Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

TN. M DENGAN HIPERTROFI PROSTAT

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2019 hari senin jam 12.30 WITA.
Data diperoleh dari pasien, keluarga, catatan rekam medis pasien dan tim kesehatan
lainnya dengan metode Autoanamnesa dan Alloanamnesa.
1. Identitas Pasien
Inisial : Tn. M Tanggal MRS/Jam : 19-3-2019/12.30 wita
Usia : 55 Tahun Pengkajian Tgl/Jam : 25-3-2019/17.21wita
Jenis Kelamin : Laki – laki Diagnosa Medis : Hipertrofi Prostat
Suku : Papua : Grade IV
Agama : Kisten
Pendidikan : SD Asal Masuk : IGD
Pekerjaan : Petani Cara Tiba di : Jalan sendiri
No. RM : 876808 Ruangan
Alamat : Sorong

Penanggung Jawab
Inisial
Hubungan dengan : Ny. S
Keluarga : Anak pasien
Alamat : Sorong
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian penisnya (post TURP)
b. Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengatakan sekitar tahun 2017 sering merasa nyeri saat berkemih
namun hal tersebut hilang timbul dan selalu hilang ketika minum obat dari
petugas kesehatan di kampungnya. Namun pada bulan Januari 2019 ia
merasakan nyeri yang hebat dan urin susah untuk keluar dan oleh keluarganya
pasien dibawa ke RS Maybrat untuk mendapatkan pertolongan. Pasien
kemudian di rujuk ke RS di Sorong untuk mendapatkan penanganan yang lebih
lanjut, pasien kemudian di rujuk kembali ke RSUD DR. Whidin Sudirohusodo
pada tangga 1-3-2019. Pasien menjalani sejumlah pemeriksaan di poliklinik
bedah RSWS dan kemudian pasien masuk rumah sakit untuk dilakukan operasi
dan pada tanggal 19-3-2019. Pasien menjalani opeasi pada tanggal 22 maret
2013.
c. Penyakit yang pernah di derita
Pasien mengatakan memiliki riawayat penyakit hipertensi dan diberikan obat
Amlodipin oleh perawat namun pasien lupa dosis yang ia minum, pasien tidak
rutin memeriksakan tekanan darahnya di puskesmas sehingga ia juga tidak rutin
minum obat anti hipertensi.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien saat ini.
e. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik alergi terhadap obat
maupun makanan.
f. Riwayat transfuse darah
Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan transfusi darah sebelumnya.
g. Riwayat merokok
Pasien mengatakan dulu sering merokok namun sudah sekitar 6 tahun berhenti
dan tidak pernah merokok lagi.
h. Riwayat minuman keras
Pasien mengatakan dulu sering minum minuman keras namun sudah sekitar 5
tahun berhenti dan tidak pernah minum alcohol lagi kecuali untuk kepentingan
adat.
i. Riwayat operasi
Pasien mengatakan ini merupakan kali pertama untuknya menjalani operasi.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compocmentis, GCS 15 (E4V5M6), pengukuran
tanda – tanda vital pada tanggal 25-3-2019 didapatkan TD= 150/90 mmHg,
Nadi= 88 x/m (areteri radialis, teraba kuat, irama teratur/regular), RR= 22x/m,
S=36,80C.
b. B1- Breathing (Pernapasan)
Pasien bernapas secara spontan, irama napas regular, bunyi napas vesikuler
pada paru – paru kiri dan kanan, pergerakan dada ketika inspirasi simetris kiri
dan kanan. Tidak ada sesak napas, tidak ada otot bantu pernapasan ketika
inspirasi, tidak batuk, tidak menggunakan WSD, dan tidak menggunakan alat
bantu pernapasan.
c. B2- Blood (Kardiovaskuler)
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, irama jantung regular, tidak ada bunyi
jantung tambahan (S1/S2 tunggal), suara jantung lupdup, akral teraba hangat,
CRT < 2 detik, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada cyanosis.
d. B3- Brain (Persarafan)
- Penglihatan (Mata) : Pasien mengatakan tidak merasa pusing, pupil isokor,
reflex cahaya pada pupil kanan dan kiri baik, diameter pupil kiri dan kanan
sama (1.5mm), sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pasien
menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata) karena tidak bisa melihat
jauh.
- Pendengaran (Telinga) : keadaan lubang telinga tampak bersih, pasien dapat
mendengar dengan baik tanpa menggunakan alat bantu dengar
- Penciuman (Hidung): tidak ada secret pada lubang hidung kanan/kiri, pasien
dapat mencium bau dengan baik.
- Pola tidur : pasien mengatakan ada perubahan saat sebelum sakit dan
sesudah sakit dimana pasien kadang terbangun saat malam jika merasakan
nyeri.
- Pengkajian Nyeri
P : POD III, TURP ( Trans Uretral Reseksi Prostat )
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk
R : pada penis
S : 3 (nyeri ringan) NRS
T (Time/Durasi nyeri) : nyeri dirasakan hilang timbul
Penyebab Nyeri Berkurang : nyeri semakin hebat jika pasien duduk dank
lien tampak meringis ketika duduk lama
e. B4- Bladder (Perkemihan)
Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan genitalia. Pasien menggunakan
kateter, kateter pasien telah terpasang sejak pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 19-3-2019 (6 hari). Menurut anak pasien jumlah urin yang selalu
dibuang ± 1500 ml setiap hari (dalam 24 jam). Tampak terpasang spuling
kateter dengan cairan Nacl, warna urin tampak merah. Pasien mengatakan
banyak minum dan mampu menghabiskan 6 botol aqua sedang (500 ml) sekitar
± 3 liter sehari.
f. B5- Bowel (Pencernaan)
Pasien mengatakan tidak ada penurunan napsu makan, dan selalu menghabiskan
porsi makan. Diit yang didaptkan pasien selama di RS adalah diet rendah
garam. Pasien juga mengatakan belum buang air besar sejak masuk RS (6 hari)
dan ada keinginan untuk BAB tapi tidak bisa BAB meskipun sudah mengejan.
Peristaltic usus saat auskultasi 10x/m.
g. B6- Bone and Musculosceletal (Muskuloskeletal)
Pergerakan sendi pasien bebas pada ekstremitas atas maupun bawah. Pasien
mampu melakukan rom penuh secara mandiri. Tampak terpasang infus pada
tangan sebelah kanan. Gambaran kekuatan otot adalah sebagai berikut :
5 5
5 5
h. Endokrin
Tidak terpadat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak terdapat luka gangrene.
i. Psiko-sosio-spriritual
Pasien mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan semoga ia diberi kesehatan
agar dapat cepat kembali pulang dan berkumpul bersama keluarganya di papua.
Pasien mengatakan bersyukur karena anaknya selalu mendampingi selama
dirawat di rumah sakit. Pasien mengatakan keluarga dan kerabatnya tidak bisa
mengunjungi di RS karena jarak yang jauh namun mereka selalu meberikan
dukungan melalui telepon.
 Konsep diri
- Identitas diri : pasien mengatakan dirinya adalah seorang ayah dan
seorang kakek yang berumur 55 tahun dan beragama Kristen.`
- Peran diri : pasien mengatakan perannya sebagai ayah, kepala keluarga
- Gambaran diri : pasien mengatakan senang karena sudah menjalani operasi
dan berharap bisa berkemih kembali seperti sebelum sakit
- Harga diri : pasien mengatakan tidak malu/rendah diri dengan
keadaanya sekarang ini, istri dan keluarga korban selalu memberikan
dukungan kepadanya.
- Ideal diri : pasien berharap untuk cepat sembuh sehingga dapat
kembali berkumpul dengan keluarganya dan bisa bekerja kembali.
4. Pemeriksaan penunjang dan terapi
a) Laboratorium
- Hasil pemeriksaan tanggal 14-3- -2019

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan & Intepretasi


Satuan Hasil
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 10.3 10-14 detik Normal
INR 0.99 -
APTT 26.5 22.0 – 33.0 detik Normal
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 84 140 mg/dl Normal
FUNGSI GINJAL
Ureum 49 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 1.40 L(<1.3), P(<1.1) Meningkat
FUNGSI HATI
SGOT 26 <38 Normal
SGPT 22 <41 Normal
KIMIA LAIN
Asam Urat 7.2 P (2.4-5.7) : L Meningkat
(3.4-7.0) mg/dl
IMUNOSEROLOG
I
Penanda Hepatitis Non reactive Non reactive Normal
HBs Ag (ICT)

