A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2019 hari senin jam 12.30 WITA.
Data diperoleh dari pasien, keluarga, catatan rekam medis pasien dan tim kesehatan
lainnya dengan metode Autoanamnesa dan Alloanamnesa.
1. Identitas Pasien
Inisial : Tn. M Tanggal MRS/Jam : 19-3-2019/12.30 wita
Usia : 55 Tahun Pengkajian Tgl/Jam : 25-3-2019/17.21wita
Jenis Kelamin : Laki – laki Diagnosa Medis : Hipertrofi Prostat
Suku : Papua : Grade IV
Agama : Kisten
Pendidikan : SD Asal Masuk : IGD
Pekerjaan : Petani Cara Tiba di : Jalan sendiri
No. RM : 876808 Ruangan
Alamat : Sorong
Penanggung Jawab
Inisial
Hubungan dengan : Ny. S
Keluarga : Anak pasien
Alamat : Sorong
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian penisnya (post TURP)
b. Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengatakan sekitar tahun 2017 sering merasa nyeri saat berkemih
namun hal tersebut hilang timbul dan selalu hilang ketika minum obat dari
petugas kesehatan di kampungnya. Namun pada bulan Januari 2019 ia
merasakan nyeri yang hebat dan urin susah untuk keluar dan oleh keluarganya
pasien dibawa ke RS Maybrat untuk mendapatkan pertolongan. Pasien
kemudian di rujuk ke RS di Sorong untuk mendapatkan penanganan yang lebih
lanjut, pasien kemudian di rujuk kembali ke RSUD DR. Whidin Sudirohusodo
pada tangga 1-3-2019. Pasien menjalani sejumlah pemeriksaan di poliklinik
bedah RSWS dan kemudian pasien masuk rumah sakit untuk dilakukan operasi
dan pada tanggal 19-3-2019. Pasien menjalani opeasi pada tanggal 22 maret
2013.
c. Penyakit yang pernah di derita
Pasien mengatakan memiliki riawayat penyakit hipertensi dan diberikan obat
Amlodipin oleh perawat namun pasien lupa dosis yang ia minum, pasien tidak
rutin memeriksakan tekanan darahnya di puskesmas sehingga ia juga tidak rutin
minum obat anti hipertensi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien saat ini.
e. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik alergi terhadap obat
maupun makanan.
f. Riwayat transfuse darah
Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan transfusi darah sebelumnya.
g. Riwayat merokok
Pasien mengatakan dulu sering merokok namun sudah sekitar 6 tahun berhenti
dan tidak pernah merokok lagi.
h. Riwayat minuman keras
Pasien mengatakan dulu sering minum minuman keras namun sudah sekitar 5
tahun berhenti dan tidak pernah minum alcohol lagi kecuali untuk kepentingan
adat.
i. Riwayat operasi
Pasien mengatakan ini merupakan kali pertama untuknya menjalani operasi.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compocmentis, GCS 15 (E4V5M6), pengukuran
tanda – tanda vital pada tanggal 25-3-2019 didapatkan TD= 150/90 mmHg,
Nadi= 88 x/m (areteri radialis, teraba kuat, irama teratur/regular), RR= 22x/m,
S=36,80C.
b. B1- Breathing (Pernapasan)
Pasien bernapas secara spontan, irama napas regular, bunyi napas vesikuler
pada paru – paru kiri dan kanan, pergerakan dada ketika inspirasi simetris kiri
dan kanan. Tidak ada sesak napas, tidak ada otot bantu pernapasan ketika
inspirasi, tidak batuk, tidak menggunakan WSD, dan tidak menggunakan alat
bantu pernapasan.
c. B2- Blood (Kardiovaskuler)
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, irama jantung regular, tidak ada bunyi
jantung tambahan (S1/S2 tunggal), suara jantung lupdup, akral teraba hangat,
CRT < 2 detik, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada cyanosis.
d. B3- Brain (Persarafan)
- Penglihatan (Mata) : Pasien mengatakan tidak merasa pusing, pupil isokor,
reflex cahaya pada pupil kanan dan kiri baik, diameter pupil kiri dan kanan
sama (1.5mm), sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pasien
menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata) karena tidak bisa melihat
jauh.
- Pendengaran (Telinga) : keadaan lubang telinga tampak bersih, pasien dapat
mendengar dengan baik tanpa menggunakan alat bantu dengar
- Penciuman (Hidung): tidak ada secret pada lubang hidung kanan/kiri, pasien
dapat mencium bau dengan baik.
- Pola tidur : pasien mengatakan ada perubahan saat sebelum sakit dan
sesudah sakit dimana pasien kadang terbangun saat malam jika merasakan
nyeri.
- Pengkajian Nyeri
P : POD III, TURP ( Trans Uretral Reseksi Prostat )
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk
R : pada penis
S : 3 (nyeri ringan) NRS
T (Time/Durasi nyeri) : nyeri dirasakan hilang timbul
Penyebab Nyeri Berkurang : nyeri semakin hebat jika pasien duduk dank
lien tampak meringis ketika duduk lama
e. B4- Bladder (Perkemihan)
Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan genitalia. Pasien menggunakan
kateter, kateter pasien telah terpasang sejak pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 19-3-2019 (6 hari). Menurut anak pasien jumlah urin yang selalu
dibuang ± 1500 ml setiap hari (dalam 24 jam). Tampak terpasang spuling
kateter dengan cairan Nacl, warna urin tampak merah. Pasien mengatakan
banyak minum dan mampu menghabiskan 6 botol aqua sedang (500 ml) sekitar
± 3 liter sehari.
f. B5- Bowel (Pencernaan)
Pasien mengatakan tidak ada penurunan napsu makan, dan selalu menghabiskan
porsi makan. Diit yang didaptkan pasien selama di RS adalah diet rendah
garam. Pasien juga mengatakan belum buang air besar sejak masuk RS (6 hari)
dan ada keinginan untuk BAB tapi tidak bisa BAB meskipun sudah mengejan.
Peristaltic usus saat auskultasi 10x/m.
g. B6- Bone and Musculosceletal (Muskuloskeletal)
Pergerakan sendi pasien bebas pada ekstremitas atas maupun bawah. Pasien
mampu melakukan rom penuh secara mandiri. Tampak terpasang infus pada
tangan sebelah kanan. Gambaran kekuatan otot adalah sebagai berikut :
5 5
5 5
h. Endokrin
Tidak terpadat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak terdapat luka gangrene.
i. Psiko-sosio-spriritual
Pasien mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan semoga ia diberi kesehatan
agar dapat cepat kembali pulang dan berkumpul bersama keluarganya di papua.
Pasien mengatakan bersyukur karena anaknya selalu mendampingi selama
dirawat di rumah sakit. Pasien mengatakan keluarga dan kerabatnya tidak bisa
mengunjungi di RS karena jarak yang jauh namun mereka selalu meberikan
dukungan melalui telepon.
Konsep diri
- Identitas diri : pasien mengatakan dirinya adalah seorang ayah dan
seorang kakek yang berumur 55 tahun dan beragama Kristen.`
- Peran diri : pasien mengatakan perannya sebagai ayah, kepala keluarga
- Gambaran diri : pasien mengatakan senang karena sudah menjalani operasi
dan berharap bisa berkemih kembali seperti sebelum sakit
- Harga diri : pasien mengatakan tidak malu/rendah diri dengan
keadaanya sekarang ini, istri dan keluarga korban selalu memberikan
dukungan kepadanya.
- Ideal diri : pasien berharap untuk cepat sembuh sehingga dapat
kembali berkumpul dengan keluarganya dan bisa bekerja kembali.
4. Pemeriksaan penunjang dan terapi
a) Laboratorium
- Hasil pemeriksaan tanggal 14-3- -2019
Terapi Indikasi
- Ketorolac 30 mg/8 jam iv - Analgetik
- Paracetamol infus 500 mg/12 jam - Analgetik dan antiperetik
iv
- Aff spuling
- Aff infus
- Mobilisasi aktif
B. KLASIFIKASI DATA
C. ANALISA DATA
Implementasi hari II
Tanggal/ No. Implementasi & Respon Pasien Evaluasi Sumatif Ttd
Jam DX
26-3- I 1. Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap nyeri, Jam 21.00 wita Novalin
2019 meliputi lokasi, karasteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
17.00
intensitas nyeri, serta faktor-faktor yang dapat memicu nyeri. S : pasien mengatakan nyeri berkurang
wita
2. Hasil : Pasien mengatakan : Nyeri pada bagian penisnya (post O :
TURP) - Skala nyeri 1
P : POD IV, TURP ( Trans Uretral Reseksi Prostat ) - Ekspersi wajah lebih rileks
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk - Mampu melakukan teknik napas dalam
R : pada penis denga baik
S : 1 (nyeri ringan) NRS A : Nyeri akut teratasi
T : nyeri dirasakan hilang timbul nyeri semakin hebat jika pasien P : lajutkan intervensi pada diagnose yang
duduk lain
17.10 4. Mengobservasi tanda-tanda non verbal atau isyarat dari
wita
ketidaknyamanan.
Hasil : ekspresi wajah pasien rileks
17.30 5. Mengkaji tanda-tanda vital klien
wita Hasil : TD= 130/90 mmHg, HR= 80 x/m (areteri radialis, teraba
kuat, irama teratur/regular), RR= 20x/m, S=36,50C.
17.35 6. Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri non farmakologi,
(mis: teknik terapi musik, distraksi, guided imagery, masase dll).
Hasil :mengajarkan teknik napas dalam kepada pasien ketika
merasakan nyeri dengan menarik napas dari hidung kemudian
tahan selama 3 detik kemudian dihembuskan melalui mult.
7. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik sesuai indikasi.
19.00
wita Hasil : Pasien rencana diberikan analgesik oral
26-3- II 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi Jam 21.00 wita Novalin
2019 Hasil : pasien belum bisa melakukan mobilisasi karena terpasang S : pasien mengatakan belum BAB sampai
17.00
fikasi kateter pada paha kanan ini (7 hari)
wita
2. Menjelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap - Pasien mengatakan ingin BAB tapi
17.10 eliminasi susah untuk keluar meskipun sudah
Hasil : pasien minum air putih 2000 ml, pasien makan buah mengejan
pisang dan semangka. O : - belum bisa BAB
18.30 3. Berkolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan - Intake cairan baik, 2 liter/hari
Hasil : pasien diberikan buah pisang dan semangka A : Konstipasi belum teratasi