1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Mutu? Uraikan prinsip-prinsip untuk implementasi
Sistem Manajemen Mutu dengan jelas.
Jawab :
Filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang
konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu juga dapat
diartukan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
dalam hal mutu. Sistem manajemen mutu adalah sistem yang digunakan untuk menetapkan
kebijakan oleh manajemen puncak berkaitan dengan arah organisasinya di bidang mutu dan
sasaran mutu. Prinsip manajemen mutu yang sebelumnya ada 8 prinsip yang disebutkan
dalam ISO 9001:2008. Pada September 2015 ISO 9001:2015 resmi dirilis dan ada perubahan
prinsip manajemen mutu yang sebelumya 8 prinsip menjadi 7 prinsip.
2. Kepemimpinan (Leadership)
Prinsip yang kedua adalah kepemimpinan. Prinsip ini juga merupakan prinsip yang tidak berubah
dari prinsip-prinsip manajemen mutu pada ISO 9001: 2008. Kaitannya dengan manajemen mutu,
prinsip kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin di semua level organisasi harus mempunyai
kesatuan tujuan dan arah, serta menciptakan kondisi dimana setiap pegawai terlibat dalam mencapai
sasaran mutu organisasi. Pemimpin harus menciptakan kesatuan tujuan, arah dan keterlibatan
pegawai untuk menyelaraskan strategi, kebijakan, proses, dan sumber daya dengan tujuan organisasi.
5. Perbaikan (Improvement)
Prinsip manajemen mutu yang kelima adalah perbaikan. Sebelumnya, prinsip ini dikenal dengan
perbaikan berkelanjutan (continual improvement). Prinsip perbaikan menjelaskan bahwa untuk
mencapai kesuksesan, organisasi harus memiliki fokus perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini
dikarenakan tindakan perbaikan dapat mempertahankan tingkat kinerja organisasi dan dapat bereaksi
terhadap perubahan yang terjadi baik dalam kondisi internal dan eksternal organisasi, serta dapat
menciptakan peluang baru. Lebih lanjut, dalam manajemen mutu, tindakan perbaikan dapat dilakukan
dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas organisasi. Perbaikan yang berkelanjutan harus menjadi
tujuan yang tetap dalam suatu organisasi.
Cara menggunakan check sheet adalah dengan mencatat data yang hendak diamati,
tanggal dan tempat pencatatan, jumlah atau frekuensi data; dan identitas pencatat
data. Ceklis dilakukan sesuai jadwal, hasil pemeriksaan dan dilengkapi identitas
pencatat data.
c. Histogram
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data
secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu
kumpulan data. Manfaat dari penggunaan histogram adalah untuk memberikan
informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat
keputusan dalam upaya peningkatan proses yang berkesimbungan. Histogram
memudahkan nilai data yang diambil pengamat dapat dibaca oleh masyarakat umum.
Cara membuat histogram adalah nilai data yang dikumpulkan diubah kedalam bentuk
distribusi, sebaran, dan bentuk pola data dari suatu proses. Kemudian ditentukan
batas-batas observasi (rentang) dan menghitung banyaknya kelas atau sel-sel.
Langkah selanjutnya adalah menentukan lebar atau panjang kelas, menentukan ujung
kelas serta menghitung nilai frekuensi histogram masing-masing kelas. Langkah
terakhir adalah menggambarkan diagram batangnya. Contoh histogram
4. Kasus An. Az. di Rumah Sakit S (padang) umur 3 tahun pada tanggal 14 februari 2012,
pasien dirawat di ruangan melati Rs. S padang dengan diagnosa Demam kejang. Sesuai order
dokter infus pasien harus diganti dengan didrip obat penitoin namun perawat yang tidak
mengikuti operan jaga langsung mengganti infuse pasien tanpa melihat bahwa terapi pasien
tersebut infusnya harus didrip obat penitoin. Beberapa menit kemudian pasien mengalami
kejang-kejang, untung keluarga pasien cepat melaporkan kejadian ini sehingga tidak menjadi
tambah parah dan infusnya langsung diganti dan ditambah penitoin. Terkait dengan hal ini
perawat tidak mengaplikasikan konsep patient safety dengan benar, terbukti dengan?
Jelaskan! Standar keselamatan pasien yang telah di langgar pada kasus tersebut adalah?
Jelaskan!
Jawab :
Perawat tidak menjalankan pasien safety karena tidak memastikan terapi yang harus
diberikan sebelum memberikan terapi, sehingga terjadi kesalahan saat pemberian terapi.
Standar Keselamatan Pasien yang dilanggar adalah standar ketiga yaitu keselamatan pasien
dan kesinambungan pelayanan. Menurut Kemenkes (2017) standarnya adalah fasilitas
pelayanan kesehatan menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan. Perawat tidak melakukan
koordinasi dengan tidak mengikuti operan jaga sehingga ada hal yang tidak diketahuinya.
Kemudian ketika perawat tersebut tidak mengetahui, perawat juga tidak memastikan melalui
rekam medis pasien atau bertanya kepada perawat lain untuk rencana terapi pasien yang
ditambah penitoin, sehingga terjadi kesalahan yang hampir mencelakakan pasien.
5. Anak laki-laki berusia 4 tahun dengan diagnosis dengan leukemia. Pasien mendapat transfusi
darah, perawat memberikan jenis transfusi darah golongan A Rh +, sedangkan pasien
golongan darah A Rh -. Apakah jenis insiden keselamatan yang terjadi pada pasien? Jelaskan
Jawab :
Jenis insiden keselamatan yang terjadi pada pasien adalah Kejadian Sentinel. Karena dampak
yang terjadi bisa mengakibatkan kematian atau cedera yang diharapkan atau tidak dapat
diterima. Menurut Kemenkes (2018) individu Rh negatif, tidak boleh ditransfusi dengan
darah Rh positif. Karena Ag Rh mempunyai sifat imunogenik dan dapat merangsang respon
imun pada 80% individu Rh negatif pada saat ditransfusi dengan 200 mL darah Rh positif
sehingga menyebabkan reaksi hemolitik.
Sumber :
Bakti, I Gede Mahatma Yuda. 7 Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Pusat
Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahun
Indonesia. Edisi Desember 2015. Diakses pada tanggal 17 April 2021 melalui
http://smtp.lipi.go.id/berita463-7-Prinsip-Sistem-Manajemen-Mutu-ISO-9001-
3A2015.html
Kementerian Kesehatan. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien. Pusat Sumber Daya
Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan. 2017. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I : Quality Assurance.
Pusat Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan. 2018. Imunohematologi dan Bank Darah. Pusat Sumber Daya
Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan