Anda di halaman 1dari 2

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Tipes, Penyakit Yang Menantang


D
i masa perubahan musim, ketika di awal musim tanggung dapat menjadi sumber penularan untuk
panas air bersih mulai kesulitan penyediaannya, jangka waktu yang panjang, terutama jika kuman sudah
atau pun di musim penghujan ketika kebersihan terkumpul di kandung empedu.
lingkungan sulit terkendali, penyakit yang penyebarannya Walaupun tipes lebih banyak menyerang usus (usus
lewat makanan dan minuman mudah muncul; salah memborok dan menipis), namun sebenarnya yang diserang
satunya adalah penyakit demam tipes. seluruh tubuh. Biasanya tanda-tanda penyakit tipes
muncul sekitar 8-14 hari setelah tertulari, sedangkan untuk
Klinik paratipes munculnya lebih cepat (1-10 hari). Penyakit ini
Biasanya demam tipes yang cukup banyak muncul terkadang disebut sebagai penyakit yang dapat sembuh
di masa perubahan cuaca itu meliputi Typhoid fever sendiri (self limitting), artinya asalkan tubuhnya “kuat”
(oleh kuman Salmonella typhi) ataupun Parathyphoid (punya daya kebal) lalu tidak mendapat pengobatan
fever (oleh kuman Salmonella paratyphi); ada beberapa dan tidak muncul penyulit (komplikasi) maka penderita
variasi penyakit ini karena adanya mutasi atas kuman mungkin saja sembuh sendiri tanpa minum obat, walaupun
penyebabnya. Penyakit ini biasanya merupakan akibat penderita menunjukkan sakitnya yang parah.
dari kebersihan lingkungan yang jelek, terutama jika Dalam pekan pertama penderita akan menunjukkan
jamban maupun sumur ataupun sumber air tidak tersedia gejala tipes yang khas, meliputi badan merasa lemah,
dengan pengaturan yang baik. sedikit pening-pening menetap (ngendeng, Jw.), badan
Penularan penyakit tipes terjadi jika makanan, nyeri semua seperti terserang flu, demam tinggi yang
minuman, ataupun alat makan secara langsung ataupun terus-menerus, batu-batuk, kadang-kadang disertai
tidak telah tercemari oleh tinja yang mengandung kuman hidung berdarah (mimisan), nyeri perut atau kembung,
Salmonella ini. Penderita yang pengobatannya kepalang nafsu makan hilang, sembelit, frekuensi denyut nadi
rendah meskipun demam. Jika tanpa pengobatan maka
dalam pekan kedua gejala-gejala akan tampak lebih
parah; mungkin muncul mencret. Limpa mungkin teraba
membesar; muncul bercak kemerah-merahan di kulit
selama beberapa hari.
Pekan ketiga merupakan pekan berbahaya karena
selain keadaan dapat kian parah, penyulit dapat muncul;
misalnya jebolnya lambung yang diikuti infeksi ikutan
yang parah karena infeksi oleh kuman lain yang
ada di makanan ataupun minuman. Kadang-
kadang yang terjadi adalah perdarahan
usus yang dikenali dengan munculnya
berak yang hitam seperti petis. Penyulit
ini dapat memunculkan kelemahan
hebat (pingsan, shock) ataupun bahkan
kematian.
Setelah lewat pekan ketiga ataupun
keempat penderita yang selamat akan
mulai menunjukkan tanda-tanda
kesembuhan. Penderita yang dulunya
sehat “sempurna” (termasuk yang
telah mendapat imunisasi CHOTYPA)
ataupun diobati dan dirawat dengan
tepat berpeluang lebih cepat sembuh.

Diagnosa
Pemeriksaan Widal yang dulu menjadi
andalan kini mulai kehilangan pamor karena
hasil pemeriksaannya terbukti kurang peka,
dan kurang khas (ada kuman lain yang ikut
terlaporkan sebagai kuman tipes) sehingga
hasilnya kurang dipercaya lagi. Namun jika
pemeriksaan ulang (berselang 10 hari atau

46 MPA 320 / Juni 2013


lebih) menunjukkan hasil yang lebih penderita yang belum sembuh sem-
positif, cukuplah untuk pegangan purna itu masih mengandung kuman
atas dugaan kuat adanya penyakit Penyakit ini biasanya tipes ini, jadi berpeluang menular-
ini. Pemeriksaan dengan cara Typhi- merupakan akibat kan. Oleh karena itu mereka yang
dot ataupun Tubex lebih dipercaya dari kebersihan merawat penderita tipes harus benar-
walaupun tes ini belum tersedia di benar menjaga kebersihan agar tidak
semua laboratorium. Sejumlah test lingkungan yang jelek, menulari dirinya ataupun menyebar-
yang hasilnya lebih cepat dan tepat terutama jika jamban kan penyakit; penderita perlu dalam
masih dikembangkan terus. maupun sumur pengawasan dokter terutama untuk
Kepastian adanya penyakit tipes ataupun sumber air mengantisipasi penyulit yang men-
sebenarnya memerlukan hasil positip tidak tersedia dengan gancam jiwa itu.
atas pembiakan kuman dari darah
penderita (blood culture), namun pengaturan yang baik. Pencegahan
nyatanya hanya 40-60% yang dari Penularan penyakit Pencegahan tipes pada dasarnya
darahnya yang dapat tumbuh kuman tipes terjadi jika adalah membunuh kumannya dan
Salmonella ini, yaitu jika penderita makanan, minuman, menghindarkan diri dari tertulari
belum mendapat obat antibiotika. ataupun alat makan kuman tipes. Ini berarti orang harus
Biasanya jika ada leucopenia (jumlah menjaga diri dari mengkonsumsi
lekosit darah lebih rendah dari secara langsung makanan ataupun minuman yang
normal) memang lebih mencurigakan ataupun tidak telah “kotor” ataupun tidak menggunakan
adanya sakit ini, namun cukup sering tercemari oleh tinja alat makan yang diragukan keber­
pula penyakit ini meningkatkan yang mengandung sihannya. Makanan ataupun minu­
lekosit sampai tiga kali normal. kuman Salmonella ini. man hendaknya dididihkan selama
Rendahnya jumlah trombosit darah 10-20 menit untuk membunuh ku­
hanya menunjukkan parahnya man tipes. Penderita tipes dilarang
keadaan penyakit. Walaupun hati menjadi pelayan untuk menyajikan
(liver) pada penderita tipes kadang- makanan; apalagi jika dia sudah
kadang agak membesar, namun menjadi “pengemban” (carrier) yaitu
fungsinya biasanya masih normal. yang kuman tipes sudah bersarang di
kandung empedunya.
Pengobatan Imunisasi untuk penyakit tipes
Dulu (sebelum 1970) dikenal sudah lama dilakukan dalam bentuk
secara umum bahwa sakit tipes suntikan (CHOTYPA). Sesudah dia­
obanya adalah kloramfenikol, namun wali dengan dua suntikan vaksin
kini dokter sudah meninggalkan dengan berselang waktu empat pekan,
obat itu. Ini karena kuman penyakit kemudiannya perlu diulang setiap
tipes sudah banyak yang resistant diperlukan diagnosis yang lebih cepat tiga tahun ataupun di saat banyak
(tak mempan lagi) obat kloramfenicol untuk mulai memberikan obat atibio- muncul penderita tipes. Walaupun
itu. Kemudian dokter beralih ke obat tika yang tepat. Walaupun jika di ru- belum banyak digunakan, dapat juga
ampisilin dan trimetoprim-sulfa­ mah sakit perawatan pasti akan lebih dilakukan imunisasi secara oral, yaitu
methoxazole (TMZ-SMZ). sempurna, namun penderita tipes minum kapsul yang berisi kuman
Namun sejak 1980 ketiga macam yang tak terlalu berat dapat dirawat salmonella yang telah dilemahkan.
obat itu juga sudah dianggap tak dirumah asal dilakukan dengan cer-
mempan untuk mengobati tipes. Obat mat dalam hal minum obatnya, baik Penutup
fluoroquinolone yang sudah dipakai yang berupa obat simptomatis (sek- Secara umum pencegahan penya­­kit
dunia sejak 2003 pun di tahun 2006 edar pereda gejala), antibiotika, mau- itu lebih baik ketimbang pengobatan;
sudah mulai terkesan tak mempan. pun obat pendukung (multivitamin, lebih-lebih untuk penyakit tipes
Oleh karena itu obat yang digunakan karena makanannya “dibatasi”). karena sudah banyak variasi kuman
saat ini sudah bersifat “untung- Selain itu kecermatan juga perlku tipes yang tak lagi mempan obat.
untungan”, karena nyatanya sekitar dalam menjaga pasen agar istirahat Apalagi jalan penyakit yang panjang
60 % dari penderita yang diobati penuh (tiduran), kecukupan cairan itu berarti merupakan penghalang
dengan obat-obat itu sembuh juga. tubuh (minum), serta makanan lunak buat bekerja ataupun aktivtias sehari-
Hanya saja tak mudah meramalkan (bubur halus, telur setengah matang, hari penderitanya, belum lagi adanya
siapa yang akan gagal jika diobati susu). Istirahat ini sangat penting peluang dapat munculnya komplikasi
dengan obat-obat itu. Namun demi­ untuk menghindarkan penderita parah yang “mematikan”. Oleh
kian kemajuan ilmu farmasi juga dari penyulitnya, lebih-lebih dalam karena itu jagalah kebersihan secara
mengembangkan obat-obat itu ke pekan ketiga atau keempat. Istirahat menyeluruh untuk menjaga diri
dalam bentuk baru (derivatives, turu­­ penuh masih diwajibkan sampai be- maupun menyelamatkan orang dari
nannya) dengan mengadakan peru­ berapa hari sesudah “sembuh” (yaitu terserang sakit tipes.
bahan-perubahan atas struktur tidak panas lagi dalam waktu tiga
kimia­­winya agar mempan lagi. hari berturut-turut). Pada dasarnya Semoga uraian di atas
Untuk pengobatan yang baik, darah, cairan tubuh, terutama tinja bermanfaat.

MPA 320 / Juni 2013 47

Anda mungkin juga menyukai