Anda di halaman 1dari 10

Chapter 3

“Ethics, Fraud and Internal Control”

Mengingat pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan, maka laporan


keuangan harus disusun sebaik mungkin sesuai dengan data yang akurat sesuai aturan
akuntansi yang berlaku. Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan tentang karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai, yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan
dapat diperbandingkan. Namun pada kenyataannya masih terjadi tindakan penyimpangan
pada laporan keuangan suatu perusahaan, sehingga informasi yang ada dalam laporan
keuangan menjadi tidak relevan dan tidak dapat diandalkan. Kecurangan akuntansi sering
terjadi dan meningkat di beberapa negara dan organisasi. Tindakan tersebut membawa
kerugian bagi perusahaan dan investor. Tindakan penyimpangan dalam laporan keuangan
ini merupakan salah satu tindakan kecurangan akuntansi. Tindakan yang dilakukan dapat
berupa penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk
mengelabuhi pemakai laporan keuangan.

A. Etika Bisnis
Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan
dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan
norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu
organisasi. Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang
dilaksanakan setiap orang anggota. Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan
bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap
hormat, kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab. Etika bisnis berkaitan
dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan
dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan
konsep benar atau salah secara lebih spesifik. Yaitu bagaimana para manajer
memutuskan apa yang benar dalam menjalankan bisnis mereka dan ketika
para manajer telah menetapkan apa yang benar maka bagaimana mereka
dapat mencapainya. Dengan kata lain, etika bisnis berkaitan dengan suatu
sikap dan perilaku yang baik dan benar seharusnya dapat diikuti yang berlaku
dalam dunia bisnis. Etika bisnis dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:
1. Modal/Kesetaraan yaitu terkait: dengan gaji eksekutif, nilai yang dapat
dibandingkan, dan penetapan harga pokok.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

2. Hak, terkait: proses penilaian perusahaan, pemeriksaan kesehatan


karyawan, privasi karyawan, pelecehan seksual, keanekaragaman, peluang
bisnis yang setara, serta pemberitahuan mengenai adanya kecurangan.
3. Kejujuran, terkait: konflik kepentingan pihak manajemen dan karyawan,
keamanan data dan catatan perusahaan, iklan yang menyesatkan, praktik
bisnis yang yang meragukan di Negara asing, laporan yang akurat atas
kepentingan pemegang saham penggunaan kekuadaan perusahaan.
4. Penggunaan kekuasaan perusahaan, terkait: komite aksi politik, keamanan
ditempat kerja, keamanan produk, isu lingkungan, divestasi kepentingan,
kontribusi politik perusahaan, pengecilan ukuran perusahaan dan
penutupan pabrik.

B. Etika Komputer
Penggunaan teknologi dalam bisnis memiliki dampak besar terhadap
masyarakat dan meningkatkan berbagai isu etika yang berhubungan dengan
kejahatan komputer, kondisi kerja, privasi, dan masih banyak lagi. Etika
komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer
serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk teknologi
penggunaan teknologi semacam itu secara beretika perhatian mengenai
peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang
menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri. Berikut isu etika
computer:
1. Masalah baru atau hanya wajah baru dari masalah lama?
Walaupun program komputer adalah aktiva jenis baru, banyak yang
merasa bahwa program ini tidak seharusnya dianggap berbeda dari
berbagai bentuk properti lainnya. Maka kita hanya perlu memahami nilai-
nilai umum dari hal yang dalam bahaya dan berbagai prinsip yang
kemudian harus digunakan.
2. Privasi
Mengenai kepemilikan (ownership) dalam industri informasi
personal.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

