Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RUMSINAH

NIM : 2221190017
MATA KULIAH : PSPM
SEMESTER : IV (GENAP)
SIFAT : TAKE HOME
DOSEN : HERLINA SIREGAR, M.PD

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Masalah kemiskinan telah lama ada sejak dahulu kala, tidak sedikit upaya yang dilakukan
untuk mengatasinya. Banyak cara dan upaya telah dilakukan, tetapi permasalahan
kemiskinan tidak dapat diatasi secara optimal. Berikan pendapat anda terkait mengapa
kemiskinan masih saja ada, sedangkan sudah banyak program yang diselengggarakan
pemerintah untuk memberantas kemiskinan. Sebutkan pula program pembangunan yang
telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat dalam bentuk top down maupun
battom up.

Jawaban

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi di dunia khususnya di
negara Indonesia masalah kemiskinan ini sangat sulit diatasi. Pada seiap negara kemiskinan
di anggap hal yang cukup serius oleh setiap negara karena ruang lingkupnya sangat luas dan
terjadi dimana saja dan pada siapa saja pada setiap usia. Untuk di Indonesia sendiri
persoalan kemiskinan semakin hari semakin sulit diatasi apalagi jika dikaitkan dengan isu-
isu kesenjangan sosial yang sangat tersebar luas mungkin kita dapat merasakan masalah ini
antara si kaya dan si miskin.
Penyebab kemiskinan bukan hanya terjadi karena rendahnya pendapatan akan tetapi juga
berkaitan dengan kurangnya kesadaran dan memperhatikan mengenai Kesehatan tidak
menutup kemungkinan banyak masyarakat yang jatuh miskin akibat kurangnya edukasi dan
kesadaran mengenai Kesehatan Ketika seseorang sudah jatuh sakit jangankan untuk dapat
bekerja agar menghasilkan uang namun menjadi beban keluarganya meskipun semua orang
tidak menginginkan sakit tetapi tidak semua orang dapat menjaga kesehatannya baik itu
Kesehatan rohani dan jasmani. Hal ini dapat kita lihat dan bahkan bisa kita rasakan jika
tulang punggung keluarga sakit maka seorang anaknya atau keluarganya tidak dapat
memenuhi kebutuhanya.
Hal ini pun berdampak pada rendahnya pendidikannya karena tidak bisa melanjutkan
pendidikannya dengan baik meskipun demikian hal ini tidak menutup kemungkinan untuk
membuat seorang anak untuk bangkit dari kemiskinan dan sebaliknya..
Selain penyebab diatas yang sudah saya kemukakan penyebab lainnya ialah ‘‘MALAS’’
misalnya malas bekerja, malas belajar malas untuk berjuang untuk berproses mayarakat
yang malas akan sulit untuk bangkit dari kemiskinan meskipun pemerintah sudah
mengerahkan segala macam cara untuk menghentikan laju kemiskinan masyarakat yang
malas malah hanya semata mata mengharapkan uluran tangan dari pemerintah saja dan tidak
berkeinginan untuk berusaha.

2. Sebutkan prinsip-prinsip dalam pengembangan sosial. Berikan contoh kasus salah satu
program pembangunan seperti PKH, BLT, PNPM Mandiri, dan lain-lain. Jelaskan
Bagaimana implementasi prinsip-prinsip tersebut pada program pembangunan masyarakat.

Jawaban

Mengutip dari jurnal Ferdimal Asmin (2020) prinsip-prinsp pengembangan masyarakat


1) Prinsip kebutuhan
2) Prinsip empati
3) Prinsip holistik
4) Prinsip unggulan lokal
5) Prinsip terlibat
6) Prinsip Arif
7) Prinsip Nasionalisme
8) Prinsip Adil
9) Prinsip Negosiasi
Implementasi prinsip-prinsip pada program pembangunan perhutanan sosial Sumatra
Barat sebagai berikut :

1) Kebutuhan Pendamping PS mungkin terbiasa dengan menyebut kata


‘kebutuhan’. Bapak membutuhkan apa? Atau, Ibu menginginkan apa? Mungkin,
deretan pertanyaan tersebut sering diungkapkan untuk menanyakan kebutuhan
masyarakat. Masyarakat juga mungkin sering menjawab “kami membutuhkan ini
atau saya menginginkan itu”. Istilah ‘kebutuhan’ seringkali dianggap dapat
dipertukarkan (interchangeable) dengan istilah ‘keinginan’.Keinginan (will)
adalah kata yang sepatutnya diungkap oleh individu atau kelompok yang dominan
dari individu atau kelompok lain. Sementara itu, kebutuhan (need) adalah kata
yang sepatutnya melekat pada individu atau kelompok yang bergantung pada
individu atau kelompok lain. Jika kita mendengar pernyataan berikut “saya
menginginkan masyarakat mendapatkan keadilan manfaat hutan”, mungkin kita
bisa menerka kalimat ini lahir dari seorang pemimpin. Jika kita mendengar
pernyataan berikut “kami membutuhkan lahan hutan untuk menanam padi”,
mungkin kita bisa menerka kalimat ini lahir dari petani yang membutuhkan padi
untuk konsumsi keluarga
2) . Empati Aparatur pemerintah (rimbawan) seringkali terjebak pada kondisi yang
tidak menimbulkan persepsi simpatik dari masyarakat. Kita mungkin sering
mendengar pernyataan “ondeh mandeh, datang lagi orang kehutanan, pasti ada
masalah lagi” atau “kami sudah miskin di wilayah kami sendiri karena hutan tidak
bisa diolah” atau pernyataan lain yang lebih ekstrim “kami bisa mengelola hutan
kami sendiri”. Pendamping PS mungkin juga pernah mendengar pernyataan
demikian, yang artinya persepsi masyarakat terhadap pemerintah mengandung
persepsi yang tidak simpatik. Simpatik masyarakat juga seringkali muncul karena
mereka hanya melihat aparatur pemerintah atau pendamping PS sekedar pemberi
program atau kegiatan. Sebagai pendamping PS, memahami apa yang dirasakan
dan dialami oleh masyarakat merupakan hal yang perlu dilakukan dalam
pengembangan masyarakat. Memahami ini bukan hanya sekedar mengetahui apa
dan bagaimana yang mereka lakukan, tetapi juga menelusuri kenapa mereka
berbuat demikian.

3) HolistikPendamping PS perlu memiliki pandangan menyeluruh (holistik) dalam


pengembangan masyarakat. Ketika pendamping PS telah mampu menemukenali
kebutuhan dan menunjukkan empati secara baik, persoalan-persoalan di tingkat
masyarakat perlu diuraikan secara rinci dan dirangkai menjadi satu kesatuan
pemikiran untuk mencapai tujuan PS.

4) Unggulan Lokal, Setiap masyarakat dan wilayah kelola masyarakat itu sendiri
memiliki ciri-ciri spesifik yang membedakannya dengan masyarakat dan wilayah
kelola lainnya. Kita sering mendengar ungkapan ‘lain lubuk lain ikannya’, yang
artinya tak selamanya sesuatu yang lazim dikenal mengandung sesuatu yang
lazim ditemukan. Sehingga, suatu masyarakat dan wilayah kelolanya diyakini
memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan masyarakat dan wilayah
kelola lainnya. Keunggulan tersebut merupakan modal dalam pengembangan
masyarakat. Untuk itu, pendamping PS selayaknya mengedepankan sumber daya
lokal dalam pengembangan masyarakat.

5) Terlibat, Pendamping PS tentunya perlu membiasakan diri menanyakan atau


menggali pemikiran semua pihak yang berkepentingan. Setiap pemikiran yang
muncul kemudian dibahas secara tuntas sehingga disepakati sesuatu yang akan
dilakukan dan yang tidak akan dilakukan. Sesuatu yang akan dilakukan
merupakan kesepakatan bersama dan sesuatu yang tidak akan dilakukan
merupakan ketidaksepakatan bersama. Kesepakatan dan ketidaksepakatan
bersama didasarkan pada argumentasi yang sudah didiskusikan. Dan ketika
sesuatu itu akan dilakukan, setiap pihak memainkan perannya masing-masing
untuk mencapai tujuan dilakukannya sesuatu itu.
6) Arif, Kearifan lokal kemudian dimaknai dengan ciri-ciri adaptif, responsif,
inklusif, dan futuristik. Adaptif berarti menyesuaikan, ketika masyarakat
mengalami serangkaian fakta bahwa sumber daya alam adalah dinamis, yaitu
selalu berubah menurut waktu. Hutan sekarang belum tentu akan menjadi hutan
selamanya karena kebutuhan masyarakat selalu mengalami perubahan.

7) Nasionalisme, Pendamping PS perlu mengembangkan masyarakat dalam ranah


politik dan hukum yang diakui di negara kita. Hal ini bukan berarti bahwa ranah
politik dan hukum sebagai faktor penghambat. Kejadian politik dan hukum
hanyalah seperangkat fakta yang berkaitan dengan nilai-nilai berbangsa dan
bernegara. Fakta politik dan hukum dapat terpengaruh oleh tindakan-tindakan
pengembangan masyarakat yang dijalankan sebagai sebuah gerakan.

8) Adil, Ketidakadilan juga dapat terjadi ketika kita seringkali dinilai lebih
membantu individu atau kelompok tertentu. Mungkin, kita memiliki alasan tepat
melakukan tindakan demikian, namun pendamping PS selayaknya
mengkomunikasikan segala sesuatu yang menyangkut keadilan manfaat tersebut
kepada masyarakat luas. Kualitas komunikasi perlu ditingkatkan agar individu
atau kelompok lain tidak merasa diperlakukan secara tidak adil. Oleh karena itu
Pendamping PS perlu membiasakan diri menggelar pertemuan-pertemuan
pada tempat-tempat yang berbeda untuk menjangkau semua lapisan masyarakat.
Pertemuan dapat dilakukan di kantor pemerintah, rumah penduduk, rumah ibadah,
atau bahkan pondok-pondok yang ada di lahan kebun masyarakat. Pendamping
PS perlu berbuat adil dalam setiap upaya pengembangan masyarakat. Adil itu
tidak akan selalu dipersepsikan harus ‘sama rata’ oleh masyarakat tapi juga lebih
menyangkut ‘sama rasa’. Artinya, adil bukan menyangkut pembagian tapi lebih
menyangkut kesempatan. Jika si A mendapatkan kesempatan, maka selayaknya si
B juga diberikan kesempatan

9) Negosiasi, Pendamping PS akan selalu dihadapkan pada situasi tawar menawar


dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pengembangan masyarakat.
Interaksi sosial dalam situasi tawar menawar ini dapat disebut sebagai negosiasi.
Semua proses pengembangan masyarakat akan dilewati dengan proses-proses
negosiasi, baik antar individu atau kelompok masyarakat maupun antara individu
atau kelompok dengan pihak-pihak di luar masyarakat itu sendiri. Negosiasi akan
melahirkan kesepakatan-kesepakatan yang memperkuat tujuan bersama dalam
perhutanan sosial. Proses negosiasi mungkin akan memakan waktu lama, tapi
adakalanya juga proses negosiasi berjalan mudah

3. Partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat menjadi modal sosial dalam kelancaran
suatu program pembangunan masyarakat. Berikan pendapat anda mengapa modal sosial
tersebut berperan penting dalam keberhasilan suatu pembangunan masyarakat. Dan berikan
contoh bentuk partisipasi, gotong royong atau swadaya anda sebagai mahasiswa Pendidikan
nonformal dalam membangunan masyarakat.
Jawaban

Menurut Theodorson dalam Theresia (2014: 196) partisipasi merupakan keikutsertaan


seorang di dalam kelompok social untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya,
diluar pekerjaan atau profesinya sendiri. Dalam buku pemberdayaan masyarakat (2010)
karya Sawa Suryana, partisipasi masyakat merupakan suatu keterlibatan masyarakat pada
semua tahapan proses perkembangan yang ada di dalam suatu kelompok masyarakat.
Begitupun gotong royong dan swadaya masyarakat menjadi peran penting dalam proses
pembangunan sosial karena anggota masyarakatlah yang tentu saja lebih mengetahui
masalah apa saja yang terjadi pada mereka, kebutuhan apa saja kah yang selama ini belum
terpenuhi dalam masyarakat tersebut, baik itu dalam hal Pendidikan kesejahteraan
masyarakat ataupun masalah sosial lainnya.
Dengan keikut sertaan masyarakat terhadap pembangunan sosial merupakan modal yang
cukup baik agar dapat segera mengatasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat
tersebut. Seperti saat dimana keadaan sosial ekonomi masyarakat mampu menganalisis seba
akibat dari berbagai keadaan yang terjadi dalam masyarkat sehingg masyarakat terbut pula
dapat menemukan solusi untuk mengatasi permalahan yang dihadapinya dan memnafaatkan
sumberdaya pembangunan yang dimiliki untuk dapat meningkatkan produksi dan
produktifitas dalam pembangunan.
Bentuk partisipasi, gotong royong atau swadaya sebagai mahasiswa Pendidikan
nonformal dalam membangunan masyarakat. Salah satunya ialah menjadi relawan untuk
membantu adik-adik yang sedang duduk dibangku sekolah yang menghadapi tantangan
pendidikan karena dampak covid 19 ini saya sebagai mahasiswa yang dimana peran saya
yang nantinya masuk sebagai tenaga pendidik membantu sekolah di kampung saya karena
umumnya tenaga pendidik di desa yang kurang begitu cakap dalam memanfaatkan teknologi
yang tersedia apalagi pendidik generasi lama. Maka saya sebagai generasi yang baru
berusaha setidaknya dapat membantu peserta didik tersebut.

4. Pengembangan masyarakat merupakan upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat


secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling
menghargai. Selain itu pengembangan masyarakat juga diartikan sebagai komitmen dalam
memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga masyarakat memiliki berbagai pilihan
nyata menyangkut masa depan mereka (Zubaedi. 2014: 5). Berdasarkan pengertian tersebut
coba berikan pendapat anda mengapa penerapan pengembangan masyarakat harus
berasaskan keadilan sosial serta jelaskan pula pemberdayaan masyarakat sebagai modal
pembangunan alternative!
Jawaban
Hazairin (1970,12) menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
yang kemudian dikonsepsikan sebagai sila kelima dari dasar negara Indonesia bila
dilihat dari segi fungsinya dapat dikatakan sebagai sila yang berkedudukan sebagai tujuan
Sila kelima bukanlah dasar negara, tetapi adalah tujuan paling utama, tujuan pokoknya, yaitu
Jurnal Administrasi Publik, Vol.3, No.2, 2004 173 mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia‟.
Pernyataan seperti itu sejalan dengan pendapat Notonagoro (1968,136) yang menyatakan
Tempatnya di dalam Pancasila sebagai sila yang terakhir itu ialah karena menjadi tujuan dari
empat sila yang mendahuluinya, menjadi tujuan bangsa kita bernegara‟.
Dengan berlandaskan pada pemikiran tersebut, maka sudah sangat jelas bahwa sejak awal
berdirinya bangsa Indonesia, para pembentuk negara menempatkan nilai keadilan bagi
masyarakat sebagai tujuan akhir dari proses membangun bangsa Indonesia yang merdeka
dan berdaulat. Atau dengan penafsiran yang lain, nilai keadilan sosial telah dipilih oleh
pembentuk negara sebagai nilai yang terpenting dan merupakan tujuan akhir dari proses
pembangunan untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dengan begitu pembangunan harus sesuai dengan kebutuhan terlebih untuk
pembangunan pemerintah harus lebih memperhatikan dan mempertimbangkan kebijakan
yang dibuat dan tidak untuk mementingkan kepentingan pribadi karena yang sering kita
ketahui pembangunan sosial terkadang pada praktiknya hanya menguntungkan beberapa
pihak saja dan mengesampingkan masyarakat lapisan sebagai sasaran utama untuk
menuntaskan permasalahan mereka karena bagaimanapun untuk apa pemngembangan
masyarkat dikhusukan untuk masyarakat yang kurang atau tidak berdaya.
Yang dimaksud dengan pembangunan alternaive adalah suatu pembangunan yang
dimaksud bertujuan membangun dan mendukung struktur tingkat masyarakat yang
meningkatkan pemberdayaan, dan menentang struktur-truktur tatangan yang ada.
Soetomo 2011 mencatat pada dasarnya pokok pikiran dari teori pembangunan yang
berpusat pada rakyat people centered development yang dalam implementasinya dijabarkan
ke dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat adalah sebuah pendekatan yang
memberikan kesempatan, wewenang yang lebih besar kepada masyarakat terutama
masyarakat lokal untuk mengelola proses pembangunannya. Kewenangan tersebut meliputi
keseluruhan proses pembangunan sejak indentifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan menarik manfaat hasil pembangunan. Di samping akses dan
kontrol terhadap pengambilan keputusan tersebut, masyarakat lokal juga lebih memiliki
akses dan kontrol terhadap sumber daya.
Universitas Sumatera Utara Mardikanto 2012 mencatat, pada dasawarsa 1990-an,
pemberdayaan diyakini sebagai sebuah “pembangunan alternatif” atas model pembangunan
yang berpusat pada pertumbuhan. Pada tahap awal, pembangunan alternatif
mengedepankan beberapa keyakinan: Pemberdayaan masyarakat Pertama, negara
merupakan bagaian dari problem pembangunan, sehingga pembangunan alternatif harus
mengeluarkan dan bahkan melawan negara; Kedua, rakyat tidak bisa berbuat salah dan
bahwa masyarakat adalah perkumpulan yang mandiri; Ketiga, tidakan masyarakat telah
mampu dan mencukupi untuk mewujudkan pembangunan alternatif tanpa campur tangan
negara.
Tetapi, Mardikanto juga menambahkan, salah satu penggagas pembangunan alternatif,
seperti Jhon Friedmann, menolak keras tiga pandangan di atas. Bagi Friedmann, seperti
halnya Korten, pembangunan alternatif sangat berpusat pada rakyat manusia dan lingkungan
ketimbang pada produksi dan keuntungan, yang ditunjukan untuk mendorong kemajuan dan
HAM.
Dari segi pendekatannya, model pembangunan ala Friedmann menekankan pada
pemberdayaan rumah tangga beserta anggotanya dalam tiga segi sosial, politik dan
psikologi. Oleh karenanya, dalam konteks ini, pemberdayaan sering dikaitkan dengan
konsep kekuasaan. Hal ini dikarenakan pemberdayaan atau pemberkuasaan empowerment
berasal dari kata power yang memiliki arti kekuasaan atau keberdayaan.

5. Berdasarkan survey dan pengamatan pada tempat tinggal anda, tolong berikan penjelasan
anda terkait potensi dan kelemahan baik sumber daya manusia dan alamnya. Dikaitkan
dengan pembangunan menurut anda program pembangunan bergerak di bidang apa yanag
cocok untuk diimplementasikan ditempat anda dan berikan alasan mengapa menerapakan
program tersebut!
Jawaban
Sumber daya yang ada di indonesia dan upaya pemanfaatannya merupakan suatu modal
untuk menjadikan negara indonesia menjadi negara yang maju. Dikutip dari kemendikbun
RI, potensi indonesia menjadi negara maju meliputi pontensi akan sumber daya alam,
sumber daya manusia.
Dari pengamatan di tempat tinggal saya terkait potensi dapat menjadi kelebihan dan
kekurangan baik dari sumber daya alamnya yaitu produksi dari hasil petani padi yang cukup
melimpah, yang dimana beras sudah menjadi makanan pokok yang wajib ada di indonesia
ini melimpang di tempat tinggal saya namun sayangnya tidak tersedianya tempat yang sesuai
untuk memasarkan hasil panen padi tersebut sehingga masyarakat lebih memilih
menyimpannya, daripada menjualnya melihat harga yang ditawarkan pengepul sangat murah
yang tidak sesuai dengan perjuangan para petani. Selain potensi padi yang dihasilkan cukup
melimpang banyak sekali hasil dari alam yang cukup baik mengingat kesuburan tanah yang
cukup mumuni seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh para petani dari hal yang
dikemukakan di atas menurut saya program yang cocok diterapkan di desa saya ialah
program pembangunan di bidang pertanian dan perkebunan dengan meyediakan tempat
pemasaran hasil panen bagi petani dan melakukan pembinaan yang berkelanjutan bagi para
petani.
Hasil dari sumber daya alam tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk membuat olahan
khas daerah yang dimana dapat memberdayakan Umkm agar masyarakat di desa saya dapat
menambah pendapatan bidang ekonomi ini tentuny cukup baik untuk mengembangkan
potensi yang ada namun terkadang program tersebut tidak berkelanjutan dan terjeda karena
kurangnya inovasi yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai