ia
menegaskan, Kemchick mempekerjakan ribuan orang di belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai