Anda di halaman 1dari 4

PAPER

INDIVIDU

“PRESSUR,SHEAR AND FRICTION

PADA LUKA DECUBITUS”

NAMA : IIN SYANE TUHUMURY

NIM : P1813010
1. Pressure

a) Pengertian
Ulkus dekubitus atau pressure ulcer adalah luka akibat penekanan yang
lama pada kulit karena berbaring terus-menerus. Luka paling
sering muncul pada area kulit yang tertekan saat berbaring, seperti tumit,
siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus juga dikenal sebagai bed
sores.Ulkus dekubitus berisiko terjadi pada orang yang menderita suatu
penyakit hingga menyebabkan gerak tubuhnya terbatas. Penderita
tersebut akan berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda dalam
waktu yang lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang terus-menerus
mengalami penekanan dan muncul luka .

b) Gejala Ulkus Dekubitus


Ulkus dekubitus dapat muncul pada sejumlah area tubuh, tergantung
bagian tubuh mana yang tertekan dalam waktu lama.
Pada pengguna kursi roda, biasanya ulkus dekubitus akan muncul di area
bokong, tulang ekor, tulang belakang, tulang belikat, punggung lengan,
serta kaki yang bersandar pada kursi roda.
c) Penyebab Ulkus Dekubitus
Ulkus dekubitus disebabkan oleh tekanan dan gesekan pada kulit yang
menghambat aliran darah ke kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada
seseorang yang tidak dapat mengubah posisi tubuh ataupun bergerak
dalam waktu yang lama.
Selain itu, ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena ulkus dekubitus, yaitu:

 Kemampuan inderaperasa menurun
Cedera saraf tulang belakang dan gangguan saraf dapat
menyebabkan kemampuan indera perasa menurun sehingga penderita
tidak merasakan adanya luka. Hal tersebut membuat luka tidak segera
diobati dan menjadi semakin dalam.
 Kurang asupancairan dannutrisi
Kondisi ini membuat daya tahan dan kesehatan kulit terganggu,
sehingga mudah terjadi kerusakan jaringan kulit.
 Alirandarah terganggu
Aliran darah yang terganggu akibat diabetes, penyakit jantung, gagal
ginjal, atau multiple sclerosis dapat meningkatkan risiko kerusakan
jaringan akibat kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke area tersebut.

2. Shear

Tenaga yang merobek ( shear )

Merupakan kekuatan mekanis yang meregangkan dan merobek jaringan,


pembuluh darah serta struktur jaringan yang lebih dalam yang berdekatan
dengan tulang yang menonjol. Contoh yang paling sering dari tenaga yang
merobek ini adalah ketika pasien diposisikan dalam posisi semi fowler yang
melebihi 30 derajad[18]. Pada posisi ini pasien bisa merosot kebawah, sehingga
mengakibatkan tulangnya bergerak kebawah namun kulitnya masih tertinggal. Ini
dapat mengakibatkan oklusi dari pembuluh darah, serta kerusakan pada jaringan
bagian dalam seperti otot, namun hanya menimbulkan sedikit kerusakan pada
permukaan kulit[19].

3. Friction
 Pergesekan ( friction)

Pergesekan terjadi ketika dua permukaan bergerak dengan arah yang


berlawanan. Pergesekan dapat mengakibatkan abrasi dan merusak permukaan
epidermis kulit. Pergesekan bisa terjadi pada saat penggantian sprei pasien yang
tidak berhati-hati[19].

Anda mungkin juga menyukai