3. Keamanan (Akurasi dan Kerahasiaan)


Keamanan komputer ini merupakan suatu usaha menghidari
peristiwa atau hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan rahasia dan
integritas data pada komputer.
4. Kepemilikan Properti
Penjagaan hak cipta fisik yang meliputi hak cipta intelektual, yaitu
peranti lunak yang ada pada komputer. Contohnya: file yang dimiliki
seseorang ataupun perusahaan yang berisikan ide-ide dan lain-lain.
5. Kesetaraan Akses
Beberapa halangan untuk akses adalah bawaan sistem teknologi
informasi, tetapi beberapa dapat dihindari melalui desain sistem yang
berhati-hati. Beberapa faktor yang beberapa tidak hanya untuk sistem
informasi, dapat membatasi akses ke teknologi komputer. Status ekonomi
seseorang atau pengaruh perusahaan akan menetukan kemampuan untuk
mendapatkan teknologi informasi.
6. Masalah Lingkungan
Komputer dengan printer berkecapatan tinggi memungkinkan
dihaslikannya berbagai dokumen cetak daripada sebelumnya. Mugkin lebih
mudah untuk mencetak saja sebuah dokumen daripada harus
mempertimbangkan apakah harus dicetak dan seberapa banyak salinan
yang sesungguhnya yang harus dibuat.
7. Kecerdasan buatan
Sebuah rangkaian isu sosial dan etika baru telah muncul dari
popularitas sistem ahli. Karena cara sistem ini dipasarkan, yaitu sebagai
pembuat keputusan atau pengganti ahli, beberapa orang sangat tergantung
padanya.
8. Pengangguran dan penggantian
Banyak pekerjaan yang telah dan sedang berubah sebagai akibat
dari ketersediaan teknologi komputer. Orang-orang yang tidak dapat atau

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

tidak siap berubah akan diganti. Haruskah perusahaan bertanggung jawab


untuk melatih kembali para pekerja yang digantikan sebagai akibat dari
komputerisasi fungsi mereka?
9. Kesalahan penggunaan komputer
Komputer dapat disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin
peranti lunak berhak cipta, menggunakan computer perusahaan untuk
kepentingan pribadi, dan melihat lihat file milik orang lain, hanyalah sedikit
contoh nyata. Walaupun menyalin peranti lunak berhak cipta (kecuali untuk
membuat salinan cadangan pribadi) jelas-jelas melanggar hukum.
10. Tanggung jawab pengendalian internal
Sebuah keputusan yang akan diambil tentu berdasar pada informasi
sebagai sumbernya. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berasal
dari sumber informasi yang andal dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tanggung jawab pengendalian internal artinya ada keharusan
menyediakan informasi yang andal. Oleh karena itu, data/software yang
digunakan oleh perusahaan tidak boleh diakses oleh sembarang orang
untuk memastikan integritas dan keandalan data untuk informasi yang
dihasilkan.

C. Employee Fraud and Management Fraud


Penipuan merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang
dilaukan oleh suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan membohongi dan
membuat pihak lain tersebut menyakini fakta tersebut walaupun merugikannya,
berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi
berikut:
- Penyajian yang salah. Yaitu adanya pernyataan yang salah atau tidak
diungkapkannya sebagai suatu fakta.
- Fakta material. Fakta merupakan faktor yang subtansial yang
mendorong seseorang untuk bertindak.
- Niat. Ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa peryataan yang
dimiliki seseorang adalah salah.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

- Kenyakinan yang dapat dijustifikasi. Kesalahan dalam penyajian


merupakan faktor subtansial tempat pihak yang dirugikan bergantung.
- Kerusakan/keugian. Menyebabakan kerusakan/kerugian bagi korban
penipuan.
1. Penipuan oleh Karyawan (Employee Fraud)
Artinya suatu tindakan penipuan yang dilakukan oleh karyawan itu
sendiri. Penipuan ini dilakukan biasanya oleh karyawan atau
nonmanajemen, dan didesain untuk secara langsung mengonversi kas atau
aktiva lainnya demi keuntungan si karyawan tersebut. Misalnya: Seorang
bagian kasir tidak melaporkan uang kas masuknya kepada bendahara
perusahaan.
2. Penipuan oleh Pihak Manajemen (Management Fraud)
Artinya suatu tindakan penipuan yang justru dilakukan oleh pihak
manajemen dalam rangka mengejar keuntungan hanya untuk manajemen
saja. Biasanya tindakan seperti ini dilakukan dengan cara “diselipkan” pada
kebijakan perusahaan. Cenderung sulit dideteksi, dan tanpa sadar
perusahaan mengalami kerugian. Misalnya: laba yang tinggi akan membuat
suatu opini bahwa kinerja manajemen adalah bagus. Maka, manajemen
melakukan rekayasa (penipuan) karena manajemen laba cenderung tidak
menampilkan apa yang sebenarnya terjadi.

D. Skema Penipuan (Fraud Scheme)


Skema penipuan dapat dikalsifikasi menjadi beberapa hal. Beberapa
kategori umum yang dinyatakan oleh ACFE (Association of Certified Fraud
Examiners) yaitu:
1. Laporan Tipuan. Laporan tipuan terkait dengan penipuan oleh pihak
manajemen. Yang didasari oleh masalah-masalah yaitu kurangnya
independesi auditror, kurangnya independensi direktur, skema kompensasi
eksekutif yang meragukan dan praktik akuntansi yang tidak tepat.
2. Korupsi. Korupsi memiliki keterkaitan pada eksekutif, manajer, atau pun
karyawan dalam sebuah organisasi yang bersekongkol dengan pihak luar.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

ACFE mengidentifikasi jenis umum korupsi: penyuapan (bribery), hadiah


ilegal (illegal gratuity), konflik kepentingan (conflict of interest), dan
pemerasan secara ekonomi (economic extortion).
3. Penyalahgunaan. Aktiva Penyalahgunaan aktiva yaitu skema penipuan
yang paling umum melibatkan beberapa jenis penyalahgunaan aktiva.
Beberapa kategori dari penyalahgunaan aktiva yaitu lapping, penipuan
transaksi, dan penipuan computer.

E. Tujuan Umum Pengendalian Internal


a. Menjaga aktiva perusahaan. Pengendalian internal bertujuan
diantaranya agar harta milik perusahaan tidak disalahgunakan oleh
pihak-pihak yang tidak berkepentingan, dan juga agar harta perusahaan
tetap aman dalam rangka menunjang kegiatan operasional perusahaan.
b. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi.
Jika pengendalian internalnya berjalan dengan baik maka hal tersebut
berpengaruh positif terhadap informasi yang dihasilkannya. Karena
informasi berperan penting dalam pengambilan keputusan maka
pengendalian internal dilakukan agar informasi yang dihasilkan dapat
dipercaya dan tepat sesuai dengan fakta yang ada.
c. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan. Tujuan
pengendalian internal sebagai peminimalisir kejadian yang tidak
diinginkan perusahaan artinya juga mendorong terjadinya efisiensi
dalam operasional perusahaan.
d. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan
oleh pihak manajemen. Pengendalian internal yang baik pasti dibangun
dengan dasar kebijakan dan prosedur yang berlaku dalam perusahaan.
Maka, adanya pengendalian merupakan alat ukur agar kegiatan
operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

F. COSO Internal Control Framework (Kerangka Kerja Sistem Pengendalian)


SAS 78 (Statement on Auditing Standards No.78) bertujuan
menspesifikasikan tujuan pengendalian internal; menyediakan dan memberikan
arahan kepada para ahli sistem dan akuntan yang bertanggung jawab atas
desain pengendalian internal mengenai pengendalian internal agar konsep
pengendalian internal yang dibangun dapat sesuai dengan yang seharusnya.
Berikut 5 komponen kerangka kerja dari SAS 78:
1. The Control Environment (Lingkungan Pengendalian)
Adalah dasar dari empat komponen pengendlalian yang lain.
Lingkungan pengendalian akan menetukan irama organisasi dan pengaruh
kesadaran pengendalian bagi karyawan dan manajemen. Lingkungan
pengendalian ini terdiri dari elemen berikut: integrasi dan etika manajemen,
struktur organisasi, perananan jajaran direksi dan komite audit, kebijakan
dan filosofi manajemen, delegasi wewenang dan tanggung jawab, evaluasi
untuk kerja, pengaruh luar dan agen pengendali, dan praktek dan kebijaan
manajemen sumber daya manusia.
2. Risk Assessment (Penilaian Resiko)
Organisasi perlu melakukan pengaruh terhadap resiko untuk
mengidentifikasi, menganalisa, dan mengolah resiko yang relevan terhadap
laporan keuangan. Resiko biasa terjadi dari berbagai kondisi sebagai
berikut: perubahan lingkungan eksternal, pasar luar negeri yang bersiko,
pertumbuhan yang signifikan dan cepat sehingga memberikan tekanan
terhadap pengendalian internal, produk baru, resktrukturisasi dan uluran
perusahaan yang semakin kecil, dan perubahan pada kebijakan akuntansi.
3. Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)
Kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
akan memengaruhi kemampuan manajemen untuk mengambil tindakan
dan keputusan yang terkait dengan operasional perusahaan dan
menyiapkan laporan keuangan. Sistem informasi yang efektif akan:
mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid, menyediakan

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

informasi dan laporan keuangan sesuai dengan klasifikasi kebutuhan pada


waktunya, secara akurat mengukur nilai ekonomi dari transaksi, serta
secara akurat mencatat semua tansaksi sesuai dengan periode waktu
kejadian.
4. Monitoring (Pengawasan)
Proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal
serta operasi internal dan operasi berjalannya. Hal ini dapat diwujudkan
melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas berjalan. Para
auditor internal perusahaan dapat mengawasi aktivitas entitas dalam
bentuk prosedur yang terpisah. Mereka mengumpulkan bukti yang cukup
melalui pengujian pengendalian. Kemudian memberitahukan kekuatan dan
kelemahan pengendalian pada pihak manajemen. Pengawsaan pada
aktivitas berjalan dapat diwujudkan melalui interaksi berbagai modul
komputer yang terpisah, kedua sistem inormasi yang menangkap berbagai
data penting dan atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan
sebagai bagian dari operasional rutin.
5. Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
Adalah kebijakan dan prosedur untuk memastikan tindakan yan
gtepat dilakukan untuk merespon risiko yang diidentifikasi. Aktivitas
pengendalian dapat dibedakan menjadi dua kategori:
a. Pengendalian Teknologi Informasi meliputi pengendalian umum seperti
akses terhadap pusat data, pengembangan sistem dan perawatan
program komputer, dan pengendalian aplikasi meliputi integrasi dari
sistem untuk memastikan output dari setiap subsitem sesuai.
b. Pengendalian fisik adalah pengendalian terhadap aktivitas manusia
dalam lingkungan sistem akuntansi. Pengendalia fisik meliputi:
kewenangan transaksi, pemisahan tugas, pengawasan, catatan
akuntansi, pengendalian akses, dan verifikasi yang independen.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

G. Objek dan Penerapan Pengendalian Fisik dan IT


Pengendalian fisik seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa
pengendalian ini tidak berkaitan dengan logika komputer yang sesungguhnya
melakukan pekerjaan akuntansi. Berikut enam jenis umum aktivitas
pengendalian yang disebutkan dalam SAS 78:
1. Transaction Authirization (Otorisasi transaksi): Merupakan kontrol untuk
memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi
adalah valid atau sesuai dengan tujuan pihak manajemen.
2. Segregation of Duties (Pemisahan tugas): Untuk meminimalkan fungsi yang
tidak boleh disatukan agar tugas yang dikerjakan dapat dijalankan lebih
efektif dan efisien.
3. Supervision (Supervisi): Proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
4. Accounting Records (Catatan Akuntansi): Merupakan dokumen sumber,
jurnal, dan buku besar. Catatan akuntansi penting sebagai penyedia jejak
audit atas berbagai transaksi ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.
5. Access Control (Pengendalian Akses): Aktivitas untuk memastikan bahwa
personel yang sah saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan.
6. Independent Verification (Verifikasi Independen): Untuk mengidentifikasi
kesalahan.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127
Chapter 3
“Ethics, Fraud and Internal Control”

Daftar Pustaka

Hall, James A. Accounting information System, Third Edition. 2001. south western
publishing, USA.

KUSUMASTUTI, Nur Ratri; MEIRANTO, Wahyu. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan perilaku tidak etis sebagai
variabel intervening. 2012. PhD Thesis. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Muh Nur Irfan Syarif


A031191127

Anda mungkin juga menyukai