PRAKTIKUM KE :5
DASAR TEORI :
(SESUAI MATERI TEORI)
Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair berwarna merah. Darah didistribusikan
melalui pembuluh darah dari jantung keseluruh tubuh dan akan kembali lagi menuju jantung. Sistem ini berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan sel atau jaringan akan nutrien dan oksigen, serta mentransport sisa metabolisme sel
atau jaringan keluar dari tubuh.
Sediaan apus darah (sediaan apus darah tepi / preparat darah) adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel
darah menggunakan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah umumnya digunakan untuk membantu
pemeriksaan kelainan darah dan juga infeksi parasit, seperti malaria.
PRINSIP KERJA :
Darah + anticoagulant diteteskan pada objek glass dan dibuat hapusan menyerupai lidah, kemudian sediaan
diwarnai dengan warna Giemsa lalu dibaca pada mikroskop.
BAHAN / ALAT :
1. Spesimen darah
3. Methanol
4. Giemsa + buffer
6. Rak pewarnaan
7. Imersi oil
8. Mikroskop
REAGENSIA:
Giemsa
CARA KERJA :
2. Setelah itu teteskan darah 1/3 dari panjang objek glass yang menjadi tempat untuk apusan
4. Kemudian dilakukan apusan dengan menggunakan objek glass yang lain dengan sudut 40°
5. Pertama-tama letakkan objek glass didepan lalu tarik kebelakang kemudian ratakan ke kanan dan ke kiri
9. Kemudian teteskan dengan methanol sebanyak 1 – 2 tetes dan dibiarkan selama 2 – 3 detik
10. Kemudian dilakukan tetesan pewarnaan dengan Giemsa, diteteskan diseluruh objek glass sampai penuh dan
kemudian dibiarkan selama 15 menit
11. Setelah 15 menit maka dilakukan pembilasan dengan air mengalir menggunakan botol semprot dengan cara
memiringkan rak pewarnaan
14. Lalu diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x, lalu 40x kemudian teteskan imersi oil dan amati
pada pembesaran 100x
HASIL ANALISA:
Disini terlihat bahwa parasit ada dalam eritrosit, dan eritrosit yang terinfeksi membesar dibandingkan dengan
eritrosit yang normal.
Menderita malaria disebabkan oleh Plasmodium palcifarum
Disini terlihat gambaran bahwa parasit ada dalam eritrosit dan eritrosit yang terinfeksi tidak membesar sama
dengan eritrosit yang tidak terinfeksi.
KESIMPULAN : Pembuatan sediaan hapusan darah dapat dilakukan dengan cara meneteskan darah ke atas
objek glass kemudian objek glass yang lain disentuhkan ketetesan darah hingga darah melebar lalu digerakkan
objek glass kedepan membentuk hapusan darah yang baik.
Pewarnaan sediaan hapusan darah tipis yang sering dilakukan adalah dengan pewarnaan Giemsa. Pewarnaan
ini berfungsi dalam evaluasi morfologi sel darah tepi, memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit, dan untuk
identifikasi parasit.
PRAKTIKAN,
6. https://www.youtube.com/watch?v=vAJv5AQtDNw