Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S
DENGAN KANKER PANKREAS DI POLI TULIP RSUP DR.
SARDJITO

Tugas Mandiri
Stase Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Istighfarlin W
20/469766/KU/22704

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEIIATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
N
rnoGRA M STUDI ILMU KEPERAWATA
MASYAit n
FAKULTAS KEDO KTERAN, KESEHATAN
KAT
DAN KEPERAWATAN
MADA
IJN IVERSITAS GADJAH

Nama Mahasiswa §’*_ _Ruangan


Waktu Praktik Pembimbing

L BEDAH
FORMA T PENGKAJIAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKA
DI POLI TULIP RSUP DR. SARDJITO YOGYAKAR TA

1. Identitas
Nama
Umur
Status
Agama
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
Sumber informasi
2. Pengkajian
A. Riwayat kesehatan
Dx Medis ^

Keluhan utama

Riwayat Penyakit Sekarang: § W‘°


Riwayat Pcnynkit dnliulu:

B. PENGKAJ1›tN KEPERA\YitT›tN
1. Perscpsi dan pemeliharaan kesehatan
_&•

2. Pola Nutrisi/ Metabolik


Intake makanan _. _.. _..

3. Pola Eliminasi
a. Buang Air Besar

( bek

b. Buang Air Kecil


b4

c. Balance Cairan
4. Pola Aktivitas dan latihan
Kemampuan Perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah
Ambulansi/ ROM

Keterangan : 0: Mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
a. Skor Pengkajian Fungsional ADL (BARTHEL INDEX): "
b. sq is , «»*- yw-* ••=**•*
c. Skor Risiko Dekubitus (BRADEN SCALE):
d. Fungsi Respiratory:

e. Fungsi Cardiovascular:

f. Fungsi Neurologis:

g. Fungsi Muskuloskeletal:
5. Pola Tidur dan Istirahat

6. Pola Perceptual

7. Pola persepsi diri

8. Pola Seksualitas dan Reproduksi

9. Pola Peran-hubu ngan

10. Pola Managemen Koping-Stress

11. Sistem Nilai dan Keyakinan


glwayat Pertumbuhan dan Perkembangall

C. PEMERIKSAAN FISHY
(Chepalocaudal)
Keluhan yang dirasakan saat ini:

Kesadaran:
Keadaan umum :
TD :
mmHg P W
x/menit N
T° x/menit S :
Edit ‘C
BB/ TB: bN kg/ I cm
Kepala:

Leher:

Thorak:
Abdomen:

Inguinal:

Ekstremitas:

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
ASUHAN KEPERAWATAN PRE KEMOTERAPI
Persiapan Kemoterapi
1. Pasien datang dengan menyerahkan berkas administrasi dan membawa gelang
identitas.
2. Vital sign pasien diukur (TD, RR, HR, Suhu).
3. Pasien melakukan perekaman EKG.
4. Pasien dilakukan pengkajian untuk menilai indikasi siap menjalani kemoterapi.
5. Pasien diberikan informasi mengenai prosedur dan persetujuan menjalani kemoterapi.
Persiapan Perawat
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan alat.
3. Menggunakan APD lengkap sesuai prosedur.
Persiapan Alat dan Ruang
Alat :
1. EKG dan emergency kit.
2. Spygmomanometer.
3. Termometer.
4. Infus set, threeway, hepafix.
5. Tourniquet.
6. Alkohol swab.
Ruang :
1. Ruang pengukuran vital sign dan pengkajian.
2. Ruang perekaman EKG.
3. Ruang konsultasi perawat.
4. Ruang transfusi darah.
5. Ruang kemoterapi.
Persiapan Pasien
1. Pasien mempersiapkan diri di ruang pengkajian dan pengecekan vital sign.
2. Pasien dilakukaan pemeriksaan vital sign dan perekaman EKG.
ANALISIS DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS : pasien mengeluh nyeri di area perut. Nyeri Akut Agen Cidera Biologis
DO : nyeri skala 6, nyeri hilang timbul, durasi
sekitar 15 menit, berkurang apabila minum obat,
pasien meringis saat nyeri, nyeri bertambah
karena gerakan.
Hasil EKG : normal irama sinus

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


1. Nyeri Akut b.d agen cidera biologis Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri : Akut
d.d pasien mengeluh nyeri, ekspresi Indikator A T  Melakukan pengkajian nyeri
wajah nyeri Frekuensi nyeri 3 4 komprehensif yang meliputi lokasi,
Ekspresi nyeri 4 5 karakteristik, onset/durasi,
Keterangan : frekuensi dan kualitas, intensitas
1. Berat serta apa yang mengurangi nyeri
2. Cukup berat dan faktor yang memicu.
3. Sedang  Mengajarkan teknik non
4. Ringan farmakologi (nafas dalam dan
5. Tidak ada relaksasi) untuk mengurangi nyeri.
Kontrol Nyeri  Mengevaluasi kondisi nyeri pasien.
Indikator A T
Mengenal faktor 2 3
penyebab
Mengenal reaksi 2 3
serangan nyeri
Keterangan :
1. Tidak dilakukan sama sekali
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan

CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Nyeri Akut 23-2-2021  Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengeluh nyeri di area perut.
komprehensif yang meliputi lokasi, Pasien mengatakan merasa lebih baik saat
karakteristik, onset/durasi, frekuensi melakukan nafas dalam dan bekurang saat
dan kualitas, intensitas serta apa yang beristirahat.
mengurangi nyeri dan faktor yang O : Nyeri skala 4, ekspresi nyeri berkurang,
memicu. nyeri hilang timbul, nyeri berlangsung sekitar
 Mengajarkan teknik non farmakologi 5-10 menit. Tidak ada nyeri di area terpasang
(nafas dalam dan relaksasi) untuk infus.
mengurangi nyeri. A:
 Mengevaluasi kondisi nyeri pasien. Indikator A T C
Frekuensi nyeri 3 4 4
Ekspresi nyeri 4 5 5
Mengenal faktor 2 3 3
penyebab
Mengenal reaksi 2 3 3
serangan nyeri
P : manajemen nyeri akut.
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA KEMOTERAPI
Persiapan Perawat
1. Mencuci tangan.
2. Menggunakan APD lengkap (masker, sarung tangan, gown, face shield).
3. Mempersiapkan pemasangan infus set.
4. Menyuntikkan obat premedikasi : ondansetrin, ranitidin, depenhidramine,
dexamethason.
5. Menyiapkan obat kemoterapi
Persiapan Alat dan Ruang
Alat steril:
 IV chateter
 Spuit 10 cc
 Infus set
Alat tidak steril:
 Tourniquet
 Sarung tangan bersih
Bahan medis habis pakai:
1. Ondansentron 2 ampul
2. Ranitidin 1 ampul
3. Depenhidramine 1 ampul
4. Dexamethason 4 ampul
5. NaCl 0,9% 500 ml
6. Hypafix
7. Obat kemoterapi : brexel
Persiapan Pasien
1. Pasien terpasang infus di tangan kanan.
2. Pasien mendapatkan obat premedikasi.
Prosedur Kemoterapi
1. Memasang infus dan memberikan hidrasi dengan NaCl 0,9%.
2. Memberikan obat premedikasi.
3. Mengalirkan infus dengan kecepatan minimal.
4. Menunggu sekitar 15 menit agar obat bekerja.
5. Memberikan obat kemoterapi sesuai dengan protokol.
6. Mengecek kepatenan aliran sebelum pemberian obat kemoterapi.
7. Membilas dengan NaCl 0,9% sebelum meberikan obat kemoterapi berikutnya.
8. Melakukan monitoring selama pemberian obat kemoterapi.
9. Menghentikan pemberian obat kemoterapi apabila ada tanda-tanda ekstravasasi atau
alergi.
10. Setelah seluruh obat kemoterapi diberikan, bilas dengan NaCl 0,9% sekitar 250 cc,
kemudian aff infus.
ANALISIS DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS : terpasang infus di tangan kanan Risisko Trauma Vaskular Larutan mengiritasi dan tetesan infus
DO : pemberian obat sitostatika dan NaCl 0,9% yang cepat
2. DS : terpasang infus di tangan kanan Risiko Respon Alergi Perjalanan alergen agen farmasetika
DO : pemberian obat sitostatika

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


1. Risiko Trauma Vaskular Kontrol Risiko Manajemen Kemoterapi
Indikator A T  monitor pemeriksaan dan screening
Mengembangkan 4 5 sebelum melakukan kemoterapi
strategi efektif  memberikan obat-obatan untuk
untuk mengontrol resiko mengontrol efek kemoterapi
 memonitor efek toksik dan efek
Menyesuaikan strategi 4 5
samping kemoterapi
control
 memberikan kemoterapi sesuai
Resiko petunjuk
Keterangan :
1 : tidak ditunjukkan
2 : jarang ditunjukkan
3 : kadang-kadang ditunjukkan
4: sering ditunjukkan
5 : terus menerus dtunjukkan

