PSYCHOANALITIC tertahannya ketegangan emosi yang ada, kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal traumatik dari pengalaman pada masa kecil. Dimana anak tersebut sering dipukuli oleh ibunya sehingga anak tersebut memendam konflik kepada ibunya hingga anak tersebut beranjak dewasa. 2 MODEL Model konseptual ini membahas tentang INTERPERSONAL ansietas yang timbul dan di alami secara interpersonal, rasa takut yang di tandai dengan kasus Nn.C yang takut rahasia pribadi di ceritakan oleh Nn. V ke banyak orang padahal sebenarnya hanya fitnah, sehingga Nn.C menutup diri dan tidak mau lagi berinteraksi dengan orang lain 3 MODEL PERILAKU Model ini timbul karena adanya penyimpangan perilaku karena individu tersebut telah membentuk kebiasaan perilaku yang tidak diinginkan diamana dalam kasus orang tersebut sering terlambat masuk kelas. Penyimpangan perilaku terjadi berulanguntuk mengurangi ansietas. 4 MODEL MEDICAL Perilaku disebabkan oleh penyakit biologis. Gejala-gajala ini timbul akibat kombinasi faktor-faktor fisiologis, genetik, lingkungan, dan social. Prilaku menyimpang berhubungan dengan toleransi pasien terhadap stress, karena dalam kasus Tn. Baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami trauma kepala di bagian depan, yang bermanifestasi pada gangguan sistem saraf pusat. 5 MODEL Model eksistensi terhadap penyimpangan EKSISTENSIAL perilaku, penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungan. Keasingan akan dirinya dan lingkungan dapat terjadi karena hambatan atau larangan pada diri individu. Individu merasa putus asa, sedih, sepi, kurang kesadaran akan dirinya dan penerimaan diri yang mencegah partisipasi dan penghargaan pada hubungan dengan orang lain Tale Jenis Justifikasi Pencegahan 1 Sekunder Karena dalam kasus tersebut anak tersebut pernah disiksa oleh ibunya, hal ini menyebabkan ia memendam konflik bersama ibunya. Hal ini menimbulkan rasa cemas jika semua wanita sama seperti ibunya. Dan jenis pencegahan adalah deteksi dini dan penanganan dengan segera dan gangguan jiwa, dengan tujuan untuk menurunkan angka kejadian gangguan jiwa. 2 Primer Karena Nn.C belum/ tidak mengalami gangguan jiwa, dan pada jenis pencegahan ini adalah promosi kesehatan untuk mencegah ganggua jiwa. Dan sasaran pencegahan ini adalah orang yang tidak mengalami gangguan jiwa yang sasarannya adalah masyarakat semua golongan umur. 3 Sekunder Karena dalam kasusmahasiswa tersebut sudah mengalami kecemasan dan mengalami perilaku menyimpang yaitu tidak mau perkuliahan. Jadi jenis pencegahan yang dapat diberikan yaitu deteksi dini dan penanganan dengan segera,dengan tujuan menurunkan angka kejadian gangguan jiwa. 4 Tersier Karena Tn,K mengalami kecelakaan lalu lintas 3 bulan yang lalu dan mengalami trauma pada kepala bagian depan, jadi jenis pencegahan yang dapat dilakukan yaitu pelayanan keperawatan yang berfokus pada peningkatan fungsi serta mencegah kekambuhan pada pasien tersebut. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan. 5 Tersier Tn.J (36 thn) mengalami gangguan jiwa sejak satu tahun yang lalu. Dalam kasus tersebut pencegahan yang dapat diberikan yaitu tersier karena untuk mencegah kekambuhan penyakit yang dialami pasien serta meningkatkan fungsi sosialisasi. Targetdari jenis pencegahan ini yaitu suatu masyarakat yang mengalami gangguan mental dalam proses rehabilitasi