Anda di halaman 1dari 19

DOKUMENTASI PENGKAJIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Keperawatan Medikal Bedah 3

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Shafira Alief Ramadhaniyar 1021031187

2. Siti Alfiatun 1021031192

3. Siti Nasuha 1021031197

4. Sondang Br S. 1021031202

PENGAMPU: Ns. Dewi, S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG

KASUS PEMICU 4 (RHEUMATOID ARTHRITIS)

Data Demografi dan riwayat kesehatan pasien:


Tn. L (48 tahun) Alamat di Kp. Kepakisan, didiagnosis Rheumatoid Arthritis dan sedang
dirawat di rumah sakit sejak 05-07-2023 jam 14.00 WIB. Perawat DW melakukan
pengkajian pada 07-07-2023 jam 13.00 WIB. Saat dikaji: Kesadaran: Kesadaran Compos
Mentis, TD: 130/70 mmHg, frekuensi Nadi: 90 x/menit, frekuensi nafas: 20 x/menit,
Suhu: 37,30C.

Pasien awalnya mengeluh kekakuan di kedua tangan, kedua pergelangan tangan, dan
kedua pergelangan kaki di pagi hari selama 9 bulan terakhir. Selama ini pasien minum
ibuprofen 800 mg sebanyak 3 kali sehari, awalnya obat tersebut bekerja tetapi kemudian
1 bulan terakhir tidak terlalu berefek. Pasien mengatakan belum pernah ada memiliki
riwayat penyakit lain sebelumnya dan baru pertama kali di rawat di RS. Pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama dan tidak
terdapat penyakit keturunan.

Pasien tidur 6-7 jam/hari dengan keluhan masih terasa nyeri dibagian tangan. Pasien
tidak melakukan aktivitas apapun selama di rawat dan hanya terbaring di tempat tidur.
Sebelumnya pasien mengatakan selalu mengikuti kegiatan yang ada di kampungnya.
Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien, teman-teman pasien mendukung
kesembuhan pasien dan sudah menjenguk. Pasien menerima bahwa penyakit ini datang
dari Tuhan dan percaya bahwa kesembuhan pun datangnya dari Tuhan.

pasien merupakan Anak ke 2 dari 3 bersaudara.

Deskripsi Hasil Pemeriksaan Fisik:


Hasil pemeriksaan fisik: terdapat sinovitis bilateral di kedua tangan dan kedua
pergelangan tangan-kaki nya, terdapat nodul dengan ukuran diameter + 4 cm di siku
kirinya. Hasil observasi dan palpasi seluruh sendi tangan-kaki empuk dan bengkak. Dia
memiliki CDAI 38 yang merupakan penyakit yang sangat aktif, apa pun penyakit ini.

Pasien memiliki kekakuan, rasa sakit, dan pembengkakan di pergelangan tangan dan
kakinya. Pasien juga mengeluh sekarang menjadi lebih tidak produktif di tempat kerja
karena rasa sakit sendi.
1) Kemampuan menggerakan tangan dan kaki serta rentang gerak: ROM kedua lengan
menurun, dan terasa nyeri jika banyak gerak
2) Pasien terlihat kesulitan menggunakan dan melepas baju maupun berjalan naik dan
turun tangga, namun masih bisa ke toilet walau pergerakan terbatas karena nyeri
3) Kesimetrisan sisi tubuh kanan dan kiri serta kemampuan bergerak: sisi tubuh
simetris
4) Kemampuan berubah posisi seperti posisi supinasi ke sim’s atau sebaliknya: sulit dan
terlihat mengernyit saat pindah posisi, perlu bantuan dari keluarga. Tidak ada
keluhan pusing atau sakit kepala saat merubah posisi
5) Bahu kanan dan kiri terlihat simetris, tidak bengkak dan tidak tampak kelainan
6) Inspeksi samping: postur agak bungkuk, tidak ada kelainan tulang belakang
7) Kekuatan otot kedua tangan +3, dan kedua kaki +2
8) Patellar tap (efusi pada sendi lutut): tidak ditemukan

Pemeriksaan Hasil Laboratorium:


Interpretasi
Tanggal Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hasil Lab
05/07/2023 HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
- Hemoglobin 13,4g/dl 13-17/dL Normal
- Hematokrit 49% 40-52% Normal
- Leukosit 19,320/uL 4,400-11,300/uL Meningkat
- Trombosit 318.000/uL 150.000 – Normal
450.000 /uL
Pemeriksaan darah
lainnya 5,7 mg/dL < 8 mg/dL Normal
- CRP (C-reactive
protein)

KIMIA KLINIK
27mg/dL 6,0 – 46,0mg/dL Normal
Fungsi Ginjal
0,6 mg/dL 0,6 -1,5 mg/dL Normal
- Ureum
- Kreatinin

Pemeriksaan Diagnostik:
• Rontgen: Ruang sendi yang menyempit dengan osteopenia periartikular, tetapi tidak
ada bukti erosi

Terapi Di Rumah Sakit:


• Methotrexate 3 x 2,5 mg oral
• Ibuprofen 3 x 400 mg oral
• Fisioterapi

KATA-KATA YANG TAK DIMENGERTI

1. Sinovitis bilateral : kondisi peradangan yang terjadi pada kedua sendi sinovial
(selaput yang melapisi sendi) di tubuh. Sinovitis adalah peradangan pada lapisan
sendi yang menghasilkan cairan sinovial, yang bertujuan untuk melumasi sendi dan
meredakan gesekan antar permukaan sendi saat bergerak.
2. CDAI 38=Remisi : Remisi adalah suatu keadaan penyakit yang terkontrol dengan
baik dengan atau sudah tanpa obat. Remisi merupakan target dalam terapi penyakit
autoimun, salah satunya adalah SLE (Systemic Lupus Eritematosus) yang biasa
disebut penyakit lupus.
3. Osteopenia periartikular : Merujuk pada kondisi di mana terjadi penurunan
kepadatan mineral tulang di sekitar sendi atau dalam jaringan periartikular.
ASUHAN KEPERAWATAN
Ruang Rawat : Data tidak terkaji
Tanggal Rawat : Data tidak terkaji
No.Medrec : Data tidak terkaji
Tanggal Pengkajian : Data tidak terkaji
Diagnosa Medis : Rheumatoid Arthritis
Sumber Data : Pengkajian, Pemeriksaan Fisik dan Hasil Laboratorium

A.IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. L
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Pendidikan : Data tidak terkaji
Pekerjaan : Data tidak terkaji
Agama : Data tidak terkaji
Status Marital : Data tidak terkaji
Suku / Bangsa : Data tidak terkaji
Alamat : Alamat di Kp. Kepakisan

B.IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Data tidak terkaji
Umur : Data tidak terkaji
Jenis Kelamin : Data tidak terkaji
Pekerjaan : Data tidak terkaji
Alamat : Data tidak terkaji
Hubungan Dengan Klien : Data tidak terkaji

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama
Pasien rasa sakit di pergelangan tangan dan kakinya.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Riwayat kesehatan sekarang klien mengatakan bahwa ia menjadi lebih tidak produktif di
tempat kerja karena rasa sakit sendi.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Data tidak terkaji

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak memiliki riwayat penyakit yang sama

D. POLA KEBIASAAN SEHARI HARI


No Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Pola nutrisi :
Makan
 Frekuensi makan Data tidak terkaji Data tidak terkaji

 Nafsu makan

 Jenis makanan

 Porsi

 Keluhan
Minum
 Frekuensi minum
Data tidak terkaji Data tidak terkaji

 Jenis minuman
2 Pola Eliminasi :
BAK
 Frekuensi
Data tidak terkaji Data tidak terkaji
 Warna
 Bau
 Kel;uhan
BAB
 Frekuensi

 Warna Data tidak terkaji Data tidak terkaji


 Bau
 Konsistensi
 Waktu
 Keluhan
3 Pola Personal Hygiene :
Mandi
 Frekuensi
 Penggunaan Sabun
Oral Hygiene Data tidak terkaji Data tidak terkaji
 Frekuensi
 Penggunaan Pasta Gigi
Cuci rambut
 Frekuensi
 Penggunaan Shampo
4 Pola istirahat dan tidur Pasien tidur 6-7
 Lama tidur jam/hari dengan
 Tidur siang Data tidak terkaji keluhan masih terasa
 Keluhan nyeri dibagian
tangan

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Compos Mentis
GCS : Data tidak terkaji
2. Tanda Vital
a. Suhu : 37,3 oC
b. Tekanan Darah : 130/70 mmHg
c. Nadi : 90 kali/menit
d. Respirasi : 20x/menit
3. Kepala
a. Rambut dan kulit kepala
Data tidak terkaji

b. Mata
Data tidak terkaji

c. Hidung
Data tidak terkaji

d. Mulut dan Faring


Data tidak terkaji

e. Telinga
Data tidak terkaji

f. Kulit dan otot wajah

g. Leher dan bahu


Data tidak terkaji

h. Dada
Data tidak terkaji

i. Abdomen
Data tidak terkaji

j. Punggung
Data Tidak Terkaji

k. Ekstermitas atas
Pasien mengatakan merasakan kekakuan, dan rasa sakit di pergelangan tangan. Hasil
observasi dan palpasi seluruh sendi tangan empuk dan bengkak serta kemampuan
menggerakan tangan, rentang gerak: ROM kedua lengan menurun dan terasa nyeri
jika banyak gerak. Kekuatan otot kedua tangan +3.

