PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan oleh munculnya sebuah virus yang bernama
Covid-19 (Corona Virus Disease 19). Virus ini diketahui pertama kali muncul di Wuhan,
China. Kemunculan virus ini kemudian dinyatakan sebagai situasi pandemi oleh Direktur
Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada 11 Maret 2020 (Elvina, 2020).
Penyebaran Virus Corona merupakan ancaman kesehatan global paling serius dalam
beberapa dekade terakhir. Sejak pertama kali kasus penyakit Virus Corona ini dilaporkan di
Wuhan, Provinsi Hubei, China pada 8 Desember 2019, wabah virus yang kemudian diberi
negara. Sehingga pada Rabu, 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan COVID-19 menjadi pandemi global mengingat penyebaran Virus Corona yang
cepat hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah dan sudah banyak negara di berbagai
belahan dunia melaporkan adanya kasus positif COVID-19 ini. Bahkan per tanggal 10 April
2020, WHO mencatat ada 212 negara/kawasan telah terkena dampak COVID-19 dengan total
kasus positif COVID-19 berjumlah 1.439.516 orang dan 85.711 kematian.(WHO, 2020).
Menurut informasi dari situs resmi pemerintah Republik Indonesia covid19.go.id, pada
tanggal 3 Mei 2020, secara global virus ini telah menyebar ke 215 negara, dengan sejumlah
3.356.205 orang yang terkonfirmasi positif terserang virus tersebut, dan sejumlah 238.730
jiwa yang meninggal. Sedangkan data di Indonesia sendiri menunjukkan bahwa ada 11.192
orang yang terkonfirmasi positif terserang virus corona, sejumlah 8.471 pasien dalam
perawatan,sejumlah 1.876 pasien yang dinyatakan sembuh, dan sejumlah 845 jiwa yang
meninggal. Kematian merupakan dampak yang tidak terhindarkan dari virus corona ini
(covid19.go.id).
Berdasarkan laporan WHO, pada tanggal 30 Agustus 2020, terdapat 24.854.140 kasus
konfirmasi Covid-19di seluruh dunia dengan 838.924 kematian (CFR 3,4%). Wilayah
wilayah Eropa dengan 4.205.708 kasus, wilayah Asia Tenggara dengan 4.073.148 kasus,
wilayah Mediterania Timur dengan 1.903.547 kasus, wilayah Afrika dengan 1.044.513 kasus,
dan wilayah Pasifik Barat dengan 487.571kasus (World Health Organization, 2020).
Angka kasus virus corona di dunia terus bertambah. Penyebaran virus penyebab Covid-
19 di banyak negara belum terkendali. Hingga Senin (21/12/2020) pagi, melansir data
Worldometers, tercatat 76.458.287 kasus Covid-19 di dunia. Dari angka itu, sebanyak
1.693.506 orang meninggal dunia, dan 43.136.820 orang dinyatakan sembuh. Amerika
Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Dikutip dari laman
Worldometer (Covid19.go.id).
Menurut data organisasi kesehatan dunia WHO, COVID-19 telah menginfeksi lebih
dari 4 kali lipat rata-rata jumlah pasien influenza dalam setahun. Angka kematian COVID-19
yang mencapai 1,69 juta juga telah melampaui batas atas rentang kematian tahunan akibat
influenza.
mengumumkan bahwa jumlah total kasus Covid-19 telah melewati angka 300.000. Secara
rinci, pada hari itu total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 303.498 kasus. Apabila dilihat
dari kondisi sebelumnya, penambahan sebanyak 100.000 kasus Covid-19 kali ini terjadi
selama kurang dari satu bulan. Kemudian, kasus Covid-19 terus bertambah selama Oktober
Belum sampai akhir bulan, kasus Covid-19 telah mencapai rekor baru yakni melewati angka
400.000 kasus. Berdasarkan data pada Rabu (28/10/2020), pukul 12.00 WIB, ada
penambahan 4.029 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu
menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 400.483 orang. Kemudian,
pemerintah juga mencatat jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sejak awal pandemi
berjumlah 325.793 orang. Sementara, hingga 28 Oktober 2020, kasus kematian akibat Covid-
pemeriksaan 4.429.576 spesimen terhadap 2.805.313 orang yang diambil sampelnya. Untuk
saat ini data per Desember total kasus mencapai 664.930 terkonfirmasi sedangkan pasien
sembuh mencapai 541.811, untuk pasien meninggal karena Covid 19 mencapai 19.880
(covid19.go.id).
Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada 1.299 kasus. Dari
data yang diunggah di website corona.jatengprov.go.id, senin (21/12/2020), total kasus virus
Corona di Jateng mencapai 80.656. Bila dibandingkan dengan total kasus virus Corona
kemarin yang 79.541, maka ada penambahan kasus baru sebanyak 2.619. Dari 80.656 kasus
Corona di Jateng hari ini, terdiri dari 10.341 pasien dirawat (kasus aktif), 65.473 sembuh, dan
4.842 meninggal. Bila dibandingkan dengan data kemarin, maka ada penambahan jumlah
pasien dirawat sebanyak 827. Lalu jumlah pasien sembuh bertambah 1.742 dan jumlah pasien
meninggal dunia bertambah 50. Selain itu, masih ada 9.740 kasus suspek virus Corona di
Jateng hari ini. Bila dibandingkan dengan data kemarin yang 9.706 kasus, maka ada
terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Kota Tegal. Kasus positif COVID-19
hingga hari ini, sebagaimana tercantum dalam website Pemkot Tegal sebanyak 1.322 orang.
Rinciannya, 27 orang dirawat, 290 isolasi mandiri, 944 sembuh, dan 61 meninggal
(corona.tegalkota.go.id).
Melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Pemerintah gencar
tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Gerakan ini
merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan covid-19 di
Indonesia. Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar
disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker kain saat berada di
mencuci tangan dan menjaga jarak) dalam upaya mengurangi angka kejadian Covid-19.
Namun hal tersebut kurang benar dalam penerapannya seperti yang dianjurkan WHO
sehingga keefektifan nya kurang dalam rangka menekan angka kejadian Covid-19 (Ika
Purnamasari, 2020).
Dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan
Angka kasus virus corona di dunia terus bertambah. Penyebaran virus penyebab Covid-
melonjaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Kota Tegal.
Hal ini menjadi masalah serius bagi kehidupan manusia, khususnya bagi masyarakat di
wilayah puskesmas Kesamiran kecamatan Tarub kabupaten Tegal sudah dihimbau untuk
disiplin menerapkan 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,
akan tetapi jumlah konfirmasi positif Covid-19 masih meningkat. Berdasarkan hal tersebut,
mencuci tangan, menjaga jarak) dengan Kejadian Covid-19 di wilayah puskesmas Kesamiran
1.3 Tujuan
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Hubungan 3M
mencuci tangan, menjaga jarak) dengan kejadian Covid-19 di wilayah puskesmas Kesamiran
kecamatan Tarub kabupaten Tegal. Yang akan diteliti adalah ............. Penelitian ini
menggunakan instrumen kuesioner dan dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal ............. dengan populasi 2575 responden dan jumlah sampel 96 di
wilayah puskesmas Kesamiran kecamatan Tarub kabupaten Tegal dengan menggunakan
1.5.1 Teoritis
Masyarakat.
kejadian Covid-19.
2. Bagi Peneliti
Covid-19.
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk diadakan penelitian lebih lanjut.
1.5.2 Praktis
2. Bagi Masyarakat
Dapat mengetahui 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak)
TINJAUAN PUSTAKA
Covid-19 merupakan penyakit akibat virus corona jenis baru yang muncul pada akhir
2019 pertama kali di Wuhan, Cinayang saat ini menyebabkan pandemi hampir di seluruh
dunia. Gejala utama penyakit Covid-19 yaitu batuk, demam, dan sesak napas (Kemkes,
2020). Infeksi Covid-19 juga menyebabkan kematian yang cukup tinggi di berbagai negara.
Covid-19, merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus corona yang
tahun 1960-an. Umumnya virus ini ditemukan pada hewan dengan spesies yang berbeda-beda
seperti unta, sapi, kucing, dan kalelawar. Namun yang terjadi saat ini merupakan jenis baru
dari virus corona yaitu Covid-19. Penyakit ini telah mencapai kriteria epidemiologis yang
sekarang disebut dengan pandemi yang mendunia karena telah berhasil menginfeksi lebih
Covid-19 adalah penyakit menular yang diakibatkan infeksi virus coronavirus jenis
baru. Penyakit ini diketahui muncul pertama kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019
(WHO, 2020). Covid-19 merupakan penyakit pernapasan akut yang menjadi pandemik global
Gejala Covid-19 antara lain demam, batuk kering, dan sesak napas. Beberapa pasien
mengalami gejala mirip pilek dan mengalami nyeri pada tenggorokandan diare. Beberapa
orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan merasa sehat. Sebagian dapat pulih
mengalami kesulitan bernapas dan perlu dirawat di rumah sakit (WHO, 2020)Covid-19 dapat
menular dari orang yang terinfeksi kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk
atau bersin. Covid-19 juga dapat menular melalui benda-benda yang terkontaminasi percikan
batuk atau bersin penderita Covid-19. Orang lain yang menyentuh benda-benda
terkontaminasi tersebut lalu menyentuh mata, hidung dan mulut mereka dapat tertular
Virus penyebab Covid-19 dapat bertahan di udara sekitar satu jam, sedangkan di
permukaan benda-benda dapat bertahan selama beberapa jam. Di permukaan berbahan plastik
dan besi tahan karat virus dapat bertahan hingga 72 jam, pada cardboard selama 24 jam
Covid-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya
yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Menyerang setiap orang tanpa
memandang usia maupun jenis kelamindan sudah dikategorikan sebagai pandemi global
(WHO,2020).
Pedagang maupun pembeli di pasar seafoodatau live marketdi Wuhan, Provinsi Hubei
Tiongkok sudah terkonfirmasi 66% terjangkit virus ini (Huang C., 2020).
Pandemi global Covid-19 pertama kali diumumkan pada 11 Maret 2020 menandakan
bahwa virus ini sudah menjangkiti populasi besar di berbagai negara. Pada tanggal 25 Maret
2020 sudah menjangkiti 175 negaradengan angka penularan sebanyak 425.493 kasus (John
China masih menempati posisi tertinggi, yaitu 81.637 kasus, tetapi kasus kesembuhan
di China juga tinggi, yaitu 73.770 kasus sehingga kasus Covid-19 di China sudah terkendali.
Pada 2 Maret 2020, dua kasus pertama dikonfirmasi Indonesia. Tiga minggukemudian
menjadi 790 kasus. Terdapat 24 Provinsi yang sudah mengkonfirmasi ada yang positif virus
corona 2019, yaituBali, Banten,Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep.
Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua (Tahrus
ZNH, 2020).
dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Gerakan ini
merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan covid-19 di
Indonesia. Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar
disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker kain saat berada di
tangan, meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga Kesehatan (Pane, 2020).
1. Menggunakan Masker
Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain.
Lapisan pertam adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh
kain yang bisa mendukung viltrasi lebih optimal. Masker kain dapat dipakai
maksimal hanya 4 jam dan harus ganti dengan masker baru dan bersih. Apabila
masker yang dipakai basah atau lembab harus segera diganti. Masyarakat disarankan
seperti menutup hidung dan mulut. Cara melepas masker cukup dengan menarik
bagian tali dan langsung disimpak ke kentong kertas atau plastic tertutup guna
Adapun hal-hal yang harus dihindari saat menggunakan masker kain adalah sebagai
berikut :
3) Jangan melepas masker di dekat orang lain, yang berada dalam jarak satu meter.
2. Mencuci Tangan
tangan dengan air dan sabun dengan benar. Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, dan apabila digunakan maka
kuman akan berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke
dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran
dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di
tangan.
Pemapasan Akut (ISPA), Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Ada 6 (enam) langkah cuci tangan yang baik dan benar menurut WHO. Langkah
dimaksud adalah pertama telapak tangan digosok dengan sabun, kedua menggosok
punggung telapak tangan secara bergantian kanan dan kiri, ketiga mensela-selai jari
jemari juga dengan sabun, keempat ujung jari dicuci dengan bersih, kelima
menggosok dan memutar ibu jari secara bergantian, dan yang keenam adalah
letakkan semua ujung jari pada telapak tangandan bersihkan dengan digosok secara
3. Menjaga Jarak
wilayah. Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga
terinfeksi penyakit. Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik (physical
distancing)(Ahyar, 2020).
cara; dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang, mengatur jarak minimal 1
(seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk
dan media social. Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri di rumah
Beberapa langkah pencegahan Covid-19 yang direkomendasikan oleh WHO pada tahun
2. Jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter. Hal ini untuk mencegah tertular
3. Hindarimenyentuh mata, hidung dan mulut sebelum Anda memastikan tangan Anda
bersih dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau antiseptik.
Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung dan mulut
yang menjadi jalan masuk virus ini ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit
Covid-19.
4. Tetaplah berada di dalam rumah agar tidak tertular oleh orang lain di luar tempat
95,8% masyarakat Wonosobo mempunyai perilaku yang baik, bentuk perilaku yang
ditunjukkan antara lain kepatuhan dalam menggunakan masker saat berada di luar rumah,
mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara sering, menghindari kerumunan dan
menjaga social ataupun physical distancing. Cuci tangan adalah salah satu cara yang efektif
untuk membunuh kuman, diketahui virus covid-19 dapat menempel pada bagian tubuh
terutama tangan yang menyentuh benda yang sudah tertular oleh droplet.
Disampaikan oleh Kementerian Kesehatan bahwa 75% penularan virus covid adalah
melalui percikan air ludah pada benda (kemenkes,2020). Dalam penelitian ini didapatkan
sebagian responden sudah melakukan cuci tangan setelah menyentuh benda benda, namun
hanya sebagian yang mencuci tangan sesuai protokol WHO (Ika Purnamasari, 2020).
Berdasarkan penelitian Ika Purnamasari, 2020, masyarakat sudah dalam kategori baik
dalam menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dalam upaya
mengurangi angka kejadian Covid-19. Namun hal tersebut kurang benar dalam penerapannya
seperti yang dianjurkan WHO sehingga keefektifan nya kurang dalam rangka menekan angka
kejadian Covid-19.
3M
Covid-19