Anda di halaman 1dari 7

Pembelajaran Langsung Dengan Menggunakan Media Flash

Untuk Siswa SMP


1)
Ahmad Afandi
Jurusan FIP PG PAUD, IKIP PGRI Jember
1)
Email: a_afandi41@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perangkat pembelajaran langsung


dengan menggunakan media Flash pada materi bangun ruang sisi datar dan untuk
mendeskripsikan keefektifan pembelajaran langsung pada materi bangun ruang
sisi datar. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Al-Badri Arjasa
Jember. Dari hasil analisis diperoleh perangkat pembelajaran yang berkualitas
baik, yaitu perangkat pembelajaran yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan
efektif. Perangkat pembelajaran dikatakan valid, karena nilai rata-ratanya adalah 3
dengan skala penilaian 1 - 4. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis karena
kemampuan guru mengelola pembelajaran menunjukkan kategori baik dan sangat
baik. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif karena respon siswa terhadap
pembelajaran positif, dan Tes Hasil Belajar menunjukkan valid, reliabel, dan
sensitif. Dari hasil analisis deskriptif didapatkan bahwa perangkat pembelajaran
langsung dengan menggunakan media flash efektif untuk mengajarkan materi
bangun ruang sisi datar. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan guru mengelola
pembelajaran sangat baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, respon
siswa terhadap pembelajaran positif, dan ketuntasan secara klasikal tercapai yaitu
84,62% dari ketuntasan belajar siswa tercapai jika minimal 80% siswa tuntas
dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu skor 75.

Kata Kunci: Pembelajaran Langsung, Media Flash, Bangun Ruang Sisi Datar

1. PENDAHULUAN kelas) yang mengandalkan kehadiran


Kemajuan teknologi informasi telah guru.
banyak dirasakan oleh semua lapisan Menurut Kardi dan Nur (2005) Model
masyarakat. Terlebih lagi pada kelompok Pembelajaran Langsung dirancang
remaja, yaitu kelompok yang paling secara khusus untuk mengembangkan
memanfaatkan kemajuan-kemajuan belajar siswa tentang pengetahuan
teknologi informasi. Hal ini tentu prosedural yaitu pengetahuan tentang
berdampak baik, karena kemajuan bagaimana melakukan sesuatu yang
teknologi membawa banyak kemudahan diajarkan pertahap. Oleh Karena itu,
seperti kemudahan mendapatkan penerapan model pembelajaran langsung
informasi dari orang lain. Realitas dengan menggunakan Teknologi
kemajuan teknologi inilah yang harus Informasi dapat memudahkan guru dalam
dimanfaatkan oleh guru sebagai modal penyampaian materi sehingga
belajar siswa. Pemanfaatan Teknologi mempercepat proses pembelajaran.
Informasi dalam kegiatan pembelajaran Model pembelajaran yang berhubungan
tentu akan membawa perubahan. dengan Teknologi Informasi yang
Pemanfaatan teknologi informasi dimaksud adalah pembelajaran dengan
pembelajaran dapat menjadi sistem menggunakan komputer. Pembelajaran
pembelajaran mandiri atau proses dengan menggunakan komputer adalah
pembelajaran langsung (tatap muka di suatu sistem pembelajaran yang

51
JUSTINDO, Jurnal Sistem & Teknologi Informasi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Februari 2017

menggunakan komputer sebagai alat dipelajari melalui tahap demi tahap.


bantu dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran langsung berpusat
Pembelajaran dengan menggunakan pada guru (teacher centered) dan
komputer ini didasarkan atas melandaskan pada tiga ciri yaitu tipe
perkembangan teknologi dalam siswa yang dihasilkan, alur atau sintaks
pembelajaran saat ini. Materi ajar dalam dalam proses pembelajarannya, dan
kegiatan pembelajaran juga disajikan lingkungan (suasana) belajarnya.
dalam media komputer. Salah satu Pembelajaran langsung memiliki dua
program komputer yang interaktif dan tujuan utama, yaitu agar siswa menguasai
komunikatif dalam penyampaian materi bahan pelajaran dan memiliki berbagai
pembelajaran adalah Adobe Flash. keterampilan. Model pembelajaran
Adobe Flash merupakan perangkat langsung memerlukan pengelolaan guru
lunak (software) presentasi yang dengan cermat, dalam hal alokasi waktu,
memberikan kemudahan dalam kejelasan dalam memberikan
mempresentasikan semua yang ada pengetahuan atau keterampilan baru
dalam konsep pembelajaran baik dalam harus disajikan tahap demi tahap. Selain
bentuk audio visual, visualisasi yang itu, guru harus mampu menciptakan
bergerak atau animasi, serta interaktif kondisi lingkungan (suasana) belajar yang
(Hidayatullah, 2011). Flash didesain berorientasi pada tugas. Hal ini mungkin
dengan kemampuan untuk membuat terjadi bila guru memiliki kemampuan
animasi dua dimensi yang handal dan mengajar yang efektif. Berikut fase-fase
ringan sehingga flash banyak digunakan model pengajaran langsung.
untuk memberikan efek animasi pada
website serta di dunia pendidikan Tabel 1. Fase-Fase Model Pengajaran
digunakan untuk media pembelajaran, CD Langsung
interaktif, dan game-game pendidikan. Fase Peran Guru
Produk yang dihasilkan dari perangkat 1. Menyampaikan Menjelaskan
lunak ini mempunyai file extension swf. dan menetapkan tujuan, materi
Pada umumnya, terdapat banyak aplikasi tujuan prasyarat,
pada program komputer yang dapat memotivasi siswa
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan
seperti Microsoft Powerpoint atau Open mempersiapkan
Office Presentation. Namun, siswa.
kesederhanaan aplikasi Microsoft 2. Mendemosntrasik Mendemonstrasik
Powerpoint ini memberikan batasan untuk an pengetahuan an keterampilan
bisa menampilkan presentasi visual yang atau keterampilan atau menyajikan
menarik. Oleh karena itu, aplikasi informasi tahap
multimedia seperti Adobe Flash bisa demi tahap
banyak membantu. 3. Memberikan Guru memberikan
latihan dan latihan terbimbing
2. TINJAUAN PUSTAKA memberikan
Model Pembelajaran Langsung bimbingan
Suprihatiningrum (2013) mengatakan 4. Mengecek Mengecek
bahwa model pembelajaran langsung pemahaman dan kemampuan siswa
didesain bagi siswa dalam mempelajari memberikan dan memberikan
pengetahuan yang terstruktur dan dapat umpan balik umpan balik

52
Ahmad Afandi, Pembelajaran Langsung dengan… hlm 51-57

5. Memberikan Menyiapkan “alwasth” yang artinya juga tengah. Kata


latihan lanjutan latihan lanjutan tengah itu sendiri berarti berada diantara
pada situasi yang dua sisi, maka disebut juga sebagai
lebih kompleks perantara (wasilah) atau yang mengantari
dan memberikan kedua sisi tersebut. Karena posisinya
perhatian pada berada di tengah ia bisa juga disebut
proses transfer. sebagai pengantar atau penghubung atau
Sumber : Jihad dan Haris, (2012) menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke
sisi lainnya. Sedangkan menurut Arsyat
Perangkat Pembelajaran (2002), National Education Assosiation
Perangkat pembelajaran merupakan (NEA) memberikan definisi media sebagai
sekumpulan sumber belajar yang bentuk-bentuk komunikasi baik cetak
memungkinkan siswa dan guru maupun audio visual dan peralatannya,
melakukan kegiatan pembelajaran. dengan dimanipulasi, dilihat, didengar,
Perangkat pembelajaran membantu dan atau dibaca. Dengan memperhatikan
memudahkan kegiatan pembelajaran pengertian media yang telah
dalam rangka mencapai tujuan yang dikemukakan di atas, maka media
sudah ditentukan. Dengan adanya pembelajaran adalah suatu bentuk
perangkat pembelajaran, interaksi belajar peralatan yang berfungsi sebagai
mengajar menjadi lebih optimal. pengantar atau alat yang digunakan untuk
Perangkat pembelajaran yang menyampaikan pesan dalam kegiatan
dikembangkan dengan menggunakan pembelajaran.
media flash yaitu Rencana Pelaksanaan Berkaitan dengan media
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa pembelajaran berbasis multimedia,
(LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Munadi (2008) mengatakan bahwa
multimedia pembelajaran adalah media
Media Pembelajaran yang mampu melibatkan banyak indera
Dua unsur yang sangat penting dan organ tubuh selama proses
dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran berlangsung. Komputer
metode mengajar dan media pengajaran. adalah alat elektronik yang termasuk
Pemilihan salah satu metode mengajar pada kategori multimedia. Beberapa
tertentu akan mempengaruhi jenis media bentuk pemanfaatan multimedia berbasis
pengajaran yang sesuai, meskipun masih komputer yang dapat digunakan dalam
ada aspek lain yang harus diperhatikan proses pembelajaran, meliputi :
dalam memilih media, antara lain memilih
1) Multimedia Presentasi
tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon
Multimedia presentasi digunakan
yang diharapkan siswa kuasai setelah
untuk menjelaskan materi-materi yang
pengajaran berlangsung, dan konteks
sifatnya teoritis digunakan dalam
pembelajaran termasuk karakteristik
pembelajaran klasikal, baik untuk
siswa.
kelompok kecil maupun kelompok besar.
Menurut Munadi (2008), kata media
Pemanfaatan multimedia dalam
berasal dari bahasa latin “medius” yang
presentasi ini biasanya menggunakan
secara harfiahnya berarti tengah,
perangkat lunak Microsoft Powerpoint,
pengantar atau perantara. Dalam bahasa
Open Office Presentation, Adobe Flash
arab, media disebut “wasail” bentuk
dan perangkat lunak lainnya sehingga
jamak dari “wasilah” yakni sinonim

53
JUSTINDO, Jurnal Sistem & Teknologi Informasi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Februari 2017

menyebabkan kegiatan presentasi 3. METODE PENELITIAN


tersebut menjadi sangat mudah, dinamis Penelitian ini adalah penelitian
dan sangat menarik. pengembangan dengan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Pengembangan
2) Program Multimedia Interaktif
perangkat pembelajaran mengacu pada
Multimedia interaktif adalah suatu
pengembangan model 4-D yang
multimedia yang dilengkapi dengan alat
dikembangkan oleh Thiagarajan dan
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh
Semmel (1974) yang telah di modifikasi.
pengguna, sehingga pengguna dapat
Modifikasi yang dilakukan adalah
memilih apa yang dikehendaki pada
penyederhanaan model dari empat tahap
proses selanjutnya. Karakteristik
menjadi tiga tahap, yaitu pendefinisian
terpenting dari multimedia interaktif
(define), perancangan (design), dan
adalah siswa tidak hanya memperhatikan
pengembangan (develop). Untuk media
media atau objek saja, melainkan juga
pembelajaran mengacu pada model
dituntut untuk berinteraksi selama
pengembangan menurut Luther (1994).
mengikuti proses pembelajaran.
Model ini terdiri atas enam tahap yaitu 1)
Multimedia interaktif menggabungkan
concept (konsep), 2) design
semua media yang terdiri dari teks, grafik,
(perancangan), 3) material collecting
dan audio. Multimedia interaktif dapat
(pengumpulan bahan), 4) assembly
digunakan dalam kegiatan pembelajaran
(pembuatan), 5) testing (ujicoba), 6)
karena cukup efektif meningkatkan hasil
distribution (penyebaran). Tetapi, dalam
belajar siswa. Penggunaan multimedia
penelitian ini tahap penyebaran tidak
interaktif cocok untuk mengajarkan suatu
dilakukan karena dalam penelitian ini
proses atau tahapan.
belum sampai pada tahap distribusi dan
penjualan produk yang dihasilkan.
Adobe Flash
Hidayatullah (2011) mengatakan
Prosedur Pengembangan Model 4-D.
bahwa Adobe Flash merupakan sebuah
1) Tahap Pendefinisian (Define)
program aplikasi standar authoring tool
Tujuan tahap ini adalah menetapkan
profesional yang digunakan untuk
dan mendefinisikan syarat-syarat
membuat animasi vektor dan bitmap yang
pembelajaran dengan melakukan analisis
sangat menakjubkan untuk membuat
tujuan dalam batasan materi yang
suatu situs web yang interaktif, menarik
dikembangkan. Kegiatan dalam tahap ini
dan dinamis. Perangkat lunak (software)
meliputi analisis awal-akhir, analisis
ini berbasis animasi vektor yang dapat
tugas, analisis materi, dan perumusan
digunakan untuk menghasilkan animasi
tujuan pembelajaran.
web, presentasi, game, film, media
2) Tahap Perancangan (Design)
pembelajaran interaktif maupun Compact
Tahap ini bertujuan menghasilkan
Disk (CD) pembelajaran. Program ini juga
rancangan perangkat pembelajaran yang
menyediakan fasilitas-fasilitas lebih
berorientasi pada model pembelajaran
banyak dan menarik yang akan
langsung. Perangkat pembelajaran yang
membantu, mempermudah pengguna
dirancang meliputi Rencana Pelaksanaan
dalam mempelajari atau
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa
menggunakannya dibandingkan dengan
(LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB).
program animasi yang lain.
Kegiatan dalam tahap ini meliputi

54
Ahmad Afandi, Pembelajaran Langsung dengan… hlm 51-57

pengembangan media, pemilihan format, 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


dan perancangan awal. Ketuntasan Hasil Belajar
3) Tahap Pengembangan (Develop) Berdasarkan analisis ketuntasan
Tujuan tahap ini adalah untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menghasilkan perangkat pembelajaran langsung dengan menggunakan media
kemudian perangkat tersebut di uji Flash pada materi bangun ruang sisi
pengembangannya dengan cara di ujikan datar untuk siswa kelas VIII SMP Al-Badri
ke siswa. Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
tuntas dalam belajar secara klasikal. Dari
Prosedur Pengembangan Media 26 siswa, 22 siswa pada kelas keefektifan
Pembelajaran telah tuntas belajarnya, dengan
Model media pembelajaran yang presentase ketuntasan belajar secara
digunakan adalah model menurut Luther klasikal sebesar 84,62%. Hal ini berarti
(1994) yaitu : bahwa pembelajaran langsung dengan
1) Tahap Concept menggunakan media Flash dapat
Tahap konsep merupakan tahapan memfasilitasi siswa untuk mencapai
awal dalam pembuatan perangkat ketuntasan belajar secara klasikal.
pembelajaran dengan menggunakan
media Flash. Aktivitas Siswa
2) Tahap Design Aktivitas siswa menunjukkan bahwa
Tahap design (perancangan) secara keseluruhan aktivitas siswa
perangkat dimulai dengan menyusun isi selama pembelajaran langsung dengan
media, menentukan urutan penyajian dan menggunakan media Flash dapat
menyusun alur pembelajaran. Hal ini dikategorikan efektif. Adapun aspek-
ditujukan agar pembuatan media aspek yang diamati meliputi
pembelajaran dengan menggunakan mendengarkan atau memperhatikan
media Flash lebih terarah. penjelasan guru secara aktif,
3) Tahap Material Collecting membaca/memahami/mengerjakan LKS
Tahap Material Collecting interaktif, menuliskan gagasan ke LKS
(pengumpulan bahan) merupakan tahap interaktif secara individu,
lanjutan dari tahap perancangan. Tahap bertanya/menjawab/berdiskusi antara
pengumpulan bahan dapat dikerjakan sesama siswa atau antara siswa dan
paralel dengan tahap assembly guru, mempresentasikan hasil dan
(pembuatan). mengambil kesimpulan. Waktu yang
4) Tahap Assembly paling banyak digunakan rata-rata dalam
Tahap assembly (pembuatan) tiga kali pertemuan adalah menuliskan
merupakan tahap seluruh objek gagasan ke LKS interaktif secara individu.
multimedia dibuat. Hal ini menunjukkan pembelajaran
5) Tahap Testing langsung dengan menggunakan media
Tahap testing (uji coba) ini dilakukan Flash dapat mengaktifkan siswa,
setelah selesai tahap pembuatan dan sehingga siswa mempunyai banyak
seluruh data telah dimasukkan. Pada kesempatan untuk menyelesaikan
tahap ini dilakukan evaluasi atau masalah secara mandiri yang kemudian
penilaian terhadap media pembelajaran menyampaikan idenya dengan
yang dikembangkan. Evaluasi yang mempresentasikan di depan kelas.
digunakan adalah evaluasi ahli media.

55
JUSTINDO, Jurnal Sistem & Teknologi Informasi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Februari 2017

Respons Siswa mengaktifkan siswa, berpusat pada


Pada uji coba perangkat siswa, dan guru bertindak sebagai
pembelajaran, respon siswa terhadap fasilitator dengan memberikan arahan
pembelajaran respon yang positif. Hasil serta menciptakan lingkungan belajar
analisis data respon siswa menunjukkan yang baik.
bahwa siswa positif setuju terhadap
pembelajaran langsung dengan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan media Flash dimana Berdasarkan hasil penelitian dan
jumlah rata-rata siswa yang memilih pembahasan dapat disimpulkan sebagai
kategori setuju untuk aspek respon berikut :
adalah 98,77%. Pada tahap uji 1) Perangkat pembelajaran langsung
keefektifan, respon siswa terhadap dengan menggunakan media Flash
pembelajaran langsung dengan yang dikembangkan telah melalui 5
menggunakan media Flash juga positif tahap yaitu concept, design, material
setuju, yaitu presentase siswa yang collecting, assembly, dan testing.
memilih kategori setuju untuk aspek Berdasarkan hasil uji coba perangkat
respon adalah 97,43%. pembelajaran dengan menggunakan
media Flash menunjukkan bahwa
Kemampuan Guru Mengelola perangkat pembelajaran dapat
Pembelajaran dikategorikan berkualitas baik.
Berdasarkan hasil pengamatan 2) Berdasarkan hasil analisis deskriptif
kemampuan guru dalam mengelola pada kelas keefektifan menunjukkan
pembelajaran dikelas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran
bahwa nilai yang diperoleh dalam setiap langsung dengan menggunakan media
aspek yang diamati minimal 3. Hal ini Flash pada materi bangun ruang sisi
berarti, kemampuan guru dalam datar untuk siswa kelas VIII SMP
mengelola pembelajaran langsung efektif untuk diajarkan. Hal ini
dengan menggunakan media Flash dibuktikan dengan kriteria keefektifan
adalah baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu (a) Kemampuan
pembelajaran ini, guru aktif membimbing guru dalam mengelola pembelajaran
siswa untuk memahami dan dikategorikan baik, (b) Aktivitas siswa
menyelesaikan kesulitan yang dialaminya dalam pembelajaran efektif, (c)
tersebut sehingga mampu memahami, Respon siswa terhadap pembelajaran
menyelesaikan dan membuat positif, (d) Ketuntasan secara klasikal
kesimpulannya sendiri. Dengan kata lain, tercapai, yaitu sebanyak 80,77% siswa
guru tidak hanya menyampaikan materi, kelas tersebut memperoleh skor
tetapi juga menjadi fasilitator. Siswa diberi ≥ 80% siswa tuntas.
kesempatan untuk menyelesaikan LKS
Dengan memperhatikan hasil
interaktif dan latihan secara individu,
penelitian, maka disarankan sebagai
kemudian bertanya kepada guru atau
berikut :
temannya sebagai jawaban atas
1) Perangkat pembelajaran langsung
kesulitannya.
dengan menggunakan media Flash ini
Dengan demikian, pembelajaran
dapat dijadikan sebagai salah satu
langsung dengan menggunakan media
alternatif perangkat pembelajaran
Flash dapat mengubah guru menjadi
matematika bagi guru dalam
pengelola pembelajaran yang dapat

56
Ahmad Afandi, Pembelajaran Langsung dengan… hlm 51-57

mengajarkan materi bangun ruang di Jihad Asep dan Haris Abdul, (2012).
sekolah menengah pertama. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
2) Karena perangkat pembelajaran Multi Pressindo.
dengan menggunakan media Flash ini Kardi Soeparman & Nur Mohamad. 2005.
yang dihasilkan baik untuk satu Pengajaran Langsung. Edisi 2.
sekolah saja, maka lebih baik apabila Surabaya: Unesa – University Press.
diujicobakan lagi di sekolah lain Luther, Arch (1994). Authoring Interactive
dengan kondisi berbeda. Multimedia. Boston: AP Professional.
3) Karena respon siswa terhadap Munadi, Yudhi. (2008). Media
perangkat pembelajaran dengan pembelajaran Sebuah Pendekatan
menggunakan media Flash ini positif, Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
maka untuk lebih lanjut dapat Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi
dikembangkan penambahan Pembelajaran Teori & Aplikasi.
perangkat dengan menggunakan Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
media Flash pada materi yang lain. Thiagarajan, S. Semmel, DS., dan
Semmel, M.I. (1974). Instructional
DAFTAR PUSTAKA Development for Training Teacher of
Arsyad, Azhar (2002). Media Exceptional Children. A Sourse Book.
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Blomingtn: Central for Innovation on
Grafindo Persada. Teaching The Handicapped.
Hidayatullah, Priyanto, dkk. 2011.
Animasi Pendidikan menggunakan
Flash. Bandung: Informatika
Bandung.

57

Anda mungkin juga menyukai