Tumor Marker 18.71 0-4.00 ng/ml Meningkat


PSA
KIMIA DARAH 140 136-145 mmol/l Normal
Natrium 4.3 3.5-5.1 mmol/l Normal
Kalium 107 97-111 mmol/l Normal
Klorida

b) Pemeriksaan penunjang lain :


- Pemeriksaan foto thoraks tanggal 19-3-2019 didaptkan kesan :
Cardiomegaly disertai dilatacio et arterosclerosis aorta
- MSCT Urografi (Stenografi) Non Contras pada tanggal 19-3-2019 dengan
kesan hypertrophy prostat, Hidroureter sinistra ec ureterolitis 1/3 proksimal,
Vesicolitis.
c) Terapi
Terapi tanggal 25 maret 2019 adalah sebagai berikut :

Terapi Indikasi
- Ketorolac 30 mg/8 jam iv - Analgetik
- Paracetamol infus 500 mg/12 jam - Analgetik dan antiperetik
iv
- Aff spuling
- Aff infus
- Mobilisasi aktif
B. KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


Pasien mengatakan : - Ekspersi wajah pasien tampak
- Nyeri pada bagian penisnya (post meringis
TURP) - Tampak terpasang kateter
P : POD III, TURP ( Trans Uretral - Tampak terpasang spuling kateter
Reseksi Prostat ) dengan cairan Nacl,
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk - warna urin tampak merah.
R : pada penis - Pasien POD TURP hari ke III
S : 3 (nyeri ringan) NRS - Peristaltic usus 10x/m
T : nyeri dirasakan hilang timbul
- nyeri semakin hebat jika pasien
duduk
- pasien kadang terbangun saat malam
jika merasakan nyeri.
- belum buang air besar sejak masuk
RS (6 hari)
- ada keinginan untuk BAB tapi tidak
bisa BAB meskipun sudah mengejan.
- kateter telah terpasang sejak pasien
masuk rumah sakit pada tanggal 19-
3-2019 (6 hari).

C. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DS : Pasien mengatakan : Agen cedera fisik Nyeri akut
- Nyeri pada bagian penisnya (post operasi
(post TURP) TURP)
P : POD III, TURP ( Trans
Uretral Reseksi Prostat )
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk
R : pada penis
S : 3 (nyeri ringan) NRS
T : nyeri dirasakan hilang timbul
- nyeri semakin hebat jika pasien
duduk
DO :
- Ekspersi wajah pasien tampak
meringis
2 DS : pasien mengatakan : Penurunan Konstipasi
- belum buang air besar sejak motilitas traktus
masuk RS (6 hari) gastrointestinal
- ada keinginan untuk BAB tapi
tidak bisa BAB meskipun sudah
mengejan.
DO :
- peristaltic usus 10x/m
- pergerakan klien untuk miring
kiri dan kanan kurang
3 Faktor resiko : Prosedur invasif Resiko infeksi
- Kateter telah terpasang sejak (Post Operasi
pasien masuk rumah sakit pada TURP)
tanggal 19-3-2019 (6 hari).
- Terpasang spuling kateter
dengan cairan Nacl,
- Warna urin tampak merah.
- Pasien POD TURP hari ke III
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (post operasi TURP)
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal
3. Resiko infeksi berhungan dengan prosedur invasif (Post Operasi TURP)
C. INTERVENSI
Tanggal/ No.
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Jam DX
25-3- 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah diberikan asuhan keperawatan Pain management
2019 cedera fisik (post operasi TURP) yang selama 3x 24 jam diharapkan nyeri 1. Kaji tanda-tanda vital klien
ditandai dengan : berkurang atau terkontrol, dengan kriteria 2. Lakukan pengkajian yang komprehensif
DS : Pasien mengatakan : hasil: terhadap nyeri, meliputi lokasi,
- Nyeri pada bagian penisnya (post NOC karasteristik, onset/durasi, frekuensi,
TURP) Pain level : kualitas, intensitas nyeri, serta faktor-
P : POD III, TURP ( Trans Uretral  Klien melaporkan nyeri berkurang faktor yang dapat memicu nyeri.
Reseksi Prostat )  Klien menunjukkan ekspresi wajah 3. Observasi tanda-tanda non verbal atau
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk rileks terhadap nyeri isyarat dari ketidaknyamanan.
R : pada penis Pain Control 4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik
S : 3 (nyeri ringan) NRS  Klien melaporkan nyeri terkontrol dalam mengkaji pengalaman nyeri dan
T : nyeri dirasakan hilang timbul  Klien dapat mengontrol nyerinya menyampaikan penerimaan terhadap
- nyeri semakin hebat jika pasien dengan menggunakan teknik respon klien terhadap nyeri.
duduk manajemen nyeri non farmakologis 5. Kontrol faktor lingkungan yang dapat
DO : menyebabkan ketidaknyamanan, seperti
Ekspersi wajah pasien tampak meringis suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
6. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri non farmakologi, (mis: teknik
terapi musik, distraksi, guided imagery,
masase dll).
7. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
sesuai indikasi.
25-3- 2 Konstipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen konstipasi
2019 penurunan motilitas traktus selama 3x24 jam konstipasi pasien 1. Identifikasi faktor-faktor yang
gastrointestinal yang ditandai dengan : teratasi dengan kriteria hasil: menyebabkan konstipasi
DS : pasien mengatakan :  Pola BAB dalam batas normal 2. Monitor tanda-tanda ruptur
- belum buang air besar sejak masuk  Feses lunak bowel/peritonitis
RS (6 hari)  Cairan dan serat adekuat 3. Jelaskan penyebab dan rasionalisasi
- ada keinginan untuk BAB tapi tidak  Aktivitas adekuat tindakan pada pasien
bisa BAB meskipun sudah mengejan.  Hidrasi adekuat 4. Konsultasikan dengan dokter tentang
DO : peningkatan dan penurunan bising usus
- peristaltic usus 10x/m 5. Kolaburasi jika ada tanda dan gejala
konstipasi yang menetap
6. Jelaskan pada pasien manfaat diet
(cairan dan serat) terhadap eliminasi
7. Jelaskan pada klien konsekuensi
menggunakan laxative dalam waktu
yang lama
8. Kolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi
serat dan cairan
9. Dorong peningkatan aktivitas yang
optimal
10. Sediakan privacy dan keamanan selama
BAB
25-3- 3 Resiko infeksi berhungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2019 prosedur invasif (Post Operasi TURP) selama 3 x 24 jam pasien tidak sistemik dan lokal
yang ditandai dengan : mengalami infeksi dengan kriteria hasil: 2. Pertahankan teknik isolasi k/p
Faktor resiko :  Klien bebas dari tanda dan gejala 3. Inspeksi kulit dan membran mukosa
- Kateter telah terpasang sejak pasien infeksi terhadap kemerahan, panas, drainase
masuk rumah sakit pada tanggal 19-  Menunjukkan kemampuan untuk 4. Monitor adanya luka
3-2019 (6 hari). mencegah timbulnya infeksi 5. Dorong masukan cairan
- Terpasang spuling kateter dengan  Status imun, gastrointestinal, 6. Dorong istirahat
cairan Nacl, genitourinaria dalam batas normal 7. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
- Warna urin tampak merah. gejala infeksi
- Pasien POD TURP hari ke III 8. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia
setiap 4 jamPertahankan teknik aseptif
9. Batasi pengunjung bila perlu
10. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
11. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
alat pelindung
12. Ganti letak IV perifer dan dressing
sesuai dengan petunjuk umum
13. Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
14. Tingkatkan intake nutrisi
15. Berikan terapi antibiotik

E. IMPLEMENTASI & Evaluasi


 Implementasi hari I
Tanggal/ No. Implementasi & Hasil Evaluasi Sumatif Ttd
Jam DX
25-3- I 1. Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap nyeri, Jam 14.00 wita Novalin
2019 meliputi lokasi, karasteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
10.00
intensitas nyeri, serta faktor-faktor yang dapat memicu nyeri. S : pasien mengatakan nyeri berkurang
wita
Hasil : Pasien mengatakan : Nyeri pada bagian penisnya (post O :
TURP) - Skala nyeri 2
P : POD III, TURP ( Trans Uretral Reseksi Prostat ) - Ekspersi wajah meringis jika duduk
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk - Mampu melakukan teknik napas dalam
R : pada penis denga baik
S : 3 (nyeri ringan) NRS A : Nyeri akut belum teratasi
T : nyeri dirasakan hilang timbul P : pertahankan intervensi 1,2,3,
nyeri semakin hebat jika pasien duduk
10.10 2. Mengobservasi tanda-tanda non verbal atau isyarat dari
wita
ketidaknyamanan.
Hasil : ekspresi wajah pasien meringis jika duduk
11.30 3. Mengkaji tanda-tanda vital klien
wita
Hasil : TD= 150/90 mmHg, HR= 88 x/m (areteri radialis, teraba
kuat, irama teratur/regular), RR= 22x/m, S=36,80C.
10.35 4. Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri non farmakologi,
(mis: teknik terapi musik, distraksi, guided imagery, masase dll).
Hasil :mengajarkan teknik napas dalam kepada pasien ketika
merasakan nyeri dengan menarik napas dari hidung kemudian
tahan selama 3 detik kemudian dihembuskan melalui mult.

15.00 5. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik sesuai indikasi.


wita Hasil : klien diberikan ketorolac oral 30 mg/8 jam iv
25-3- II 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi Jam 14.00 wita Novalin
2019 Hasil : pasien tidak bisa melakukan mobilisasi karena terpasang S : pasien mengatakan belum BAB hampir 6
10.00
fikasi kateter pada paha kanan hari
wita
2. Menjelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap - Pasien mengatakan ingin BAB tapi
10.10 eliminasi susah untuk keluar meskupun sudah
Hasil : pasien minum air putih 3 liter/hari, pasien makan buah mengejan
sesuai dengan yang diberikan oleh bagian gizi RS. O : - belum bisa BAB
11.30 3. Berkolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan - Intake cairan baik, 3 liter/hari
Hasil : pasien diberikan buah setiap kali jam makan A : Konstipasi belum teratasi

11.35 4. Mendorong peningkatan aktivitas yang optimal P : pertahankan intervensi 1,2,4,5


Hasil : pasien untuk saat ini belum bisa bergerak banyak karena
dapat membuat oobstruksi pada bagian kateter

11.35 5. Menyediakan privacy dan keamanan selama BAB


Hasil : tersedia sampiran di RS pada setiap tempat tidur pasien dan
jika pasien ingin BAB di lakukan di pampers
25-3- III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Jam 14.00 wita Novalin
2019 Hasil : suhu tubuh pasien dalam batas normal (36..80 C) S:-
11.30
wita 2. Menginspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, O : - urin tampak merah,
panas, drainase - spuling kateter sudah di lepaskan
10.20
Hasil : drainase urin : urin tampak merah, terpasang spuling - kateter sudah terpasang selama 6 hari.
kateter, kateter sudah terpasang selama 6 hari. A :Resiko infeksi belum teratasi

10.20 3. Memonitor adanya luka P : pertahankan intervensi 1,2,3, 4,


Hasil : Pasien POD-III TURP

13.00 4. Menganjurka pasien beristirahat


Hasil : pasien beristirahat dengan baik, tidur siang dan malam
pulas
13.05
5. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Hasil : pasien dan keluarga mengerti tanda infeksi seperti panas,
adanya kemerahan pada ujung penis, teraba bengkak pada penis &
teraba panas
15.00
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic
Hasil : cefotaxime oral/12 jam

 Implementasi hari II
Tanggal/ No. Implementasi & Respon Pasien Evaluasi Sumatif Ttd
Jam DX
26-3- I 1. Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap nyeri, Jam 21.00 wita Novalin
2019 meliputi lokasi, karasteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
17.00
intensitas nyeri, serta faktor-faktor yang dapat memicu nyeri. S : pasien mengatakan nyeri berkurang
wita
2. Hasil : Pasien mengatakan : Nyeri pada bagian penisnya (post O :
TURP) - Skala nyeri 1
P : POD IV, TURP ( Trans Uretral Reseksi Prostat ) - Ekspersi wajah lebih rileks
Q : nyeri seperti tertusuk -tusuk - Mampu melakukan teknik napas dalam
R : pada penis denga baik
S : 1 (nyeri ringan) NRS A : Nyeri akut teratasi
T : nyeri dirasakan hilang timbul nyeri semakin hebat jika pasien P : lajutkan intervensi pada diagnose yang
duduk lain
17.10 4. Mengobservasi tanda-tanda non verbal atau isyarat dari
wita
ketidaknyamanan.
Hasil : ekspresi wajah pasien rileks
17.30 5. Mengkaji tanda-tanda vital klien
wita Hasil : TD= 130/90 mmHg, HR= 80 x/m (areteri radialis, teraba
kuat, irama teratur/regular), RR= 20x/m, S=36,50C.
17.35 6. Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri non farmakologi,
(mis: teknik terapi musik, distraksi, guided imagery, masase dll).
Hasil :mengajarkan teknik napas dalam kepada pasien ketika
merasakan nyeri dengan menarik napas dari hidung kemudian
tahan selama 3 detik kemudian dihembuskan melalui mult.
7. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik sesuai indikasi.
19.00
wita Hasil : Pasien rencana diberikan analgesik oral
26-3- II 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi Jam 21.00 wita Novalin
2019 Hasil : pasien belum bisa melakukan mobilisasi karena terpasang S : pasien mengatakan belum BAB sampai
17.00
fikasi kateter pada paha kanan ini (7 hari)
wita
2. Menjelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap - Pasien mengatakan ingin BAB tapi
17.10 eliminasi susah untuk keluar meskipun sudah
Hasil : pasien minum air putih 2000 ml, pasien makan buah mengejan
pisang dan semangka. O : - belum bisa BAB
18.30 3. Berkolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan - Intake cairan baik, 2 liter/hari
Hasil : pasien diberikan buah pisang dan semangka A : Konstipasi belum teratasi

17.35 4. Mendorong peningkatan aktivitas yang optimal P : pertahankan intervensi 1,2,4,5


Hasil : pasien suudah bisa melakukan ambulasi karena kateter
sudah di lepas
18.35
5. Menyediakan privacy dan keamanan selama BAB
Hasil : tersedia sampiran di RS namun klien belum bisa BAB.
26-3- III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Jam 21.00 wita Novalin
2019 Hasil : suhu tubuh pasien dalam batas normal (36.50 C) S:-
11.30 2. Menginspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, O : - tidak ada tanda – tanda infeksi
wita
panas, drainase - Kateter sudah di lepaskan
10.20 Hasil : kateter sudah dilepaskan sejak pagi, tidak ada kemerahan A :Resiko infeksi teratasi
di area penis. P : lajutkan intervensi pada diagnose yang
3. Memonitor adanya luka lain
10.20
Hasil : tidak ada kemerahan pada area sekitar penis
4. Mendorong istirahat
13.00
Hasil : pasien beristirahat dengan baik, tidur siang dan malam
pulas
5. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
13.05
Hasil : pasien mengatakan tidak merasa bengkak, panas, atau
adanya kemerahan pada bagian penis.
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic
Hasil : cefotaxime oral /12 jam
15.00

 Implementasi hari III


Tangga No. Implementasi & Respon Pasien Evaluasi Sumatif Ttd
l/Jam DX
27-3- II 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi Jam 21.00 wita Novalin
2019 Hasil : pasien baru mulai melakukan mobilisasi aktif S : pasien mengatakan sudah BAB tadi pagi
09.00
2. Menjelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap dengan konsistensi feces keras
wita
eliminasi O:
09.10 Hasil : pasien minum air putih 2000 ml, mennganjurkan pasien A : Konstipasi teratasi
agar jika sampao dirumah pasien tetap makan makanan tinggi P :
serat
09.30 3. Menyediakan privacy dan keamanan selama BAB
Hasil : pasien menagatakan sudah BAB sedikit tadi pagi,
konsistensi feces keras.

Anda mungkin juga menyukai