Disusun Oleh :
Kelompok 3
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN yang maha esa atas
rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dengan judul “KELAINAN KONGIETAL PADA SISTEM
URINARI : WILM’S TUMOR”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
syarat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah.
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................3
1.3 MANFAAT................................................................................................4
A. PENGERTIAN...........................................................................................6
B. ETIOLOGI.................................................................................................7
C. MANIFESTASI KLINIS.............................................................................8
D. PATOFISIOLOGI......................................................................................9
E. PATHWAY................................................................................................10
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK................................................................11
G. PENATALAKSANAAN............................................................................12
A. KESIMPULAN.........................................................................................14
B. SARAN....................................................................................................15
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui kelainan kongenital pada system urinaria “Wilm’s
Tumor”
2. Untuk mengetahui perjalanan penyakit pada kelainan kongenital pada
system urinaria “Wilm’s Tumor”
4.1 Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bersama
kedepannya.
2. Diharapkan setelah membaca makalah ini setiap mahasiswa bisa
memahami isi dari makalah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kelainan kongenital sistem urogenital merupakan kelainan yang
sudah ada sejak lahir pada sistem urinarius dan sistem genitalia. Kelainan
tersebut dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik.
Hampir semua bayi prematur dan bayi lahir cukup bulan (aterm)
mengeluarkan tinja dan air kencing dalam waktu 24 jam pertama sesudah
lahir. Jika bayi tidak mengeluarkan tinja atau kencing pada akhir hari
pertama kehidupannya, perlu dilakukan penyelidikan terhadap adanya
abnormalitas anatomis penyebabnya.
Nama Willms pada tumor ini berasal dari Max Willms, seorang dokter
berkebangsaan Jerman yang merupakan penemunya. Tumor ini pertama
kali ditemukan pada tahun 1899.
Tumor Wilms atau nefroblastoma adalah jenis tumor ginjal yang
menyerang anak-anak usia 3-4 tahun, terutama laki-laki. Tumor ini
umumnya hanya menyerang satu ginjal saja, namun tidak menutup
kemungkinan tumor dapat menyerang kedua ginjal dalam tubuh sang
anak. Tumor Wilms merupakan salah satu jenis tumor yang jarang terjadi.
Meskipun demikian, tumor ini merupakan tumor ginjal yang paling sering
dialami oleh anak-anak dibandingkan jenis tumor lainnya
B. Etiologi
Secara pasti belum diketahui
Predisposisi genetic
Dapat dikaitkan dengan konginetal anomali yang sering adalah spradik
aniridia, genitourinary anomaly, hemyhypertrophy, microcephaly dan
cryptorchidism.
C. Manifestasi Klinis
Ada masa pada abdominal
Haematuri
Hipertensi
Nyeri abdomen
Anemia
Demam
Metastase ke paru, nafas pendek, dyspnea, batuk nyeri dada
Pucat
Lethargi
Anorexia
D. Patofisiologi
Wilms tumor terjadi pada parenchyema renal, tumor tersebut tumbuh
dengan cepat pada lokasi unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor
tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran
khas, berupa glomelurus dan tubulus yang primitive atau abortif, dengan
ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abotif di kelilingi stroma sel
kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorasi, tetapi
kemudian di invasi oleh tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau ke abua-
abuan homogeny, lunak dan encepaloid (mempunyai jaringan otak).
Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di
katakan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal
saat dilakukan palpasi.
Munculnya tumor wilms sejak dalam perkembangan embrio dan akan
tumbuh dengan cepat setelah lahir.
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal
dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan
sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan.
E. Pathway
F. Pemeriksaan Diagnostik
USG perut
Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan
tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan
pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah
ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada
potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak
mengalami pembesaran, lebih predominan digambarkan sebagai massa
hiperechoic dan menampakkan area yang echotekstur heterogenus.
CT scan
Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms.
Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya
menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan
perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan
evaluasi dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan massa
heterogenus di ginjal kiri danmetastasis hepar multiple. CT scan dengan
level yang lebih tinggi lagi menunjukkan metastasishepar multipel
dengan thrombus tumor di dalam vena porta.
Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
Merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya
metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk
pasien dengan tumor Wilms bilateral atau termasuk horseshoe kidney.
Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yangmenunjang untuk
tumor Wilms adalah kadar lactic dehydro genase (LDH) meninggi dan
Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat
menunjukkan bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga
terjadi, terlebih pada pasien dengan perdarahan subkapsuler. Pasien
dengan metastasis di hepar dapat menunjukkan abnormalitas pada
analisa serum.
Biopsy
Pielogram intravena
Urinalisis (pemeriksaan air kemih, bisa menunjukan adanya darah atau
protein dalam air kemih)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan
perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke
daerah intarkardial. Pada MRI tumor Wilms akanmemperlihatkan
hipointensitas (low density intensity) dan hiperintensitas (high density
intensity).
G. Penatalaksanaan
Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
a) Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia.
b) Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan
penurunan intake.
c) Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua
tentang penyakit dan prosedur pembedahan.
d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi tubuh.
Pasca operasi
a) Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan.
b) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi.
1. Kesimpulan
2. Saran
Yogasmara, Erryga., & Lestari, Puji. (2010). Buku Pintar Keluarga Sehat :
Panduan Praktis Hidup Sehat Bagi Seluruh Anggota Keluarga. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama