Sap Ibu Hamil
Sap Ibu Hamil
Dosen Pembimbing:
Ns. Rahmi Mutia, M.Kep
Disusun Oleh :
Puti Mahagandhi 1911313006
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mengetahui tentang HIV pada ibu
hamil. Ibu juga mampu mengantisipasi serta mau melakukan pengobatan untuk
membuat kekebalan tubuh meningkat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan :
a) Pasien memahami tentang pengertian HIV/AIDS
b) Pasien memahami tentang penyebab HIV/AIDS
c) Pasien memahami tentang tanda dan gejala HIV/AIDS
d) Pasien memahami tentang cara penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak
e) Pasien memahami pencegahan HIV/AIDS pada ibu hamil
B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian HIV/AIDS
2. Penyebab HIV/AIDS
3. Tanda dan gejala HIV/AIDS
4. Cara penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak
5. Pencegahan HIV /AIDS pada ibu hamil
C. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Laptop
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatanpenyuluh Kegiatanpeserta
No 5 menit Pembukaan
1) Mengucapkan salam Mendengarkan
2) Memperkenalkan diri pembukaan dan
3) Menyampaikan topik bahasan memperhatikan materi
4) Menjelaskan tujuan yang disampaikan
5) Melakukan kontrak waktu
1 15 menit Pelaksanaan
Penyampaian materi: Mendengarkan dan
1) Mengetahui dan memahami memperhatikan
tentang pengerian HIV/AIDS
2) Mengetahui dan memahami
penyebab HIV/AIDS
3) Mengetahui dan memahami
tentang tanda dan gejala HIV/AIDS
4) Mengetahui dan memahami
tentang cara penularan HIV/AIDS
dari ibu ke anak
5) Mengetahui dan memahami
tentang pencegahan HIV/AIDS
pada ibu hamil
2 5 menit Evaluasi
1) Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan
kepada peserta untuk bertanya
tentang materi yang kurang
dipahami
2) Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan
3 2 menit Terminasi
1) Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
2) Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Mahasiswa dan audiens berada pada posisi yang sudah direncanakan
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c) Pre Planning telah disetujui
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c) Audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
a) Minta audiens untuk mengulang kembali apa yang didapatkan dari
penyuluhan yang diberikan
b) Minta audiens untuk menyimpulkan topic yang sudah dibahas dalam
penyuluhan
c) Pada evaluasi hasil diharapkan audiens mengerti dan memahami materi
penyuluhan
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS
adalah kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Acquired berarti
didapat, bukan keturunan. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau
kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir. AIDS muncul
setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga
sepuluh tahun atau lebih. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus
yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama
sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat
turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV. Ketika individu sudah tidak lagi
memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk
ke dalam tubuh. Karena sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, penyakit
yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Bayi yang
dikandung oleh ibu yang positif HIV bisa tertular juga. Entah saat kehamilan,
persalinan, atau ketika menyusui. Karena itu, biasanya dokter akan memberikan
pengobatan antivirus khusus dengan jenis yang berbeda-beda.Obat-obatan tersebut
harus selalu dikonsumsi secara rutin, termasuk beberapa saat menjelang persalinan
dan saat persalinan itu sendiri. Ini karena saat persalinan, bayi sangat rentan tertular
virus dari ibu.
2. Penyebab HIV/AIDS
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen,
dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV adalah
limfosit CD 4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4.
Virus ini akan mengubah informasi genetiknya ke dalam bentuk yang terintegrasi di
dalam informasi genetik dari sel yang diserangnya, yaitu merubah bentuk RNA
(ribonucleic acid) menjadi DNA (deoxyribonucleic acid) menggunakan enzim reverse
transcriptase. DNA pro-virus tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sel hospes
dan selanjutnya diprogramkan untuk membentuk gen virus. Setiap kali sel yang
dimasuki retrovirus membelah diri, informasi genetik virus juga ikut diturunkan.
Cepat lamanya waktu seseorang yang terinfeksi HIV mengembangkan AIDS
dapat bervariasi antar individu. Dibiarkan tanpa pengobatan, mayoritas orang yang
terinfeksi HIV akan mengembangkan tanda-tanda penyakit terkait HIV dalam 5-10
tahun, meskipun ini bisa lebih pendek. Waktu antara mendapatkan HIV dan diagnosis
AIDS biasanya antara 10–15 tahun, tetapi terkadang lebih lama. Terapi antiretroviral
(ART) dapat memperlambat perkembangan penyakit dengan mencegah virus
bereplikasi dan oleh karena itu mengurangi jumlah virus dalam darah orang yang
terinfeksi (dikenal sebagai 'viral load').
2. Intranatal
Saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina. Pada
periode ini, resiko terjadinya penularan HIV lebih besar jika dibandingkan
periode kehamilan. Penularan terjadi melalui transfusi fetomaternal alau kontak
antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat
melahirkan.Semakin lama proses persalinan, maka semakin besar pula resiko
penularan terjadi. Oleh karena itu, lamanya persalinan dapat dipersingkat dengan
section caesaria. Factor yang mempengaruhi tingginya resiko penularan dari ibu
ke anak selama proses persalinan adalah : lama robeknya membran
a. Chorioamnionitis akut (disebabkan tidak diterapinya IMS atau infeksi lainnya)
b. Teknik invasif saat melahirkan yang meningkatkan kontak bayi dengan darah
Ibu misalnya, episiotomi.
c. Anak pertama dalam kelahiran kembar
3. Postnatal
Setelah proses persalinan, cara penularannya melalui air susu ibu.
Kenyataannya 25-35% dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sudah
terinfeksi di negara berkembang tertular HIV, dan 90% bayi dan anak yang
tertular HIV tertular dari ibunya. Berdasarkan data penelitian De Cock, dkk
(2000), diketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya mempunyai resiko
menularkan HIV sebesar 15% dibandingkan ibu yang tidak menyusui bayinya.
Risiko penularan melalui ASI tergantung dari:
a. Pola pemberian ASI, bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif akan kurang
berisiko dibanding dengan pemberian campuran
b. Patologi payudara: mastitis, robekan puting susu, perdarahan putting susu dan
infeksi payudara lainnya
c. Lamanya pemberian ASI makin lama makin besar kemungkinan infeksi
d. Status gizi ibu yang buruk
Suhaimi, D., Savira, M., & Krisnadi, S. R. (2009). Pencegahan dan penatalaksanaan
infeksi HIV/AIDS pada kehamilan. Majalah Kedokteran Bandung, 41(2).