Anda di halaman 1dari 58

KONTRAK PRAKTEK

KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS


PROGRAM PROFESI NERS

Saya mahasiswa peserta Program Profesi Ners STIKes Maluku Husada Tahun
Akademik 2018/ 2019,

Nama : .................................................................

NPM : .................................................................

Setelah mempelajari ketentuan yang berkenaan dengan program profesi ners untuk
mata kuliah Keperawatan Keluarga dan Komunitas sebagaimana yang tertulis dalam
buku pedoman praktek, maka saya menyatakan setuju dan akan mematuhi
sebagaimana seharusnya.

Demikian kontrak ini dibuat dengan sungguh- sungguh, dan saya bersedia
menanggung segala konsekuensi dari pelaksanaan program ini, termasuk bila saya
melanggar ketentuan hukum/ norma yang berlaku di masyarakat.

Koordinator Preseptor Mahasiswa ybs.


Kep. Komunitas & Keluarga

................................................................ .............................................

Panduan Praktik Profesi Ners-Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga


Program Studi Profesi Ners STIKes Maluku Husada Page 1
BAB I
PENDAHULUA
N

Program pendidikan profesi ners merupakan rangkaian terintegrasi dari


program pendidikan akademik. Program profesi ners ini dirancang sebagai media
bagi preceptee untuk mengaplikasikan kemampuan dan ketrampilannya secara
langsung di lapangan.
Program pendidikan profesi ners pada mata kuliah Keperawatan Keluarga dan
Komunitas diarahkan agar preceptee dapat secara mandiri dan professional
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas, termasuk juga asuhan
keperawatan pada kelompok-kelompok khusus, yaitu kelompok anak usia sekolah/
pesantren, dan kelompok pekerja.
Buku panduan praktek keperawatan keluarga dan komunitas pada program
profesi keperawatan, merupakan panduan proses pelaksanaan praktek program
profesi ners. Buku panduan ini diterbitkan untuk dapat memberikan kemudahan
kepada preceptee maupun para preceptor yang terlibat dalam proses praktek.
Buku panduan ini meliputi pedoman pelaksanaan praktek asuhan keperawatan
keluarga dan komunitas yang berisi lengkap tentang cara pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan intervensi keperawatan dan evaluasi asuhan keperawatan baik pada
komunitas maupun kelompok khusus (keperawatan kesehatan sekolah dan
keperawatan kesehatan kerja). Juga membuat tentang proses evaluasi yang
dilengkapi format evaluasi kompetensi yang harus dicapai oleh praktikan.
Meskipun buku ini berisi petunjuk lengkap dari pengkajian sampai evaluasi,
akan tetapi pada saatnya nanti penggunaannya harus disesuaikan dengan ciri atau
karakteristik wilayah yang menjadi lahan praktek, agar dapat mengakomodasi ciri
dan kebutuhan lahan tersebut.
BAB II
PANDUAN PRAKTIK KOMUNITAS DAN KELUARGA

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Beban Studi : 5 SKS

A. Deskripsi Mata Kuliah:

Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan


program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait
dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik profesi keperawatan
keluarga dan nkomunitas berfokus kepada kebijakan dan program pemerintah
tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat
melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral.

B. Tujuan Mata Kuliah


1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Program Pendidikan Ners keperawatan keluarga
dan komunitas preceptee mampu menerapkan asuhan keperawatan
keluarga dan komunitas pada setiap area pelayanan di komunitas dengan
pendekatan proses keperawatan keluarga dan komunitas.

2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Program Pendidikan Ners di Keperawatan keluarga
dan komunitas, mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan
menerapkan model konseptual keperawatan relevan meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas
dalam melaksanakan implementasi keperawatan
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan
d. Mengkoordinasi sumber- sumber yang ada di komunitas melalui lintas
sektor dan lintas program
e. Mengidentifikasi dan membantu pelaksanaan program yang
berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat
f. Menerapkan proses penelitian dalam rangka mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan masyarakat
g. Menerapkan asuhan keperawatan pada kelompok khusus (kesehatan
kerja, kesehatan sekolah)

C. Prasyarat
Telah mengikuti semua program profesi mata kuliah keperawatan klinik

D. Kompetensi:

Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan keluarga dan komunitas


mahasiswa memiliki kemampuan:

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan


pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan
asuhan keperawatan komunitas
f. Menggunakan langkah- langkah pengambilan keputusan etis dan legal
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien
yang unik
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif
j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas
dalam aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui
pemberdayaan masyarakat
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan keluarga dan komunitas
l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu,
keluarga, masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan
kebutuhan klien.

E. Tempat dan Waktu


1. Tempat :
Program pelaksanaan prektek profesi Ners keperawatan keluarga dan
komunitas dilaksanakan : (Di Sesuaikan)
2. Waktu :
Pelaksanaan program profesi Ners keperawatan keluarga dan komunitas
(5 sks) dilaksanakan selama ± 5 minggu.

F. Prosedur Pelaksanaan

Praktek Petunjuk umum

1. Preceptee secara umum akan diberikan penjelasan program mata kuliah


oleh preceptor pada saat kegiatan pra profesi (Panum) yang dilaksanakan
di kampus STIKes Maluku Husada.
2. Preceptee diharuskan meninjau lapangan/lahan praktek yang daerahnya
telah ditentukan oleh preceptor keperawatan komunitas.
3. Preceptee melaporkan tentang wilayah yang dijadikan tempat praktikum
kepada preceptor
4. Kordinator program profesi ners mendistribusikan preseptee kepada
preceptor keperawatan komuntas sesuai wilayah praktikum.
5. Preseptee menggurus kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk
melaksanakan praktikum di wilayah praktiumnya kepada preceptor
masing-masing dengan mengajukan:
a. Jadwal kegiatan
b. Kontrak belajar
6. Kordinator program profesi ners mengusahakan izin praktikum dari bagian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Maluku
Husada untuk disampaikan kepada Kantor Kesatuan/Badan
Pemberdayaan Masyarakat Bangsa Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Kantor Kecamatan wilayah praktikum, puskesmas
wilayah praktikum dan kepala desa/kelurahan.
Petunjuk Khusus

Selama melaksanakan praktikum Mata Ajar Keperawatan Keluarga dan


Komunitas dalam program prefesi Ners, setiap mahasiswa diwajibkan:

1. Melakukan asuhan keperawatan individu : …………………………………..


Dalam melakukan asuhan keperawatan individu mahasiswa/I wajib
menggunakan format baku yang ada di Puskesmas/ Desa dengan upaya
minimal 5 kasus pada setiap wilayah.
2. Melakukan home care berdasarkan kasus tindak lanjut puskesmas/Desa
minimal 3 kasus sebagai kasus kelolaan individu dengan berpatokan
kepada panduan praktikum profesi ners keperawatan keluarga yang
meliputi :
2 Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga dan
1 Kasus Resume Keperawatan Keluarga.
3. Ujian Kasus Kelolaan individu Keperawatan Keluarga (1 kasus pada
keluarga binaan) pada akhir stase Praktek Keperawatan Keluarga.
4. Melakukan asuhan keperawatan komunitas (setiap mahasiswa), dengan
kegiatan sebagai berikut:
a. Membina trust dengan masyarakat
b. Mengelola kelengkapan administrative praktikum di masyarakat secara
mandiri
c. Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer dan sekunder)
melalui pendekatan:
- Pembangunan ketahanan masyarakat masyarakat (PKMD)
- Partisipatif dan pemberdayaan masyarakat (PPM)
- Epidemiologi
- Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun
kegiatan
- Membuat rancangan pembangunan masyarakat di bidang
kesehatan (POA)
- Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersama masyarakat
sesusai rencana
- Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dilakukan
dan akan dilaksanakan bersama masyarakat
- Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas program
dan lintas sektoral
5. Melakukan asuahan keperawatan kesehatan sekolah dengan ketentuan:
a. Kegiatan di lakukan secara kelomok pada setting sekolah yang ada di
wilayah
b. Melaksanakan prosesn keperawatan sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
c. Membuat laporan secara kelompok pelaksanaan asuhan
d. Melakukan asuhan keperawatan kesehatan kerja
e. Kegiatan dilakukan secara kelompok pada setting sekolah yang ada di
wilayah
6. Melakukan Seminar Musyawara Desa I & II
7. Melaksanakan proses keperawatan sesuai dengan alokasi waktu yang
ditentukan selama praktikum.
8. Membuat laporan secara kelompok pelaksanaan asuhan

G. Jadwal Kegiatan :

Kegiatan Waktu
(Minggu Ke-)
Penyerahan Di Sesuaikan
Penyusunan POA Di Sesuaikan

Laporan individu kasus kelolaan keluarga I Di Sesuaikan

Presentasi kelompok hasil pengkajian tahap Di Sesuaikan


pertama dan analisa data daerah yang akan
dilakukan praktek keperawatan komunitas
Selama pengumpulan data awal.
Pelaporan target pencapaian kompetensi di Di Sesuaikan
Puskesmas.
Pelaporan praktek keperawatan kesehatan Di Sesuaikan
Sekolah.
Seminar Keperawatan sekolah Di Sesuaikan

Pelaporan praktek keperawatan kesehatan kerja. Di Sesuaikan

MMD I Di Sesuaikan

Implementasi kegiatan keperawatan komunitas Di Sesuaikan

Laporan individu kasus kelolaan keluarga I,II,III Di Sesuaikan

Evaluasi kasus kelolaan keluarga II Di Sesuaikan

Pengabdian Masyarakat Di Sesuaikan

MMD II Di Sesuaikan

Ujian akhri stese Keprawatan Keluarga Di Sesuaikan


Pada keluarga Binaan.
Penarikan Di Sesuaikan
H. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Laporan : 40%
a. Pelaporan individu 20%
Pelaporan individu meliputi kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan
oleh perorangan di Puskesmas meliputi :
 Laporan kasus kelolaan keperawatan keluarga pada MINGGU
KEDUA
 Pencapaian target kompetensi
b. Pelaporan kelompok di PUSKESMAS 10%
Presentasi laporan hasil pengkajian tahap pertama dan analisa data
daerah yang akan dijadikan lahan praktik keperawatan komunitas
c. Pelaporan kelompok di Desa 10%
laporan berisi kegiatan kelompok di tingkat desa yang meliputi
identifikasi masalah sampai dengan evaluasi pengembangan
program
2. Evaluasi Kegiatan : 60%
 Supervisi kegiatan : 30%
 Sosiometrik (kemampuan kerja dalam tim) : 15%
 Responsi 15
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. VISI
Preceptee STIKes Maluku Husada yang kreatif, mandiri dan professional
dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas serta
asuhan keperawatan kelompok- kelompok khusus (agregat) di masyarakat.

B. MISI
Misi dari mata kuliah Keperawatan Keluarga dan Komunitas adalah:
1. Mengarahkan preceptee untuk dapat menerapkan kemampuan manajerial
di dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas, baik sebelum,
selama, maupun sesuadah pelaksanaan praktikum.
2. Menstimuli kemampuan preceptee dalam menerapkan teori dan konsep
keperawatan keluarga dan komunitas dalam situasi yang nyata.
3. Memonitor dan mengevaluasi kompetensi dasar preceptee dalam
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas serta asuhan
keperawatan kelompok khusus.

C. TUJUAN
Setelah menyelesaikan program pendidikan profesi ners ini, preceptee
diharapkan mampu:
1. Memahami asuhan keperawatan keluarga dan komunitas serta kelompok
khusus dalam konteks pelayanan kesehatan utama
2. Memahami pengkajian pada:
- Keluarga
- Komunitas
- Kelompok khusus (agregat) : Tumbuh Kembang
- Kelompok Khusus (agregat) : resiko/ penderita
3. Memahami rencana asuhan keperawatan keluarga dan komunitas serta
kelompok khusus bersama masyarakat
4. Memahami tindakan/ intervensi keperawatan keluarga dan komunitas serta
kelompok khusus sesuai dengan rencana yang disusun bersama
masyarakat atau kelompok khusus dengan mempergunakan pendekatan
kemitraan, pembelajaran di masyarakat, lintas program, lintas sektoral, dan
pencegahan primer, sekunder, tersier berdasarkan kebutuhan dasar
komunitas.
5. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama- sama
dengan masyarakat/ kelompok khusus serta rencana tindak lanjutnya.

D. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


Asuhan keperawatan keluarga dan komunitas merupakan perpaduan
antara keperawatan dengan kesehatan masyarakat. Penerapan dari proses
keperawatan ini bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar- dasar prosesnya
memiliki kesamaan. Elemen- elemen penting dalam penerapan proses
keperawatan dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas adalah:
kesungguhan (delibrativve), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus
pada klien (client- focused), interaktif (interactive), dan berorientasi kepada
kebutuhan komunitas (need-oriented). Secara singkat dapat digambarkan
sebagai berikut:
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
keperawatan yang diterapkan kepada klien komunitas yang langkah-
langkahnya dapat diuraikan sebagai berikut:
PEDOMAN KEGIATAN PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN TAHAP I : IDENTFIKASI MASYARAKAT DAN WILAYAH


1. Orientasi daerah:
 Mengenal nama pejabat/ tokoh formil/ informil
 Meminta data daerah yang ada di kelurahan atau kecamatan/ dinas
terkait
2. Koleksi data tentang:
a. Geografi
- Keadaan tanah
- Luas daerah
- Batas daerah
- Jaringan transportasi
b. Demografi
- Jumlah kepala keluarga
- Jumlah penduduk
- Jumlah keluarga
- Perubahan penduduk : kelahiran baru, meninggal dunia, perpindahan
- Rincian golongan umur : balita, masa sekolah, usia produktif, usia
lanjut
- Kepadatan penduduk
- Tingkat pendidikan: SD, SLTP, SLTA, PT
- Jaringan pekerjaan/ penghasil
- Agama/ kepercayaan
- Tipe masyarakat: agraris, industri dan sebagainya
c. Struktur pemerintahan
- Desa : Pra swadaya, swakarya/ swasembada
- Kelurahan
- Jumlah RT, RW, Lingkungan/ Dusun
d. Organisasi masyarakat
- Persatuan wanita
- Kontak tani
- Pramuka
- Karang taruna
- Perkumpulan keagamaan
e. Sarana/ fasilitas
 Fasilitas kesehatan
 Tempat ibadah
 Sekolah
 Panti social yang ada
 Pasar
 Tempat pertemuan
 Posyandu
f. Hygiene sanitasi: keluarga/ panti dan lingkungan umum:
- Perumahan
- Sumber air bersih
- Pembuangan air limbah
- Jamban
- Sarana MCK
- Pembuangan sampah
- Sumber polusi
- Sumber vector
g. Manusia sumber informasi
- Tokoh masyarakat
- Anggota masyarakat
- Pamong desa/ kelurahan
- Kader kesehatan
- Nakes
3. Pemetaan : membuat denah wilayah
4. Mentabulasi data: pengelompokan/ menjumlah data
5. Membuat map keluarga/ panti:
- Tiap keluarga/ panti mempunyai map yang berisi: catatan pembinaan
dan perkembangan
- Map keluarga/ panti diberi kode
- Disusun per RT/ Wilayah, disimpan di puekesmas/ sub centre
- Tiap keluarga/ panti diberi kartu pengenal KK/ Panti
6. Data kesehatan:
- Angka kematian kasar
- Angka kematian karena penyakit tertentu
- Angka kesakitan kasar
- Angka kesakitan karena penyakit tertentu
- Resiko kejadian penyakit/ masalah kesehatan

PENGKAJIAN TAHAP II : PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. PENGKAJIAN
Kumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan “Core” atau inti
dari asuhan keperawatan komunitas yang meliputi: demografi, populasi, nilai-
nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta
dipengaruhi pula oleh delapan sub system komunitas yang terdiri dari: fisik
dan lingkungan perumahan, pendidikan, keselamatan transportasi, politik dan
kebijakan pemerintahan, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi,
ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui pengamatan langsung ke
masyarakat dengan klien (Winshield Survey) dimana perawat komunitas
melakukan pengamatan dengan berkeliling wilayah dan menggunakan semua
panca indranya dalam melakukan observasi, ditujang pula dengan data
statistik wilayah dan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan kader
kesehatan.
1. Koleksi data kelompok/ komunitas
a. Sebagai data inti:
1) Usia yang berisiko
2) Pendidikan
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
5) Agama
6) Keyakinan
7) Nilai- nilai
8) Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya
gangguan
b. Data tentang subsistem yang mempengaruhi kelompok/ komunitas:
(Model Betty Neuman)
1) Physical Environment: perumahan yang dihuni penduduk, apakah
penerangan, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk.
2) Education: (status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat
digunakan untuk peningkatan pengetahuan.
3) Safety & transportation: (pelayanan perlindungan: kebakaran,
polusi, sanitasi, transportasi: berupa jalan dan sarana angkutan)
dilingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politics & Goverment: politik dan kebijakan pemerintahan (tingkat
RT, RW, Lurah, Camat dan lain- lain) apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai
bidang termasuk kesehatan.
5) Health & Social Services; (PKK, Karang taruna, Panti, LKMD,
Posyandu dan lain- lain) apakah tersedia untuk melakukan deteksi
dini pada gangguan/ merawat/ memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
6) Communication: (Formal: koran, radio, TV; Informal: papan
pengumuman, poster dan sebagainya) apakah sarana komunikasi
dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan kesehatan misalnya:
televisi, radio, koran, leafleat yang diberikan kepada komunitas.
7) Economics: tingkat sosial ekonomi komunitas serta keseluruhan
apakah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional/ Individu/
bulan) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya
anjuran untuk ekonomi tersebut.
8) Recreation: apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka biayanya
apakah terjangkau oleh komunitas rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengrangi stress.
Langkah pengkajiannya:
a. Mengumpulkan data
primer Dilakukan melaui
kegiatan:
1. Wawancara dengan masyarakat, tokoh masyarakat, kader,
aparat kelurahan/ desa, pemda setempat.
2. Observasi tentang: norma, nilai, keyakinan, struktur kekuatan,
proses penyelesaian masalah, dinamika kelompok masyarakat,
pola komunikasi, situasi/ kondisi lingkungan wilayah.
3. Rembug desa dan atau survey mawas diri bersama masyarakat
4. Melakukan pengukuran langsung data kesehatan masyarakat.
b. Mengumpulkan data sekunder
Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber
yang relevan untuk wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.
Misalnya catatan kelahiran kematian cakupan pelayanan.
c. Membahas data yang terkumpul
Kegiatan yang dilakukan yaitu lokakarya mini atau pertemuan
khusus pada forum koordinasi. Melalui pembahasan ini
dirumuskan masalah serta mencari penyebabnya.

2. Analisa data
Tujuan:
 Menetapkan kebutuhan komuniti
 Menetapkan kekuatan
 Mengidentifikasi pola respon kesehatan
 Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan Cara mengkategorikan data:
 Karakteristik demografi
 Karakteristik geografi
 Karakteristik sosial- ekonomi
 Pelayanan dan sumber kesehatan
3. Diagnosa Keperawatan
Contoh:
Community respone/ Etiologi “ Related” Documentation Signs
Concern/ Problem and symptoms “as
(Actual or Potential) avidenced by”
Incomplete Inadequate School health recods
immunization status communication at temple elementary
of children at temple between parents and
elementary school’s staff
Potensial terjadi diare - Sumber air tidak - Data yang
di RW 01 memenuhi syarat mendukung
- Belum terbiasa - Indikator
melakukan cuci kesehatan
tangan sebelum
makan

4. Perencanaan
Proses:
- Menyusun/ mengurutkan masalah menurut prioritas
Dalam menentukan prioritas masalah perlu dipertimbangkan
berbagai factor sebagai kriteria, antara lain adalah: perhatian
masyarakat, prevalensi, berat ringan masalah, kemungkinan maslah
untuk diatasi, tersedianya sumber daya masyarakat, aspek politis.
- Menetapkan saran dan tujuan
- Menetapkan strategi intervensi (Klien & Perawat)
Teknik Prioritas Masalah
Mueke: seleksi diagnosa kesehatan komunitas
JML
Kriteria penapisan Score
Masalah Kesehatan Tersedia sumber
a b c D e f g H i j k l

a. = Sesuai dengan role CHN Keterangan :


b. = Risiko terjadi Score: 0-5
c. = Risiko parah 0 = Paling Rendah
d. = Potensi untuk HE 5 = Paling Tinggi
e. = Interest komuniti
f. = Kemungkinan diatasi
g. = Relevan dengan program
h. = Tempat
i. = Waktu
j. = Dana
k. = Fasilitas
l. = Sumber daya

Analisa Data Komunitas : …………………………………………………………………


Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa, Tujuan analisa data adalah:
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan komuniti
3. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan Langkah- langkah proses analisa data sebagai berikut:
1. Klasifikasi data
Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara
keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang
gambaran yang ada di komunitas,
Pengklasifikasian data mengacu kepada:
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasian ini dapat berupa tabel atau diagram
yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)

2. Interpretasi data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang
gambaran nyata yang terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara
beberapa data akan didapatkan suatu kesimpulan masalah yang ada di
masyarakat baik aktual maupun potensial. Analisa interpretasi data akan lebih
mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti di bawah ini:
Data Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan

3. Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut
Ketersediaan keahlianyang relevan

masalahtak terselesaikan. Konsekuensijika


Masalah Kesehatan

Percepatan penyelesaian masalah yang


Kesadaran masyarakatdalam menyelesaikan

Kemampuan perawatuntuk mempengaruhi


Motivasi masyarakatdalam menyelesaikan

dapat dicapai
masalah
masalah

dalam
menyelesaikan masalah
Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
-Tinggi -Tinggi -Tinggi -Tinggi -Tinggi -Tinggi
-Sedang -Sedang -Sedang -Sedang -Sedang -Sedang
-rendah -rendah -rendah -rendah -rendah -rendah

1
2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan
atau respon komunikasi terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya.
Dengan mengacu kepada upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif,
maka dalam rumusan diagnosa keperawatan komunitas harus merefleksikan
pendekatan promotif dan preventif. Menurut Mucke, rumusnnya berisi hal- hal
sebagai berikut:
1. Resiko terjadi.....(kebutuhan/ respon komunitas terhadap masalah
kesehatan)
2. Pada masyarakaat....(target/ sasaran)
3. Sehubungan dengan.....(data primer dan sekunder)

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sebagai tenaga professional, maka perencanaan dalam memberikan
asuhan keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun
oleh perawat. Rencana keperawatan komunitas disusun dengan
memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri,
karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut.
Sebaliknya, perawat hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam
menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri.
Sebagai tenaga keperawatan profesional, tentunya ners dituntut tidak
hanya sekedar menyusun rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus
mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang
paling maksimal, artinya ners tidak saja dituntut untuk berperan di level
pelaksanaan di masyarakat saja (grassroot), namun pula harus merambah
kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan
lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk
dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama
dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga
swadaya masyarakat maupun kalangan bisnis. Oleh karenanya penting
dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan berbagai
data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evedence-base).
D. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses


keperawatan. Di dalam asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan
hanya merupakan tindakan keperawatan, tetapi merupakan tindakan
kolaborasi bersama klien maupun profesi lain. Hal yang harus diingat dalam
implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah tujuan utama, yaitu
menolong masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri mencapai level
sehat yang optimum. Dalam melaksanakan implementasi ini dapat dibagi
dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, ners harus yakin terhadap what, who, why,
when, where dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan ners untuk
mengklarifikasi rencana asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang
diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa implementasi asuhan
keperawatan ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal- hal yang
tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
ners untuk:
1. Mengaplikasikan teori yang tepat ke dalam tindakan yang
dilaksanakannya (Penyuluahan Kesehatan)
2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk pengimplementasian rencana asuhan keperawatan
(Tindakan Psikomotor)
3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan
kesehatan (Lembear observasi Kegiatan)
4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.
(TTD,Dokumentasi)
E. EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas
dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan tindakan
penyelidikan yang mengaitkannya dengan standar dan kriteria keberhasilan.
Dalam asuhan keperawatan komunitas, evaluasi juga dilakukan untuk
mengukur mutu pelayanan (quality of services), program, dan penampilan
ners. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management (TMQ),
karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan pengukiran dan
peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada
masyarakat. Makna dari manajemen qualitas berarti:
1. Pengorganisasian yang dihasilakan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau kriteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample
yang representatif
5. Suatu proses yang menyajikan hasil dari review pada klien

Dx. Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf


Kep (Upaya perubahan dari
intervensi/implementasi)
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam


keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya preventif dan
promotif.
Perspektif dalam keperawatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan
konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan
dan lingkungan sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam melaksanakan
EPSDT (Early and periodic screening, diagnosis and treatment health problem).
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan program kesehatan sekolah
komprehenshif yaitu suatu kebijakan prosedur dan aktivitas yang dirancang untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa dan sivitas
sekolah yang meliputi:
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktivitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk sivitas sekolah
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Ketertiban orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan sekolah

Upaya pelayanan untuk meningkatkan kesehatan sekolah dapat berupa:


1. Pengkajian dan screening siswa sekolah secara periodik
2. Penemuan kasus (case finding)
3. Pelayanan konseling pada siswa sekolah
4. Kegiatan promosi kesehatan
5. Upaya pencegahan penyakit
6. Melakukan manajemen kasus
7. Pelayanan rehabilitasi
8. Pelayanan keperawatan dan emergensi
Sebagai area keperawatan yang lebih menekankan pada upaya preventif
dan promotif, maka upaya pendidikan kesehatan lebih menekankan pada upaya
meningkatkan perilaku hidup sehat (kognitif dan afektif) dengan lingkup
pendidikan meliputi:
a. Kebutuhan pemenuhan gizi (nutrisi)
b. Pemeliharaan dan peningkatan kebersihan diri (personal hygiene)
c. Aktivitas dan latihan
d. Keamanan dan pencegahan terjadinya kecelakaan atau injuri
e. Pengenalan kesehatan reproduksi remaja dan seksualitas
f. Pengenalan kehidupan berkeluarga
g. Upaya meningkatkan hubungan interpersonal
h. Pencegahan perilaku kekerasan
i. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas
j. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan
k. Pertumbuhan dan perkembangan
l. Penyakit menular dan aspek pencegahannya
m. Pencegahan dan kontrol penyakit kronik, kesehatan mental dan emosional.
n. Upaya pencegahan penyalahgunaan obat dan narkotika (NAFZA)
o. Pengenalan proses menua dan kematian

Proses Keperawatan Kesehatan Sekolah


1. Pengkajian
Dimensi fisik
a. Usia : ……………………………………………………………………………
 Komposisi usia populasi anak sekolah (siswa dan guru)
 Apakah terdapat anak dengan keterlambatan perkembangan
 Apakah terdapat isu perkembangan yang spesifik berhubungan
dengan populasi siswa (perkembangan seksual)
b. Genetik : …………………………………………………………………………..
 Bagaimana proporsi siswa laki- laki dan perempuan
 Ras/ suku/ etnik populasi
 Predisposisi faktor genetik? Jenis penyakit?
c. Fungsi fisiologis : …………………………………………………………………
 Adakah masalah kesehatan (prevalence jenis penyakit)
 Insidens penyakit menular?
 Apakah terdapat siswa yang mengalaminya?
 Bagaimana cakupan imunisasi?
Dimensi psikologis : …………………………………………………………………
a. Adakah promosi kesehatan yang dilakukan?
b. Bagaimana kwalitas hubungan antar siswa?
c. Tipe disiplin yang digunakan di sekolah? Apakah tepat? Fair dan
konsisten dilakukan?
d. Apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan?
e. Bagaimana kwalitas hubungan antara orang tua dengan sekolah
Dimensi fisik sekolah : ………………………………………………………………
a. Letak lokasi sekolah? Apakah terdapat hazard dekat sekolah (polusi,
kimia, alat)
b. Adakah area untuk bermain yang aman? Apakah alat permainan
aman?
c. Apakah terdapat binatang di lingkungan sekolah?
d. Apakah terdapat tanaman beracun/ alergic di lingkungan sekolah?
e. Keadaan lingkungan sekolah: panas, penerangan, ventilasi?
f. Tingkat kebisingan lingkungan sekolah?
g. Apakah kebersihan makanan adekuat untuk mencegah penyakit
menular, kecacingan?
h. Apakah fasilitas toilet baik dan adekuat?
i. Adakah bahaya listrik?
Dimensi sosial
a. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan?
b. Apakah masyarakat mendukung terhadap program sekolah?
c. Bagaimana keamanan lingkungan sekolah?
d. Apa sumber daya yang ada di lingkungan sekolah?
e. Bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staf?
f. Latar belakang budaya siswa dan staf?
g. Tipe lingkungan rumah siswa? Kemungkinan terjadinya kekerasan?
h. Latar belakang pendidikan orang tua siswa?
i. Adakah siswa yang tuna wisma?
j. Apakah terdapat konflik antargroup di populasi sekolah?
Dimensi perilaku
a. Pola konsumsi : ……………………………………………………………….
 Apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa dan staf?
 Apa program peningkatan kwalitas nutrisi sekolah?
 Pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan keluarga?
 Kebiasaan merokok siswa dan staf?
b. Latihan dan aktivitas : ………………………………………………………..
 Apa pola istirahat dan aktivitas di sekolah?
 Kesempatan dan jenis rekreasi?
 Keamanan alatt saat olah raga?
c. Penggunaan pengobatan : …………………………………………………..
 Adakah populasi sekolah yang melakukan pengobatan rutin?
 Apa jenis pengobatannya?
Dimensi sistem kesehatan (lembar observasi pelaksanaan kegiatan)
a. Apakah pelayanan kesehatan ada di sekolah : .....................................
b. Bila ada apakah adekwat : …………………………………………………..
2. Diagnosis Keperawatan Komunitas-KESEHATAN SEKOLAH
Diagnosis keperawatan merupakan suatu proses analisis terhadap data yang
diperoleh hasil pengkajian terhadap berbagai komponen kesehatan sekolah,
sehingga didapatkan kebutuhan dan permasalahan terkait dengan
peningkatan kesehatan sekolah. Terdapat 2 tipe diagnosis keperawatan
kesehatan sekolah yaitu tipe diagnosis keperawatan individu dan tipe
populasi sekolah.
Contoh tipe diagnosis keperawatan individu:
 Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktivitas olahraga berhubungan
dengan gangguan pada pola nafas sekunder ashma.
 Kebutuhan rujukan untuk perlindungan anak berhubungan dengan
perilaku kekerasan fisik oleh orang tua
Contoh Diagnosa Keperawatan Populasi Sekolah:
 Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan tingginya
angka kejadian penyalahgunaan obat di lingkungan masyarakat
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi dalam keperawatan kesehatan sekolah mencakup trilevel prevensi
yang meliputi prevensi primer, sekunder dan tersier.
a. Prevensi primer : .........................................................................................
Prevensi primer, antara lain
 Pemberian imunisasi anak sekolah
 Meningkatkan rasa aman populasi sekolah
 Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
 Pencegahan masalah yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi
 Upaya meningkatkan self image
 Meningkatkan keterampilan koping
 Meningkatkan hubungan interpersonal
 Melaksanakan kunjungan ke rumah siswa
b. Prevensi sekunder : .....................................................................................
Prevensi sekunder antara lain:
 Melakukan skreening
 Melaksanakan sistem rujukan
 Melaksanakan konseling
 Melakukan tindakan pelayanan keperawatan
c. Prevensi tersier : …………………………………………………………………
Prevensi tersiar antara lain:
 Pencegahan recuten kondisi akut
 Pencegahan komplikasi
 Pencegahan efek yang ditimbulkan
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Keperawatan kesehatan kerja merupakan cabang dari perawatan kesehatan


komunitas yang memberikan pelayanan pada tenaga kerja atau kelompok yang
memberikan pelayanan pada tenaga kerja atau kelompok tenaga kerja. Pelayanan
berfokus pada promosi kesehatan, proteksi dan pemulihan kesehatan tenaga kerja
dalam hubungannya dengan keselamatan dan lingkungan kerja yang sehat
(AAOHN).
1. Pengkajian
Pengkajian dalam kesehatan kerja meliputi:
a. Keadaan Biologi :………………………………………………………………….
Biologi manusia, meliputi: karakteristik usia dan jenis kelamin, masalah-
masalah kesehatan yang bersifat genetik dari pekerja, fungsi dengan
mengidentifikasi berbagai sistem tubuh.
b. Lingkungan :………………………………………………………………………..
Aspek lingkungan meliputi berbagai potensial hazard yang bisa
menyebabkan gangguan kesehatan akibat kerja yang meliputi hazard fisik,
biologi, kimia, psikososial, ergonomi.
c. Gaya hidup : ..................................................................................................
Pengkajian tentang gaya hidup meliputi pola konsumsi makanan, aktivitas
dan istirahat, penampilan pada saat bekerja, penggunaan alat pelindung
diri.
d. Sistem kesehatan : ………………………………………………………………
Pengkajian sistem kesehatan meliputi sistem pelayanan kesehatan baik
yang terdapat di perusahaan maupun di luar perusahaan (rujukan), program
pengawasan (monitoring) terkait dengan keselamatan kerja, kebijakan dan
program promosi kesehatan yang ada di perusahaan, keterbatasan dan
upaya promosi dan proteksi sistem pelayanan kesehatan pada keluarga
pekerja.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien,
kesakitan akibat kerja, populasi yang berisiko, hazard ditempat kerja.
Contoh diagnosis keperawatan komunitas Kesehatan Kerja :
a. Gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan
b. Menurunnya moral pekerja berhubungan dengan meningkatnya
ketegangan dan stres dalam area kerja
c. Gangguan (penurunan) fungsi pendengaran berhubungan dengan tidak
menggunakan alat proteksi pada area dengan tingkat kebisingan yang
tinggi
d. Risiko terpapar hepatitis B berhubungan dengan meningkatnya
kontak dengan darah
e. Risiko jatuh (cedera) berhubungan dengan tempat bekerja yang terlalu
tinggi, dll.
3. Perencanaan
Perencanaan pemecahan masalah dalam keperawatan kesehatan kerja
mencakup three level prevention yang terdiri dari:
a. Prevensi primer
Termasuk dalam kegiatan prevensi primer adalah :........................................
(Lembar Observasi Kegiatan,Dokumentasi Kegiatan Fisik)
 Promosi kesehatan yang meliputi kegiatan pendidikan kesehatan,
perbaikan gizi, istirahat dan olahraga bagi pekerja, pemberian ANC
bagi pekerja wanita yang sedang hamil.
 Pencegahan penyakit yang meliputi mengurang faktor risiko,
pemberian imunisasi manajemen stres.
 Pencegahan injuri, yang meliputi pendidikan keselamatan, penggunaan
alat pelindung diri (APD), penanganan zat berbahaya, menurunkan
bahaya yang mengancam keselamatan, meningkatkan kesehatan
ergonomis.
b. Prevensi sekunder : ………………………………………………………………
(Lembar Observasi Kegiatan,Dokumentasi Kegiatan
Fisik) Termasuk dalam upaya prevensi sekunder adalah
 Pemeriksaan (screening) kepada calon pekerja, pemeriksaan
kesehatan secara berkala, pemeriksaan terhadap aspek lingkungan
yang bisa menimbulkan bahaya bagi pekerja.
 Penatalaksanaan kasus (case management).
 Penanganan kegawatan yang meliputi kegawatan fisik, psikologis
maupun kecelakaan akibat kerja.
c. Prevensi tersier : …………………………………………...................................
Lembar observasi,Penyuluhan Kesehatan, Dokumentasi, Surat ijin
pelaksanaan kegiata,TTD)
Yang termasuk dalam kegiatan pencegahan tersier meliputi:
 Pencegahan penyebaran penyakit menular
 Pencegahan kekambuhan
 Pencegahan komplikasi
 Rehabilitas pekerja
BAB IV
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJJIAN (Tgl........................................................)
1. Data umum
a. Kepala keluarga (KK) :……………………………………………..
b. Alamat dan Tlp :……………………………………………..
c. Pekerjaan KK :…………………………………………….
d. Pendidikan KK :…………………………………………….
e. Komposisi Keluarga :
f. Genogram :……………………………………………...
g. Tipe Keluarga :………………………………………………
h. Suku bangsa :…………………………………………….
i. Agama :…………………………………………….
j. Status social ekonomi keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
k. Aktifitas rekreasi keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Data Lingkungan
a. Karatristik rumah
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Denah rumah :

b. Kerakteristik tetangga dan komunitasnya


:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Mobilitas geografis keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
e. System pendukung keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Struktur
Keluarga
a. Struktur peran
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Nilai atau norma keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Pola komunikasi keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
d. Struktur kekuatan keluarga
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi ekonomi
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Fungsi mendapatkan status social
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Fungsi pendidikan
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
d. Fungsi social
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
e. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
 Mengenal masalah kesehatan
:…………………………………………………………………………
 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
:…………………………………………………………………………
 Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
:…………………………………………………………………………
 Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah yg sehat……………………………………………………….
 Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
:…………………………………………………………………………
f. Fungsi religious
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
g. Fungsi rekreasi
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….
h. Fungsi reproduksi
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….
i. Fungsi afeksi
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Strategi koping yang digunakan
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
d. Strategi adaptasi disfungsional
:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
8. Harapan keluarga
:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisis Data
NO DATA MASALAH PENYEBAB

1 Subyektif :

Obyektif :

2 Subyektif :

Obyektif :
3 Subyektif :

Obyektif :

2. Perumusan diagnosis keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

3. Penilaian (scoring) diagnosis keperawatan


NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN

DX

1 A. Sifat Masalah……. …/3 x 1 =

B. Kemungkinan
masalah untuk …/2 x 2 =
dapat di ubah
C. Potensi masalah
untuk di cegah….
D. Menonjolnya …/3 x 1 =
masalah…..

…/2 x 1 =

Total skor

2 A. Sifat Masalah……. …/3 x 1 =

B. Kemungkinan
masalah untuk
dapat di ubah …/2 x 2 =
C. Potensi masalah
untuk di cegah….
D. Menonjolnya
masalah….. …/3 x 1 =

…/2 x 1 =

Total skor

4. Prioritas diagnosis keperawatan


PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Keperawatan : ………………………………................................
TUJUAN KRITERIA HASIL/STANDAR INTERVENSI

D. IMPLEMENTASI
NO TANGGAL/JAM NO IMPLEMENTASI

DX

2
3

E. EVALUASI

NO TGL/ NO EVALUASI

JAM DX

1 S:

O:

A:

P:

2 S:

O:

A:

P:

3 S:

O:

S:

P:
DAFTAR PUSTAKA

Allender, J.A. and Spradley, B.W. (2011). Community health nursing: Concepts and
Practice. Fifth Edition. Philadelphia: Lippincott.

Anderson, E.T., and Mc Farlen, J.M. (2010). Community as Partner. Philadelphia: JB


Lippincot Co.

Clark, M.J. (1999). Nursing in the community. Connecticut: Appleton & Lange.

Depkes RI. Buku pedoman kerja puskesmas


Freeman, R., and Heinrich, J. (2010). Community nursing practice.
Philadelphia: WB Saunders Co.

Logan, B.B., and Dawkins, C.E. (2001). Family centered nursing in the community.
California: Addison Wesley Pub.

Stanhope, M., and Lancaster, J. (2005). Community health nursing. 4 th Ed. S. Louis:
Mosby.
Lampiran- lampiran

A. Format penilaian & pelaporan praktek di komunitas


1. Penilaian praktikum keperawatan komunitas
2. Format pengkajian komunitas
3. Supervisi penampilan
4. Format rencana kegiatan keperawatan komunitas
5. Format laporan kegiatan
6. Format laporan akhir praktek keperawatan komunitas
B. Format penilaian & pelaporan praktek di sekolah
1. Format penilaian supervisi kegiatan keperwatan kesehatan sekolah
2. Format penilaian laporan asuhan keperawatan kesehatan sekolah
3. Format penilaian kegiatan UKS
4. Format laporan asuhan keperawatan kesehatan sekolah
C. Format penilaian & pelaporan praktek keperawatan kesehatan kerja
1. Format penilaian supervisi kegiatan keperawatan kesehatan kerja
2. Format penilaian laporan asuhan keperawatan keehatan kerja
3. Format laporan asuhan keperawatan kesehatan kerja
D. Format penilaian Asuhan keperawatan Keluarga
E. Format penelian Ujian Akhir stase Keperawatan Keluarga
Contoh:

FORMAT PENILAIAN LAPORAN


PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama Mahasiswa :
NPM :
Wilayah Binaan : Rt.........Rw.........Dusun.....................
Desa...................Kecamatan........................................
Kegiatan Indikator Score Nilai
1 2 3 4 Mean
Menggunakan data primer
Pengumpulan

Menggunakan data sekunder


Pengkajian
data

Mengikutsertakan masyarakat
Mengorganisir proses pengumpulkan data
Mengikutsertakan masyarakat
Rumusan Diagnosa Analisa data

Mengorganisir proses analisa data


Menggunakan metode pendekatan yang
tepat
Melakukan pengecekan data silang
Mencerminkan pendekatan prevetif
Rencana Keperawatan Diagnosa Keperawata

Mencerminkan target sasaran yang tepat


Mencerminkan masalah dan etiologi
Merefleksikan data yang mendukung
masalah

Spesifik
Rumusan
Tujuan

Dapat diukur
Dapat dicapai
Kriteria Hasil Tindakan Rencana

Waktu yang rasional


Mencerminkan fungsi
Melibatkan peran serta masyarakat
Kerjasama lintas program/ lintas sektoral
Sesuai dengan masalah dan kondisi
masyarakat
Standar yang rasional
Indikator yang jelas
Sesuai dengan kondisi masyarakat
Sesuai dengan sumber daya

Melaksanakan tindakan sesuai dengan


rencana
Melaksanakan proses dokumentasi yang
tepat
Intervensi Keperawatan

Efektifitas Tindakan
Melibatkan seluruh potensi masyarakat
Melakukan upaya rujukan yang tepat dan
benar
Antusias dalam menggali pengetahuan
Etika LandasanKepemimpinan Kreatif dan kooperatif dalam membina
masyarakat
Berupaya meningkatkan mutu pelayanan di
masyarakat
Mempertimbangkan berbagai aspek dalam
implementasi
Jujur dalam melaksanakan praktikum
Menghargai hak otonomi masyarakat
Bertanggung jawab terhadap semua
Mengevaluasi Kemampuan

tindakan
Berupaya melakukan upaya rujukan
Menggunakan metoda yang sesuai
Evaluasi

Melibatkan peran serta masyarakat


Melaksanakan evaluasi secara
berkesinambungan
Melaksanakan umpan balik terhadap hasil
evaluasi

NILAI= Jumlah nilai: 10 Nilai=

.....................................20.....
Mahasiswa ybs, Pembimbing

................................................ ................................................
Contoh:

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS RT....../RW.....
DESA: .............................................

Puskesma No. Tanggal ∑Penduduk Jumlah Bangunan


s Reg.
RT/RW Dusun ∑ Keluarga Permanen Unit
Desa Kecamatan ∑ RT Semi Permanen Unit
Kabupaten Provinsi ∑ RW/RK Bilik Unit
Luas Jarak ∑ Dukuh Lain-lain Unit
Wilayah Puskesmas: km
DISTRIBUSI KELOMPOK UMUR DISTRIBUSI TINGKAT
PENDIDIKAN
No Kelompo Laki- Peremp Jumlah % No Pendid Juml %
k Umur laki uan ikan ah
1 0-11bln 1
2 1-4 th 2
3 5-14 th 3
4 15- 49 th 4
5 50- 59 th 5
6 >60 th 6
JUMLAH JUMLAH
DATA KESEHATAN SASARAN DISTRIBUSI MENURUT MATA
PENCAHARIAN
∑ Kematian ∑ ibu hamil No Mata Jml %
umum Pencaharian
∑Kematian bayi ∑ ibu menyusui 1 Petani
∑Kematian ∑PUS 2 Buruh Kasar
maternal
∑Kelahiran hidup ∑ WUS 3 Pengrajin
∑Kelahiran BBLR ∑ Akseptor aktif 4 Pedagang
∑Balita < gizi ∑ Bayi 5 PNS/ TNI/
POLISI
5 PENYAKIT ∑ Balita 6 Karyawan
TERBANYAK swasta
1 ∑ anak SD kls 1 7
2 ∑ anak SD kls 6 8
3 ∑ usia > 60 th JUMLAH
4 DILAYANI LEMBAGA KEMASRT. Tak A
Ada d
a
∑ Ibu hamil % LSM
DATA SUMBER DAYA ∑ Ibu menyusui % Pokja
Sarana ∑ Akseptor KB % PKK
Pendidikan
Formal
∑ TK ∑ Bayi % Tradisional
∑ SD/ ∑ Balita % Kelompok
Sederajad Kesenian
∑ SLTP/ ∑ Diare + % Kelompok
Sederajad Oralit Arisan
∑ SLTA/ Imunisasi Bayi/ Balita Kelompok
Sederajad Keagamaan
Sarana Ibadah BCG % Kelompok
Pengajian
∑ Masjid DPT Kelompok
Persekutuan
Doa
∑ Gereja Polio 3 ........................
.....
∑ Pura/ Wihara Campak Kelompok
Akseptor
Sarana Hepatitis B3 Klompencapir
Kesehatan
∑ Posyandu Desa Wisma
∑ Pos Obat Kesehatan Wanita: Kejar Paket A
∑ Pos KB KI DT % Kepemudaan
Lengkap
∑ Kader Wanita K1- % Pramuka/Gu
Kesehatan TT1 gus
∑ Kel. Pk Dana Wanita K1- % Karang
Sehat TT2 Taruna
∑ Anggota ∑ Bumil TT % Org. Olah
lkp Raga
Sarana Air Bersih Seh Tak Sehat Sumber Dana ........................
dan PLP at ..........
SPT Pemerintah
Sumur Gali Non Catatan Lain :
Pemerintah
Mata Air Swadaya
Penampung air Bantuan
hujan
Jamban Keluarga
SPAL

.....................................20..........

Petugas Pengumpul Data

Contoh: Tanggal :
SUPERVISI PENAMPILAN
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Fase Penilaian : (pilih salah satu)
1. Membina hubungan 4. Implementasi
2. Pengkajian 5. Evaluasi
3. Perencanaan 6. Terminasi
Kriteria Score Keterangan
1 2 3 4
FASE PERKENALAN
Memberi salam & penghargaan
Mengklarifikasi tujuan yang telah
disepakati bersama
Perhatian terhadap masalah sekarang
& saat ini
Melakukan modifikasi rencana bila
diperlukan
TEKNIK KOMUNIKASI
Berbicara dengan sikap menghargai
Mendengarkan secara aktif
Memfasilitasi respon masyarakat
Menggunakan kalimat sedeharna

PENDEKATAN INTERVENSI
Mengikutsertakan masyarakat pada setiap
tahap askep
Mendorong diskusi yang menjadi
kebutuhan masyarakat
Menghargai kemampuan masyarakat
dalam diskusi
FASE TERMINASI
Klarifikasi hal yang telah didiskusikan
Membuat kontrak lebih lanjut
TOTAL NILAI Nilai Akhir:
.............. :
13=
..............
Keterangan : Score 1 : sebagian kecil criteria ditampilkan
Score 2 : beberapa criteria ditampilkan, tapi belum adekuat
Score 3 : sebagian besar criteria ditampilkan adekuat
Score 4 : semua criteria ditampilkan adekuat
Mahasiswa, Pembimbing,

........................................... ..............................................
Contoh :
FORMAT
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
( PRE- PLANNING)

I LATAR Alasan- alasan ilmiah dilakukannya kegiatan ini yang


BELAKANG berisikan paparan seluruh data permasalahan (gunakan
table/ gambar) yang melatarbelakangi perlunya kegiatan
ini, serta potensi yang dimiliki masyarakat dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan ini
II NAMA Jelaskan pengertian kegiatan dimaksud, serta jelaskan
KEGIATAN pula rincian kegiatan- kegiatan persiapan, pelaksanaan,
dan upaya tindak lanjutnya.
III TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini terdiri dari
KEGIATAN tujuan umum & tujuan khusus
IV STRATEGI Merupakan rangkaian seluruh kegiatan secara rinci
KEGIATAN meliputi cara pendekatan, waktu, tempat, penyandang
dana, penanggungjawab, dll
V EVALUASI Tolok ukur dari keberhasilan kegiatan yang ini, yang
terdiri dari kriteria dan standar penilaian dari setiap
rencana kegiatan, baik dalam persiapan, proses
pelaksanaan, dan hasilnya

Setiap pre- planing yang terlaksana, harus dibuatkan laporan kegiatannya.


Contoh :

FORMAT LAPORAN KEGIATAN


(IMPLEMENTASI PRE- PLANNING)
I LAPORAN Bandingkan antara rancangan rencana persiapan
PERSIAPAN dengan pelaksanaan kegiatan persiapan, termasuk
KEGIATAN hambatan- hambatan yang ditemui
II LAPORAN Bandingkan antara rancangan rencana kegiatan
PELAKSANAAN dengan pelaksanaan kegiatan, termasuk hambatan-
KEGIATAN hambatan yang ditemui
III LAPORAN HASIL Bandingkan antara rancangan kriteria dan standar
KEGIATAN dengan hasil dari kegiatan ini. Jika tidak/ kurang
berhasil, apa sebabnya?
IV UPAYA TINDAK Rencanakan kegiatan tambahan ataupun kegiatan
LANJUT tindak lanjut dari hasil kegiatan ini (termasuk untuk
memenuhi kekurangan dari pencapaian hasil
kegiatan) ataupun modifikasi kegiatan untuk mencapai
hasil yang diinginkan
V LAMPIRAN Lampirkan Pre-planning kegiatan ini, absensi, photo
kegiatan, serta hasil- hasilnya

Contoh :

FORMAT LAPORAN AKHIR


PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
BAB II a.Pengkajian Tahap I
b.Pengkajian Tahap II
BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMUNITAS BAB IV RENCANA
KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB V IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB VI EVALUASI
BAB VII KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI LAMPIRAN- LAMPIRAN
REFERENSI
SUPERVISI PENAMPILAN

PRAKTEK KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

TANGGAL :
FASE PENILAIAN : (pilih salah satu)
1. Membina hubungan 4. Implementasi
2. Pengkajian 5. Evaluasi
3. Perencanaan 6. Terminasi
KRITERIA SCORE KET
1 2 3 4
FASE PERKENALAN
1. Memberi salam & penghargaan
2. Mengklarifikasi tujuan yang telah
disepakati bersama
3. Perhatian thd masalah sekarang & saat ini
4. Melakukan modifikasi rencana
bila diperlukan
TEKNIK KOMUNIKASI
A. Berbicara dengan sikap menghargai
B. Mendengarkan secara aktif
C. Memfasilitasi respon siswa
D. Menggunakan kalimat sederhana
PENDEKATAN INTERVENSI
1. Mengikutsertakan civitas sekolah pada
setiap tahap askep
2. Mendorong diskusi yang menjadi
kebutuhan civitas sekolah
3. Menghargai kemampuan civitas
sekolah dalam diskusi
FASE TERMINASI
1. Klarifikasi hal yang telah didiskusikan
2. Membuat kontrak lebih lanjut
TOTAL NILAI Nilai Akhir:
.......... :
13=
..........
Keterangan : Score 1 : sebagian kecil criteria ditampilkan
Score 2 : beberapa criteria ditampilkan, tapi belum adekuat
Score 3 : sebagian besar criteria ditampilkan adekuat
Score 4 : semua criteria ditampilkan adekuat

Mahasiswa, Pembimbing,

............................................. .....................................
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN
SEKOLAH Nama Mahasiswa :
....................................................................
NPM : .....................................................................
Sekolah binaan : ....................................................................
Desa ..........................................................
Kecamatan .................................................

KEGIATAN INDIKATOR SCORE NILAI


MEAN
1 2 3 4
Pengkajian Pengumpulan Menggunakan data
data primer
Menggunakan data
sekunder
Mengikutsertakan
civitas sekolah
Mengorganisir proses
pengumpulan data
Analisa Data Mengikutsertakan
civitas sekolah
Mengorganisir proses
analisa data
Menggunakan
metode pendekatan yang
tepat
Melakukan
pengecekan data silang
Dx Kep Rumusan Mencerminkan
Diagnosa pendekatan preventif
Mencerminkan target
sasaran yang tepat
Mencerminkan
masalah & etiologi
(individu & kelompok)
Merefleksikan data
yang mendukung
Renpra Rumusan Spesifik
Tujuan
Dapat diukur
Dapat dicapai
Waktu yang rasional
Rencana Mencerminkan fungsi
Tindakan independen perawat
Melibatkan peran
serta civita sekolah
Kerjasama lintas
program/ lintas sektoral
Sesuai dengan
masalah dan kondisi
sekolah
Kriteria Hasil Standar yang rasional
Indikator yang jelas
Sesuai dengan
masalah dan kondisi
sekolah
Sesuai dengan
sumber daya
Intervensi Efektifitas Melaksanakan
Tindakan tindakan sesuai dengan
rencana
Melaksanakan proses
dokumentasi yang tepat
Melibatkan seluruh
potensi civitas sekolah
Melakukan upaya
rujukan yang tepat dan
benar
Kepemimpinan Antusias dalam
menggali pengetahuan
Kreatif dan kooperatif
dalam membina civitas
sekolah
Berupaya
meningkatkan mutu
pelayanan di sekolah
Mempertimbangkan
berbagai aspek dalam
implementasi
Landasan Jujur dalam
Etika melaksanakan praktikum
Menghargai hak
otonomi sekolah
Bertanggung jawab
terhadap semua tindakan
Berupaya melakukan
upaya rujukan
Evaluasi Kemampuan Menggunakan
Mengevaluasi metoda yang sesuai
Melibatkan peran
serta civitas sekolah
Melaksanakan
evaluasi secara
berkesinambungan
Melaksanakan umpan
balik terhadap hasil
evaluasi
NILAI = jumlah nilai : 10 Nilai =

Catatan : Mutu A = 3,50 – 4,00 D = 1,80 – 1,49


B = 2,80 – 3,49 E = < 1,79
C = 2,50 – 2,79

Contoh :

FORMAT PENILAIAN KEGIATAN


USAHA KESEHATAN SEKOLAH

KEGIATAN PENILAIAN KET


1 2 3 4
PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Kegiatan penyuluhan kesehatan
2. Latihan keterampilan pelayanan
kesehatan
3. Pendidikan perawat kesil (Percil)
4. Lomba/ kegiatan kesehatan bersama
PELAYANAN KESEHATAN
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pelaksanaan penjaringan
3. Pengobatan sederhana
4. Imunisasi
5. Pemberantasan sumber infeksi
PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
SEHAT
1. Sumber air bersih
2. Lomba kebersihan
3. Pemeliharaan kamar mandi/ WC
4. Kebersihan & pemeliharaan warung
sekolah/ kantin
5. Penyediaan & pemeliharaan tempat
pembuangan sampah
Total nilai Nilai Akhir :
.......... : 14=

Mahasiswa, Pembimbing,

........................................... ..............................................
Contoh :

FORMAT LAPORAN AKHIR


KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika
Penulisan BAB II TINJAUAN
TEORITIS
A. Landasan Teori
B. Peran Perawat pada program UKS
BAB III TINJAUAN LAPANGAN (Pelaksanaan “trias UKS”)
A. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
B. Pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan BAB IV ANALISA DAN
PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN

Contoh :

FORMAT PENILAIAN KEGIATAN


KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

KEGIATAN PENILAIAN KETERANGAN


1 2 3 4
Mengkaji & menganalisa kondisi pekerja
& lingkungan kerja
Membuat rancangan program kesehatan
dan keselamatan kerja
Melakukan intervensi keperawatan dan
rujukan
Mengevaluasi kegiatan & memberikan
rekomendasi
Total Nilai Nilai akhir : .....:
4=
Mahasiswa, Pembimbing,

........................................... ...............................................
Contoh :
ORMAT PENILAIAN
F LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nama Perusahaan :

KEGIATAN INDIKATOR SCORE NILAI


MEAN
1 2 3 4
Pengkajian Pengumpulan Menggunakan data primer
data
Menggunakan data
sekunder
Mengikutsertakan karyawan
Mengorganisir proses
pengumpulan data
Analisa Data Mengikutsertakan
manajemen & karyawan
Mengorganisir proses
analisa data
Melakukan pengecekan
data silang
Rumusan Mencerminkan pendekatan
Diagnosa preventif
Mencerminkan target
sasaran yang tepat
Mencerminkan masalah &
etiologi (individu & kelompok)
Rumusan Spesifik
Tujuan
Dapat diukur
Dapat dicapai
Waktu yang rasional
Rencana Mencerminkan fungsi
Tindakan independen perawat
Melibatkan peran serta
karyawan
Kerjasama lintas program/
lintas sektoral
Sesuai dengan masalah
dan kondisi tempat kerja
Kriteria Hasil Standar yang rasional
Indikator yang jelas
Sesuai dengan sumber
daya
Melaksanakan tindakan
Efektifitas
sesuai rencana
Tindakan
Modifikasi tindakan sesuai
kondisi
Melaksanakan proses
dokumentasi yang tepat
Melibatkan seluruh
karyawan
Melakukan upaya rujukan
yang tepat dan benar
Kemampuan Menggunakan metoda yang
Mengevaluasi sesuai
Melibatkan peran serta
manajemen & karyawan
Melaksanakan umpan balik
Nilai = jumlah nilai : 10 Nilai =

Catatan : Mutu A = 3,50 – 4,00 D = 1,80 – 1,49 E = < 1,79


B = 2,80 – 3,49
C = 2,50 – 2,79

Kairatu, ............................., 20....

Mahasiswa, Pembimbing,

.......................................... ........................................

Contoh :

FORMAT LAPORAN AKHIR

KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA


KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika
penulisan BAB II TINJAUAN
TEORITIS
A. Konsep dasar
B. Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
FORMAT PENILAIAN

ASUHUN KEPERAWATAN KELUARGA

No Asuhan Asuhan Reseme Ujian Akhir Stase Nilai Ket


Keperawatan Keperawatan Keperawatan Keperawatan
(100 %)
Keluarga I Keluarga II Keluarga Keluarga

(25 %) (25%) (20 %) (30%)

Kairatu, ............................., 20....

Mahasiswa, Pembimbing,

.......................................... ........................................

Anda mungkin juga menyukai