Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

Sistem Perkemihan : Benigna Prostat Hypertropi (BPH)


Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KMB I

Disusun oleh :

Abdul Mujib

Fani Elmardiyani

Fikri Baroya

Intan Sari

Miya Dwi Agustin

Program Studi Diploma III Keperawatan


STIKes Budi Luhur Cimahi
2021
SKENARIO KASUS

Tn.Y usia 75 tahun dirawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri. Berdasarkan
Pengkajian tanggal 01 September 2020, Nyeri terasa jika banyak bergerak dan
berkurang jika tidak banyak bergerak, nyeri terasa seperti di sayat-sayat di daerah post
operasi di bagian genital dengan skala nyeri 3 (0 – 10), dan terasa hilang timbul.
Kesadaran: composmentis, tekanan darah: 107/65mmHg, nadi: 79x/menit, pernafasan:
21x/menit, suhu: 36oC, POD hari 1, abdomen tampak simetris dan datar, tidak ada
nyeri tekan, terpasang folley kateter, warna urine tampak jernih dan penuh. Bentuk
tangan dan kaki simetris, kekuatan otot kaki tidak di kaji, klien tirah baring karena
masih dalam kondisi anestesi lumbal atau spinal. Sedangkan kekuatan otot kedua
tangan yaitu 5. Asupan cairan secara peroral secara bertahap dan cairan RL 20 gtt 1500
cc/24 jam. Pasien dilakukan spooling dengan NaCl botol yang ke-2 NaCl: 2000 cc/24
jam.

Alasan pasien dibawa ke rumah sakit karena sulit BAK dan terdapat darah di urine nya.
Pasien tampak tenang, berorientasi baik dan hubungan dengan keluarga baik, menerima
sakit yang dirasakannya. Pasien juga sering bertanya kepada perawat mengenai
kondisinya. Pasien menikah dan bekerja sebagai petani, pendidikan SD. Penanggung
jawab Ny. E sebagai istri pasien.
Pemeriksaan laboratorium
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Masa pendarahan/BT 2`00`` menit 1 ~3
Masa pembekuan/CT 9`00`` menit 5 ~ 11
DARAH RUTIN
Hemoglobin 11.8 g/dL 13.0 ~ 18.0
Lekosit 8800 sel/uL 3800 ~ 10600
Eritrosit 4.00 Juta/uL 4.5 ~ 6.5
Hematokrit 37.8 % 40 ~ 52
Trombosit 177000 Sel/uL 150000 ~ 440000
KIMIA KLINIK
Fungsi Liver
AST (SGOT) 20 U/L 10 ~ 34
ALT (SGPT) 14 U/L 9 ~ 43
Fungsi Ginjal
Ureum 42 mg/dL 10 ~ 50
Kreatinin 1.07 mg/dL 0.9 ~ 1.15
Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 82 mg/dL 70 200

Penatalaksanaan Medis
Do Rut Waktu Golonga
Nama Obat
sis e n
2x 04 .00 dan Antibiotik
Anbacim IV
1 16.00
2x 04 .00 dan Analgetik
Keterolak IV
1 16.00
2x 04 .00 dan antihistamin
Ranitidin IV
1 16.00
3x 04.00, 12.00, Antri-
Asam tranexamat IV
1 20.00 fibrinolitik
Harnal 1x - Alpha bloker
Oral
(Tamsulosin) 1

Penatalaksanaan Keperawatan
a. Observasi TTV
b. Monitoring intake dan output
c. Melakukan spulling
d. Edukasi tirah baring setelah operasi dan edukasi nutrisi
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. Y DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN : BENIGNA PROSTA HYPERTROPI BPH DIRUANG


BEDAH

A. PENGKAJIAN

1) Identitas pasien

Nama : Tn.Y

Umur : 75 Tahun

Jenis kelamin :L

Agama :

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Suku bangsa :

Status perkawinan : Menikah

Golongan darah :

No. CM :

Tanggal masuk :

Tanggal pengkajian : 01 september 2020

Diagnose medis :

Alamat :

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.E

Umur :
Jenis kelamin :P

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Suku Bangsa :

Hubungan dengan klien : Istri

Alamat :

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Nyeri

2) Riwayat Penyakit sekarang

Alasan pasien dibawa ke rumah sakit karena sulit BAK dan terdapat
darah di urine nya.

3) Riwayat Penyakit dahulu

Klien melakukan operasi dibagian genital

4) Riwayat kesehatan keluarga

c. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual

1) Data psikologis : pasien tampak tenang


2) Data Sosial : Berorientasi baik dan hubungan dengan keluarga baik
3) Data spiritual: Pasien menerima sakit yang dirasakannya

d. Lingkungan

a) Rumah
• Kebersihan : ………………………..

• Polusi : ……………………….

• Bahaya : ……………………….

b) Pekerjaan

• Kebersihan : ……………………….

• Polusi : ……………………….

• Bahaya : ……………………….

e. Pola Aktivitas sehari- hari


NO Jenis Pengkajian Dirumah Di Rumah

Sakit
A Pola Nutrisi
1. Makan
Frekuensi
Jenis

Porsi

Cara

Keluhan

2. Minum Frekuensi
Jenis

Cara

Keluhan
B Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi
Konsistensi

Warna

Bau

Cara

Keluhan

2. BAK Frekuensi
Jumlah Warna
Bau

Cara

Keluhan

C Pola istirahat tidur

1. Malam Lama
tidur
Kwalitas tidur

Keluhan

2. Siang Lama
tidur
Kwalitas tidur

Keluhan

Kebiasaan menggunakan

obat tidur
D Personal Hygiene

Mandi

Gosok gigi

Ganti pakaian
Cara keluhan
E Pola Aktivitas

- Kegiatan dalam pekerjaan

- Waktu bekerja

- Kegiatan waktu luang

- Keluhan dalam beraktivitas


- Olah raga

- Keterbatasan dalam hal

Menggunakan pakaian,

Berhias
F Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
a. Merokok
Frekwensi

Jumlah/hari
Lama pemakaian

b. Minuman keras

Frekwensi

Jumlah/hari

Lama pemakaian

Ketergantungan

(Alasannya) obat
f. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Umum

• Kesadaran : Composmentis

• Tekanan Darah : 107/65mmHg

• Nadi : 79X/mnt

• Respirasi : 21X/mnt

• Suhu :36oC

2. Pemeriksaan Fisik Persistem

a) Sistem perkemihan (inspeksi, palpasi, perkusi)

, abdomen tampak simetris dan datar, tidak ada nyeri tekan,


terpasang folley kateter, warna urine tampak jernih dan penuh.

b) Sistem musculoskeletal

Bentuk tangan dan kaki simetris, kekuatan otot kaki tidak di kaji,
klien tirah baring karena masih dalam kondisi anestesi lumbal atau
spinal. Sedangkan kekuatan otot kedua tangan yaitu 5.

3. Data Penunjang (pemeriksaan laboratorium dan radiologi)

a) Pemeriksaan Laboratorium tanggal


Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Masa pendarahan/BT 2`00`` menit 1 ~3
Masa pembekuan/CT 9`00`` menit 5 ~ 11
DARAH RUTIN
Hemoglobin 11.8 g/dL 13.0 ~ 18.0
Lekosit 8800 sel/uL 3800 ~ 10600
Eritrosit 4.00 Juta/uL 4.5 ~ 6.5
Hematokrit 37.8 % 40 ~ 52
Trombosit 177000 Sel/uL 150000 ~ 440000
KIMIA KLINIK
Fungsi Liver
AST (SGOT) 20 U/L 10 ~ 34
ALT (SGPT) 14 U/L 9 ~ 43
Fungsi Ginjal
Ureum 42 mg/dL 10 ~ 50
Kreatinin 1.07 mg/dL 0.9 ~ 1.15
Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 82 mg/dL 71 200

4. Penatalaksanaan

a) Penatalaksanaan Medis

Nama Obat Dosis Rute Waktu Golongan


Anbacim 2x1 IV 04 .00 dan 16.00 Antibiotik
Keterolak 2x1 IV 04 .00 dan 16.00 Analgetik
Ranitidin 2x1 IV 04 .00 dan 16.00 antihistamin
Asam tranexamat 3x1 IV 04.00, 12.00, 20.00 Antri-fibrinolitik
Harnal (Tamsulosin) 1x1 Oral - Alpha bloker

b) Penatalaksanaan Keperawatan

1. Observasi TTV
2. Monitoring intake dan output
3. Melakukan spulling
4. Edukasi tirah baring setelah operasi dan edukasi nutrisi
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Post operasi Nyeri Akut

