Group A: Group B:
LENGAN ATAS, KAKI,
LENGAN BAWAH, & BADAN, &
PERGELANGAN TANGAN. LEHER.
Penilaian Risiko
Skor tertinggi mengindikasikan risiko gangguan otot
skeletal yang tertinggi pula.
Rentang nilai aksi ada 4 level :
1) Level 1 (tidak ada risiko atau dalam batas
diperkenankan tanpa risiko yang berarti)
2) Level 4 (mengindikasikan perlu adanya perbaikan
segera karena berada pada tingkat risiko tinggi).
Prosedur Aplikasi Metode RULA
1) Menentukan siklus kerja dan mengobservasi pekerja selama
variasi siklus kerja tersebut.
2) Memilih postur tubuh yg akan dinilai.
3) Memutuskan untuk menilai kedua sisi anggota tubuh.
4) Menentukan skor postur tubuh masing-masing anggota tubuh.
5) Menghitung Grand Skor dan Action Level untuk menilai
kemungkinan risiko yang terjadi.
6) Merevisi skor postur tubuh untuk anggota tubuh yang berbeda
yang digunakan untuk menentukan dimana perbaikan
dilakukan.
7) Redesain stasiun kerja atau mengadakan perubahan untuk
perbaikan postur tubuh saat kerja bila diperlukan.
8) Jika perubahan untuk perbaikan telah dilakukan, perlu
melakukan penilaian kembali terhadap postur tubuh untuk
memastikan bahwa perbaikan telah berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
GROUP A:
Skor Anggota Tubuh pada
Upper Limbs :
Lengan Atas,
Lengan Bawah, &
Pergelangan Tangan
1) Skor untuk Lengan Atas
Ukuran pada axis badan.
Postur yg berbeda sebagai petunjuk
penilaian (tabel 7.9).
Penilaian tergantung pada sudut yg
dibentuk oleh Lengan.
Skor sbb :
Skor postur untuk Lengan harus dimodifikasi,
baik ditambah atau dikurangi jika bahu pekerja
terangkat, jika lengan diputar, diangkat
menjauh dari badan, atau jika lengan ditopang
selama bekerja (Tabel 7.10).
Masing-masing kondisi akan menyebabkan
suatu peningkatan atau penurunan skor postur
Lengan Atas.
Jika tidak ada situasi Lengan tersebut, maka
Skor dapat langsung menggunakan Tabel 7.9
tanpa modifikasi.
2) Skor untuk Lengan Bawah
Skor postur Lengan Bawah juga tergantung
pada kisaran sudut yang dibentuk oleh Lengan
Bawah selama melakukan pekerjaan.
Perbedaan sudut pada Lengan Bawah (Tabel
7.11).
Setelah dilakukan penilaian terhadap sudut
pada lengan bawah, maka Skor langsung dapat
dihitung.
Skor postur Lengan Bawah harus dinaikkan,
Jika Lengan Bawah menyilang dari Garis
Lengan Badan atau Keluar dari sisi Badan
(Tabel 7.12).
Pada Kedua posisi tersebut, Skor postur
awal hanya dapat ditambah dengan 1 (+1).
3) Skor untuk Pergelangan Tangan
Pertama-tama yg dinilai adalah Fleksi
Pergelangan Tangan.
3 kemungkinan kisaran Sudut Pergelangan
Tangan (Tabel 7.13).
Setelah melakukan evaluasi Sudut pada
Pergelangan Tangan, maka Skor langsung
dihitung.
Skor postur Pergelangan Tangan akan
ditambah 1 (+1), jika Pergelangan
Tangan pada saat bekerja mengalami
deviasi baik Ulnar maupun Radial
(Menekuk ke Atas maupun ke Bawah)
(Tabel 7.14).
Apabila didapatkan Skor untuk
Pergelangan Tangan, maka perlu dinilai
pada Posisi Pergelangan Tangan
Memuntir (Tabel 7.15).
Skor yang Baru merupakan Skor
Independen dan Tidak Ditambahkan
dengan Skor Sebelumnya, dan akan
digunakan untuk Menghitung Skor
Total untuk GROUP A.
Group B:
Skor Anggota Tubuh pada :
Leher,
Badan, &
Kaki
4) Skor untuk Leher
Fleksi pada Leher dinilai dengan
menghitung Skor berdasarkan Tabel
7.16. yang menunjukkan 3 Fleksi dan
Ekstensi pada Leher.
Skor postur untuk Leher Harus
Ditambah dengan 1 (+1), jika posisi
Leher Menekuk atau Memuntir (tabel
7.17).
5) Skor untuk Badan
Pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan apakah posisi pekerja pada
saat bekerja adalah duduk atau berdiri
yang dapat mengindikasikan Fleksi
Badan (tabel 7.18).
Selanjutnya, Skor postur langsung dapat
dihitung berdasarkan postur badan yang
terjadi selama bekerja.
Skor postur untuk Badan harus
dinaikkan dengan menambah 1 (+1),
jika badan memuntir atau
membungkuk ke samping (tabel 7.19).
6) Skor untuk Kaki
Pada penilaian Kaki, metode ini tidak fokus
pada pengukuran sudut seperti analisis pada
anggota tubuh sebelumnya.
Tetapi penilaian lebih pada faktor seperti
Distribusi Berat pada tumpuan Kaki,
Tempat Penopang, dan Posisi Duduk atau
Berdiri yang akan menentukan Besar
Kecilnya Skor (Tabel 7.20).
PERHITUNGAN UNTUK GRAND
SKOR RULA
Setelah Skor Postur untuk setiap
anggota tubuh pada kedua Group (A
dan B) secara individu sudah dicatat,
selanjutya dihitung Skor Kombinasi
untuk Kedua Group.
SKOR POSTUR UNTUK ANGGOTA
TUBUH GROUP A
Dengan memasukkan skor postur
secara individu untuk Lengan Atas,
Lengan Bawah, dan Pergelangan
Tangan ke dalam Tabel 7.21., maka
akan didapat SKOR POSTUR GROUP
A.
Contoh Penggunaan Tabel Group A
Misal diperoleh Skor Individu pada Group A,
sbb:
-Skor Lengan Atas = 3
-Skor Lengan Bawah = 3
- Skor Pergelangan Tangan = 1, dan
- Pergelangan Tangan Memuntir, Skor = 1.