Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengkajian data diruang nifas RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan hasil
analisa ditemukan 7 masalah yang perlu dilakukan pengkajian dan
penyelesaian masalah, masalah tersebut meliputi :
1. SAK 10 besar diagnosa yang belum ada
2. Orientasi pasien baru
3. Kepatuhan terhadap SPO
4. Pre conference, meeting morning dan post conference
5. Five moment cuci tangan
6. Komunikasi terapautik
7. Discharge Planning
Penyelesaian masalah dilakukan dengan mempertimbangkan sumber
daya, waktu, kewenangan dan kemampuan diantaranya adalah:
1. Membuat draft SAK
2. Mengadakan sosialisasi mengenai orientasi pasien baru
3. Membuat draft SPO
4. Melakukan sosialisasi pre conference, meeting morning dan post conference
5. Melakukan sosialisasi five moment cuci tangan
6. Mengadakan in house tranning
7. Melakukan sosialisasi dan pembuatan media discharge planning
Kegiatan yang direncanakan untuk menyelesaikan masalah yang didapat
telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan
berlangsung mulai tanggal 11 – 25 November 2019. Setelah dilakukan
evaluasi, terjadi peningkatan prosentase. Pada masalah SAK terjadi
peningkatan dari , orientasi pasien baru dari, kepatuhan terhadap SPO dari 55%
menjadi 100%, preconference dari 90,9% menjadi 93,9%, meeting morning
dari 66,67% menjadi 91,6%, post conference dari 0% menjadi 89%, five

179
180

moment cuci tangan dari 73% menjadi 82%, in house training dari 72%
menjadi 80%, discharge planning dari 69% menjadi 85,6%. Rata-rata terjadi
peningkatan menjadi kategori baik.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang ditujukan
pada :
1. Diklat
a. Memberikan pengkayaan fungsi manajerial bagi kepala ruang terutama
pada fungsi pengawasan.
b. Memberikan apresiasi kepada karyawan teladan dengan diberikan sebuah
sertifikat penghargaan.
c. Mengadakan studi banding ke rumah sakit antar kabupaten.
d. Optimalisasi tim penjaga mutu untuk menindak lanjuti kritik dan saran
yang masuk
2. Kepala Ruang atau Bidan Utama
a. Kepala ruang atau bidan utama hendaknya melakukan bimbingan pada
penanggungjawab shift dan bidan pelaksana untuk membuat rencana
harian dan dokumentasi asuhan kebidanan disesuaikan dengan standar
prosedur operasional yang ada agar teciptanya pelayanan kebidanan yang
berkualitas.
b. Melakukan audit kebidanan secara berkala pada pasien yang akan pulang
atau dalam proses pelayanan.
c. Melakukan supervise berkala di tingkat ruangan sesuai dengan acuan
yang ada dan telah ditentukan oleh direksi rumah sakit
d. Bagi bidan primer diharapkan mampu membagi tugas dengan tegas
kepada bidan pelaksana sehingga kegiatan asuhan kebidanan yang
mandiri maupun kolaborasi dapat terkoordinir dengan baik.
3. Bagi penanggungjawab shift
a. Mampu dalam mengkoordinasi satu tim saat pelaksanaan pelayanan di
ruangan
181

b. Bertanggung jawab dalam pengambilan alih tindakan yang dianggap


kegawatan saat dilakukan oleh bidan pelaksana.
c. Bertanggung jawab terhadap jalannya peaksanaan shift jaga di ruangan.
4. Bidan Pelaksana
a. Membudayakan kegiatan yang telah menjadi prosedur dan menjadikan
suatu rutinitas kegiatan.
b. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang
profesionalisme bidan.
c. Diharapkan pencegahan infeksi nosokomial dengan hand hygiene dapat
dipertahankan dan ditingkatkan untuk menekan angka infeksi nosokomial
di ruangan.
d. Diharapkan semua staf ruang instalasi ruang nifas dapat menjaga
kebersihan dan kerapian dan keteraturan penataan dokumentasi dan
format asuhan kebidanan agar dapat tercipta lingkungan yang nyaman
dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai