Anda di halaman 1dari 7

KK 4.1 & 4.

2 Dermatitis Kontak
Dermatitis
Berasal dari bahasa Yunani  derma = kulit, + itis = peradangan  Peradangan pada kulit

Dermatitis kontak
Peradangan pada kulit akibat kontak dengan sesuatu
- Alergen: Dermatitis Kontak Alergi
- Iritan: Dermatitis Kontak iritan

Dermatitis kontak alergi


Reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang diperantarai imunitas seluler (tipe IV) yang
disebabkan adanya kontak kulit dengan alergen lingkungan

Patogenesis
• Untuk terjadinya reaksi, individu harus memiliki kontak yang cukup dengan zat kimia
yang mensensitisasi Memiliki kontak berulang dengan zat tersebut
• Terdapat 2 fase, yaitu:
• Fase sensitisasi
• Fase elisitasi
Gambaran klinis
a. Lesi akan muncul dalam 24-96 jam setelah terpapar
b. Keluhan utama: gatal
keluhan lain: pembengkakan
c. Lokasi dermatitis sangat membantu untuk mengidentifikasi penyebab

Fase akut  pruritus, eritema, edema dan papulo-vesikel


Umumnya terbatas pada area yang terpapar langsung

Kontak berulang  individu yang telah tersensitisasi  penyakit kronis  plak eritematosa
yang mengalami likenifikasi dengan hiperkeratosis, skuama dan fisura, bervariasi
Bisa menyebar melampaui daerah yang terpapar langsung

Diagnosis
- Demografi dan pekerjaan: Age, gender, race,ethnicity, marital, job, regular & occasional
chemical exposure, previous occupations
- Sejarah medis keluarga: Genetic factors, predispositions
- Sejarah medis personal: Drug allergies, concomitant diseases, medication, surgeries
- Sejarah spesifik dermatitis: Onset, location, temporal associations, treatments.

Dermatitis kontak iritan


Non Imunologi: Inflamasi pada kulit yang disebabkan kontak dengan bahan kemikal, fisik atau
biologik
Patogenesis
 Hilangnya lapisan lipid dan air yang terdapat pada kulit  kerusakan membran sel 
denaturasi keratin epidermal  efek sitotoksik secara langsung

Gambaran klinis
a. Iritan lemah memerlukan pajanan yang lama atau berulang sebelum timbulnya inflamasi
b. Iritan kuat  reaksi terjadi segera.
c. Nyeri, rasa terbakar, rasa tersengat.
d. Dermatitis kontak iritan akan hanya muncul pada daerah pada kulit yang kontak langsung
dengan iritan tersebut

Patch Test
Dilakukan untuk konfirmasi diagnosis dari dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan

Hasil
 - Negative reaction
 ? Doubtful reaction
 + Weak reaction
 ++ Positive reaction
 +++ Extreme reaction
 IR Irritant reaction
 NT Not tested
Penatalaksanaan
 Hindari kontak dengan bahan penyebab
 Farmakologi:
 Kortikosteroid, calcineurin inhibitors (pimekrolimus & takrolimus) topikal
 Antihistamin oral
 Fototerapi: Short UVB

Stomatitis kontak
Merupakan reaksi inflamasi pada mukosa oral oleh karena kontak dengan bahan iritan atau alergi
Klasifikasi berdasarkan gambaran klinis, pola distribusinya atau faktor penyebab

Allergic contact stomatitis (ACS) / stomatitis kontak alergi


Jarang
1. Dengan penggunaan bahan-bahan perawatan gigi, periode kontak pada bukal yang cukup
singkat
2. Saliva mencairkan dan menghilangkan alergen dan dapat menjadi buffer dan neutralizer dari
bahan kimia tersebut
3. Struktur anatomi dari mukosa bukal  >> vaskularisasi  mempercepat penyebaran dan
penyerapan dari alergen

Bahan penyebab ACS


Flavorings
• Cinnamon (cinnamic aldehyde)
• Most frequent!!
• dari pasta gigi & makanan
Essential oil: Pharmaceutical aids (mild antiseptics, anodynes, flavoring for dentifrices &
mouthwash)  clove oil, eugenol, cinnamon oil
Menthol: Flavoring agent, component zinc oxide-eugenol cements, mint flav in toothpastes &
moutwash, candy etc
Eugenol : Periodontal dressings, zinc oxide cement, impression pastes

 Kandungan dari pasta gigi dan mouth wash: Formaldehyde, antiseptics, (mercurial
antiseptics) benzalkonium chloride, dichlorophene, antibiotic agents, essential oils used
as flavors, alcohol, coloring agents (certified dyes).

 Kemungkinan gambaran klinis akan mirip dengan kekurangan vitamin.


 Keluhan yang utama adalah kehilangan rasa, kebas dan rasa terbakar, sedangkan rasa gatal
jarang
 ACS selalu disertai dengan cheilitis

Stomatitis alergi oleh karena logam


 Mercury, Chromium, Nickel, Palladium, Copper, Platinum
Untuk individu yang alergi terhadap merkuri  Silver amalgam (metallic mercury) dapat
menyebabkan generalized dermatitis/localized erosions.
Bahan penyeba lain ACS
 Antimicrobials (eg, chlorhexidine, quaternary ammonium compounds)
 Ingredients of dental restoration
 Amalgam fillings (mercury, gold, palladium & platinum)
 Dental cement: eugenol, balsam of Peru, and colophony.
 Acrylic fillings rarely
 Ingredients of dental prosthesis : Metal, nickel
 Topical drugs :antibiotics, anesthetics, antiseptics, and steroids, may cause sensitization.
 Rubber : (eg, gloves, dams, orthodontic elastics, bite blocks) may cause sensitization
 Food

Iritasi mukosa oral


 Aspirin tablets
 Chewing gum
 Hot foods
 Caustics (pedas)
 Perborate
 Peroxides (pemutih dan antiseptik)
 Anti enzymes in dentifrices irritation

Iritasi pada mukosa oral yang disebabkan oleh panas dan zat kimia
 Iritasi karena panas
 Mengkonsumsi cairan yang panas atau makanan yang panas  memicu nyeri luka bakar
karena panas  vesikel/ bula palatum, lidah dan bibir
 Terapi: menghisap potongan es/ mengoleskan gliserin beku pada area yang terkena
 Jika nyeri menetap  lidokain (xylocaine viscous)

Luka bakar pada mulut dan kerongkongan


 Oleh karena pembersih gigi
 Bahan aktif pada kandungan pembersih gigi: asam, basa. Komponen yang teroksidasi dan
kombinasi keduanya.

Gejala stomatitis kontak


 Rasa terbakar
 Nyeri
 Paresthesia
 Kebas
 Bad taste
 Salivasi berlebihan
 Perioral itching

Manifestasi klinis
Eritematus
• Swelling, Localized or diffuse
• Common cause ingredients of mouthwashes, toothpastes, dental material, chewing gum flav
• Burning sensations
Ulserasi erosi
• Painful, whitish, rough, macerated areas covered by yellow white exudates, may
eythematous halo
• Possible causes: accidental ingestion of caustic agents, prolonged contact with aspirin or vit C
tablets, contact with irritants used for dental care
Lesi seperti leukoplakia
• Whitish hyperkeratotic bagian tengah pipi
• Contact sensitizations nickel & other metals
Reaksi oral lichenoid
• Localized  amalgam restorations
• + patch test of mercury
• Sensitizations to gold, palladium chloride, and copper sulfate has also been associated
with oral lichenoid reactions
Contact urticarial
• Swelling of the lips, the tongue, the buccal mucosa, and the gingiva develops suddenly
with intense itching.
• Contact urticaria from latex occurs in patients undergoing dental treatment due to contact
with gloves and dental dams.
• >> atopi
Burning mouth syndrome
• Rasa terbakar dan kering pada mukosa oral dengan tidak ada gejala yang khas
• Alergi kontak (terutama terhadap merkuri) has often been implicated, the disorder most
likely has a psychogenic basis

Diagnosis banding
 Aphthous Stomatitis
 Atopic Dermatitis
 Behcet Disease
 Candidiasis, Mucosal
 Denture Stomatitis
 Leukoplakia, Oral
 Oral Lichen Planus
 Oral Manifestations of Autoimmune Blistering Diseases
 Oral Manifestations of Drug Reactions
 Urticaria, Contact Syndrome
 Viral Infections of the Mouth

Penanganan
 Menghindari kontak dengan bahan yang disangkakan
 Bibir bengkak
• Tanpa kerusakan epitel : oles petrolatum atau kompres dingin
• Fisure dan krusta (+) : salep antibiotik, topikal kortikosteroid, calcineurin inhibitors
 Lesi yang nyeri : diphenhydramine hydrochloride sebagai anastesi lokal
Cheilitis kontak alergi
Stomatitis skunder atau yang disebabkan oleh kontak dengan bahan yang dioleskan secara
langsung pada bibir akibat penggunaan serangkaian luas produk termasuk kosmetik seperti
pelembab bibir, lipstik, lipgloss, pelembab, sunscreen, produk yang berhubungan dengan kuku
dan produk hygiene oral (obat kumur , pasta gigi, dental floss). Dapat distimulasi oleh defisiensi
riboflavin
Kekeringan, berskuama, fisura dan angular cheilitis

Denture stomatitis
Kemungkinan disebabkan oleh kandidiasis oral  Rasa terbakar/sakit, lesi berupa bercak atrofi
eritematosa, sering pada daerah palatum yang kontak dengan gigi tiruan
Kandidiasis muncul paling sering di mukosa oral pada pasien yang menggunakan gigi palsu
Penanganan :
Bersihkan gigi palsu menggunakan cairan antiseptik pada malam hari, ganti gigi palsu yang
lama dengan yang baru, mikostatin oral, clotrimazole troches, flukonazol sistemik

Atypical stomatitis
 Perokok berat
 Mengunyah permen karet
 Pasta gigi tertentu

Anda mungkin juga menyukai