Anda di halaman 1dari 4

JUDUL ARTIKEL : RISIKO JATUH PADA LANSIA

NAMA : IVONILA K BELSERAN

NIM : P1813013

A. PENDAHULUAN

Lansia adalah seseorang yang mencapai terpeleset dan tersandung shingga dapat
umur >60 tahun (Undang-Undang No.13, memperbesar risiko pada lansia
1998, dalam padila, 2013). Proses penuaan (Nugroho,2012).
dalam kehidupan manusia merupakan suatu
Berdasarkan survei masyarakat di Amerika
hal hal yang wajar, dan ini akan di alami oleh
semua orang yang di berikan umur panjang, Serikat di dapatkan sekitar 30% lansia umur
lebih 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Separuh
hanya cepat dan lambatnya prosestersebut
bergantung pada masing-masing individu. dari angka tersebut mengalami jatuh
berulang. Insiden jatuh di masyarakat Amerika
Perkembangan manusia di mulai dari masa
bayi, anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya Serikat pada umur lebih 65 tahun dengan
rata-rata jatuh 0,6 per orang, sekita 1/3 lansia
akan masuk pada fase usia lanjut dengan
umur di atas 60 tahun (Khalid,2012) umur lebih dari 65 tahun menderita jatuh
setiap tahunnya dan sekitar 1/40 memerlukan
Jatuh merupakan masalah fisik yang sering perawatan di rumah sakit. Kejadian jatuh
terjadi pada lansia, dengan bertambahnya pada lansia baik di institusi dan di rumah
usia kondisi fisik, mental, dan fungsi tubuh angka kejadiannya mencapai 50% kejadian
pun menurun. Jatuh di pengaruhi oleh jatuh setiap tahunnya, dan 40% di antaranya
beberapa faktor di antaranya faktor intrinsik mengalami jatuh berulang pravalensi jatuh
di mana terjadinya gangguan gaya berjalan, tampaknya meningkat sebanding dengan
kelemahan otot ekstremitas bawah, langkah peningkatan umur lansia yang tinggal di
yang pendek-pendek, kekakuan sendi, kaki institusi (panti) mengalami jatuh lebih sering
tidak dapat menapak dengan kuat, dan dari pada yang berada di komunitas, mereka
kelambanan dalam bergerak, sedangkan secara khas lebih rentan dan memiliki lebih
faktor ekstrinsik di antaranya lantai yang licin banyak disabilitas. Kejadian jatuh pada lansia
dan tidak merata, tersandung oleh benda- di pengaruhi oleh faktor intrinsik dan
benda, kursi roda yang tidak terkunci, ekstrinsik (Kanne, dkk, 1994, dalam Nugroho,
penglihatan kurang, dan penerangan cahaya 2012).
yang kurang terang cenderung gampang
B. Metode

Metode ini melalui penelusuran hasil berdasarkan judul maka Hasil yang di
publikasi antara tahun 2015-2020 dengan dapatkan hanya 3 artikel. Di bawah ini
menggunakan google scholar. Pada pencarian merupakan kriteria tersebut:
data yang di ambil dari google scholar yaitu
1. Artikel penelitian tentang risiko jatuh pada
risiko jatuh pada lansia. Pencarian google
scholar di temukan kritria insklusi , 150 artikel, lansia
setelah di review kembali 5 thun terakhir dan 2. Publikasi antara 2015-2020
full text hanya 10 artikel dan pada proses
akhir di sesuaikan dengan kriteria insklusi 3. full text

C. Hasil

Hasil penelitian bivariat menunjukan bahwa lansia dan ada hubungan antara faktor
ada hubungan antara usia dengan risiko jatuh ekstrinsik dengan resiko jatuh pada lansia
dan ada hubungan anatara aktivitas sehari- serta hasil penelitian terdapat perbedaan
hari dengan risiko jatuh . hasil penelitian signifikasi sebelum dan sesudah di berikan
menunjukan bahwa ada hubungan faktor edukasi kesehatan pada pengetahuan.
intrinsik dengan dengan risiko jatuh pada

Tabel :

No Peneliti/judul/tahun Tujuan Metode Instrumen Sampel dan Hasil penelitian


penelitian penelitian dan teknik jumlah
pengumpula sampel
n data
1 1.Agustin Junior Deniro Untuk Menggunaka Mengumpulk Pengambila Hasil analisis
2. Nuniek Nugraheni mengetahu n analtik an data n sampel bivariat
Sulistiawati i observasiona variabel menggunak menunjukan
3. Novira Widajanty bagaimana l dengan bebas an teknik bahwa ada
Judul: Hubungan antara hubungan arah studi melalui insidental hubungan
usia dan aktivitas sehari- antara usia cross wawancara, sampling, antara usia
hari dengan risiko jatuh dan sectional variabel sebanyak dengan risiko
pasien instalasi rawat jalan aktivitas terikat 55 orang jatuh (r=o,334,
geriatri, tahun 2017 sehari-hari dengan cara p <0,05) dan
observasi ada hub antara
langsung aktivitas sehari-
menggunaka hari dengan
n uji timed risiko jatuh
up and go. (r=0.460, p
<0,05).
2 Ravikar Ramlis, judul: Untuk Mengguanka Mengumpulk Sampel Hasil penelitian
Faktor-faktor yang mengetahu n deskriptif an informasi dalam menunjukan
berhubungan dengan resiko i faktor- analitik mengenai penelitian bahwa ada
jatuh pada lansia di BPPLU faktor apa faktor-faktor ini adalah hubungan
KOTA BENGKULU Tahun saja yang yang seluruh antara faktor
2017, 2018 berhubung berhubunga lansia di intrinsik dengan
an dengan n dengan BPPLU Kota risiko jatuh pada
resiko jatuh resiko jatuh Bengkulu lansia di BPPLU
pada lansia pada yaitu Kota Bengkulu
lansiamelipu sejumlah Tahun 2017
ti faktor 60 orang
intrinsik dan
ektrinsik dan
situasional
3 Aan Nurhasanah, Untuk Menggunaka Peneliti Populasiny Hasil penelitian
Nurdahlia , Edukasi mengetahu n penelitian melakukan a adalah terdapat
kesehatan meningkatkan i pengaruh kuantitatif pre test seluruh perbedaan
pengetahuan dan edukasi terlebih lansia di signifikan
ketrampilan keluarga dalam pada dahulu, kelurahan sebelum dan
pencegahan jatuh pada keluarga kemudian lubang sesudah di
lansia, tahun 2020 dalam pelaksana buaya yang berikan edukasi
pencegaha edukasi pernah kesehatan pada
n risiko berupa jatuh, pengetahuan
jatuh pada pendidkan jemlah (p=0,001)denga
lansia kesehatan sampel 50 n selisih nilai
tentang orang rata-rata =
risiko jatuh, 0,9183, dan skor
kemudian di ketrampilan
lakuakan keluarga dengan
pengukuran nilai p= 0,035.
sesudah
edukasi

D. Pembahasan

a. Hubungan antara usia dan aktivitas sejumlah 55 pasien yang memenuhi kriteria
sehari-hari dengan risiko jatuh pasien intalasi inklusi.(Oktober 2017)
rawat jalan gariatri, penelitian ini di lakukan
di instalasi rawat jalan Geriatri RSUD Dr. b. faktor-faktor yang berhubungan dengan
resiko jatuh paada lansia di BPPLU Kota
Soetomo Surabaya pada bulan agustus-
oktober 2017. Populasi dalam penelitian ini Bengkulu tahun 2017, penelitian ini di
gunakan adalah desain penelitian deskriptig
adalah semua pasien yang berkunjung ke
instalasi rawat jalan Geriatri RSUD Dr. analitik penelitian ini mencoba
mengumpulkan informasi mengenai faktor
Soetomo Surabaya pada bulan agustus-
oktober 2017 dengan besar sampel di yang berhubungan dengan resiko jatuh pada
lansia meliputi faktor intrinsik, ekstrinsik dan
tentukan menggunakan rumus penentuan
besar sampel analisis korelatif oleh Dahlan situasional. Faktor intrinsik risiko jatuh pada
lansia meliputi gangguan jantung, gangguan 2. Aspiani. 2014. Buku Ajar Asuhan
pada sitim anggota gerak, gangguan sistem Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info
saraf, gangguan penglihatan, dan gangguan Media
pendengaran.(2017))
Barnedh, 2014. Penilaian Keseimbangan
c. Edukasi kesehatan meningkatkan Menggunakan Skala Keseimbangan
pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam
pencegahan jatuh pada lansia, penelitian ini 3. Cieayundracitra, 2010. Asuhan
Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
edukasi pada keluarga dalam pencegahan Penglihatan
resiko jatuh pada lansia sebelum dan sesudah 4. Darmojo, R.B & Matono, H.H. (2004).
di berikan intervensi berupa penyuluhan Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Jakarta;
kesehatan. Populasinya adalah seluruh lansia Balai Penerbit FKUI
di kelurahan lubang buaya yang pernah jatuh
dan jumlah sampel yang berjumlah 50 0rang. 5. Badan Pusat Statistik. (2013).Gambaran
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin Kesehatan Lanjut Usia Indonesia. Jakarta:
menunjukan responden terbanyak adalah Bakti Husada
perempuan, hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa nilai tradisi, sosial
budaya, agama dan tanggung jawab dalam
memberikan perawatan pada lansia ada pada
puncak jenis kelamin perempuan baik itu anak
maupun menantu.(2012)

E. Kesimpulan

Secara umum menjadi tua atau menua


(Ageing Process) di tandai oleh kemunduran
pada aspek fisik banyak yang terjadi salah
satunya fakroe ketidakseimbangan yang
menimbulkannresiko jatuh. Jatuh merupakan
salah satu penyebab kematian yang bisa
terjadi pada lansia juga penyebab masalah
fisik yang sering terjadi pada lansia.

F. Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik Kota Surabaya.


Surabaya dalam angka.

Surabaya: BPS Kota Surabaya; 2015.


Hal.79-81

Anda mungkin juga menyukai