l. Ekstermitas bawah
Pasien mengatakan memiliki kekakuan, dan rasa sakit di pergelangan kaki. Hasil
observasi dan palpasi seluruh sendi kaki empuk dan bengkak serta kemampuan
menggerakan kaki, rentang gerak: ROM kedua kaki menurun dan terasa nyeri jika
banyak gerak. Kekuatan otot kedua kaki +2

m. Genitalia
Data Tidak Terkaji

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium

Interpretasi
Tanggal Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hasil Lab
05/07/2023 HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
- Hemoglobin 13,4g/dl 13-17/dL Normal
- Hematokrit 49% 40-52% Normal
- Leukosit 19,320/uL 4,400-11,300/uL Meningkat
- Trombosit 318.000/uL 150.000 – Normal
450.000 /uL
Pemeriksaan darah
lainnya 5,7 mg/dL < 8 mg/dL Normal
- CRP (C-reactive
protein)

KIMIA KLINIK
6,0 – 46,0mg/dL Normal
Fungsi Ginjal
27mg/dL 0,6 -1,5 mg/dL Normal
- Ureum 0,6 mg/dL
- Kreatinin

2. Pemeriksaan diagnostic lain


Rontgen: Ruang sendi yang menyempit dengan osteopenia periartikular, tetapi tidak
ada bukti erosi

G. TERAPI RS DAN OBAT


• Methotrexate 3 x 2,5 mg oral
• Ibuprofen 3 x 400 mg oral
• Fisioterapi

H. VALIDASI DATA

DATA NORMAL ATAU TIDAK NORMAL


Kesadaran: Kesadaran Compos Mentis, NORMAL

TD: 130/70 mmHg,


frekuensi Nadi: 90 x/menit, frekuensi nafas: 20 NORMAL
x/menit,
Suhu: 37,3C.
terdapat sinovitis bilateral di kedua tangan dan TIDAK NORMAL
kedua pergelangan tangan-kaki nya
terdapat nodul dengan ukuran diameter + 4 cm TIDAK NORMAL
di siku kirinya.
observasi dan palpasi seluruh sendi tangan-kaki TIDAK NORMAL
empuk dan bengkak.
Kemampuan menggerakan tangan dan kaki serta TIDAK NORMAL
rentang gerak: ROM kedua lengan menurun, dan
terasa nyeri jika banyak gerak
Pasien terlihat kesulitan menggunakan dan TIDAK NORMAL
melepas baju maupun berjalan naik dan turun
tangga
Kemampuan berubah posisi seperti posisi TIDAK NORMAL
supinasi ke sim’s atau sebaliknya: sulit dan
terlihat mengernyit saat pindah posisi, perlu
bantuan dari keluarga.
Kekuatan otot kedua tangan +3, dan kedua kaki TIDAK NORMAL
+2
Kesimetrisan sisi tubuh kanan dan kiri serta NORMAL
kemampuan bergerak: sisi tubuh simetris
Bahu kanan dan kiri terlihat simetris, tidak NORMAL
bengkak dan tidak tampak kelainan
Leukosit 19,320/uL (Meningkat) TIDAK NORMAL
HEMATOLOGI NORMAL
Hemoglobin 13,4g/dl
Hematokrit 49%
Trombosit 318.000/uL
Pemeriksaan darah lainnya NORMAL
CRP (C-reactive protein) 5,7 mg/dL
KIMIA KLINIK NORMAL
Fungsi Ginjal
- Ureum 27mg/dL
- Kreatinin 0,6 mg/dL

1. Analisa data

DATA SUBYEKTIF DAN Etiologi


DATA OBYEKTIF

DS: Masuknya bakteri


 Mengeluh nyeri
Fagositosis yang terlalu berlebihan
DO:
 Tampak meringis Peningkatan leukosit menyebabkan
 Tidak mampu menuntaskan aktivitas karna nyeri Inflamasi
 Palpasi seluruh sendi tangan-kaki empuk dan bengkak.
 Pasien memiliki kekakuan, rasa sakit, dan pembengkakan Pemecahan kolagen
di pergelangan tangan dan kakinya.
Produksi pelumas pada sendi yang
berlebihan sebagai respon
peradangan
Lapisan bagian dalam sendi
menebal

Jaringan ikat (kartilago rusak)

Nekrosi sel

Erosi sendi

Nyeri Kronis

DS: Peningkatan sel darah putih


 Mengeluh sulit menggerakan ekstrimitas
 Nyeri saat bergerak Terbentuk nya rheumatoid nodulis
DO:
 ROM kedua lengan menurun, dan terasa nyeri jika banyak Kerusakan sendi yang memburuk
gerak (Progresif)
 Kekuatan otot menurun, otot kedua tangan +3, dan kedua
kaki +2 Deformitas sendi
 Sendi kaku
 Gerakan terbatas Nyeri

Terbatas nya pergerakan dan


menghambat pekerjaan sehari-hari

Gangguan mobilisasi fisik

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 DIAGNOSA UTAMA Nyeri Kronis b.d Kondisi Muskuloskeletal kronis


dibuktikan dengan Pasien mengeluh nyeri, Pasien Tampak meringis, Tidak
mampu menuntaskan aktivitas karna nyeri, Palpasi seluruh sendi tangan-kaki
empuk dan bengkak, Pasien memiliki kekakuan, rasa sakit, dan pembengkakan
di pergelangan tangan dan kakinya.
 DIAGNOSA PENDUKUNG Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri dibuktikan
dengan Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstrimitas, Nyeri saat bergerak,
ROM kedua lengan menurun, dan terasa nyeri jika banyak gerak, Kekuatan otot
menurun, otot kedua tangan +3, dan kedua kaki +2, Sendi kaku, dan Gerakan
terbatas.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No dx TUJUAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
D.0078 Setelah dilakuka intervensi MANAJEMEN NYERI
keperawatan selama 2 x 24
 Nyeri Kronis jam maka tingkat nyeri Observasi
b.d kondisi
menurun dengan kriteria - Identifikasi lokasi,
muskuloskelet
al kronis d.d hasil : karakteristik,
Pasien durasi, frekuensi,
mengeluh  Kemampuan
kualitas, intensitas
nyeri, Pasien menuntaskan
nyeri
Tampak aktivitas meningkat
- Identifikasi skala
meringis,  Keluhan nyeri
Tidak mampu nyeri
menurun
menuntaskan - Identifikasi nyeri
 Meringis menurun
aktivitas non verbal
karna nyeri,  Gelisah menurun
- Identifikasi factor
Palpasi yang memperberat
seluruh sendi
dan memperingan
tangan-kaki
empuk dan nyeri
bengkak, - Identifikasi
Pasien pengetahuan dan
memiliki keyaninan tentang
kekakuan, nyeri
rasa sakit, dan - Identifikasi
pembengkaka
pengaruh budaya
n di
pergelangan terhadap respon
tangan dan nyeri
kakinya. - Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
- Monitor
keberhasilan terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik

Terapeutik

- Berikan Teknik
nonfamakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
- Control
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalan
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi

- Jelasakna
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Anjurkan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

D.0054
Kolaborasi
Gangguan mobilitas fisik
b.d gangguan - Kolaborasi
muskoloskeletal d.d pemberian
kekuatan otot menurun, analgetik, jika
rentang gerak (ROM) perlu
menurun Setelah dilakukan intevensi
selama 2 x 24 jam maka
mobilitas fisik meningkat,
dengan kriteria hasil :

 Kekuatan otot
meningkat
DUKUNGAN
 Rentang gerak
(ROM) meningkat MOBILISASI
 Nyeri menurun
Observasi

- Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
fisik lainnya
- Identifikasi
toleransi fisik
melakukan
pergerakan
- Monitor frekuensi
jantung dan
tekanan darah
sebelum memulai
mobilisasi
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan
monilisasi

Terapeutik

- Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan
alat bantu
- Fasilitasi
melakukan
pergerakan
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan

Edukasi

- Jelaskan tujusan
dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan
melakukan
mibilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ No Dx Implementasi dan respon Evaluasi


tanggal
Minggu, 24- D.0078 - Mengidentifikasi lokasi, S:
09-2023. karakteristik, durasi,
Nyeri Kronis frekuensi, kualitas,  Pasien masih mengeluh
Pukul 08.00- nyeri
intensitas nyeri
14.00 WIB - Mengidentifikasi skala
nyeri O:
- Mengidentifikasi nyeri
non verbal  Pasien masih tampak
meringis
- Mengidentifikasi factor
 Pasien tidak mampu
yang memperberat dan
menuntaskan aktivitas
memperingan nyeri karna nyeri
- Mengidentifikasi  Tangan dan Kaki pasien
pengetahuan dan masih bengkak.
keyaninan tentang nyeri
- Mengidentifikasi
A: Nyeri kronis belum teratasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup P: Tindakan keperawatan
- Memonitor keberhasilan dilanjutkan
terapi yang sudah
diberikan
- Memonitor efek samping
penggunaan analgetik
- Memberikan Teknik
nonfamakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
- Memfasilitasi istirahat
dan tidur
- Mempertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalan
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
- Menganjurkan monitor
nyeri secara mandiri
- Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
- Menganjurkan Teknik
Minggu, 24- D.0054 1. Mengidentifikasi adanya S:
09 2023. nyeri atau keluhan fisik
Gangguan lainnya  Pasien masih sulit
Pukul 08.00- mobilitas menggerakan ekstrimitas
2. Mengidentifikasi toleransi
14.00 WIB fisik b.d O:
fisik melakukan
nyeri pergerakan  Masih terasa nyeri
3. Memonitor kondisi umum jika banyak gerak,
selama melakukan sehingga pasien
mobilisasi memilih untuk
mengurangi
4. Memfasilitasi aktivitas
pergerakan
mobilisasi dengan alat
 Gerakan terlihat
bantu masih terbatas
5. Memfasilitasi melakukan
pergerakan A: Gangguan mobilitas fisik
6. Melibatkan keluarga untuk belum teratasi
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan P: Tindakan keperawatan
7. Menjelaskan tujuan dan dilanjutkan
prosedur mobilisasi
8. Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini
9. Menganjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan

A. Konsep Medis Rheumatoid Arthritis


1. Definisi
a. Definisi Rheumatoid Arthritis
Menurut Brunner, rheumatoid arthritis adalah penyakit
autoimun kronis yang ditandai dengan radang pada sendi dan jaringan
di sekitarnya. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara
keliru menyerang jaringan sendi, menyebabkan peradangan kronis dan
kerusakan pada sendi. Rheumatoid arthritis biasanya mempengaruhi
sendi-sendi kecil, seperti tangan dan kaki, yang dapat menyebabkan
nyeri, kaku, dan pembengkakan. Selain itu, penyakit ini juga dapat
mempengaruhi organ-organ lain dalam tubuh, seperti hati, jantung,
paru-paru, dan mata. Rheumatoid arthritis dapat memburuk seiring
berjalannya waktu dan mengganggu aktivitas sehari-hari serta kualitas
hidup penderita.

b. Definisi Leukosit pada Rheumatoid Artritis


Peningkatan jumlah leukosit dalam darah dapat memiliki
hubungan yang kompleks. Leukosit adalah jenis sel darah putih yang
berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Saat terjadi peradangan,
jumlah leukosit dalam darah dapat meningkat sebagai respons tubuh
terhadap infeksi atau kondisi inflamasi. Pada penderita RA,
peradangan kronis yang terjadi di sendi dan jaringan di sekitarnya
dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit dalam darah.
Leukosit ini dapat berasal dari proses peradangan yang terjadi pada
sendi dan jaringan, serta dari aktivitas sistem kekebalan tubuh yang
berlebihan.
2. Patoflow

Nyeri Kronis

3. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala rheumatoid arthritis (RA) berkaitan dengan peradangan
kronis pada sendi dan jaringan di sekitarnya, berikut tanda dan gejala nya:
i. Nyeri sendi: Nyeri dan kaku pada sendi merupakan tanda utama RA.
Nyeri biasanya bersifat simetris, artinya terjadi di kedua sisi tubuh
pada sendi yang sama.
ii. Pembengkakan sendi: Sendi yang terkena RA dapat membengkak dan
terasa nyeri saat disentuh. Pembengkakan sendi biasanya terjadi pada
sendi-sendi kecil, seperti tangan, pergelangan tangan, jari, dan kaki.
iii. Stiffness (kekakuan): Kekakuan sendi, terutama di pagi hari atau
setelah periode istirahat, adalah gejala umum RA. Kekakuan ini bisa
berlangsung selama beberapa jam.
iv. Kehilangan fungsi sendi: Seiring berkembangnya RA, sendi yang
terkena bisa mengalami kerusakan dan kehilangan fungsi normal. Hal
ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.
v. Fatigue (kelelahan): Kelelahan yang berat dan berkepanjangan adalah
gejala umum RA yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
vi. Rheumatoid nodules: Pada beberapa kasus, RA dapat menyebabkan
pembentukan benjolan kecil di bawah kulit, yang disebut nodul
rheumatoid.
vii. Gejala sistemik: RA juga dapat mempengaruhi organ-organ lain dalam
tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan mata. Gejala sistemik yang
mungkin muncul termasuk demam, penurunan berat badan yang tidak
dijelaskan, dan mata kering atau nyeri.

Anda mungkin juga menyukai