Anda di halaman 1dari 5

Judul SISTEM INFORMASI JUMLAH ANGKATAN KERJA MENGGUNAKAN VISUAL

BASIC PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN LANGKAT


Jurnal Jurnal kaputama
Download https://kaputama.ac.id/lppm/naskah/JURNAL7.pdf
Volume dan Halaman Volume 5 Nomor 2, Halaman 13-19
Tahun Januari 2021
ISSN 1979-6641
Penulis Drs. Hermansyah sembiring M.Kom, Nurhayati, S.Kom ,M.Kom
Reviewer Elsa Yulanda (181434064)
Tanggal Review 06 April 2021

1. Ringkasan jurnal

Abstract
Penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan jumlah angkatan kerja pada badan pusat
statistic (bps) kabupaten langkat.selama ini jumlah angkatan kerja masih sulit diketahui jumlah
yang telah memiliki pekerjaan atau belum dapat hal untuk menemukannya masih belum ada
kepastian dalam informasi di karenakan belum adanya yang memberikan informasi yang
akurat,sehingga perusahaan berdampak dalam masalah jumlah angkatan kerja yang ada di
berbagai desa.
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan system yang dirancang ini
dapat membantu masalah jumlah angkatan kerja serta dapat membantu badan pusat
statistic(bps)kabupaten langkat untuk memberikan informasi yang akurat sehingga meningkatkan
pemerataan jumlah angkatan kerja untuk ikut dalam program-program pemerintah
lainnya.walaupun system ini8 sudah mampu menyelesaikan masalah,namun masih kurang
sempurna karena system ini belum didukung secara on-line ataupun mobile,Karena banyak
peluang kerja yang dapat dirasakan angkatan kerja namun belum memberikan ke berbagai desa
ataupun lokasi lainnya yang tidak dapat dilakukan masyarakat karena keterbatasan waktu ataupun
jarak lokasi ke badan pusat statistk(bps) kabupaten langkat yang merupakan pusat memberikan
informasi tentang jumlah angkatan kerja.

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Badan pusat statistic kabupaten langkat adalah lembaga pemerintah non departemen yang
bertanggung jawab dalam melakukan survey jumlah penduduk,survey jumlah angkatan kerja dan
lain sebagainya,dan merupakan salah satu lembaga yang sangat membutuhkan layanan informasi
yang tepat dan akurat,dan perlu untuk membuat system informasi untuk perhitungan survey yng
telah dilakukan oleh badan pusat statistic kabupaten langkat,apalagi jika dikaitkan dengan kondisi
geografis kabupaten langkat yang terkenal dengan luasnya.
Proses pengelolaan daata yang dilakukan oleh badan pusat statistic (bps) kabupaten
langkatmemang telah menggunakan computer, namun system yang digunakan belum berbasis
database, sehingga sangat besr kemungkinan terjadi kesalahan dalam memproses data serta
pencarian data sulit dilakukan dan memakan waktu yang lama.

2. Landasan Teori
2.1.Pengertian system
Menurut al bahra (2005,h.3)menjelaskan bahwa :”system adalah kumpulan dari
komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem”.sedangkan menurut jogiyanto
(2005,h. 2) menjelaskan bahwa: “system adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.2.Pengertian informasi
Informasi menurut al bahra (2005,h.8) menjelaskan bahwa: “informasi adalah
data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimaannya
untuk mengambil keputusan masa kini maupun akan dating”.
2.3.Pengertian sistem informasi
Menurut Kenneth c.laudon dan jane p. laudon (2005,h.10) mengemukakan bahwa
“data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi
atau pada lingkungan fisik sebelem diolah kedalam format yang bisa dimengerti dan
digunakan orang.
2.4.Pengertian data
Pengertian data dalam edhy sutanta,(2004;5) mendefinisikan “data adalah sebagai
bahan keterangan tentang kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam
sekelompok lambing tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah,tindakan atau
hal.
2.5.Pengertian basis data
Basis data(database)menurut edhy sutanta, (2004;18)dapat dipahami sebagi
“suatu kumpulan data terhubung (interrelated data)yang di simpan secara bersama-sama
pada suatu media.
2.6.Pengertian relasional database
Menurut stephem dan plews dalam jenner dan paryudi (2006;1)menyatakan
bahwa “basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau
data”.
2.7. Kamus data
Menurut al-bahra bin ladjarnurdin (2005,h 70). “kamus data sering juga di sebut
dengan system dan dictionary adalah catalog faktatentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu system informasi”.
2.8.Hirarki data
Menurut edhy sutanta (2004;24)tingkat data dapat disusun kadalam sebuah hirarki
yaitu:
1. Basis data
2. Berkas/file
3. Record
4. Field/atribut/data ite,
5. Byte
6. Bit
2.9.Diagram konteks
Definisi diagram konteks menurut jogiyanto (2005, h.59) “diagram konteks
adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang suatu
objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu
system informasi keterkaitan aliran-aliran data antara system dengan bagian-bagian luar”.
2.10. Data flow diagram
Menurut al-bahra bin ladjamudin (2005,h.68). “arus data merupakan tempat
mengalrnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen
dari system”.
2.11. Pengertian flowchart
Bagan –bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah.
3. Kegitan Oprasional
 Prosedur system berjalan
 Permasalahan alternative pemecahan masalah
3.1.Rancangan System Usulan
 Prosedur system usulan
 Diagram alir data system usulan
 Rancangan diagram konteks
 Data flow diagram level 0
 Rancangan kamus data
 Rancangan relationship database
 From input data anggota keluarga
 Output jumlah angkatan kerja

4. Kesimpulan Dan Saran


4.1.Kesimpulan
1. Dengan system yang terkomputerisasi maka akan mempermudah dalam melakukan
perhitungan jumlah angkatan kerja
2. Dengan system yang terkomputerisasi maka tingkat kesalahan menjadi semakin kecil
disbanding sebelumnya.
3. Dengan system yang terkomputerisasi maka pegolahan data angkatan kerja lebih efektif
dan efisien serta memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.

4.2.Saran
1. Program yang telah dibuat hendaknya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan yang
semakin meningkat,sehingga pengguna computer dapat memperingan pekerjaan yang ada
pada badan pusat statistic kabupaten langkat.
2. Semoga system informasi jumlah angkatan kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat
bermanfaat bagi pengguna nantinya.
3. Semoga system informasi jumlah angkatan kerja yang telah disusun oleh penulis ini dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.

2. Kelebihan dan kekurangan


 Kelebihan : Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan dan
disertai dengan tabel data dan grafik
 Kelemahan : Dalam mengembangkan aplikasi Augmented reality adalah masalah
pelacakan sudut pandang dan tanda baca yaang cenderung masih salah dalam
penulisannya.
Judul ANALISIS STATISTIK SEDERHANA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jurnal jurnal populasi
Download https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/download/12342/8995
Volume dan Halaman Volume 11 Nomor 2, Halaman 77-100
Tahun 2000
ISSN 0853-0262
Penulis I gusti ngurah agung
Reviewer Elsa Yulanda (181434064)
Tanggal Review 06 April 2021

1. Ringkasan jurnal

Abstract
A Table construction by a tally is data analysis which can easily be accomplished.At
present,with an aid of computers,such analysis can be executed more with ease.Thus,anyone
regarless of her or his academic backgrounds,should be able to make tables,graphs ordescriptive
statistics in a relatively short time.In Constructing of such tables it is paramount that one should
select appropriate variables (indicators Or factors) so the tables may be utilized as inputs for
decision makers,policy makers,and programs.An Analysis based on these tables and graphs could
be formulated as a descriptive summary

A. Analisis Statistik Sederhana


Analisis data dengan menerapkan metode deskriptif dinyatakan sebagai analisis
statistic sederhana atau yang paling sederhana.Akan tetapi,hasil analisis statistic deskriptif
tersebut dapat menjadi masukan yang sangat berharga untuk para mengambil
keputusan,tergantung pada bentuk dan cara menyajikan hasil analisis tersebut.
1. Variabel Tujuan
Variabel tujuan adalah variabel yang menentukan ada atau tidaknya permasalahan
sehingga variabel tujuan juga dinyatakan sebagai indicator masalah.
2. Faktor-Penyebab
Suatu factor dinyatakan sebagai factor penyebab jika dapa Analisis Deskriptif Pada
dasarnya,analisis data mempunyai tujuan sebagai berikut.
a) Untuk menilai atau mengevaluasi,apakah data yang dipakai layak dapat dipercaya
atau tidak.
b) Untuk mempelajari perbedaan nilai statistic variabel-tujuan seperti
prevalensi,proporsi dan rata-rata disertai dengan standar deviasinya yang dihitung
berdasarkan data sampel tertentu dengan nilai yang diharapkan.Dengan kata
lain,menentukan ada atau tidaknya permasalahan.
c) Untuk mempelajari hubungan atau asosiasi antara faktor-faktor penyebab dengan
variabel tujuan.
d) Untuk mempelajari perbedaan antara kelompok individu secara deskriptif, meliputi
nilai-nilai statistic variabel tujuan dan asosiasi antara faktor-penyebab dengan
variabel tujuan
3. Analisis Tabulasi dan Grafik
Pada umumnya,analisis variabel tunggal atau lebih dikenal dengan analisis
univariat dilakukan untuk setiap indicator masalah objektif dan indikator-indikator
objektif yang merupakan syarat untuk indicator masalah subjektif.
a) Analisis Indikator Tujuan:Perubahan Pemakaian Alat Kontrasepsi
Berdasarkan data panel Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga
Indonesia/SAKERTI(IFLS 1997 & 1998) untuk PUS,ditinjau indicator Perubahan
Pemakaian Alat Kontrasepsi 1997-1998 dengan kategori l=tidak berubah metode
kontrasepsi,2=berubah metode kontrasepsi,3=drop-out,4=pemakai baru,dan
5=tidak memakai.
b) Analisis tentang Faktor Penyebab
Dengan memperhatikan variabel tujuan,Y,yang didefinisikan sebagai Y=1
jika seorang PUS tidak memakai alat kontrasepsi dan Y=0 jika lainnya,maka
dapat disajikan data seperti pada Tabel 2.Tabel ini menunjukkan persentase PUS
yang tidak memakai alat kontrasepsi (alkon) menurut alas an tidak
memakai,berdasarkan data SAKERTI 1997 dan 1998.
c) Analisis tentang Faktor Risiko
Berkaitan dengan factor penyebab tak-terkendali atau factor risiko untuk
variabel status pemakaian alat kontrasepsi dapat diperhatikan berbagai variabel
atau factor sosial-ekonomi.Tabel 4 menunjukkan persentase PUS yang tidak pakai
alat kontrasepsi menurut daerah (kota/desa),wilayah (Jawa Bali dan Luar Jawa
Bali) dan jumlah anak masih hidup (JAMH)

b. Keputusan dan peluang


1. Keputusan Dengan Kepastian
Dalam keadaan atau kasus seperti ini setiap keputusan yang diambil telah dapat
diduga apa yang pasti akan terjadi.Sebagai contoh,seorang ibu yang melakukan operasi
sterilisasi pasti tidak akan hamil.
2. Keputusan Dengan Risiko
Dalam kasus ini probabilitas atau peluang keberhasilan suatu program selalu lebih
besar daripada nol dan lebih kecil daripada satu.
3. Keputusan Tanpa Kepastian
Dalam kasus seperti ini, pembuat keputusan (decision maker)menyadari akibat
atau dampak tiap-tiap alternative keputusan yang akan diambil, tetapi dia (mereka) tidak
dapat memperkirakan dengan meyakinkan tentang besarnya tiap-tiap peluang yang
mungkin terjadi sebagai akibat atau dampak keputusan tersebut.

c. Risiko dan Manfaat


Secara umum dapat dikemukakan bahwa setiap kebijakan dan program akan
berkaitan dengan biaya dan manfaatnya.Oleh karena itu, biaya (cost),demikian juga
manfaat,suatu kebijakan/program tidak selalu dapat dinyatakan dalam bentuk uang,maka
dipakai istilah ristko-manfaat (Schmid,1993:55).Sebagai contoh,marilah dipikirkan risiko
dan manfaat bagi bangsa Indonesia dengan keadaan alat kontrasepsi dapat diperoleh
secara mudah, banyaknya wisatawan asing,globalisasi,program mobil nasional,
monument jam kependudukan di Yogyakarta, penggantian dua menteri terakhir,dan
sebagainya.

2. Kelebihan dan kekurangan


 Kelebihan : memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan
atau latar belakang dari permasalahan dan disertai dengan tabel data dan
grafik.
 Kelemahan : tiap paragraf ada yang menjorok ke dalam dan ada pula yang
tidak menjorok ke dalam dan kurangnya pengaplikasian dalam kehidupan
sehari hari-hari tentang pokok pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai