Dosen Pembimbing
Ns. Siti Kholifah, S.Kep., M.Kep
OLEH:
Nur Fikriyah Eka Agustin, S. Kep
NIM. 2001031020
B. Konsep Polio
1. Definisi
Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus polio dan biasanya menyerang anak-anak dengan gejala
lumpuh layuh akut (AFP=Acute Flaccid Paralysis).
Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh
yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus
yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh melalui mulut,
menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan
mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan
kadang kelumpuhan (paralysis).
Poliomyelitis adalah radang akut pada sumsum tulang belakang
karena virus, dengan gejala demam, sakit leher, sakit kepala, muntah,
kaku tengkuk dan punggung, sering kali menyerang tanduk depan zat
kelabu sumsum belakang.
2. Klasifikasi
Berlainan dengan virus-virus lain yang menyerang susunan saraf,
maka neuropatologi poliomyelitis biasanya patognomomik. Virus hanya
menyerang sel-sel dan daerah tertentu pada susunan saraf. Tidak semua
neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan
sekali, dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam 3-4 minggu
sesudah timbul gejala.
Daerah yang biasa terkena poliomyelitis ialah:
1. Medulla spinalis terutama kornu anterior
2. Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta
formasio retikularis yang mengandung pusat vital
3. Serebelum terutama inti-inti pada vermis
4. Midbrain terutama masa kelabu, substansia nigra dan kadang-kadang
nucleus rubra
5. Thalamus dan Hipotalamus
6. Palidum
7. Korteks serebri, hanya daerah motorik
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari poliomyelitis dapat berupa asimtomatis (silent
infection), poliomyelitis abortif, poliomyelitis non paralitik, dan
poliomyelitis paralitik, Poliomielitis yang terbagi menjadi empat bagian
tersebut :
1. Poliomielitis Asimtomatis
Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak terdapat gejala karena daya
tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama
sekali.
2. Poliomielitis Abortif
Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea,
muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri
abdomen.
3. Poliomielitis Non Paralitik
Gejala klinik hampir sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri
kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari
kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian
remisi demam atau masuk kedalam fase ke-2 dengan nyeri otot.
Khas untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan
oleh lesi pada batang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.
4. Poliomielitis Paralitik
Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu
atau lebih kumpulan otot skelet atau kranial. Timbul paralysis akut
pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus.
5. Penatalaksanaan
1. Poliomielitis Abortif
a) Diberikan analgetik dan sedatif
b) Diet adekuat
c) Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya
dicegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan kemudian
diperiksa neuroskeletal secara teliti.
2. Poliomielitis Non Paralitik
a) Sama seperti abortif
b) Selain diberi analgetik dan sedatif dapat dikombinasikan dengan
kompres hangat selama 15–30 menit,setiap 2–4 jam.
3. Poliomielitis Paralitik
a) Perawatan dirumah sakit
b) Istirahat total
c) Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
d) Fisioterapi
e) Akupuntur
4. Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.
Daftar Pustaka