Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II
“Perawatan Tali Pusat di Rumah”

DOSEN PENGAMPU
Ns. Yelly Herien, M.Kep

DISUSUN OLEH
1. Meri Febriyanti (1911312007)
2. Puti Mahagandhi (1911313006)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Keperawatan Maternitas II yang diampu oleh Ibu Ns. Yelly Herien, M.Kep ini
dengan baik. Makalah ini memuat tentang “Perawatan Tali Pusat di Rumah”. Makalah ini
tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu masih ada kekurangan
yang harus diperbaiki, sehingga penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Padang, 17 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................

1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................

1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

2.1 Perawatan Tali Pusat di Rumah


BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali
pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai
saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi
dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump)
akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada
yang lepas setelah 4 minggu (Layla, 2007 dalam Erna Suryani, 2011).
Kebudayaan di masyarakat yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat tali
pusat menyebabkan ibu masih takut atau ragu-ragu merawat tali pusat bayi mereka sehingga
ibu masih berperilaku salah dalam merawat tali pusat bayi dengan menaburi tali pusat
menggunakan kunyit atau daun-daunan sehingga memungkinkan berkembangnya spora
Clustridium yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus (Ngastiyah, 2005).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan
steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005). Dampak dari
perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus neonatorum dan
dapat mengakibatkan kematian. Sehingga dalam hal ini pengetahuan yang baik tentang
perawatan tali pusat sangatlah menentukkan perilaku ibu yangmempunyai bayi baru lahir
dalam perawatan tali pusat (Stoppard, 1999 dalam Erna Suryani, 2011).

2.1 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui pengertian tali pusat
b. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan tali pusat
c. Untuk mengetahui tujuan dari perawatan tali pusat
d. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan perawatan tali pusat
e. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari perawatan tali pusat
f. Untuk mengetahui cara pencegahan infeksi pada tali pusat

3.1 Manfaat Penulisan


a. Dapat mengetahui pengertian tali pusat
b. Dapat mengetahui pengertian dari perawatan tali pusat
c. Dapat mengetahui tujuan dari perawatan tali pusat
d. Dapat mengetahui bagaimana penatalaksanaan perawatan tali pusat
e. Dapat mengetahui dampak positif dan negatif dari perawatan tali pusat
f. Dapat mengetahui cara pencegahan infeksi pada tali pusat
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1.2 Perawatan Tali Pusat di Rumah


1. Tali pusat
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dengan janin.
Fungsinya untuk viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhan embrio dan
janin. Panjang tali pusat sekitar 50-55 cm, lebarnya sebesar jari.Tali pusat dalam istilah
medisnya disebut dengan umbilical cord. Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran
kehidupan bagi janin selama dalam kandungan karena melalui tali pusat inilah semua
kebutuhan untuk hidup janin dipenuhi (Sodikin, 2009; Harris, 2009). Merupakan saluran
kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab selama dalam rahim, tali pusat
inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang berada
didalamnya. Begitu janin dilahirkan, ia tidak lagi membutuhkan oksigendari ibunya, karena
bayi ini sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak diperlukan lagi
maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat (Saifudin, 2008).Setelah bayi lahir,
tali pusat akan dijepit dan dipotong 2-3 cm. Yang tersisa bagian pangkalnya. Organ ini
perlahan akan mengering setelah terpapar udara. Dalam waktu 24 jam, warna putih kebiruan
tali pusat akan hilang dan akan menghitam setelah beberapa hari.Umbilikus biasanya lepas
satu minggu setelah lahir dan luka sembuh dalam 15 hari (WHO, 2003). Sampai luka
sembuh, luka adalah tempat masuk yang penting untuk infeksi, yang dapat dengan cepat
menyebabkan sepsis.
2. Definisi perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi
setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput (Paisal, 2008). Perawatan tali pusat adalah
pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu
bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar
dari infeksi tali pusat (Hidayat,2005). Sebagai seorang perawat harus mampu mengajarkan
pada ibu/ keluarga untuk dapat merawat tali pusat dengan baik. Ajarkan bahwa ibu/ keluarga
untuk tidak membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke
puntung tali pusat (JNPK-KR, 2008).
3. Tujuan perawatan tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi
infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin, 2001). Menurut Paisal (2008),
perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih,
mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering
dan lepas.

4. Penatalaksanaan perawatan tali pusat yang benar


Menurut rekomendasi WHO, cara perawatan tali pusat yaitu cukup membersihkan
bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya, dibersihkan menggunakan air dan sabun, lalu
kering anginkan hingga benar-benar kering. Untuk membersihkan pangkal tali pusat, dengan
sedikit diangkat (bukan ditarik).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air
dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) dibanding tali pusat yang dibersihkan
menggunakan alkohol. Selama sebelum tali pusat puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan
dengan cara dicelupkan ke dalam air, cukup dilap saja dengan air hangat. Tali pusat harus
dibersihkan sedikitnya 2x sehari selama balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali pusat
tidak dalam keadaan kotor atau basah. Tali pusat juga tidak boleh dibalut atau ditutup rapat
dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya
tali pusat, juga dapat menimbulkan resiko infeksi. Intinya adalah membiarkan tali pusat
terkena udara agar cepat mengering dan terlepas.

5. Dampak positif dan dampak negatif


Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan kondisi tali
pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7
tanpa ada komplikasi (Hidayat, 2005). Dampak negatif perawatan tali pusat adalah apabila
tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang
mengakibatkan penyakit Tetanus neonatorum.
Tanda Bahaya Tali Pusat Menurut Zupan, Garner, dan Omari (2004), tanda- tanda bahaya
pada tali pusat meliputi:
• Daerah/bagian perut di pangkal tali pusat berwarna merah.
• Berbau.
• Mengeluarkan cairan dan berbau.
• Bayi demam tanpa sebab yang jelas.
• Ada darah yang keluar terus-menerus

6. Cara pencegahan infeksi pada tali pusat


Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat meliputi:
a) Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat
b) Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca persalinan.
c) Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
d) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
(Arin & Akbar, 2009).
Memberi nasehat pada keluarganya yaitu :
1. Lipat popok dibawah putung tali pusat
2. Apabila putung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-hati dengan air matang atau
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dan sabun dari ujung luka ke pangkal.
Mengeringkan secara seksama dengan kain bersih.
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu harus mencari bantuan perawatan jika tali pusat
menjadi merah atau mengeluarkan nanah atau darah.
4. Apabila tali pusat menjadi merah dan keluar nanah maupun darah, segera merujuk
bayi ke fasilitas yang mampu untuk menangani dan membersihkan asuhan pada bayi
baru lahir secara lengkap.

Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat
yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih. Pemakaian
antimikrobial topikal pada perawatan tali pusat dapat mempengaruhi waktu pelepasan tali
pusat, yaitu merusak flora normal sekitar tali pusat sehingga memperlambat pelepasan tali
pusat (Retniati, 2010;4). Pemberian antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko
terjadinya kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya. Berbeda dengan
bayi yang dirawat di rumah sakit, penggunaan antiseptik mungkin diperlukan untuk
mengurangi terjadinya infeksi pada tali pusat (Ratri Wijaya, 2006;12).
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Perawatan tali pusat adalah tindakan pencegahan aseptic secara dini yang dilakukan untuk
terjadinya infeksi yang ditularkan melalui pembuluh tali pusat.Tujuan nya mencegah secara
dini perdarahan dan infeksi.

2.3 Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna.Untuk itu
dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.Walaupun demikian
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Dengan adanya makalah ini
diharapkan bahwa perawat dapat mengajarkan klien untuk melakukan perawatan tali pusat di
rumah dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2010). Perawatan Tali Pusat. Januari 2010.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Praktikum-
Keperawatan-Maternitas-Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai