Anda di halaman 1dari 10

GEOGRAFI

TEKTONISME DAN PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK I

1. Rianti Dama 4. Diky Tangoi


2. Medi W. Malanua 5. Dimas Prayoga
3. Putri Maaharani Mbuinga

SEKOLAH MENANGAH ATAS


NEGERI 1 MARISA KABUPATEN POHUWATO
T.P 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok tentang makalah tektonisme
dan pengaruh terhadap kehidupan.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan banyak
terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung didalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala
masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan
perbaikan sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga penyusunan tugas kelompok tentang makalah tektonisme
dan pengaruh terhadap kehidupan ini bisa memberi manfaat maupun inspirasi pada pembaca.

Marisa, Februari 2022


Penyusun

Kelompok I

I
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

KONSEP DASAR TEORI............................................................................................................5

2.1 Tektonisme........................................................................................................................5

2.2 Pengaruh Tektonisme Terhadap kehidupan......................................................................7

BAB III...........................................................................................................................................8

PENUTUP......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8

3.2 Saran..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan
patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan
permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi
retak dan patah.
Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses
perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah
vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua
Epirogenesa:
1. Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya
Pulau-Pulau
2. Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya
Pulau-Pulau Baru
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah
yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan
lipatan (folding) yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan batuan
yang lentur. Lipatan terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa itu Tektonisme ?
b) Bagimana pengaruhnya terhadap kehidupan ?

1
1.3 Tujuan Masalah
a) Tujuan Umum :
Untuk mengetahui dan dapat memahami penjabaran tentang apa itu apa itu Tektonisme,
bagimana pengaruhnya terhadap kehidupan
b) Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan tentang apa itu Tektonisme, bagimana pengaruhnya terhadap
kehidupan
2. Mampu menjabarkan dan atau membuat makalah tektonisme dan pengaruh terhadap
kehidupan.

2
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1 Tektonisme
Tektonisme merupakan tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal
maupun horizontal yang mengakibatkan perubahan lokasi lapisan batuan pada permukaan
bumi.
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan
patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan
permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi
retak dan patah.
Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses
perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah
vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua
Epirogenesa:
a) Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya
Pulau-Pulau
b) Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya
Pulau-Pulau Baru
Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi yang berarti disertai dengan
perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan semula. Perubahan ini bisa secara
vertikal maupun horizontal. Tektonisme berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan
kecepatan gerakan dan luas wilayah yang terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi
dua.
Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung dengan sangat pelan
sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini meliputi wilayah luas dan tanda-tandanya
dapat dilihat dari adanya perubahan garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi epirogenesa
positif dan negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya kenaikan permukaan air laut

3
sehingga garis pantai pindah ke daratan karena daratan mengalami penurunan. Sementara
itu, epirogenesa negatif ditandai dengan permukaan air laut yang menurun. Salah satu
tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami kenaikanatau pengangkatan
berulang kali.
Merupakan suatu pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang
sempit. Merupakan proses pembentukan gunuung akibat tabrakan lempeng benua, sesar
bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua.Gerak
orogenesa dibagi menjadi beberapa yaitu :
a) Lipatan (Fault) Merupakan bentukan permukaan bumi yang terjadi karena tekanan yang
lemah, tetapi berlangsung secara terus menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal dan
lembah lipatan disebut sinklinal
b) Lengkungan, Lengkungan merupakan bentukan lahan karena gerak vertikal yang tidak
merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan
perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika
melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).
c) Patahan, Patahan terjadi ketika kulit bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak
atau patah pada saat terjadi gerakan orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami
pergeseran titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) kemudian berpindah
lokasi (dislocated/displaced). Gerakan ini menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya
tekan (compression) dan gaya regangan (tension). Ciri adanya patahan dapat dikenali
dari adanya perbedaan ketinggian yang mencolok.
d) Retakan, Retakan merupakan bentukan lahan yang terjadi karena pengaruh gaya
regangan, sehingga batuan mengalami retak-retak namun masih bersambung. Biasanya
ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal dengan nama
tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya, ada dua macam retakan

4
2.2 Pengaruh Tektonisme Terhadap kehidupan
a) Pengaruh Positif Tektonisme :
1. Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian,
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
2. Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah,
serta bahan bangunan yang lainnya.
3. Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik
b) Pengaruh Negatif Tektonisme :
1. Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang
tidak baik dijadikan daerah pertanian
2. Daerah – daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman
karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik
materil maupun korban jiwa.
3. Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api.
Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia,
membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi
penduduk setempat.
c) Solusi-solusi yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi pengaruh negative dari
tektonisme antara lain :
1. Tidak menjadikan lereng terjal sebagai lahan pertanian
2. Tidak mendirikan lokasi pemukiman di daerah-daerah rawan longsor atau lereng yang
terjal.
3. Bila tinggal di daerah dekat gunung api atau rawan gempa, sebaiknya mengikuti
informasi yang diberikan oleh pemerintah setempat mengenai kegunungapian atau
kejadian gempa.
4. Mendirikan bangunan yang kokoh (tahan gempa)
5. Bila tinggal di daerah pesisir pantai, buatlah perumahan minimal sejauh 2 Km dari
bibir pantai guna menghindari tsunami.
6. Lestarikan hutan mengrove yang terdapat di pinggir pantai.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tektonisme merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan padakulit bumi serta pada batuan.
Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat
dibedakan atas gerak orogenesa dan epirogenesa. Gerak orogenesa merupakan gerakan
tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerak orogenetik
menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah
peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan. Contohnya terbentuknya
deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita semua dapat lebih memahami masalah
tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kaskus.co.id/thread/5309cbfb1bcb1791168b47a6/pengaruh-tektonisme-
terhadap-kehidupan/ di akses pada tanggal 14 Februari 2022 Pukul 20.08
https://id.scribd.com/doc85194999/Makalah-Tektonisme di akses pada tanggal 14 Februari 2022
Pukul 20.15

Anda mungkin juga menyukai