1. Pasien merasakan nyeri


jika bayak bergerak dan
berkurang jika tidak TURP. prostatektomi
banyak bergerak
2. Pasien mengatakan nyeri
seperti disayat- sayat di Trauma bekas insisi
daerah post operasi
dibagian genital dengan
skala nyeri 3 dan terasa Nyeri akut
hilang timbul

DO:
1. klien melakukan operasi
dibagian genital

TD: 107/65 mmHg, N97x/m,


RR21x/m, S36°C,
Hemoglobin 11.8g/dL,
eritrosit 4.00juta/uL,
hematokrit 37.8%

2 DS : Post operasi Retensi urin

1. Sulit BAK

TURP. prostatektomi
DO :

1. Terpasang folley
kateter Folley cateter
2. Terdapat darah di
urine
Retensi urin
TD: 107/65 mmHg, N97x/m,
RR21x/m, S36°C,
Hemoglobin 11.8g/dL,
eritrosit 4.00juta/uL,
hematokrit 37.8%

3 DS: Post operasi Intoleransi aktivitas

DO:

1. Klien tirah baring karena Prostatektomi


masih dalam kondisi
anastesi lumbal atau spinal
Trauma bekas insisi
2. Kekuatan otot kedua
tangan 5
Perdarahan

TD: 107/65 mmHg, N97x/m,


RR21x/m, S36°C, Pk anemia
Hemoglobin 11.8g/dL,
eritrosit 4.00juta/uL,
Intoleransi aktivitas
hematokrit 37.8%

4 DS: Post operasi Hipovolemia

DO:

1. Pemberian cairan Prostatektomi


peroral secara bertahap
dan cairan RL 20 gtt
Trauma bekas insisi
1500 cc/24jam,
dilakukan spooling Perdarahan
dengan NaCL botol
yang ke-2 NaCL: 2000
cc/24jam, Hipovolemia

107/65mmHg.

TD: 107/65 mmHg, N97x/m,


RR21x/m, S36°C,
Hemoglobin 11.8g/dL,
eritrosit 4.00juta/uL,
hematokrit 37.8%

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

1. Nyeri Akut B.d Post Op D.d nyeri terasa jika banyak bergerak dan berkurang jika
tidak banyak bergerak, nyeri terasa seperti di sayat-sayat di daerah post op genital
dengan skala nyeri 3 dan terasa hilang timbul, klien melakukan operasi dibagian
genital

2. Retensi urin B.d sulit BAK D.d terpasangnya foller kateter, terdapat darah didalam
urine
3. Intoleransi aktivitas B.d kelemahan D.d tirah baring karena masih dalam kondisi
anastesi lumbal atau spinal, kekuatan otot kedua tangan 5, R21x/m
4. Hipovolemia B.d kekurangan intake cairan D.d pemberian cairan peroral secara
bertahap dan cairan RL 20 gtt 1500 cc/24jam, dilakukan spooling dengan NaCL
botol yang ke-2 NaCL: 2000 cc/24jam, TD 107/65 mmHg, N97x/m.
C. INTERVENSI
No Hari / Dx kep Tujuan (SMART) Intervensi Rasional
tanggal
1 01/09/ Nyeri Akut B.d Post Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi,
2020 Op D.d nyeri terasa intervensi keperawatan 1. Observasi TTV karakteristik, durasi,
jika banyak bergerak selama 1x24 jam. Maka 2. Identifikasi lokasi, frekuensi, kualitas,
dan berkurang jika tingkat nyeri menurun, karakteristik, durasi, intensitas nyeri
tidak banyak bergerak, dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, 2. Mengidenfikasi factor
nyeri terasa seperti di 1. Keluhan nyeri intensitas nyeri yang memperberat dan
sayat-sayat di daerah menurun 3. Identifikasi factor yang memperingan nyeri
post op genital dengan 2. Skala nyeri menurun memperberat dan 3. mengidentifikasi skala
skala nyeri 3 dan terasa memperingan nyeri nyeri
hilang timbul, klien 4. Identifikasi skala nyeri 4. Mempertimbangan jenis
melakukan operasi 5. Pertimbangkan jenis dan dan sumber nyeri dalam
dibagian genital sumber nyeri dalam pemilihan strategi
pemilihan strategi meredakan nyeri
meredakan nyeri 5. Berkolaborasi dalam
6. Kolaborasi pemberian pemberian analgetik
analgetik
2 01/09/202 Retensi urin B.d sulit Setelah dilakukan Kateterisasi Urin 1. Memeriksa kondisi pasien
0 BAK D.d intervensi keperawatan 1. Periksa kondisi pasien ( 2. Menyiapkan peralatan,
terpasangnya foller selama 1x24 jam. Maka kesadaran, TTV,daerah bahan-bahan dan ruangan
kateter, terdapat darah eliminasi urine membaik , perineal, distensi tindakan
didalam urine, dengan kriteria hasil : kandung kemih,
kesadaran 1. Frekuensi BAK inkontinensia urine,
composmentis membaik reflex berkemih)

2. Kesulitan BAK
menurun
3. Karakteristik urine
membaik

3 01/09/202 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen energy 1. Untuk mengetahui


0 B.d kelemahan D.d intervensi keperawatan 1. Identifikasi gangguan gangguan fungsi
tirah baring karena selama 1x24 jam. Maka fungsi tubuh yang tubuh yg
masih dalam kondisi toleransi aktivitas mengakibatkan mengakibatkan
anastesi lumbal atau meningkat, dengan kriteria kelelahan kelelahan
spinal, kekuatan otot hasil : 2. Anjurkan dan edukasi 2. Tirah baring adalah
kedua tangan 5, 1. Frekuensi napas tirah baring berbaring selama 25
R21x/m membaik jam setiap harinya

2. Kekuatan tubuh bagian Untuk meminimalkan

atas meningkat fungsi semua sistem


organ tubuh
4 01/09/202 Hipovolemia B.d Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia 1. Untuk mengetahui apakah
0 kekurangan intake intervensi keperawatan ada tanda dan gejala
cairan D.d pemberian selama 1x24 jam. Maka 1. Periksa tanda dan gejala hopivolemia atau tidak
cairan peroral secara status cairan membaikt, (frekuensi nadi, tekanan 2. Untuk memenuhi
bertahap dan cairan dengan kriteria hasil : darah menurun) kebutuhan cairan klien
RL 20 gtt 1500 1. Intake cairan membaik 2. Berikan asupan cairan
cc/24jam, dilakukan 2. Tekanan darah oral
spooling dengan membaik
NaCL botol yang ke-
2 NaCL: 2000
cc/24jam, TD 107/65
mmHg, N97x/m.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kep Tanggal/jam Implementasi (Respon/ Evaluasi Paraf
hasil)
1 Nyeri Akut B.d Post Op D.d 01 01 september 2020/ 04.00
nyeri terasa jika banyak september 1. Mengobservasi TTV Diharapkan setelah dilakukan
bergerak dan berkurang jika 2020/ RH: TD: 107/65 mmHg, tindakan keperawatan selama
tidak banyak bergerak, nyeri 04.00 N97x/m, RR21x/m, S36°C 2x24 jam pasien
terasa seperti di sayat-sayat di
daerah post op genital dengan 2. Mengdentifikasi S : klien mengatakan nyeri
skala nyeri 3 dan terasa hilang lokasi, karakteristik, durasi, terasa jika banyak bergerak dan
timbul, klien melakukan frekuensi, kualitas, intensitas kerkurang jika sedikit bergerak,
operasi dibagian genital nyeri nyeri terasa seperti disayat-
RH: lokasi nyeri di daerah sayat di daerah post op bagian
post op bagian genital genital dengan skala nyeri 3

3. Mengidentifikasi
O : klien telah melakukan
factor yang memperberat dan
operasi dibagian genital
memperingan nyeri
RH: nyeri terasa jika banyak TD: 107/65 mmHg, N97x/m,

bergerak dan berkurang jika RR21x/m, S36°C

tidak banyak bergerak Pemberian obat Keterolak IV


2x1, anbacim IV 2x1, Ranitidin
4. Mengidentifikasi IV 2x1, Aam Tranexsamat IV
skala nyeri 3x1, Harnal oral 1x1
RH: skala nyeri 3 (0-10)

A : Nyeri Akut B.d Post Op D.d


5. Kolaborasi
nyeri terasa jika banyak
Pemberian obat
bergerak dan berkurang jika
Keterolak IV 2x1, anbacim tidak banyak bergerak, nyeri
IV 2x1, Ranitidin IV 2x1, terasa seperti di sayat-sayat di
Aam Tranexsamat IV 3x1, daerah post op genital dengan
Harnal oral 1x1 skala nyeri 3 dan terasa hilang
timbul, klien melakukan operasi
RH: klien bersedia dibagian genital
dimasukan obat melalui IV,
dan bersedia meminumnya.
P : harapan keluhan nyeri
Keterolak IV
04.00 menurun, skala nyeri menurun
04.00 anbacim IV

04.00 Ranitidin IV
04.00
Aam Tranexsamat IV
04.00 Harnal oral

Pemberian obat:

Asam Tranexsamat IV
12.00
16.00 Keterolak IV

16.00 anbacim IV
16.00
Ranitidin IV

Pemberian obat:

20.00 Asam Tranexsamat IV

2 Retensi urin B.d sulit BAK 01/09/2020/ Kateterisasi Urin 01 september 2020/
D.d terpasangnya folley 04.00 1. Periksa kondisi pasien 04.00
kateter, terdapat darah ( kesadaran, TTV,daerah Diharapkan setelah dilakukan
didalam urine perineal, distensi kandung tindakan keperawatan selama
kemih, inkontinensia urine, 1x24 jam pasien
reflex berkemih)
RH: kesadaran S: klien mengatakan sulit BAK
composmentis, sulit BAK,
terdapat darah di dalam O: terpasang folley kateter,
urine, terpasang folley kateter terdapat darah di dalam urine
TD: 107/65 mmHg, N97x/m, TD: 107/65 mmHg, N97x/m,
RR21x/m, S36°C RR21x/m, S36°C

A: Retensi urin B.d sulit BAK


D.d terpasangnya folley kateter,
terdapat darah didalam urine

P: harapan sulit BAK menurun,


karakteristik urine membaik,
frekuensi BAK membaik

3 Intoleransi aktivitas B.d 01/09/2020/ Manajemen energy 01 september 2020/


kelemahan D.d tirah baring 04.00 1. Identifikasi gangguan 04.00
karena masih dalam kondisi fungsi tubuh yang Diharapkan setelah dilakukan
anastesi lumbal atau spinal, mengakibatkan tindakan keperawatan selama
kekuatan otot kedua tangan kelelahan 1x24 jam pasien
5, R21x/m RH: kekuatan otot
kedua tangan klien 5,
masih dalam kondisi S: -
anastesi lumbal/spinal O: tirah baring karena masih
dalam kondisi anastesi lumbal
3. Anjurkan dan edukasi tirah atau spinal, kekuatan otot kedua
baring tangan 5,R21x/m
RH: klien bersedia
melakukan tirah baring A: Intoleransi aktivitas B.d
dan mengetahui apa itu kelemahan D.d tirah baring
tirah baring karena masih dalam kondisi
Tirah baring adalah anastesi lumbal atau spinal,
berbaring selama 25 jam kekuatan otot kedua tangan 5,
setiap harinya Untuk R21x/m
meminimalkan fungsi
semua sistem organ tubuh P: harapan Frekuensi napas
membaik

Kekuatan tubuh bagian atas


meningkat
4 Hipovolemia B.d kekurangan 01/09/2020/ Manajemen hipovolemia 01/09/2020/
intake cairan D.d pemberian 04.00 1. Memeriksa tanda dan gejala 04.00
cairan peroral secara bertahap (frekuensi nadi, tekanan Diharapkan setelah dilakukan
dan cairan RL 20 gtt 1500 darah menurun) tindakan keperawatan selama
cc/24jam, dilakukan spooling RH: N97x/menit, TD 1x24 jam pasien
dengan NaCL botol yang ke-2 107/65mmHg S:-
NaCL: 2000 cc/24jam, TD O: pemberian cairan peroral
107/65 mmHg, N97x/m. 2. Memberikan asupan cairan secara bertahap dan cairan RL
oral 20 gtt 1500 cc/24jam,
RH: klien bersedia diberikan dilakukan spooling dengan
cairan peroral secara NaCL botol yang ke-2 NaCL:
bertahap dan cairan RL 20 gtt 2000 cc/24jam, TD
1500 cc/24jam, dilakukan 107/65mmhg, N97x/m.
spooling dengan NaCL botol A: Hipovolemia B.d
yang ke-2 NaCL: 2000 kekurangan intake cairan D.d
cc/24jam pemberian cairan peroral secara
bertahap dan cairan RL 20 gtt
1500 cc/24jam, dilakukan
spooling dengan NaCL botol
yang ke-2 NaCL: 2000
cc/24jam, TD 107/65 mmHg,
N97x/m.

P: intake cairan membaik,


tekanan darah membaik,
tekanan nadi membaik
E. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Hari / tanggal Catatan perkembangan paraf

Kep
1 01/09/2020 S: klien mengatakan nyeri terasa jika banyak bergerak dan kerkurang jika sedikit
bergerak, nyeri terasa seperti disayat-sayat di daerah post op dengan skala nyeri 3 bagian
genital

O: klien telah melakukan operasi pada bagian genetalia

TD: 107/65 mmHg, N97x/m, RR21x/m, S36°C, Hemoglobin 11.8g/dL, eritrosit


4.00juta/uL, hematokrit 37.8%
Pemberian obatKeterolak IV 2x1, anbacim IV 2x1, Ranitidin IV 2x1, Aam
Tranexsamat IV 3x1, Harnal oral 1x1

A: Nyeri akut

P: intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
3. Identifikasi skala nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik

I:
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kulaitas nyeri
2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
3. Mengidentifikasi skala nyeri
4. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik

E:
Rasa nyeri saat banyak bergerak menurun
Rasa nyeri seperti tersayat-sayat menurun

R: masalah teratasi, intervensi dihentikan

2 01/09/2020 S: klien mengatakan sulit BAK dan terdapat darah di dalam urine

O: terpasang folley kateter

A: masalah retensi urine

P: intervensi dilanjutkan
Periksa kondisi pasien ( kesadaran, TTV,daerah perineal, distensi kandung kemih,
inkontinensia urine, reflex berkemih)
I: memeriksa kondisi pasien ( kesadaran, TTV, daerah perineal, distensi kandung kemih,
inkontinensia urien, reflex berkemih)

E:

Sulit BAK menurun

karakteristik urine membaik

Frekuensi BAK membaik

Tidak menggunakan folley kateter

R: masalah teratasi, intervensi d ihentikan

3 01/09/2020 S: -

O: klien dianjurkan tirah baring karena masih dalam keadaan anastesi lumbal/spinal,
kekuatan otot kedua tangan 5, R21x/m

A: masalah intoleransi aktivitas

P: Intervensi dilanjutkan

1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan


2. Anjurkan dan edukasi tirah baring
I:
1. Menidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Menganjurkan dan mengedukasi tirah baring
E: Frekuensi napas membaik

Kekuatan tubuh bagian atas meningkat


R: masalah teratasi, intervensi dihentikan

4 01/09/2020 S:

O: klien diberikan cairan peroral secara bertahap dan cairan RL 20 gtt 1500 cc/24jam,
dilakukan spooling dengan NaCL botol yang ke-2 NaCL: 2000 cc/24jam, TD 107/65
mmHg, N97x/m.

A: masalah Hipovolemia

P: Intervensi dilanjutkan
1. Periksa tanda dan gejala (frekuensi nadi, tekanan darah menurun)
2. Berikan asupan cairan oral
I:
1. Memeriksa tanda dan gejala (frekuensi nadi, tekanan darah menurun)
2. Memberikan asupan cairan oral
E:
Intake cairan membaik

Tekanan darah membaik

Tekanan nadi membaik

R: masalah teratasi, intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai