0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan24 halaman
1) Sikap kerja yang tidak alamiah dan aktivitas berulang dapat menyebabkan gangguan otot dan sendi (MSDs).
2) Faktor penyebab MSDs meliputi peregangan otot berlebih, beban kerja berulang tanpa istirahat, dan sikap kerja statis dalam waktu lama.
3) Menghindari sikap kerja yang tidak alamiah dan meminimalisasi beban kerja berulang dapat mencegah terjadinya MSDs.
1) Sikap kerja yang tidak alamiah dan aktivitas berulang dapat menyebabkan gangguan otot dan sendi (MSDs).
2) Faktor penyebab MSDs meliputi peregangan otot berlebih, beban kerja berulang tanpa istirahat, dan sikap kerja statis dalam waktu lama.
3) Menghindari sikap kerja yang tidak alamiah dan meminimalisasi beban kerja berulang dapat mencegah terjadinya MSDs.
1) Sikap kerja yang tidak alamiah dan aktivitas berulang dapat menyebabkan gangguan otot dan sendi (MSDs).
2) Faktor penyebab MSDs meliputi peregangan otot berlebih, beban kerja berulang tanpa istirahat, dan sikap kerja statis dalam waktu lama.
3) Menghindari sikap kerja yang tidak alamiah dan meminimalisasi beban kerja berulang dapat mencegah terjadinya MSDs.
Oleh : DR. Lientje Setyawati K. Maurits, dr. MS. SpOk.
Disampaikan di Prodi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK
Universitas Sebelas Maret Solo, 13 September 2016 Lientje Setyawati K. Maurits 2 • Keluhan muskuloskeletal pada otot skeletal yang dirasakan mulai keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. • Otot menerima beban statis secara berulang dan waktu yang lama, meliputi otot leher, bahu, lengan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah (Grandjean, 1993) yang banyak adalah otot bagian pinggang (Law Back Pain = LBP).
Lientje Setyawati K. Maurits 3
• Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda • Pada saat bekerja sebaiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat meminimalisasi timbulnya cidera musculoskeletal. • Penyebab musculoskeletal : Peregangan otot yang berlebihan, Aktivitas berulang, Sikap kerja yang tidak alamiah
Lientje Setyawati K. Maurits 4
MSDs menempati urutan pertama diantara penyakit akibat kerja. Pada umumnya pada pekerja usia lebih dari 30 th dan yang mengalami gangguan nyeri akibat kerja 44,9% (Hales dkk, 1996 dan Bhattacherjee dkk 2003).
Lientje Setyawati K. Maurits 5
Lientje Setyawati K. Maurits 6 Menurut berbagai penelitian ditemukan bahwa sikap kerja yg kurang fisiologis seperti sikap kerja statis dalam waktu relatif lama, gerakan memutar, dan menunduk berulang kali dapat mengakibatkan gangguan pada sistem otot rangka.
Lientje Setyawati K. Maurits 7
Adalah gangguan pada otot, saraf, tulang, sendi tulang belakang, tulang rawan, dan metabolisme manusia dalam melakukan aktivitas kerja sehingga manusia tidak aman bekerja, kondisi lingkungan kerja tidak nyaman dan adanya hubungan manusia mesin tidak ergonomis (OHSA, 1999). Prevalensi WMSDs :10-80 %
Gangguan WMSDs pada pekerja wanita lebih daripada
pekerja pria Prevalensi WMSDs tertinggi pada pekerja unskilled seperti
pertanian, hutan, konstruksi
Lientje Setyawati K. Maurits 8
Contoh pada aktivitas berulang dan sering atau aktivitas yang tidak biasanya selama bekerja atau posisi diam. Cidera ini dapat timbul ketika otot yang sama
digunakan secara terus menerus tanpa istirahat yang
memadai dan meningkat ketika tenaga yang digunakan besar dan pekerjaan yang dilakukan memerlukan sikap kerja yang tetap.
Lientje Setyawati K. Maurits 9
Otot yang menerima beban statis berulang dalam waktu cukup lama menimbulkan kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (MSDS). MSDs menyebabkan sakit, nyeri, mati rasa, kesemutan,
bengkak, kekakuan, gemetar, gangguan tidur, dan rasa
terbakar, dan akhirnya mengakibatkan ketidakmampuan melakukan gerakan sehingga efisiensi kerja kurang produktivitas kerja menurun.
Lientje Setyawati K. Maurits 10
Lientje Setyawati K. Maurits 1111 Lientje Setyawati K. Maurits 1212 Lientje Setyawati K. Maurits 1313 Lientje Setyawati K. Maurits 1414 Lientje Setyawati K. Maurits 1515 1) Sikap / posisi kerja tidak alamiah. Posisi tidak alamiah adalah sikap pekerja yang menyebabkan posisi bagian tubuh yang bergerak menjauhi posisi yang alamiah (misal punggung terlalu membungkuk, pergerakan tangan terangkat, kepala terangkat). 2) Peregangan otot berlebih karena penggunaan tenaga melebihi kekuatan otot optimum. 3) Aktivitas berulang. Otot menerima tekanan akibat beban kerja terus-menerus tanpa kesempatan relaksasi.
Lientje Setyawati K. Maurits 16
4) Faktor penyebab sekunder. Karena tekanan langsung pada jaringan otot lunak yang menyebabkan nyeri menetap, getaran yang menyebabkan kontraksi otot bertambah karena frekuensi getaran yang tinggi, peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.
Lientje Setyawati K. Maurits 17
Perbedaan suhu lingkungan dan suhu tubuh yang terlalu besar yang tidak diimbangi pasokan energi yang cukup dapat mengakibatkan kekurangan suplai energi ke otot, peredaran darah kurang lancar, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan terjadi penumpukan asam laktat yang dapat menimbulkan nyeri otot.
Lientje Setyawati K. Maurits 18
Sikap kerja alamiah atau postur normal yaitu sikap atau postur dalam proses kerja sesuai anatomi tubuh, tidak terjadi pergeseran atau penekanan pada bagian penting tubuh sehingga keadaan rileks tidak ada MSDs.
Postur janggal sebagai deviasi gerakan tubuh saat melakukan aktivitas secara berulang dan lama sehingga menimbulkan postural stres dan MSDs.
Nyeripada manusia dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan, postur yg janggal, beban kerja dan cara kerja.
Lientje Setyawati K. Maurits 19
Pastikan beban yang diangkat kurang dari 20-23 kg. Dekatkan beban angkat ke tubuh. Beristirahatlah sejenak ketika mengangkat barang dalam jumlah yang banyak. Jangan paksakan untuk mengangkat barang yang terlalu berat. Pastikan ada ruang gerak yang cukup untuk mengangkat. Pastikan tidak ada kesulitan saat akan membawa dan pada waktu membawa. Gunakan perlengkapan yang dapat membantu untuk memindahkan barang.
Lientje Setyawati K. Maurits 20
• Jangan melakukan pemutaran pada pinggang ketika mengangkat. • Jangan melakukan pengangkatan dengan satu tangan. • Jangan melakukan pengangkatan sambil menjangkau. • Jangan melakukan pengangkatan ketika berada dalam postur yang tidak stabil. • Jangan memaksakan diri ketika melakukan pengangkatan beban yang berat, pakailah alat bantu atau mintalah bantuan.
Lientje Setyawati K. Maurits 21
Nordic Body MAPS adalah daftar keluhan yg diderita pekerja dalam gambar yg menerangkan nyeri yg dialami pada bagian tubuh tertentu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis