Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL DIFUSI INOVASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Pengembangan Sosial dan
Pembangunan Masyarakat

Dosen Pengampu: Herlina Siregar, M. Pd

Disusun Oleh:

Anggi Erista (2221190073)

Kelas IV- C

JURUSAN PENDIDIKAN NONFORMAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
Judul Jurnal : LITERASI INFORMASI MEDIA: Studi Kasus Manfaat Media
Terhadap Difusi Inovasi Pertanian di Kecamatan Singapurna Kabupaten
Tasikmalaya.

Jurnal : Manfaat Media Massa Terhadap Difusi Inovasi Pertanian

Volume dam halaman : Vol 1, No.1

Tahun : 2014

Penulis : Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, dan Rully Khairul Anwar

Reviewer : Anggi Erista

Tanggal : 16 April 2021

Tujuan Penelitian : Untuk mewujudkan masyarakat yang menggunakan akal


pikirannya sehingga bertambah dewasa, maju dan penuh inovasi. Begitu pula
media elektronik dan cetak berfungsi membentuk masyarakat yang berzikir
artinya masyarakat yang dijadikan objek pemasaran penjualan pesan dan iklan
tidak menambah asing dengan eksistensi Tuhannya.

Subjek Penelitian : Penyuluhan, Media Massa, Difusi Inovasi, dan Konseling.

Objek penelitian : Petani salak yang berasal di Kecamatan Cineam Kabupaten


Tasikmalaya

Metode Penelitian : Metode penelitian yang peneliti pergunakan dalam


penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif sehingga peneliti tidak hanya
menggali data-data yang tampak berupa angka-angka seperti halnya pada metode
kuantitatif, tetapi juga menginterpretasikan data dan mencari hal-hal dibalik data
disertai dengan teori-teori yang mendukung.
Hasil Penelitian :

a. Akseptabilitas Para Petani Terhadap Informasi Mengenai Pertanian Mengenai


Pertanian Dari Media Massa.
Media massa memiliki sejumlah kelebihan dalam penyebaran informasi yang
ditunjukan kepada khalayak luas. Namun permasalahannya, pemanfaatan
media untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan, sangat bergantung
kepada gerak laju media, yang dipengaruhi oleh kondisi negara, dan aneka
peraturan kelembagaan, fungsi pemberitaan, penyiaran, dan aspek lain yang
berkaitan dengan orientasi media.
b. Kontribusi Informasi dari Media Massa Terhadap Pengetahuan Para Petani
Untuk Menggarap Lahan.
Pertaniannya secara optimal perubahan perilaku para petani akan tercipta
ketika para petani atau masyarakat menerima dan menerapkan inovasi yang
dikomunikasikan penyuluh atau sumber informasi. Dengan demikian para
penyuluh harus memiliki kemampuan mempengaruhi orang yang tinggi
sehingga petani akan memberikan tanggapan seperti yang kita harapkan yakni
mau menerima dan menggunakan inovasi yang kita sampaikan. Dengan
demikian juga dapat dikatakan bahwa peranan penyuluhan dalam usaha
memperlancar proses difusi-inovasi.

Kekuatan dan Kelemahan : Globalisasi dalam bidang perdagangan akan


menantang kemampuan dan daya uji petani di masa yang akan datang. Untuk
mensosialisasikan ide-ide, gagasan-gagasan atau penemuan-penemuan di bidang
pertanian perlu dan penting diketahui masyarakat petani secara cepat dan serentak.
Untuk mencapai kuantitas petani yang peranan media massa yang optimal. Lalu
permasalahan di bidang pertanian menyangkut hajat hidup orang banyak (para
petani). Untuk itu diperlukan sesuatu perubahan yang mengarah ke hal yang baru
(inovasi) yang dapat mengatasi permasalahan di bidang pertanian.
Saran : Kontrol sosial yang diperankan media massa perlu direalisasikan terhadap
kebijakan pemerintah atau kebijaksanaan pejabat, baik pusat maupun daerah yang
merugikan para petani, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kepedulian
media massa yang menimpa para petani harus dipublikasikan terus menerus.

Judul Jurnal : PROSES DIFUSI INOVASI PROGRAM STUDI KASUS


PROSES DIFUSI INOVASI PROGRAM SISTEM APLIKASI KEUANGAN
TINGKAT INSTANSI DITJEN PERBENDAHARAAN DI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2018

Jurnal : Proses Difusi Inovasi Program Sistem Aplikasi Keuangan


Perbendaharaan

Volume dam halaman : Vol 4, No.4

Tahun : 2018

Penulis : Wibowo, Imam Tri

Reviewer : Anggi Erista

Tanggal : 16 April 2021

Tujuan Penelitian : Untuk memanfaatkan teknologi informasi yang ditandai


dengan munculnya bermacam inovasi, salah satunya sistem aplikasi keuangan
tingkat instansi yang diinisiasi oleh Ditjen Perbendaharaan.

Subjek Penelitian : Pelatihan, Penyuluhan, Media Massa, Difusi Inovasi.

Objek penelitian : Ditjen Perbendaharaan di D.I.Yogyakarta


Metode Penelitian : Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan
pendekatan deskriptif

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Aplikasi


Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) dibutuhkan dalam pengelolaan keuangan di
KPP Sleman yang penyebarannya melalui berbagai macam saluran komunikasi
dengan pendampingan sebagai kunci keberhasilan implementasi.

Kekuatan dan Kelemahan : Percepatan difusi didukung dengan sifat homophily


antara agen perubahan dan adopter serta lingkungan eksternal dan internal yang
mendukung. Selain itu jug, masih ditemui beberapa persoalan pada inovasinya,
saluran komunikasi serta kecakapan trainer, lalu masih ditemui beberapa prosedur
yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan.

Saran : Perlu adanya evaluasi atas program SAKTI perlu dilakukan oleh Ditjen
Perbendaharaan sebagai pemilik program terutama dalam kaitannya dengan
inovasinya sendiri, proses pelatihan, kompetensi trainer, dan media komunikasi
yang digunakan.

Judul Jurnal : DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL


DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI JAWA BARAT

Jurnal : Ilmu Pendidikan (Difusi Inovasi Dalam Pendidikan)

Volume dam halaman : Vol 3, No. 17

Tahun : 2016

Penulis : Kokom Komalasari

Reviewer : Anggi Erista

Tanggal : 16 April 2021


Tujuan Penelitian : Untuk mendeskripsikan pelaksanaan, kendala, resistensi,
sertafaktor yang harus diperhatikan dalam difusi inovasi pembelajaran
kontekstual.

Subjek Penelitian : Penyuluhan, Wawancara, Difusi Inovasi, dan Konseling.

Objek penelitian : Guru dan Siswa

Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif


dan kualitatif dengan pola “the dominant-less dominant design” dari Creswell.
Pendekatan kuantitatif menggunakan survei dan pendekatan kualitatif
menggunakan wawancara

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran


kontekstual di Jawa Barat termasuk kategori sedang/cukup

Kekuatan dan Kelemahan : Kerja sama paling tinggi penerapannya, pengalaman


langsung dan asesmen otentik paling rendah penerapannya.

Saran : Terdapat kendala dan resistensi dalam pelaksanaan pembelajaran


kontekstual kontekstual yang terkait kemampuan guru, iklim sekolah, serta
perubahan budaya. Oleh karena itu harus diperhatikan faktor guru, siswa, fasilitas,
biaya, kurikulum, iklim sekolah, orang tua dan masyarakat.

Sumber Pustaka :

Puspitasari, Hanny Hafiar, dan Rully Khairul Anwar (2014) “LITERASI


INFORMASI MEDIA: Studi Kasus Manfaat Media Terhadap Difusi Inovasi
Pertanian di Kecamatan Singapurna Kabupaten Tasikmalaya”.

Wibowo, Imam Tri (2018) “PROSES DIFUSI INOVASI PROGRAM STUDI


KASUS PROSES DIFUSI INOVASI PROGRAM SISTEM APLIKASI
KEUANGAN TINGKAT INSTANSI DITJEN PERBENDAHARAAN DI
D.I.YOGYAKARTA TAHUN 2018”.

Komalasari, K. (2016). Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual dalam


Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(3).

Anda mungkin juga menyukai