2. Risiko Respon Alergi Respon Alergi Sistemik Memonitor Administration


Indikator A T  Memberikan obat yang sesuai dengan
Sesak nafas 4 5 pasien
 Melakukan 6 benar saat memberikan
Rasa gatal 4 5 obat
Mual 4 5  Memonitor adanya reaksi alrgi,
intoleransi obat, dan kontraindikasi
 Menyiapkan obat sesuai prosedur
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Risiko Trauma 23-2-2021  monitor pemeriksaan dan screening S : pasien mengatakan ini kemoterapi ke 3,
Vaskular sebelum melakukan kemoterapi pasien mengatakan tidak merasa nyeri, panas,
 memberikan obat-obatan untuk dan gatal di tangan kanan.
mengontrol efek kemoterapi O : bengkak (-), demam (-), sesak nafas (-),
 memonitor efek toksik dan efek pasien tenang dan responsif.A
Indikator T C
samping kemoterapi AMengembangkan
: 4 5 5
 memberikan kemoterapi sesuai strategi efektif
petunjuk untuk mengontrol
resiko
Menyesuaikan 4 5 5
strategi control
Resiko

P : manajemen pencegahan risiko trauma


vaskular
2. Risiko Respon Alergi 23-2-2021  Memberikan obat yang sesuai S : pasien mengatakan ini kemoterapi ke 3
dengan pasien dan setelah kemoterapi mual
 Melakukan 6 benar saat memberikan O : sebelum kemoterapi mual (-), muntah (-),
obat sesak nafas (-), gatal (-), ada kemerahan (-),
 Memonitor adanya reaksi alrgi, aliran infus lancar
intoleransi obat, dan kontraindikasi A:
 Menyiapkan obat sesuai prosedur Indikator A T C
Sesak nafas 4 5 5
Rasa gatal 4 5 5
Mual 4 5 5
P : manajemen pencegahan risiko respon
alergi
ASUHAN KEPERAWATAN POST KEMOTERAPI
Tindakan Post Kemoterapi
1. Membilas dengan NaCl 0,9% sekitar 250 cc.
2. Melepas infus dan mengevaluasi nyeri post-kemoterapi.
3. Mengejarkan cara mengurangi mual, cara makan saat mengalami mual, mengurangi
nyeri, dan asupan nutrisi.
4. Membuang smapah dan memilah sesuai dengan intruksi.
ANALISIS DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS : pasien mengatakan biasanya mual setelah Mual
melakukan kemoterapi dan mengalami penurunan
intake makan
DO : BB : 33 kg, TB : 150 cm

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


1. Mual Kontrol Mual & Muntah Manajemen Mual
Indikator A T  Melakukan penilaian lengkap
Onset mual 2 3 mengenai mual
Faktor penyebab mual 2 3  Mengidentifikasi faktor yang
Keterangan Penilaian NOC menyebabkan mual
1. tidak pernah ditunjukkan  Mengendalikan faktor lingkungan
2. jarang ditunjukkan yang menyebabkan mual
3. kadang-kadang ditunjukkan  Mengajari teknik non farmakologi
4. sering ditunjukkan (relaksasi, distraksi) untuk
5. secara konsisten ditunjukkan mengurangi mual
Mual & Muntah : Efek yang
Mengganggu
Indikator A T
Asupan makanan 2 3
berkurang
Kehilangan selera 2 3
makan
Keterangan Penilaian NOC
1. parah
2. banyak
3. cukup
4. sedikit
5. tidak ada

CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Mual 23-2-2021  Melakukan penilaian lengkap S : pasien mengatakan akan makan dengan
mengenai mual porsi sedikit tetapi sering saat mengalami
 Mengidentifikasi faktor yang mual, pasien juga mengatakan akan makan
menyebabkan mual ketika tidak merasa mual.
 Mengendalikan faktor lingkungan O : Faktor penyebab : bau makanan, mual
yang menyebabkan mual dialami 2 hari setelah kemoterapi.
 Mengajari teknik non farmakologi A:
(relaksasi, distraksi) untuk Indikator A T C
mengurangi mual Onset mual 2 3 3
Faktor penyebab 2 3 3
mual
Asupan makanan 2 3 3
berkurang
Kehilangan selera 2 3 3
makan
P : manajemen mual

Anda mungkin juga menyukai