Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI

Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : ANGGITA NELI SEPTIANI
NIM : 1908010093
Asisten Praktikum :LUTHFIANA

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM III
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI
1. Identitas Bahan
No. Nama Bahan Tanaman Asal Kandungan Minyak Atsiri Khasiat
a. Oleum Anisi Nama Indonesia : Minyak adas Minyak atsiri yang dihasilkan Obat batuk, perangsang
manis melalui penyulingan umumnya peristaltik pada mulas
Nama Ilmiah : Pimpinella anisum sekitar 2-3% di mana anethole mengandung anethole, dan
(L) atau verum (Hook.f) merupakan 80-90% dikenal sebagai zat
Famili : Apiaceae kandungannya, metilkhavikol phytoestrogen. Adas manis
(isomer dari anetol), merupakan antiparasit ringan
anisaldehida dan terpen. dan daunnya bisa digunakan
untuk merawat gangguan
pencernaan, meredakan sakit
gigi, dan minyak atsirinya bisa
digunakan untuk
menyembuhkan penyakit lice
and kudis.
Dalam aromaterapi, minyak
atsiri adas manis digunakan
untuk merawat pilek dan flu
b. Oleum Menthae Nama Indonesia : Minyak Menthol, metilasetat. Kadar Karminativa: obat untuk
permen, pepermen oil ester dihitung sebagai metal meredakan kolik angin dalam
Nama Ilmiah : Mentha
asetat tidak kurang dari 4 % perut dengan mengeluarkan
piperita (L.)
Famili : Lamiaceae dan tidak lebih dari 9 %, kadar gas dari saluran pencernaan
mentol bebas tidak kurang dari makanan
45 %
c. Oleum Cinnamomi Nama Indonesia : Minyak kayu mengandung minyak atsiri Mengontrol gula darah
manis tidak kurang dari 0,42% v/b mengontrol gula darah,
Nama Ilmiah : Cinnamomum dan/atau sinamaldehid tidak Antiinfeksi, Menurunkan
zeylanicum (BI) kurang dari 0,56%. Minyak kolesterol, Meringankan sakit
Famili : Lauraceae atsiri yang mengandung pada penderita rematik
sinamilaldehida, eugenol,
felandren
d. Oleum Cajuputi Nama Indonesia : Minyak kayu mengandung minyak atsiri Sebagai obat gosok pada sakit
putih tidak kurang dari 0,20% v/b encok dan rasa nyeri lainnya,
Nama Ilmiah : Melaleuca dan/atau kadar flavonoid total kadang – kadang untuk obat
leucadendra ( L. ) dan Melaleuca tidak kurang dari 0,10% batuk
minor ( Sm ) dihitung sebagai rutin. Sineol
Famili : Myrtaceae (kayuputol), terpinol bebas
atau sebagai ester dengan
asam cuka, asam mentega,
asam valerat. Kadar sineol
tidak kurang dari 50 % dan
tidak lebih dari 65 %
e. Oleum Caryophylli Nama Indonesia : Minyak Minyak atsiri yang Stimulansia, obat mulas,
cengkeh mengandung eugenol. menghilangkan rasa mual dan
Nama Ilmiah : Eugenia muntah.
caryophyllus( Spreng )
Famili : Myrtaceae
2. Prosedur Identifikasi Umum Minyak Atsiri
1.Uji Identifikasi Permukaan Air
Uji ini bertujuan untuk melihat densitas pada minyak atsiri. Uji dilakukan
dengan cara meneteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan air yang
ada pada beaker glass, kemudian amati perubahan yang terjadi.
2.Uji Identifikasi Minyak Atsiri pada Kertas Saring
Uji ini bertujuan untuk memastikan apakah minyak atsiri mengandung ester
gliseril dari asam lemak atau tidak. Uji dilakukan dengan cara meneteskan satu
tetes minyak atsiri pada permukaan kertas saring, kemudian ditunggu
sebentar, lalu diamati apakah terdapat bercak yang tetap pada kertas saring
atau tidak.
3.Uji Minyak Atsiri dengan NaCl pada Gelas Ukur
Pada uji ini langkah yang dilakukan adalah dengan mengambil 1 ml Larutan
NaCl dan dimasukkan ke dalam gelas ukur. Kemudian tambahkan 1 ml minyak
atsiri lalu kocok dan biarkan memisah. Amati hasilnya
4.Uji Daya Larut Minyak Atsiri
Pelarut yang digunakan: Etanol, kloroform, protalium eter.
Untuk mengetahui daya larut pada pelarut tadi maka kita perlu meneteskan
satu tetes minyak atsiri ke dalam tabung reaksi, kemudian teteskan satu demi
satu tetes pelarut hingga minyak atsiri larut. Catat berapa tetes pelarut yang
digunakan untuk melarutkan satu tetes minyak atsiri. Setelah meneteskan
klorofom hitung berapa tetesan larutan hingga minyak larut, lakukan hal yang
sama untuk etanol dan fenol. Setelah itu, interpretasikan hasil uji dengan fI III.
Minyak atsiri larut dalam alkohol eter, dan pelarut organik.
5.Uji Deteksi Fenol
Uji ini dilakukan dengan cara menyiapkan 2 ml larutan minyak atsiri 25 %
dalam etanol. Kemudian menambahkan 1 tetes larutan FeCl2 lalu mengamati
warnanya, lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur. Tambahkan 1 tetes larutan
feriklorit, lalu amati perubahan warna, yang terjadi menjadi ungu pekat. Hasil
positif adalah larutan akan berubah warna menjadi ungu. (Namun pada hasil
warnanya kuning pekat).

3. Prosedur Identifikasi Khusus Minyak Atsiri


1.Uji Osazon
Uji ini dilakukan untuk melihat kristal ozazon pada ol cinamomi. Caranya
meneteskan 1 tetes ol cinamomi pada gelas objek dan menambahkan 2 tetes
Fenilhidrazin HCl. Kemduidia turtiup dg gelas penutup. Amati dibawah
mikroskop. Pada uji ini ol Cinanamomi kristal berbentuk jarum berwarna
kuning yang larut dalam air
2.Uji Eugenol
Uji euganol digunakan untuk mengetahui adanya Ol carypphili. Terbentuknya
kristal euganol. Pertama dengan NaOH dan yang kedua dengan meneteskan
FeCl3. Meneteskan satu tetes ol carypphili menambahkan 1 tetes larutan
NaOH 3% amati kristal eugenolat yang terbentuk dibawah mikroskop. Cara
kedua menambahkan FeCl3 . Meneteskan satu tetes ol Caryophili pada gelas
objek Lalu tambahkan larutan 1 tetes larutan feriklorit (Fecl3 3%). Kemudian
tutu dg gelas penutup. Amati kristal eugenolat yang terbentuk dibawah
mikroskop.
3.Uji Ceubeba Fructus dan Piperis Albi Fructus
Pada uji siapkan serbuk Ceubeba Fructus dan Piperis Albi Fructus pada tempat
objek glass. Kemudian menetetskan satu tetes asam sulfat pada masing
masing gelas objek. Lalu tutup dnegan gelas penutup. Amati warna yang
terbentuk dengan larat belakang putih. Piperis albi fructus kuning cerah
sedangkan Cubeba fructus berwarna coklat muda.

4. Prosedut Identifikasi dengan Metode KLT


Dalam uji KLT ini alat dan bahan yang diperlukan adalah lempeng klt silika
gel GF 254 dengan lebar 8 cm dan panjang 10 cm, chamber, etil asetat, dan
natrium heksa sebagai fase gerak kemudian sampel yaitu minyak atsiri 1%
dalam toluen yang terdiri dari oleum caryophylli, oleum Kayu Putih, oleum
menthe, oleum cinnamomi da oleum anisi. Kemudian untuk larutan
pembandingnya adalah larutan eugenol 0,1% dalam toluen, untuk deteksi
menggunakan anisaldehid asam sulfat, Penyemprot, Pipet ukur 10 ml dan 2
ml, kemudian ada micro pipet untuk menotolkan sampel pada lempeng
klt,Propipet pinset, penggaris dan pensil.
Pertama, dalam uji KLT ini kita siapkan fase gerak terlebih dahulu fase gerak
terdiri dari heksan dan etil asetat dengan perbandingan 96:4 dan dibuat 10 ml.
Fase gerak diambil sesuai dengan volumenya masing-masing dengan
menggunakan pipet Ukur, dan dimasukkan ke dalam chamber, Kemudian
tutup Chamber untuk menjenuhkan fase gerak. Sambil menunggu proses
penyembuhan kita siapkan terlebih dahulu fase diam yang berupa lempeng
silika gel GF 254 dengan ukuran 8 x 10 cm fase diam dimasukkan ke dalam
oven dengan suhu 116 C, kemudian tunggu selama kurang lebih 15 menit lalu
keluarkan dari oven. Proses pengovenan atau pemanasan ini bertujuan agar
adanya air dari atmosfer yang diserap oleh permukaan silika jel tidak
menutupi sisi aktif silika Gel, fase diam yang telah di oven diberi garis batas
pada Lempeng silika dengan batas bagian atas 0,5 cm dan batas bagian bawah
1,5 cm, garis menggunakan penggaris dan pensil. Ini merupakan hasil lempeng
yang telah dibuat garis batas dan diberi tanda tanda A B C dan E merupakan
tanda untuk tempat alat-alat sampel minyak atsiri dan tanda S merupakan
tanda untuk tempat penonton pembanding yaitu eugenol, Siapkan masing-
masing sampel minyak atsiri 1% dalam toluen dan pembanding eugenol 0,1%
dalam toluen. selanjutnya adalah proses penotolan sampel, totolkan masing-
masing sampel dan larutan pembanding pada lempeng silica gel menggunakan
mikropipet sebesar 0,5 mikroliter. Berikut ini adalah hasil Penotolan dari
kelima sampel dan pembanding eugenol, setelah sampel ditotolkan pada
lempeng klt selanjutnya lempeng klt dimasukkan ke dalam chamber yang
berisi fase gerak yang telah jenuh, lempeng klt dimasukkan menggunakan alat
pinset kemudian tutup dan biarkan proses elusi berjalan, proses elusi
Dikatakan selesai apabila telah mencapai batas bagian atas lempeng, jika
proses elusi sudah selesai keluarkan lempeng klt dari Chamber dan kering
anginkan.
Selanjutnya lempeng klt dimasukkan kedalam sumber yang berisikan terhadap
dan pelacur lempeng klt dimasukkan menggunakan alat Insert kemudian tutup
dan biarkan proses harus diberi proses produksi dikatakan selesai apabila
telah mencapai batas bagian atas lantai Jika proses audit udah selesai
keluarkan dan kering anginkan.
Secara bersamaan, kita boleh menyalakan terlebih dahulu alat dengan cara
mencolokkan kabel kemudian tekan tombol on pada alat pilih panjang
gelombang 254 nm atau 366 nm kemudian masukkan lempeng klt secara hati-
hati lalu tutup dan amati selanjutnya menggunakan pereaksi semprot
anisaldehid asam sulfat proses penyemprotan ini dilakukan di dalam lemari
asam dengan cara meningkatkan proses semprotan pada lempeng klt
kemudian amati bercak yang terbentuk dan himpunan nilai Faktor atau rf nya.
Interpretasi data ke halte setelah kita dideteksi puncak yang terlihat di hitung
nilai netesin Faktor atau Arahnya dapat dihitung dengan rumus jarak tempuh
besar dari titik penokohan dibagi dengan jarak tempuh fase gerak dari titik
perpotongan di sini kita Contohkan untuk bercak sampel ada tiga bercak yang
terlihat kita beri nama bercakap dengan jarak tempuh banyaknya sebesar 2
cm kemudian ada bercak 2 dengan jarak tempuh berjarak 3,6 cm dan panjang
3 dengan jarak tempuh bercak sebesar 5,6 cm untuk pembanding hanya
terlihat satu bercak dengan jarak tempuh bergerak sebesar 5,6 cm kemudian
dihitung.
Adapun 8 cm hitung nilai RF jarak tempuh masing-masing panjang tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam rumus sehingga didapatkan hasil untuk anak
yang pertama dari bercak yang pertama sebesar 0,25 untuk yang kedua
sebesar 0,425 dan yang ketiga sebesar 0,7 Sedangkan untuk pembanding
didapatkan nilai r sebesar 0,7 dari data ini dapat disimpulkan bahwa sampel
yang ditetesi dengan kromatografi lapis tipis memiliki kandungan yang sama
dengan senyawa pembanding Hal ini dapat dilihat dari jarak percepatan nilai
RF yang sama pada pecahan 3 dari sampel dengan nilai RF pembanding yaitu
sebesar 0,7.
Hasil yang telah kita peroleh dari percobaan uji minyak atsiri pada permukaan
air pada kertas saring uji daya larut dalam etanol protelium eter dan kloroform
Om serta diatasi fenol Kemudian untuk uji identifikasi secara khusus yang
meliputi uji osazon uji eugenol dan perbedaan kebebasan waktu dan piperis
Albi fructus kita perlu menuliskan hasil dan melampirkan gambar hasil
pengamatan selanjutnya untuk menguji menggunakan klt data yang perlu
diisikan yaitu data fase diam fase gerak data yang digunakan gambar lempeng
klt setelah dilakukan proses kedatangan Kian serta data hasil percobaan untuk
data hasil percobaan dapat diisi pada tabel yang meliputi nama bahan nilai RF.
5. Hasil Identifikasi Umum Minyak Atsiri

Minyak Atsiri
No Identifikasi
Oleum anisi Oleum menthae Oleum cinnamomi Oeum cajuputi Oleum caryophylli
- minyak atsiri - minyak atsiri - minyak atsiri tidak - minyak atsiri - minyak atsiri tidak
a. Permukaan air menyebar menyebar bercampur dengan air menyebar bercampur dengan air
- air jernih - air jernih - air jernih - air jernih - air jernih
Kertas saring Kertas saring Kertas saring kuning Kertas saring Kertas saring kuning
b. Kertas saring
transparan transparan transparan transparan transparan
Dengan NaCl pada gelas ukur - volume tetap - volume tetap - volume tetap - volume tetap - volume tetap
c.
- terbentuk 2 lapisan - terbentuk 2 lapisan - terbentuk 2 lapisan - terbentuk 2 lapisan - terbentuk 2 lapisan
Larut dalam 3 tetes Larut dalam 4 tetes Larut dalam 8 tetes Larut dalam 2 tetes Larut dalam 2 tetes
d. Daya larut dalam etanol
etanol etanol etanol etanol etanol
Larut dalam 5 tetes PE Larut dalam 5 tetes Larut dalam 5 tetes PE Larut dalam 5 tetes PE Larut dalam 7 tetes PE
e. Daya larut dalam PE
PE
Larut dalam 3 tetes Larut dalam 7 tetes Larut dalam 5 tetes Larut dalam 7 tetes Larut dalam 5 tetes
f. Daya larut dalam kloroform
kloroform kloroform kloroform kloroform kloroform
g. Fenol Kuning Kuning Biru kehitaman Kuning Biru kehitaman
6. Hasil Identifikasi Khusus Minyak Atsiri

No. Identifikasi Minyak Atsiri Hasil Gambar


a. Uji Osazon Oleum cinnamomi

b. Uji Eugenol Oleum caryophilli

c. Perbedaan Cubeba fructus dan Piperis


albi fructus
7. Hasil Pemeriksaan Minyak Atsiri Secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Gambar lempeng KLT*


Keterangan :
Fase Diam :
fase diam yang berupa lempeng silika gel
GF 254 dengan ukuran 8 x 10 cm fase diam
dimasukkan ke dalam oven dengan suhu
116 C, kemudian tunggu selama kurang
lebih 15 menit lalu keluarkan dari oven
Fase Gerak :
fase gerak terdiri dari heksan dan etil
asetat dengan perbandingan 96:4 dan
dibuat 10 ml. Fase gerak diambil sesuai
dengan volumenya masing-masing dengan
menggunakan pipet Ukur, dan dimasukkan
ke dalam chamber, Kemudian tutup
Chamber untuk menjenuhkan fase gerak
Deteksi :
Interpretasi data ke halte setelah
dideteksi puncak yang terlihat dihitung
nilai netesin Faktor atau Arahnya dapat
dihitung dengan rumus jarak tempuh
besar dari titik penokohan dibagi dengan
jarak tempuh fase gerak dari titik
perpotongan

Cara Perhitungan Rf:


1. Sampel Minyak Atsiri
A. Diketahui: Jarak bercak ol. Caryophili pada sampel 1 = 4,1 cm; sampel 2 = 4,6 cm;
sampel 3 = 5,6 cm; sampel 4 = 7,1 cm ; Jarak elusi = 8 cm
Rf sampel 1 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 4,1 / 8
=0,51
Rf sampel 2 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 4,6 / 8
= 0,57
Rf sampel 3 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8 cm
= 0,7
Rf sampel 4 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 7,1 / 8
= 0,88
Rf pembanding = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8
= 0,7
Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel 3 terdeteksi positif mengandung euganol
B. Diketahui: Jarak bercak pada sampel 1 = 1,1 cm; sampel 2 = 2,1 cm; sampel 3 = 4
cm; Jarak elusi = 8 cm
Rf sampel 1 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 1,1 / 8
= 0,13
Rf sampel 2 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 2,1 / 8
= 0,26
Rf sampel 3 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
=4/8
= 0,5
Rf pembanding = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8
= 0,7
Jadi pada ol cinamomi baik pada sampel satu dua dan tiga tidak terdeteksi positif
mengandung eugenol
C. Diketahui: Jarak bercak pada sampel 1 = 1,1 cm; sampel 2 = 2,1 cm; Jarak elusi = 8
cm
Rf sampel 1 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 1,1 / 8
= 0,13
Rf sampel 2 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 2,1 / 8
= 0,26
Rf pembanding = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8
= 0,7
Jadi pada ol Anisi baik pada sampel satu dan dua tidak terdeteksi positif mengandung
eugenol
D. Diketahui: Jarak bercak pada sampel 1 = 2,1 cm; Jarak elusi = 8 cm
Rf sampel 1 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 2,1 / 8
= 0,26
Rf pembanding = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8
= 0,7
Jadi pada ol Menthae pada sampel satu tidak terdeteksi positif mengandung eugenol
E. Diketahui: Jarak bercak pada sampel 1 = 2,1 cm; Jarak elusi = 8 cm
Rf sampel 1 = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 2,1 / 8
= 0,26
Rf pembanding = Jarak bercak sampel / Jarak elusi
= 5,6 / 8
= 0,7
Jadi pada ol. Cajuputi pada sampel satu tidak terdeteksi positif mengandung eugenol
2. Pembanding

Warna
Nama Bahan Rf Vanilin/Anisaldehide
UV 254 nm UV 366 nm
H2SO4
Sampel Minyak Atsiri
Ol. Caryophilli Rf 1= 0,51 1. Hitam 1. Putih 1. Pink
Rf 2= 0,57 2. Hitam 2. Putih 2. Coklat
A
Rf 3= 0,70 3. Hitam 3. Putih 3. Pink muda
Rf 4= 0,88 Hitam 4. Biru Coklat muda
Ol. Cinamomi Rf 1= 0,13 1. Hitam 1. Biru 1. Coklat
2. Hitam
Rf 2= 0,26 muda 2. Coklat muda
Biru
B Rf 3= 0,50 2. Biru Pink
muda
3. Biru
Ol. Anisi Rf 1= 0,13 1. Hitam 1. Biru 1. Coklat
C Rf 2= 0,26 Biru muda Coklat keputihan
Biru
D Ol. Menthae Rf 1= 0,26 Hitam 1. Hitam 1. Coklat

Ol. Cajuputi Rf 1= 0,26 1. Hitam 1. Hitam 1. Coklat keputihan


E

Pembanding

Euganol 0,1% dalam Rf = 0,70 Hitam Biru tua Pink keunguan


toluen

Kesimpulan : Disimpulkan bahwa pada sampel ketiga oleum caryophili terdeteksi positif
mengandung eugenol karena perhitungan Rf nya sama dengan Rf pembandingnya yaitu 0,7.
Kesimpulan :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
8. Pembahasan
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Kesimpulan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

10. Daftar Pustaka


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai