Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UAS KELOMPOK 3

RANGKAIAN JAM DIGITAL

Disusun Oleh :

Muhammad Farhan Januar P (09030581923027)


Achmad Baidawi Alparisi (09030581923029)
Muhammad Lutfi (09030581923031)
Nabillah syafitri (09030581923032)
Cherry Novralisa (09030581923033)
Kgs M Ferly Alfajri (09030581923034)
Warda Nadhira (09030581923035)
Ikang Rahmatullah (09030581923036)
Wika Aulia (09030581923037)
Azimaani Bariyah (09030581923038)
M.Fadhel Pratama (09030581923040)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1


A. NAMA PERCOBAAN ......................................................................................... 2
B. DASAR TEORI .................................................................................................... 2
C. TUJUAN ............................................................................................................... 3
D. PROSEDUR PERCOBAAN ............................................................................... 4
E. HASIL PERCOBAAN......................................................................................... 4
F. KESIMPULAN .................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 5

1
A. NAMA PERCOBAAN
Rangkaian Jam Digital menggunakan Proteus

B. DASAR TEORI
Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan
rangkaian “clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flip-
flop dan gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan
balik (feedback) adalah suatu istilah yang biasa digunakan pada elektronika digital
dalam menghitung bilangan logika. Counter atau penghitung atau pencacah dalam
bahasa kita, merupakan penghitung yang dimaksud dalam teknik digital merupakan
bagian register yang terpenting, karena keberadaannya merupakan sebuah penentu
awal dari kondisi sekuensial biner. Gerbang-gerbang logika di
dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran untuk memproduksi
penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh karena itu counter
adalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan, maka yang
membedakan hanya dalam pemberian nama saja.

Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias


bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang
dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen
analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan
pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika dasar,
artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun
rangkaian counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang
tersedia. Contoh IC counter jenis TTL dengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC
tipe 74LS93. IC tipe seri 74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah
“BCD to Decimal”, 74LS92 berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan 74LS93
merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”. Sehingga
dalam aplikasinya rangkaian counter yang akan dibangun dalam simulasi nantinya
merupakan kombinasi komponen digital dengan komponen analog.dipenghitung

2
naik dan penghitung turun (up-down counter), fungsi sistem reset, dan aplikasi
sistem kontrol ON/OFF sederhana yang dikombinasikan dengan rangkaian
analog driver yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Di sini, peserta
didik akan diajarkan aplikasi komponen elektronika pasif, komponen aktif, dan
komponen digital terutama jenis TTL dan analog yang dijadikan satu unit kesatuan
rangkaian yang komprehensif dalam aplikasi rangkaian sistem kontrol digital
ON/OFF sederhana.

Rangkaian dasar counter diatas merupakan sebuah counter 4 bit yang dapat
menghitung dari 0000 sampai dengan 1111 atau dari 0 sampai 15 dalam desimal.
Hasil perhitungan counter ditampilkan pada output QA, QB, QC, dan QD dimana
QA adalah keluaran biner dengan bobot terkecil atau disebut dengan LSB (Least
Significant Bit) dan QD adalah keluaran biner dengan bobot terbesar atau disebut
MSB (Most Significant Bit). Pada rangkaian terlihat masing-masing JK flip-flop
dalam posisi togel sehingga output Q akan berubah berkebalikan dari keluaran awal
pada saat pulsa masukan berubah dari kondisi tinggi ke rendah (sinyal clock)

C. TUJUAN
- Dapat memahami cara kerja jam digital(Counter Up)
- Dapat membuat rangkaian jam digital

3
D. PROSEDUR PERCOBAAN
• Modul yang diperlukan:
- 7SEG-BCD
- IC 555
- IC 4029
- Gerbang AND
- Polarized Capacitor
- Capasitor
- Potentiometer
- LED-YELLOW
- Resistor

E. HASIL PERCOBAAN

F. KESIMPULAN
Pada rangkaian ditas, Gerbang AND sangat berperan penting pada rangkaian jam
digital diatas,
Gerbang AND yang terhubung ke port PE IC 4029 diatas, berfungsi untuk
memberikan sinyal, apabila sinyal yang masuk ke gerbang AND bernilai 1 semua,
output dari gerbang AND akan bernilai 1, dimana output gerbang AND tersebut
terhubung ke port PE IC B, sehingga sinyal yang dihasilkan akan mereset pecacahan
dan pencacahan akan mulai dari 0 lagi. Sedangkan,

4
Gerbang AND yang terhubung ke Port Clock befungsi untuk memberikan
sinyal bernilai 1 ke port Clock IC 4029, apabila output dari Gerbang AND bernilai
1, maka sinyal tersebut akan melanjutkan pencacahan dari IC 4029 sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Dzikri, Muhammad. 2018. Dasar Teori Counter Segmen

Link : https://www.scribd.com/document/378443574/Dasar-Teori-Counter-Segmen

Anda mungkin juga menyukai