Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

MEKANISME PERTAHANAN EGO

Disusun oleh :
Egi Rahmayani
E.0105.19.009

Program Studi Diploma III Keperawatan


STIKes Budi Luhur Cimahi
1. Kompensasi
Kompensasi adalah upaya mengatasi suatu kekurangan dalam suatu bidang
dengan cara mengupayakan kelebihannya di bidang lain.

Contoh: seorang anak yang tidak pintar di bidang akademik, lebih


menonjolkan kelebihannya menjadi atlet basket.

2. Denial
ialah bentuk pertahanan diri yang menyangkal adanya ancaman eksternal atau
kejadian traumatis yang telah dialami. Individu yang melakukan mekanisme ini
biasanya tidak mau menerima kenyataan menyakitkan yang ia alami dan lebih
memilih mengkhayalkan hal-hal yang dirasa dapat meredakan kecemasannya.
Misalnya ketika seorang ibu yang tidak mau merubah tatanan kamar anaknya
yang sudah meninggal karena berharap anaknya bisa kembali lagi suatu hari nanti

3. Displacement
Displacement merupakan tindakan pengalihan objek sasaran atau seseorang
untuk memuaskan kebutuhan yang sebelumnya tidak dapat dilakukan kepada objek
atau orang lain.
Contoh: seseorang sangat marah atas penghinaan yang dilakukan atasannya
dan untuk melampiaskannya, ia memarahi bawahannya

4. Identifikasi (Identification)
Identifikasi dilakukan dengan cara meniru (mengintimidasi) atau
mengidentifikasikna diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil memuaskan
hasratnya dibanding dirinya.
Contohnya anak yang mula-mula mengidentifikasi orang tuanya karena anak
menganggap orang tuanya omnipotent (maha kuasa), kemudian juga
mengidentiffikasi quru, olahragawan, penyanyi rock, dan lain-lainnya.

5. Represi
Represi merupakan upaya meredam suatu dorongan yang dihasilkan oleh id
dimana ego merasa terancam kemudian dorongan tersebut ditekan ke dalam alam
bawah sadar manusia sehingga tidak memungkinkan orang yang bersangkutan dapat
mengolahnya secara rasional.
Contoh: seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan dan
karena guncangan atau kesedihan luar biasa, pemuda tersebut merepresikan
ingatannya dan tampak seperti pemuda tersebut “lupa”.

6. Regresi
Regresi adalah keadaan dimana seseorang mundur secara mental ke tahap
perkembangan sebelumnya. Hal ini dilakukan karena seseorang tidak sangguo atau
mengalami kesulitan untuk maju ke tahap perkembangan selanjutnya dan kurang
matang dalam beradaptasi.
Contoh: seorang pria paruh baya yang tidak merasa dirinya semakin tua,
kembali ke fase phallic sehingga ia menunjukkan kegenitan dan seductiveness.

7. Reaksi Formasi/Pembentukan Reaksi


Pembentukan reaksi merupakan dorongan-dorongan yang ditekan ke dalam
alam bawah sadar manusia dapat menembus alam sadar dengan melakukan hal yang
bertolak belakang dengan dorongan tersebut.
Contoh: seorang ibu yang tak menginginkan anak dalam kandungannya
kemudian dalam membesarkannya, ia memberi perhatian yang berlebihan.

8. Sublimasi
Sublimasi adalah mengubah atau mentransformasikan dorongan-dorongan
primitif yang tidak dapat diterima norma dan masyarakat luas menjadi dorongan atau
aktivitas yang sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku.
Contoh: seseorang yang karena norma memandang berkelahi adalah perbuatan
buruk, memilih untuk menjadi petinju.

9. Rasionalisasi
Rasionalisasi ialah bentuk pertahanan diri dengan membuat-buat alasan untuk
memanipulasi fakta agar tindakan yang dilakukan itu masuk akal dan dapat diterima.
Kita membenarkan sebuah pikiran atau tindakan yang mengancam dengan membujuk
diri kita sendiri bahwa ada penjelasan yang rasional untuk pikiran atau tindakan
tersebut.
Misalnya, ketika seorang anak diajak temannya untuk bertanding bulu tangkis,
dia menolak dengan alasan sedang tidak enak badan, padahal sebenarnya dia takut
kalah.

10. Undoing
Yaitu kecemasan dan dosa akibat kegiatan negatif ditutupi atau dihilangkan
dengan perbuatan postif penebus dosa dalam bentuk "tingkahlaku ritual”.
Contohnya perampok yang menutupi kecemasannya dengan bersedekah.
membuang uang receh tanpa sengaja, seolah-olah dengan itu kejahatannya dapat
dilupakan atau dimaafkan.

11. Substitusi
adalah pemindahan atau kompromi di mana kepuasan yang diperoleh masih
mirip dengan kepuasan aslinya.
Contoh Remaja yang cemas untuk menyalurkan dorongan seksnya, mengganti
dengan membaca buku cabul dan atau masturbasi.

12. Introyeksi (introjection)


adalah proses pengembangan superego dengan mengadopsi nilai-nilai orang
tua. Adolesen yang meniru gaya tingkahlaku bintang film menjadi introyeksi, kalau
peniruan itu dapat meningkatkan harga diri dan menekan perasaan rendah diri,
sehingga adolesen itu merasa lebih bangga dengan dirinya sendiri.
Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke
dirinya sendiri, hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya
sendiri.

13. Isolasi (Isolation)

Mempertentangkan antara komponen afektif dengan kognitif, gejala neurosis


obsesi kompulsi, di mana dorongan insing (yang tidak dapat diterima ego) bertahan di
kesadaran, tetapi tanpa perasaan puas/senang. Ketika fikiran bekerja mengikuti
dorongan insting itu, perasaan dan dorongan aksi menjadi inaktif, menjadi obsesi
fikiran, obsesi perasaan, atau obsesi perbuatan (kompulsi).

Contohnya perampok yang tega merampas harta hanya memikirkan harta dan
keuntungan

14. Disosiasi (Dissociation)


Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah.
Mekanisme dimana suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan
dari kesadaran dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah,
dan terlepas dari ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.

Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan


mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”

15. Identifikasi (Identification)


Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan
mempolakan dirinya serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain).
Menambah rasa harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau
suatu hal yang dikaguminya.

Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau
malah bersolek seperti bintang iklan.

16. Intelektualisasi
mekanisme ini terlalu mempertimbangkan aspek inteleknya secara berlebihan.
Tujuannya untuk mengkompensasi bagian kepribadian lain yang kurang.

Contoh: seorang yang kurang terampil menjalin relasi sosial yang hangat
dengan orang lain, upaya yang terlalu besar untuk memegang kepintarannya

17. Proyeksi
Usaha melemparkan atau memproyeksikan sifat, pikiran, dan harapan yang
negatif, juga kelemahan dan sikap sendiri yang kelliru pada orang lain. Melemparkan
kesalahan sendiri pada orang lain
Contoh : karena iri terhadap kesuksesan teman yang selalu mendapatkan nilai
A, maka pada orang lain yang dikatakan adalah teman tersebut iri padaku, dia selalu
cemburu

18. Pemisahan

Pemisahan adalah sesuatu yang dilakukan bayi untuk memudahkannya


berbagai pengalaman yang dialaminya. Memecah kelompok suatu objek atau
pengalaman menjadi dua, yakni baik dan buruk. Mekanisme ini tidak mampu melihat
daerah di mana ada. Secara primitif, hal yang menyenangkan akan dihayati baik
sedangkan yang tidak menyenangkan akan dihayati tidak baik. Semakin tumbuh dan
kepribadian semakin matang, semakin jarang dilakukan. Mekanisme pertahanan ini
biasanya dilakukan oleh orang dengan gangguan mental yang berat.
19. Supresi
Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang secara sadar ditujukan
menjaga agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga (dengan
cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum)
Contohnya ketika mempunyai masalah dan berusaha untuk tidak mengingat
nya.

Anda mungkin juga menyukai