Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

Disusun Oleh :

Nama : Ikang Rahmatullah

NIM : 09030581923036

Kelas : Teknik Komputer 4 B

Dosen : SARMAYANTA SEMBIRING, M.T.

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1

1. NOMER PERCOBAAN ...................................................................................... 2

2. NAMA PERCOBAAN ......................................................................................... 2

3. DASAR TEORI .................................................................................................... 2

1. Multivibrator astabil........................................................................................ 2

2. Multivibrator bistabil. ..................................................................................... 3

3. Multivibrator monostabil. ............................................................................... 4

4. PROSEDUR PERCOBAAN ............................................................................... 4

a) Percobaan 4.2 ................................................................................................... 4

b) Percobaan 4.3 ................................................................................................... 5

c) Percobaan 4.4 ................................................................................................... 6

5. HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN ................................................. 7

a) Percobaan 4.2 ................................................................................................... 7

b) Percobaan 4.3 ................................................................................................... 8

c) Percobaan 4.4 ................................................................................................... 9

6. KESIMPULAN .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

1
1. NOMER PERCOBAAN
Praktikum Lembar Kerja 4

2. NAMA PERCOBAAN
MMV dan AMV dengan IC 555

3. DASAR TEORI
Multivibrator adalah sirkit elektronik yang menghasilkan pulsa atau gelombang
blok.Multivibrator penghasil gelombang blok (secara kontinu) sering disebut
osilator non-linear, atau semakna dengan generator fungsi (function-generator).
Multivibrator dibangun atas dua bagian utama yang state/keadaannya saling
berbeda. Hasilnya adalah pulsa/denyut tegangan blok ber-logik high dan low.

Ada tiga tipe multivibrator, yaitu :

1. Multivibrator astabil (astable-multivibrator)


2. Multivibrator bistabil (bistable-multivibrator)
3. Multivibrator monostabil (monostable-multivibrator).

1. Multivibrator astabil.
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai state
stabil pada dua bagian yang membangunnya. Kedua bagiannya senantiasa
berganti-ganti keadaan terus-menerus sehingga outputnya pun berganti-ganti
antara high dan low. Karena itu multivibrator tipe ini diterapkan untuk
menghasilkan gelombang blok, atau sebagai osilator gelombang blok. Berikut
ini adalah contoh rangkaian multivibrator astabil yang menggunakan dua
transistor :

2
2. Multivibrator bistabil.
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang mempunyai state stabil
pada kedua bagian yang membangunnya. Satu bagian dapat berkondisi high
terus, atau low terus, begitu pula bagian lainnya. Untuk merubah kondisi dari
low ke high pada satu bagian dilakukan dengan memberikan pulsa low di jalan
masukannya.
Multivibrator bistabil diterapkan sebagai SR flip-flop (Set-Reset flip-flop) dan
sirkit elemen dalam sistem memori. Berikut ini adalah contoh rangkaian
multivibrator bistabil yang menggunakan dua transistor :

3
3. Multivibrator monostabil.
Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang mempunyai state
stabil pada satu bagian yang membangunnya. Multivibrator tipe ini diterapkan
sebagai one-shot timer pada rangkaian pewaktuan (timer). Berikut ini adalah
contoh rangkaian multivibrator monostabil dengan dua transistor :

4. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Percobaan 4.2
- Buat rangkaian seperti pada gambar 4.2 berikut pada modul percobaan.

4
- Atur potensiometer 1 pada posisi maksimum hingga pembacaan tegangan
V1 (terhubung ke pin Threshold) pada voltmeter adalah 5V dan Atur
potensiometer 2 pada posisi minimum hingga pembacaan tegangan V2
(terhubung ke pin Trigger) pada voltmeter adalah 0V, kemudian amati
Output IC (LED)
- Putar potensiometer 1 perlahan-lahan ke arah minimum, kemudian amati
tegangan V1, tegangan V3 (terhubung ke pin Discharge terhadap +5V) dan
output IC 555.
- Amati dan catat tegangan V1 dan V3 sesaat setelah output IC 555 berubah
menjadi tinggi (LED menyala).
- Kembalikan posisi potensiometer 1 ke maksimum.
- Setelah LED menyala (output = 1), Putar potensiometer 2 perlahan-lahan
ke arah maksimum, kemudian amati tegangan V2, tegangan V3 dan output
IC 555.
- Amati dan catat tegangan V2 dan V3 sesaat setelah output IC 555 berubah kembali
menjadi rendah (LED padam).
- Kembalikan posisi potensiometer 2 ke minimum.
- Berikan kesimpulan anda tentang karakteristik output IC 555 dan output Discharge
terhadap input Threshold dan input Trigger dari IC 555 yang telah diuji

b) Percobaan 4.3
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.3 berikut pada modul percobaan

5
- Pastikan output dalam keadaan rendah. (apabila output = 1, hubungkan
input reset ke ground).
- Amati tegangan kapasitor Vc.
- Tekan tombol push button (PB), kemudian amati tegangan Vc dan output
IC 555 (LED).
- Amati dan catat nilai tegangan Vc sesaat sebelum output berubah dari
kondisi tinggi ke rendah.
- Gambarkan perubahan kondisi output terhadap perubahan tegangan Vc dan
tegangan masukan trigger pada suatu grafik atau diagram timing
- Berikan kesimpulan anda tentang perihal rangkaian diatas dan kaitkan
dengan percobaan sebelum (percobaan D1) tentang pengenalan IC 555.

c) Percobaan 4.4
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.4 berikut pada modul percobaan

- Amati output IC 555 dan perhatikan perubahan kondisi output terhadap


perubahan tegangan Vc.
- Gambarkan perubahan kondisi output terhadap perubahan tegangan Vc
yang terhubung ke input threshold dan input trigger pada suatu grafik atau
diagram timing.

6
- Berikan kesimpulan anda tentang perihal rangkaian diatas dan kaitkan
dengan percobaan sebelum (percobaan D1) tentang pengenalan IC 555.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN


a) Percobaan 4.2

- Pada keadaan P1 maksimum dan P2 Minimum, output tegangan pada V3 :


1.29 V dan output dari IC 555 bernilai 1(LED menyala)
- P1 diturunkan secara perlahan-lahan ke minimum, sebelum diturunkan V1
: 5 V dan V3 : 1.29 V, pada saat diturunkan ke antara 50%-60%, V1 menjadi
2.80 V dan V3 naik menjadi 1.49 V
- Pada keadaan P1 minimum V1 : 0 V dan V3 tetap 1.49 ( LED menyala)
- Pada saat P2 diputar perlahan ke antara 60% - 70%, tegangan V2 antara
3.20V – 3.80 V dan tegangan V3 antara 1.90 V – 2.03 V(tegangan tidak
stabil), output yang dikeluarkan IC 555 menjadi tidak stabil, pulsa berubah
berulang-ulang dari 1 ke 0 dengan cepat

7
- Pada keadaan P1 dan P2 maksimum, tegangan pada V2 : 5 V dan V3 : 1.75
V (LED mati)
- Kesimpulan saya, pada P1 maupun P2 apabila diantara 50% - 70%, output
pulsa yang dikeluarkan menjadi tidak stabil (berubah secara cepat dan
berulang-ulang)

b) Percobaan 4.3

- Tegangan kapasitor Vc = 3.92 V


- Tegangan setelah PB ditekan Vc = 5 V, tegangan berubah secara instan
(LED hidup)
- Setelah tombol PB dilepaskan, tegangan Vc = Kembali ke 3.92 V,
perubahan tegangan secara instan ( LED mati)
- Grafik Timing TR, Vc dan Q

8
- Kesimpulan, berbeda dengan percobaan sebelumnya, pada percobaan 4.3
ini tegangan naik dan turun secara instan, tidak secar perlahan-lahan

c) Percobaan 4.4

- Tegangan Vc tidak stabil antara 3.50 V – 3.75 V


- Grafik timing TR&TH dan Q

9
- Kesimpulan, pada rangkaian ini pulsa yang dikeluarkan sedikit lebih stabil
dari percobaan D1, kecepatan pulsa-nya juga sedikit lebih pelan dari D1

6. KESIMPULAN
IC LM 555 berfungsi sebagai Astable Multivibrator tergantung pada
resistansinya terhadap kapasitor yang digunakan, lebih besar resistansinya yang
digunakan, lebih lama pengisian dan pengosongannya. Jika kaki nomor 2 dan kaki
nomor 6 saling dihubungkan, 555 akan dapat diaktifkan apabila C1 sudah netral
kembali. Sekarang tegangan pada kondensator akan bertukar-tukar antara 1/3 dan
2/3 Vcc. Pada pin 5 IC timer 555 dipasang sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai
kompensator tegangan sebesar 1000 nF. Kapasitor 1000 nF tersebut tidak
berpengaruh terhadap frekuensi output.

DAFTAR PUSTAKA
SB, Sandi. 2017. MULTIVIBRATOR

10

Anda mungkin juga menyukai