Disusun oleh :
Egi Rahmayani
E.0105.19.009
2. Denial
ialah bentuk pertahanan diri yang menyangkal adanya ancaman eksternal atau
kejadian traumatis yang telah dialami. Individu yang melakukan mekanisme ini
biasanya tidak mau menerima kenyataan menyakitkan yang ia alami dan lebih
memilih mengkhayalkan hal-hal yang dirasa dapat meredakan kecemasannya.
Misalnya ketika seorang ibu yang tidak mau merubah tatanan kamar anaknya
yang sudah meninggal karena berharap anaknya bisa kembali lagi suatu hari nanti
3. Displacement
Displacement merupakan tindakan pengalihan objek sasaran atau seseorang
untuk memuaskan kebutuhan yang sebelumnya tidak dapat dilakukan kepada objek
atau orang lain.
Contoh: seseorang sangat marah atas penghinaan yang dilakukan atasannya
dan untuk melampiaskannya, ia memarahi bawahannya
4. Identifikasi (Identification)
Identifikasi dilakukan dengan cara meniru (mengintimidasi) atau
mengidentifikasikna diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil memuaskan
hasratnya dibanding dirinya.
Contohnya anak yang mula-mula mengidentifikasi orang tuanya karena anak
menganggap orang tuanya omnipotent (maha kuasa), kemudian juga
mengidentiffikasi quru, olahragawan, penyanyi rock, dan lain-lainnya.
5. Represi
Represi merupakan upaya meredam suatu dorongan yang dihasilkan oleh id
dimana ego merasa terancam kemudian dorongan tersebut ditekan ke dalam alam
bawah sadar manusia sehingga tidak memungkinkan orang yang bersangkutan dapat
mengolahnya secara rasional.
Contoh: seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan dan
karena guncangan atau kesedihan luar biasa, pemuda tersebut merepresikan
ingatannya dan tampak seperti pemuda tersebut “lupa”.
6. Regresi
Regresi adalah keadaan dimana seseorang mundur secara mental ke tahap
perkembangan sebelumnya. Hal ini dilakukan karena seseorang tidak sangguo atau
mengalami kesulitan untuk maju ke tahap perkembangan selanjutnya dan kurang
matang dalam beradaptasi.
Contoh: seorang pria paruh baya yang tidak merasa dirinya semakin tua,
kembali ke fase phallic sehingga ia menunjukkan kegenitan dan seductiveness.
8. Sublimasi
Sublimasi adalah mengubah atau mentransformasikan dorongan-dorongan
primitif yang tidak dapat diterima norma dan masyarakat luas menjadi dorongan atau
aktivitas yang sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku.
Contoh: seseorang yang karena norma memandang berkelahi adalah perbuatan
buruk, memilih untuk menjadi petinju.
9. Rasionalisasi
Rasionalisasi ialah bentuk pertahanan diri dengan membuat-buat alasan untuk
memanipulasi fakta agar tindakan yang dilakukan itu masuk akal dan dapat diterima.
Kita membenarkan sebuah pikiran atau tindakan yang mengancam dengan membujuk
diri kita sendiri bahwa ada penjelasan yang rasional untuk pikiran atau tindakan
tersebut.
Misalnya, ketika seorang anak diajak temannya untuk bertanding bulu tangkis,
dia menolak dengan alasan sedang tidak enak badan, padahal sebenarnya dia takut
kalah.
10. Undoing
Yaitu kecemasan dan dosa akibat kegiatan negatif ditutupi atau dihilangkan
dengan perbuatan postif penebus dosa dalam bentuk "tingkahlaku ritual”.
Contohnya perampok yang menutupi kecemasannya dengan bersedekah.
membuang uang receh tanpa sengaja, seolah-olah dengan itu kejahatannya dapat
dilupakan atau dimaafkan.
11. Substitusi
adalah pemindahan atau kompromi di mana kepuasan yang diperoleh masih
mirip dengan kepuasan aslinya.
Contoh Remaja yang cemas untuk menyalurkan dorongan seksnya, mengganti
dengan membaca buku cabul dan atau masturbasi.
Contohnya perampok yang tega merampas harta hanya memikirkan harta dan
keuntungan
Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau
malah bersolek seperti bintang iklan.
16. Intelektualisasi
mekanisme ini terlalu mempertimbangkan aspek inteleknya secara berlebihan.
Tujuannya untuk mengkompensasi bagian kepribadian lain yang kurang.
Contoh: seorang yang kurang terampil menjalin relasi sosial yang hangat
dengan orang lain, upaya yang terlalu besar untuk memegang kepintarannya
17. Proyeksi
Usaha melemparkan atau memproyeksikan sifat, pikiran, dan harapan yang
negatif, juga kelemahan dan sikap sendiri yang kelliru pada orang lain. Melemparkan
kesalahan sendiri pada orang lain
Contoh : karena iri terhadap kesuksesan teman yang selalu mendapatkan nilai
A, maka pada orang lain yang dikatakan adalah teman tersebut iri padaku, dia selalu
cemburu
18. Pemisahan