Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

Disusun Oleh :

Nama : Ikang Rahmatullah

NIM : 09030581923036

Kelas : Teknik Komputer 4 B

Dosen : SARMAYANTA SEMBIRING, M.T.

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2021
DAFRTAR ISI

DAFRTAR ISI ......................................................................................................................... 1


1. NOMER PERCOBAAN ................................................................................................. 2
2. NAMA PERCOBAAN .................................................................................................... 2
3. DASAR TEORI ............................................................................................................... 2
4. PROSEDUR PERCOBAAN .......................................................................................... 4
a. Percobaan 5.4 .............................................................................................................. 4
b. Percobaan 5.5 .............................................................................................................. 4
c. Percobaan 5.6 .............................................................................................................. 5
d. Percobaan 5.7 .............................................................................................................. 6
e. Percobaan 5.8 .............................................................................................................. 6
f. Percobaan 5.9 .............................................................................................................. 7
5. HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN ............................................................. 8
a. Hasil dan pembahasan percobaan 5.4 ....................................................................... 8
b. Hasil dan pembahasan percobaan 5.5 ..................................................................... 10
c. Hasil dan pembahasan percobaan 5.6 ..................................................................... 12
d. Hasil dan pembahasan percobaan 5.7 ..................................................................... 14
e. Hasil dan pembahasan percobaan 5.8 ..................................................................... 16
f. Hasil dan pembahasan percobaan 5.9 ..................................................................... 18
6. TUGAS ........................................................................................................................... 19
a. Buat pencacah (0 - 23) menggunakan 2 buah IC 4029 .......................................... 19
7. KESIMPULAN ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 20

1
1. NOMER PERCOBAAN
Praktikum Lembar Kerja 5

2. NAMA PERCOBAAN
Counter Up dan Counter Down

3. DASAR TEORI
Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan
rangkaian “clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flip-
flop dan gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan
balik (feedback) adalah suatu istilah yang biasa digunakan pada elektronika digital
dalam menghitung bilangan logika. Counter atau penghitung atau pencacah dalam
bahasa kita, merupakan penghitung yang dimaksud dalam teknik digital merupakan
bagian register yang terpenting, karena keberadaannya merupakan sebuah penentu
awal dari kondisi sekuensial biner. Gerbang-gerbang logika di
dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran untuk memproduksi
penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh karena itu counter
adalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan, maka yang
membedakan hanya dalam pemberian nama saja.

Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias


bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang
dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen
analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan
pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika dasar,
artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun
rangkaian counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang
tersedia. Contoh IC counter jenis TTL dengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC
tipe 74LS93. IC tipe seri 74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah

2
“BCD to Decimal”, 74LS92 berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan 74LS93
merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”. Sehingga
dalam aplikasinya rangkaian counter yang akan dibangun dalam simulasi nantinya
merupakan kombinasi komponen digital dengan komponen analog.dipenghitung
naik dan penghitung turun (up-down counter), fungsi sistem reset, dan aplikasi
sistem kontrol ON/OFF sederhana yang dikombinasikan dengan rangkaian
analog driver yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Di sini, peserta didik
akan diajarkan aplikasi komponen elektronika pasif, komponen aktif, dan
komponen digital terutama jenis TTL dan analog yang dijadikan satu unit kesatuan
rangkaian yang komprehensif dalam aplikasi rangkaian sistem kontrol digital
ON/OFF sederhana.

Rangkaian dasar counter diatas merupakan sebuah counter 4 bit yang dapat
menghitung dari 0000 sampai dengan 1111 atau dari 0 sampai 15 dalam desimal.
Hasil perhitungan counter ditampilkan pada output QA, QB, QC, dan QD dimana
QA adalah keluaran biner dengan bobot terkecil atau disebut dengan LSB (Least
Significant Bit) dan QD adalah keluaran biner dengan bobot terbesar atau disebut
MSB (Most Significant Bit). Pada rangkaian terlihat masing-masing JK flip-flop
dalam posisi togel sehingga output Q akan berubah berkebalikan dari keluaran awal
pada saat pulsa masukan berubah dari kondisi tinggi ke rendah (sinyal clock)

3
4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan 5.4
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.4 berikut pada project board

- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada


posisi maksimum.
- Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter dan buatlah
tabel kebenaran dari perubahan output counter.
- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi minimum.
- Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
- Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.

b. Percobaan 5.5
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.5 berikut pada modul percobaan

4
- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
- Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter buatlah tabel
kebenaran berdasarkan perubahan output counter.
- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi minimum.
- Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
- Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.

c. Percobaan 5.6
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.6 berikut pada modul percobaan

- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada


posisi maksimum.
- Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter buatlah tabel
kebenaran berdasarkan perubahan output counter.
- Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
- Cobalah hubungkan input gerbang Nand ke output Counter yang lain dan
ulangi langkah diatas
- Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.

5
d. Percobaan 5.7
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.7 berikut pada modul percobaan

- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada


posisi maksimum, dan amati output QA, QB, QC, QD dan output Co (Carry
out) dari counter IC 4029
- Pindahkan input B/D (binery/decade) ke ground (masukan rendah),
kemudian amati output QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC
4029.
- Pindahkan input U/D (Up/Down) ke ground (masukan rendah), kemudian
amati output QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC 4029.
- Pindahkan input Ci (Carry in) ke +5V (masukan tinggi), kemudian amati
output QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC 4029.
- Pindahkan kembali input Ci (Carry in) ke ground (masukan rendah) dan
amati output QA, QB, QC dan QD dari counter IC 4029.

e. Percobaan 5.8
- Berikan masukan A = 1, B = 0, C = 1, D = 0 dan kemudian berikan masukan
tinggi keinput PR (Preset) seperti pada gambar 5.8 berikut

6
- amati output QA, QB, QC dan QD dari counter IC 4029.
- Pindahkan kembali input PR (Preset) ke masukan rendah (ground)
- Berikan masukan A = 0, B = 1, C = 0, D = 1 dan kemudian berikan masukan
tinggi keinput PR (Preset).
- Pindahkan kembali input PR (Preset) ke masukan rendah (ground)
- Berikan kesimpulan anda tentang input B/D, U/D. Ci, PR, A, B, C, D dan
ouput Co dari IC 4029 sebagai IC counter diatas

f. Percobaan 5.9
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.9 berikut pada modul percobaan

7
- Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
- Amati output QA, QB, QC, dan QD IC 4029 dan isilah tabel kebenaran
berikut berdasarkan perubahan output counter.
- Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas

5. HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN


a. Hasil dan pembahasan percobaan 5.4

- Apabila potentiometer pada posisi maksimum maka pulsa yang dikeluarkan


akan lebih lambat

- Table kebenaran
QD QC QB QA Desimal
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2

8
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15

- Grafik Timing

- Apabila potentiometer pada posisi minimum maka pulsa yang dikeluarkan


akan lebih cepat
- Kesimpulan
Rangkaian diatas mencacah sampai bilangan 15 Counter Up, cara kerja nya
clock pada QA dihubungkan ke Ic 555, apabila QA mengeluarkan output
bernilai 1 maka akan dikirimkan sinyal ke clock QB yang dihubungkan di
output QA, begitupun dengan QC dan QD, Counter Up menggunakan
hanya menggunakan output Q

9
b. Hasil dan pembahasan percobaan 5.5

- Apabila potentiometer pada posisi maksimum maka pulsa yang dikeluarkan


akan lebih lambat
- Table kebenaran
QA QB QC QD Desimal
0 0 0 0 0
1 1 1 1 15
0 1 1 1 14
1 0 1 1 13
0 0 1 1 12
1 1 0 1 11
0 1 0 1 10
1 0 0 1 9
0 0 0 1 8

10
1 1 1 0 7
0 1 1 0 6
1 0 1 0 5
0 0 1 0 4
1 1 0 0 3
0 1 0 0 2
1 0 0 0 1

- Grafik Timing

- Apabila potentiometer pada posisi minimum maka pulsa yang dikeluarkan


akan lebih cepat
- Kesimpulan
Rangkaian diatas mencacah dari 15 ke 0 atau Counter Down, cara kerja
nya clock pada QA dihubungkan ke Ic 555, apabila QA mengeluarkan
output bernilai 1 maka akan dikirimkan sinyal ke clock QB yang
dihubungkan di output 𝑄̅ 𝐴, begitupun dengan QC dan QD, Counter Down
menggunakan hanya menggunakan output Q dan 𝑄̅

11
c. Hasil dan pembahasan percobaan 5.6

- Table kebenaran sebelum menggunakan gerbang NAND


QD QC QB QA Desimal
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
1 0 1 0 10

12
1 0 1 1 11
1 1 0 0 12
1 1 0 1 13
1 1 1 0 14
1 1 1 1 15

- Grafik Timing Sebelum diberi gerbang NAND

- Table kebenaran setelah menggunakan gerbang NAND


QA QB QC QD Desimal
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
0 1 0 0 2
1 1 0 0 3
0 0 1 0 4
1 0 1 0 5
0 1 1 0 6
1 1 1 0 7
0 0 0 1 8
1 0 0 1 9

- Grafik Timing setelah diberi gerbang NAND

13
- Kesimpulan
Rangkaian diatas apabilah tidak diberikan gerbang NAND, maka
Clear/Reset pada keempat IC 555 tidak ada masukan, sehingga tidak akan
mereset pencacahan dari 1 sampai 15, sebaliknya apabila Reset/Clear
dihubungkan dari output QB dan QD ke Reset menggunakan gerbang
NAND, maka akan memberikan sinyal untuk mereset pencacahan.

d. Hasil dan pembahasan percobaan 5.7

14
- Pada saat B/D dan U/D dihubungkan ke 5v, QA,QB,QC dan QD akan
mencacah bilangan dari 0 ke 15(F), namun pada saat pencacahan 15(F),
output yang dikeluarkan dari Co bernilai 0 dan LED mati, namun akan
menyala lagi pada pencacahan 0
- Pada saat B/D dihubungkan ke Ground dan U/D dihubungkan ke 5v,
QA,QB,QC dan QD akan mencacah bilangan dari 0 ke 9, namun pada saat
pencacahan 9, output yang dikeluarkan dari Co bernilai 0 dan LED mati,
- Pada saat B/D dihubungkan ke 5v dan U/D dihubungkan ke ground,
QA,QB,QC dan QD akan mencacah bilangan dari 15(F) ke 0, namun pada
saat pencacahan 0, output yang dikeluarkan dari Co bernilai 0 dan LED
mati,
- Pada saat B/D dan U/D dihubungkan ke Ground, QA,QB,QC dan QD akan
mencacah bilangan dari 9 ke 0, namun pada saat pencacahan 0, output yang
dikeluarkan dari Co bernilai 0 dan LED mati,
- Pada saat B/D dan U/D dihubungkan ke Ground dan Ci dihubungkan ke 5v,
rangkaian tidak akan mencacah bilangan, atau akan mem-pending kerja
rangkaian

15
e. Hasil dan pembahasan percobaan 5.8

- Pada saat A = 1, B = 0, C = 1, D = 0 dan PE masukan tinggi, maka rangkaian


akan mencacah angka 5 dan dan tidak mencacah bilangan lainnya
- Pada saat A = 0, B = 1, C = 0, D = 1 dan PE masukan tinggi, maka rangkaian
akan mencacah bilangan decimal 10(A) dan dan tidak mencacah bilangan
lainnya
- Kesimpulan,
1) inputan B/D apabilah bernilai rendah, maka akan mencacah dari 0 ke 9,
sedangkan bila bernilai tinggi maka akan mencacah biner dan decade
dari 0 ke 15(F)

16
2) inputan U/D apabila bernilai rendah akan mencacah bilangan dari besar
ke kecil(Counter Down), sebaliknya apabila U/D bernilai tinggi, maka
akan mencacah bilangan dari kecil ke besar (Counter Up)
3) inputan Ci(Clock In) apabila bernilai tinggi, maka akan mem-pending
rangkaian untuk mencacah bilangan,
4) inputan PE apabila bernilai tinggi akan mereset pencacahan ke 0 lagi,
5) inputan A,B,C,D seperti pada rangkaian 5.8, misal 1010 biner adalah 5
desimal, maka apabila 1010 biner di masukkan di A,B,C,D menjadi A
= 1, B = 0, C = 1, D = 0 , maka output yang keluar akan berupa 1010
biner juga.
6) Inputan Co (Clock Out) pada saat menggunakan 2 IC 4029 berguna
untuk memberikan sinyal, misal apabila IC A sudah selesai mencacah
bilangan 0 ke 0, maka Co akan memberikan sinyal ke Clock pada IC B
untuk memulai pencachan secara satu persatu setiap IC A sudah
melakukan satu putaran.

17
f. Hasil dan pembahasan percobaan 5.9

- Table kebenaran
QA QB QC QD Desimal
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
0 1 0 0 2
1 1 0 0 3
0 0 1 0 4
1 0 1 0 5
0 1 1 0 6
1 1 1 0 7

18
0 0 0 1 8
1 0 0 1 9
- Kesimpulan
Pada rangkaian ini memakai gerbang AND yang dihubungkan dari QB
dan QC ke inputan PE untuk mereset pencacahan .

6. TUGAS
a. Buat pencacah (0 - 23) menggunakan 2 buah IC 4029

- Kesimpulan
Pada rangkaian counter IC 4029 2 buah diatas, gerbang AND berguna
untuk memberikan sinyal ke PE IC A dan PE IC B, apabila sinyal yang
masuk ke gerbang AND bernilai 1 semua, output dari gerbang AND akan
bernilai 1, dimana output gerbang AND tersebut terhubung ke PE IC A dan PE

19
IC B, sehingga sinyal yang dihasilkan akan mereset pecacahan dan
pencacahan akan mulai dari 0 lagi.
Port inputan Clock dari IC A terhubung dengan IC 555, sedangkan port
inputan Clock IC B terhubung dengan output Co(Clock Out) IC A, sehingga
membuat IC B harus menunggu IC A menyelesaikan pencacahannya
terlebih dahulu agar mendapatkan sinyal dari IC A, sehingga membuat IC
B melakukan pencacahan (satu per satu) setelah IC A.
Apabila ingin membuat pencacahan hingga 99, maka input yang masuk
ke gerbang AND adalah output dari QD IC 1 dan QD IC 2.

7. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini saya dapat memahami cara kerja dari IC 4029 dan IC
7473untuk melakukan Counter Up dan Counter Down, dapat memahami fungsi-
fungsi port-port pada IC 4029 dan IC 7473.

Saya juga dapat memahami cara kerja dan cara pemakaian dari gerbang logika
NAND dan AND, dari praktikum ini saya dapat menyimpulkan fungsi Gerbang
Logika pada rangkaian Counter

- AND, berfungsi untuk mereset pencacahan dengan menghubungkannya ke port


PE pada IC 4029.
- NAND, berfungsi untuk memberikan sinyal ke setiap port R pada IC 7473, agar
dapat mereset pencacahan.

DAFTAR PUSTAKA
Dzikri, Muhammad. 2018. Dasar Teori Counter Segmen

Link : https://www.scribd.com/document/378443574/Dasar-Teori-Counter-Segmen

20
21

Anda mungkin juga menyukai