Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Makalah ini membahas laporan kasus tentang anak laki-laki 3 tahun 2 bulan

dengan diagnosis kejang demam sederhana yang dirawat di ruang anak RSUD Dr.

H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan

berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Dari anamnesis dengan orang tua pasien mengalami kejang kurang lebih 2

jam SMRS ke IGD RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh kejang terjadi 1x dengan

durasi kurang lebih 5 menit, kejang seluruh tubuh dengan gerakan tonik klonik

dan bola mata pasien keatas saat kejang, saat kejang pasien tidak menyahut saat

dipanggil, setelah kejang pasien menangis. Kejang didahului oleh demam, demam

sejak 1 hari SMRS, demam tinggi saat diukur dirumah suhu tubuh 38,9ºC, diberi

penurun panas paracetamol 3 kali 1 sendok takaran sirup obat, demam turun tapi

kemudian demam lagi. Muntah (+) sejak 1 hari SMRS, muntah berisi cairan

sedikit (3 - 5 cc), muntah 3 - 4x SMRS, muntah setiap minum. Saat ini pasien

masih demam dan batuk tidak lagi mengalami muntah dan kejang. Pasien

mendapatkan terapi IVFD RL 14 tpm, Inj.ceftriaxone 2x750 mg, Inj Antrain

3x150 mg dan Inj Diazepam 4,5 mg jika kejang, inj cibital 2x40 mg, puyer batuk

3x1.

Hasil anamnesis sesuai dengan kriteria kejang demam sederhana dimana

kejang demam dibagi menjadi dua kelompok yaitu kejang demam sederhana dan

kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana terjadi dengan durasi < 15

30
31

menit, tipe kejang umum (melibatkan seluruh tubuh), terjadi 1x dalam 24 jam,

sedangkan kejang demam kompleks adalah kejang dengan durasi >15 menit, tipe

kejang dapat umum ataupun fokal (separuh tubuh) dan terjadi >1x dalam 24 jam.5

Pada kasus ini pasien diterapi dengan injeksi diazepam 4,5 mg intravena jika

terjadi kejang. Saat ini diazepam merupakan obat pilihan utama untuk kejang

demam fase akut, karena diazepam mempunyai masa kerja yang singkat.

Diazepam dapat diberikan secara intravena atau rektal, jika diberikan

intramuskular absorbsinya lambat. Dosis diazepam pada anak adalah 0,3 mg/kg

BB, diberikan secara intravena pada kejang demam fase akut7

Pada kasus, diberikan pengobatan IVFD RL 14 tpm dan antibiotik yaitu inj

ceftriaxone 2x750 mg. Pemberian antibiotik pada kasus ini untuk mencegah

terjadinya infeksi.8 Inj Antrain 3x100 mg dalam kasus ini digunakan sebagai

analgesik.

Anda mungkin juga menyukai