Berdasarkan skenario, bayi ini sering digendong oleh bibi. Dengan kata lain, bayi dengan
usia 12 bulan yang apabila terus menerus di gendong maka rangsangan stimulasi untuk
mengembangkan motorik kasar dan motorik halus menjadi berkurang.
Dalam aspek ASIH mungkin dapat menguntungkan pada bayi, dikarenakan bayi tersebut
merasa aman, nyaman, rasa dilindungi, dan cenderung akan menjadi manja. Hubungan
interpersonal sosial dapat berlangsung dengan baik akibat seringnya distimulasi.
Dalam aspek ASAH dapat menyebabkan sedikit kerugian karena bayi berkurang
stimulasi / latihan dini untuk mengembangkan motorik. Pada 6 bulan pertama kehidupan,
hubungan antara sel-sel otak belum ada maka dianjurkan bayi terus diberikan stimulasi
berupa suara, gerakan tangan, diberikan mainan aman untuk bayi. Bila ada rangsangan
akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps). Semakin sering dirangsang akan makin
kuat hubungan antar sel-sel otak. Semakin banyak variasi maka hubungan antar sel-sel
otak semakin kompleks/luas.
Kesimpulannya, bayi ini dicurigai kurang stimulasi namun sistem saraf yang normal atau
tidak ada kelainan. Refleks-refleks ada dan berfungsi dengan baik. Bayi ini mengalami
sedikit keterlambatan perkembangan motorik kasar akibat stimulasi yang kurang akibat
digendong terus menerus oleh bibi.
Referensi:
- Soetjiningsih and Gde Ranuh. 2014. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit buku kedokteran :
EGC. Halaman 25-31.