Anda di halaman 1dari 6

Pencemaran

Pencemaran atau polusi merupakan suatu kondisi yang sudah berubah dari bentuk asalnya dengan
keadaan yang lebih buruk. Perubahan bentuk tatanan menjadi lebih buruk tersebut dapat terjadi karena
akibat dari masuknya bahan – bahan pencemar atau polutan ke suatu lingkungan. Bahan pencemar
tersebut mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup. Daya racun atau toksisitas
dari polutan itu yang menjadi pemicu terjadinya pencemaran.

Macam – Macam Pencemaran

1. Pencemaran Udara
Udara di alam tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, hal ini dapat terjadi karena faktor
alami maupun ulah atau kegiatan manusia. Faktor alam misalnya gas – gas CO, gas SO2, dan H2S yang
dihasilkan dari aktivitas gunung berapi, terjadinya pelapukan tumbuhan, serta kebakaran hutan yang
terus – menerus masuk ke dalam atmosfer (udara). Sedangkan faktor ulah manusia misalnya asap
kendaraan, asap rokok, dll.
Zat – Zat Pencemaran Udara :
Adanya gas – gas dan partikulat – partikulat tersebut akan mengganggu siklus yang ada di udara dan
dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di udara sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Gas – gas, partikulat padat, dan particular cair yang dapat
mencemari udara secara alami disebut bahan pencemar udara alami, sedangkan gas – gas yang
dihasilkan karena kegiatan manusia disebut bahan pencemar udara buatan. Sumber bahan pencemar
udara ada 5 macam yang merupakan penyebab utama terjadinya pencemaran udara yang meliputi :
a. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas CO merupakan bahan pencemar yang paling banyak di udara. Sifat dari CO adalah gas tidak
berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, tidak larut dalam air, dan beratnya 96,5% dari
berat udara. Reaksi yang menghasilkan gas CO antara lain pembakaran tidak sempurna dari bahan
bakar, reaksi antara gas CO dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur, dan
penguraian gas CO pada suhu tinggi. Gas CO yang dihasilkan secara alami lebih sedikit
dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b. Gas Nitrogen Oksida (NOx)
Gas nitrogen oksida yang terdapat di udara adalah nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2) yang termasuk bahan pencemar. Sifat dari gas NO tidak berwarna dan tidak berbau,
sedangkan sifat gas NO2 yaitu berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam yang menyebabkan
orang menjadi lemas.
c. Gas Hidrokarbon (CH)
Tumbuh – tumbuhan merupakan sumber terbesar senyawa hidrokarbon. Salah satu senyawa
hidrokarbon yaitu CH4 banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob
yang terjadi di dalam air, dalam tanah, dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer.
d. Gas Belerang Oksida (SOx)
Sifat gas SO2 yaitu tidak berwarna tetapi berbau sangat tajam. Gas ini dihasilkan dari pembakaran
senyawa yang mengandung unsur belerang. Gas ini terdapat di udara biasanya tercampur dengan
gas SO3.
e. Partikulat – Partikulat (Padat dan Cair)
Partikulat merupakan butiran – butiran kecil zat padat dan tetes – tetes air. Partikulat banyak
terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya. Sifat
racunnya sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas CO.
Dampak Negatif Pencemaran Udara
• Kebakaran hutan dan meletusnya gunung berapi mengakibatkan banyak hewan yang kehilangan
tempat tinggal, hewan dan tumbuhan mati bahkan punah.
• Gas – gas oksida belerang bereaksi dengan uap air akan turun air hujan yang menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat merusak lingkungan sekitar sehingga mengakibatkan tumbuhan
mati dan tidak dapat tumbuh di lingkungan tersebut.
• Gas CO apabila terhisap masuk ke dalam paru – paru bereaksi dengan hemoglobin akan
menyebabkan terjadinya keracunan darah.
• Terjadinya pemanasan global.
Dampak Positif Pencemaran Udara
• Lahar dan partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus menyebabkan tanah menjadi
subur, pasir dan batuannya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
• Gas CO apabila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas CO2 yang dapat
dimanfaatkan bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dan proses fotosintesis akan
menghasilkan karbohidrat yang berguna bagi makhluk hidup.
Cara Penanggulangan Pencemaran Udara
Beberapa usaha untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara diantaranya mengganti bahan
bakar kendaraan dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas CO dan diusahakan agar
pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, pengolahan atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintetis, tidak melakukan pembakaran hutan
secara sembarangan, serta melakukan reboisasi.
2. Pencemaran Air
Air merupakan sumber daya alam yang terbesar di bumi tetapi air dapat dengan mudah
terkontaminasi oleh kegiatan manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang
bermacam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat
berbagai macam zat atau kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas air sehingga tidak dapat
digunakan untuk kebutuhan tertentu.
Zat atau Bahan Pencemaran Air
Bahan pencemar air dapat dikelompokkan menjadi :
a. Sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah rumah
tangga (sisa – sisa makanan), kotoran makhluk hidup, tumbuhan dan hewan yang mati. Proses
penguraian sampah tersebut memerlukan banyak oksigen sehingga jika sampah tersebut terdapat
dalam air maka perairan tersebut akan kekurangan oksigen, ikan dan organisme di dalam air akan
mati kekurangan oksigen. Selain itu, proses penguraian sampah yang mengandung protein akan
menghasilkan gas H2S yang berbau busuk sehingga air tidak layak untuk dikonsumsi.
b. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, artinya bahan pencemar mengandung virus dan
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan atau penyakit kulit. Bahan
pencemar tersebut berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit, dan kotoran hewan /
manusia.
c. Bahan pencemar senyawa anorganik, berupa logam – logam berat yang masuk ke dalam tubuh
melalui makanan dan dapat tertimbun dalam organ tubuh sehingga mengganggu fungsi organ
tersebut. Logam – logam berat tersebut misalnya merkuri (Hg), timah hitam (Pb), tembaga (Cu),
dan garam – garam anorganik.
d. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik
berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah industri dan
limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga
akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk
hidup.
e. Bahan pencemar zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan
tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan-percobaan nuklir
lainnya.
f. Bahan pencemar endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau
partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus,
menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu
mengasimilasi sampah.
g. Bahan pencemar berupa panas, missal berasal dari limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah
industri yang menggunakan air sebagai pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu
air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme, ikan dan tanaman dalam air).
h. Bahan pencemar cairan berminyak. Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan
mengapung di atas permukaan air. Bahan buangan cairan berminyak yang dibuang ke air
lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Lapisan minyak di permukaan akan
menghalangi difusi oksigen, menghalangi sinar matahari sehingga kandungan oksigen dalam air
jadi semakin menurun.
Dampak Pencemaran Air
• Siklus makanan dalam air dan ekosistem air akan terganggu.
• Apabila air yang tercemar terkonsumsi oleh tubuh maka dapat menyebabkan kerusakan fungsi
organ tubuh bahkan sampai meninggal.
• Timbulnya berbagai macam penyakit kulit dan saluran pencernaan.
• Air menjadi keruh karena kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari.
Cara Penanggulangan Pencemaran Air
• Tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah limbah industri secara
sembarangan ke dalam air sungai, danau, ataupun selokan.
• Tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan karena sisa pupuk dan pestisida
dapat mencemari air di lingkungan pertanian.
• Tidak menggunakan deterjen fosfat karena senyawa tersebut akan memicu tumbuhnya tanaman air
seperti enceng gondok.
• Limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah sangat berhubungan dengan pencemaran udara dan pencemaran air. Bahan
pencemar udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran
tanah. Begitupun dengan bahan pencemaran air dalam permukaan tanah (air sungai, air selokan, air
danau, air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan pencemaran tanah. Dengan
demikian, sumber pencemar udara dan air juga merupakan sumber pencemar tanah.
Sumber Bahan Pencemar Tanah
Sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan menjadi sumber pencemar yang berasal dari ;
a. Sampah rumah tangga, sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus dan kendaraan bermotor
c. Limbah industry
d. Limbah reaktor atom / PLTN
Komponen Bahan Pencemar Tanah
a. Senyawa organik dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa
makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti
plastik, serat, keramik, kaleng menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c. Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2),
oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang
akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah.
e. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang
menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
Cara Penanggulangan Pencemaran Tanah
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan dan mengganggu kesejahteraan hidup
serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang - barang lain yang
bermanfaat.
2) Bekas bahan bangunan (keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata) yang dapat menyebabkan
tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat
berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir melainkan
tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah
perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Ainuddin, Widyawati. 2017. Studi Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) di Perairan Sungai Tabobo
Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara. Journal Ecosystem. Vol 17(1) : 653 – 658.

Irianto, Ketut. 2015. Bahan Ajar Pencemaran Lingkungan. Bali : Universitas Warmadewa Press.

Lutfi Ahmad. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai