Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggi Erista

Nim : 2221190073

Kelas : 2-C

Jawaban Soal UAS !


1. - Dampak positif konflik sosial :
a. Dengan adanya konflik sosial, maka dapat mengembangkan solidaritas in
group dalam suatu kelompok. Jadi apabila ada pertentangan kelompok antar
anggota, masing-masing anggota kelompok ini maka bisa jadi meningkat
solidaritasnya yang memang sebelumnya keadaan berbeda pada saat situasi
normal. Nah dengan begitu pemicunya disebabkan oleh pertikaian kelompok
yang pada akhirnya setiap masing-masing kelompok mempertahankan dan
bekerja sama dengan anggota kelompok.
b. Dengan adanya konflik sosial, maka membantu menghidupkan kembali
norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru. Jadi kalau misalkan
di suatu kelompok normanya masih tetap sama seperti sebelumnya, nah
dengan munculnya konflik di setiap kelompok maka menciptakan norma-
norma baru yang lebih disetujui oleh setiap anggota kelompoknya dan juga
sebagai wujud perbaikan dari norma lama.
- Dampak negatif konflik sosial :
a. Menimbulkan keretakkan hubungan antara individu atau kelompok dengan
individu atau kelompok lainnya. Yang asalnya orang-orang itu pada damai
ataupun diem, nah setelah ada konflik jadi goyah, retak persatuan kelompok
itu ketika terjadi konflik antar golongan di setiap kelompok.
b. Memudahkan perubahan kepribadian individu. Hal itu terjadi apabila ada
konflik-konflik antar kelompok, jadi individu dalam tiap kelompok itu pasti
akan mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan dirinya secara
perlu dengan kelompoknya.
c. Rusaknya sarana dan materi. Jadi setiap konflik yang terjadi pasti berimbas
pada perusakan fasilitas-fasilitas publik yang merugikan secara materi.
d. Menimbulkan dampak psikologis yang negatif. Dengan adanya suatu konflik
maka akan berimpact pada mental setiap masyarakat yang melihat langsung
kejadian tersebut.
- Konflik sosial juga menyebabkan integrasi sosial yaitu dimana konflik sosial
merupakan suatu pertentangan antar anggota masyarakat yang sifatnya
menyeluruh dalam kehidupan sehingga menimbulkan sistem pembauran antar
anggota kelompok yang menciptakan suatu kesatuan yang utuh yang
menyebabkan timbulnya suatu integrasi sosial.
2. Contoh motif sosial sosiogenetis ialah adanya kebudayaan Barat bagian Eropa yang
memiliki perbedaan dengan kebudayaan di negara Indonesia, bagaimana mereka
diajarkan untuk bersikap, untuk memperlakukan orang lain, semuanya telah diajarkan
sejak mereka kecil, sehingga hal itulah yang akan menjadi dasarnya dalam melakukan
interaksi sosial ketika ia dewasa.

3. - Menurut saya seseorang yang bersifat agresi merupakan seseorang yang memiliki
tindakan atau perilaku yang buruk baik secara fisik maupun verbal yang dilakukan
dengan sengaja untuk menyerang ataupun menyengsarakan orang lain ataupun
kelompok manusia.
- Perilaku agresi juga bisa dipelajari dengan meniru orang lain karena beberapa
faktor yaitu timbul dari kondisi atau keadaan lingkungan yang kurang baik dan
tidak bisa mengontrol dirinya sendiri sehingga hal tersebutlah pemicu seseorang
untuk berperilaku agresi.

4. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa “perilaku altruisme merupakan kebajikan
yang ada dalam budaya dan dianggap penting oleh agama”. Mengapa demikian?
Karena bagaimanapun perilaku altruisme memiliki dampak negatif yaitu adanya suatu
pengertian bahwa seseorang memiliki perilaku yang tidak mementingkan dirinya
sendiri, sebab dalam agama pun manusia boleh bersikap tolong menolong terhadap
orang lain tapi tidak dengan mengabaikan kewajiban atau kepentingannya. Sebagai
contoh di dalam agama islam terdapat pernyataan dalam Hadist Riwayat Muslim yang
menyebutkan bahwa “Islam tidak mengajarkan manusia untuk menuntut haknya akan
tetapi hanya mengajarkan melaksanakan kewajibannya”.

5. Pengaruh masyarakat terhadap perkembangan sosial seorang individu yaitu adanya


suatu bidang dimana perhatian individu identik dengan masyarakat. Perhatian ini
dipengaruhi oleh pengalaman sendiri, tetapi yang menjadi pokok persoalan bagaimana
seseorang mengambil tindakan terhadap sesuatu persoalan yang sama atau berbeda
dengan tindakan masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa sikap atau tindakan
seseorang sangat dipengaruhi oleh keaktifan seseorang terhadap lingkungan
masyarakat. Artinya makin aktif seseorang dalam lingkungan masyarakat, maka
pengaruh masyarakat itu sangat besar pada dirinya. Sehingga dapat dipahami bahwa
memang sebagian standar, nilai-nilai hidup manusia diperoleh dari masyarakatnya.
Sebagai contoh saat terjadi banjir di kampung halamannya, otomatis para warga akan
bergotong royong membersihkan kampungnya, atau paling tidak dengan rumahnya
yang kebanjiran dan memiliki kesadaran maka ia akan ikut berpatisipasi dalam
pembersihan kampung akibat banjir tersebut. Berbeda dengan individu yang pemalas
dan tidak memiliki kesadaran, ia tidak akan membantu atau ikut berpartisipasi dalam
pembersihan kampungnya tersebut, atau bahkan sangat tidak memperdulikan hal itu
meskipun rumahnya kebanjiran. Mungkin dia hanya akan melihat orang tuanya
ataupun saudaranya membersihkan rumah, sedangkan dia hanya duduk-duduk atau
bahkan tidur. Ia acuh tak acuh meskipun itu juga merugikan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai