Anda di halaman 1dari 8

RMK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“ MENGENAL SEKTOR PUBLIK “

Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Muslimin, M.Si

Kelompok 2
1. Karina Lintang 19013010232
2. Oktaria Mulya 19013010233
3. Monica Mega Puspa 19013010234
4. Atika Rahmawati 19013010258
5. Dewi Ratih 19013010257
7. Raihan Umardhani 19013010244
8. Ardinesyah Hibatul Alim 18013010245

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2021
BAB I
MENGENAL SEKTOR PUBLIK

Apa itu Sektor Publik? Orang seringkali langsung menyebut Sektor publik itu adalah
terkait dengar pemerintah. lstilah sektor publik tertuju pada sektor Negara, usaha-usaha
Negara. Selain itu organisasi sektor publik sering merujuk pada organisasi pemerintahan.
mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, atau kota.

Organisasi sektor publik boleh diabaikan dan tidak mungkin dihapuskan keberaadaanya
dalarn suatu kehidupan bernegara. Kita semua sebagai warga Negara membutuhkan sektor
publik. Sekalipun kita bukan pegawai pemerintah, kita tetap mernbutuhkan Sektor public.
Kita tidak akan mampu melepaskan diri dan tidak berinteraksi dengan sektor publik sama
sekali. Organisasi sektor publik harus ada karena organtsasi swasta tidak bisa melayani
kebutuhan masvarakat. Umumnya organisasi swasta hanya melanyani kebutuhan masyarakat
apabila terjadi transaksi yang menghasilkan laba bagi perusahaan / organisasi

Definisi Organisasi Sektor Publik

Definisi tentang sektor publik dalam perkembangannya menjadi perdebatan sendiri,


khususnya sejak disiplin ilmu akuntansi sektor publik berkembang. Istilah publik makna yang
berbeda di setiap bidang ilmunya. Pengertian publik di bidang ekonomi tentu berbeda dengan
pengertian publik di ranah politik, hukum, dan lainnya. Hal ini menyebabkan tidak mudah
memberikan pemahaman yang kuat kepada masyarakat mengenal sektor publik.

Keberadaan organisasi sektor publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini didasarkan
pada kondisi-kondisi berikut:

1. Organisasi sektor publik merupakan penyedia barang publik (public goods).


2. Organisasi sektor publik diperlukan dalam rekayasa struktur sosial.

Barang publik merupakan barang yang memiliki dua karakteristik yaitu komoditas yang
keberadaannya tidak melalui persaingan antar penyedianya serta tidak dapat diterapkan
prinsip pengecualian kecuali para penggunanya sehingga semua masyarakat dapat
menggunakannya

Jika setiap aspek kehidupan didominasi oleh pasar, maka dampak kesenjangan semakin lama
semakin lebar. Hal tersebut disebabkan mekanisme pasar tidak mungkin seorang individu
distruktural sosial tertentu berkesempatan pindah ke struktur diatasnya tanpa kekuatan
ekonomi. Dalam konteks inilah, peran organisasi sektor publik diperlukan untuk menjadi
jembatan antar struktur sosial yang dimaksud.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi sektor publik adalah sebuah entitas ekonomi
yang menyediakan barang dan atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan finans

JENIS JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Organisasi sektor publik sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- harii. Oreanisasi sektor
publik dibagi menjadi dua, yaitu organisasi pemerintah dan organisasi non proft. Organisasi
pemerintah merupakan organisasi sektor publik yang dibentuk dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat / pelayanan publik. Sedang organisasi non profit
merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memillkitujuan
tertentu dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan, dalam pelaksanaannya kegiatan yang
mereka lakukan tidak berprientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahal
Nainggolan, 2005) Organisasi Pemerntah dibagi dua Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (termasuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota I Kabupaten) Prganisasi Non
Proff sendir juga dibagi dua, yaitu Organisasi Non Profit Millik pernerintah dan Organisasi
Non Profit Milik Swasta. Organisasi Non Profit millk Pemerintah merupakan bagian
organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki
pemerintah, misalnya Universitas Airiangga, RSUD Dr. Soetomo, Palang Merah Indonesia
(PMl) dan lain-lain. Organisasi Non Profit merupakan bagian organisasi sektor publik yang
dimillki dan dikelola oleh pihak swasta

Ciri-Ciri Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

1.Tidak mencari keuntungan finansial

Walaupun setiap organisasi seolah-olah memiliki tujuan akhir berupa kuntungan secara
finansial, maka hal ini akan berbeda dnegan ciri-ciri organisasi sektor public yang dimana
tidak akan memberikan keuntungan finansial dan bukan ini yang menjadi tujuan utama
organisasi ini dan tentunya apapun aktifitas yang terjadi di organisasi sektor publik tidak akan
dipindahkan ke sektor swasta.
2.Dimiliki secara kolektif oleh publik

Organisasi sektor publik ini adalah sebuah etentitas yang berdiri dan diperuntukkan untuk
keperluan publik. Jadi, ini merupakan salah satu organisasi yang memiliki sifat kepemilikan
secara kolektif oleh pihak publik. Ini merupakan organisasi yang diperuntukkan dan ada
untuk melayani kebutuhan jasa maupun barang untuk public.

3.Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham

Berbeda dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan swasta, ini merupakan organisasi
yang dimiliki oleh etentitas publik dimana sumber daya yang ada tidak berupa saham. dan ini
tentunya tidka akan memberikan keuntungan secara spesifik.

4.Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

Semua pengambilan keputusan, kebijakan dan hal lainnya akan diambil berdasarkan
konsensus. dan beberapa fungsi maupun tugas dari organisasi sektor publik ini sebenanrnya
bisa dilakukan juga oleh organisasi sektor swasta seperti pelayanan dibidang komunikasi,
transportasi publik, penarikan pajak, maupun layanan pendidikan.

5.Tujuan Yang Terarah


Organisasi sektor publik ini dibuat dan ada dengan tujuan yang jelas dan terperinci. Dimana
tujuan dari sektor publik tersebut adalah peranan untuk kembali mensejahterakan dan
memberikan kebutuhan dasar maupun kebutuhan publik lainnya baik dalam bentuk
kebutuhan jasmani dan juga rohani.

Selanjutnya ada ciri-ciri organisasi pemerintah antara lain:

1. Pemerintah tidak perlu menyusun Laporan Laba Rugi karena tujuan utama pemerintah
adalah melayani masyarakat bukan mencari laba.

2. Pemerintah tidak perlu mencatat kepemilikan modal karena pemerintah tidak dimiliki
secara pribadi / golongan.

3. Bentuk pertanggungjawaban keuangan pemerintah berbeda antar suatu Negara dengan


Negara karena sistem akuntansi pemerintah suatu Negara dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan Negara bersangkutan.
Sedangkan ciri-ciri organisasi non profit antara lain :

1. Sumber daya entitas berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

2. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik
entitas tersebut.

3. Tidak ada kepemilikan seperti organisasi sektor swasta, dalam arti bahwa kepemilikan
dalam organisasi non profit tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas.

KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Suatu organisasi memiliki tujuan tertentu untuk mencapai hasil tertentu yang memiliki
manfaat. Dalam beberapa hal organisasi sektor publik memiliki perbedaan karakteristik
dengan organisasi sektor swasta. Berikut adalah indikator perbedaan tersebut.

Indikator Organisasi sektor public Organisasi sektor swasta


Tujuan Untuk mensejahterakan Untuk menghasilkan laba
masyarakat secara bertahap sebanyak-banyaknya
Aktivitas Pelayanan public Menjual barang atau jasa
Sumber pembiayaan Berasal dari dana Berasal dari pemilik
masyarakat pemegang saham
Pola pertanggungjawaban Bertanggungjawab kepada Bertanggungjawab kepada
masyarakat pemilik pemegang saham
Kultur organisasi Bersifat birokratis, formal, Lebih fleksibel
dan berjenjang
Penyusutan anggaran Bersifat terbuka Bersifat tertutup

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN


ORGANISASI SEKTOR SWASTA
Ada beberapa persamaan dan perbedaan yang dapat dibandingkan antara organisasi sektor
publik dengan organisasi sektor swasta.

Beberapa persamaan tersebut antara lain :

1. Keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian
nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam sistem perekonomian
tersebut, baik sumber daya finansial, modal, maupun manusia, Keduanya juga saling
berinteraksi dan membutuhkan.

2. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai
tujuannya.

3. Keduanya mempunya pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dar perencanaan
sampai pengendalian di mana penggunaaan akuntansi menjadi kebutuhan dalam hal ini.

4. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai keluaran produk yang sama.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

ada juga yang menbedakan antara organisasi sektor publik dengan organisasi sektor swasta,
antara lain :

1. Tujuan Organisasi

Organisasi sektor swasta bertujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melaluli


penciptaan keuntungan. Sedangkan organisasi sektor publik bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan.

2. Sumber-sumber Pendanaan

Organisasi sektor swasta didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan, selain
investasi dari pemegang saham I pemilik. Sementara itu, organisasi sektor publik , sumber
pendanaan diperoleh melalui penerimaan pajak, retribusi. hibah atau pendapatan lain yang
telah disahkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

3 Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik, harus melakukan aktivitasny sesuai dengan peraturan perundangn
yang berlaku. Bagi organisasi sektor swasta, mereka bisa memilih aktivitas yang akan
dilakukan atau produk yang dibuat berdasarkan pertimbangan untung atau rugi

4.Struktur Organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.

5.Sistem Akuntansi Yang Digunakan

Sistem akuntansi yang digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual
(Accrual accounting) sedangkan pada sektor publik sampai pada tahun 2014 ini masih
menggunakan sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash toward Accrual).

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu. Dalam
bukunya, Vernon Karn (1989) dalam Indra Bastian (2010) menjelaskan bahwa praktek
akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Kemunculannya lebih dipengaruhi ada interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan
kekuatan sosial dalam masyarakat. Kekuatan sosial masyarakat yang umumnya berbentuk
organisasi sektor publik ini dapat diklasifikasikan dalam semangat kapitalis, peristiwa politik
dan ekonomi serta inovasi teknologi.

Bukti sejarah mengindikasikan praktik sistem pencatatan dan unsur sistem akuntansi sejak


zaman Mesir kuno. Organisasi kementerian dahulu didirikan dengan tujuan
mengadministrasikan laporan untuk perdana menteri.

Pada masa Yunani, pemerintahan berkuasa membagi secara adil berbagai pendapatan yang
diterima. Phartenon adalah sebutan bagi organisasi kementerian yang bertugas. Mereka telah
mengembangkan berbagai metode pencatatan barang yang berharga sesuai dengan prinsip
prinsip akuntansi. Pada masa Romawi, praktik akuntansi dilakukan untuk mendukung
mekanisme pajak yang dilakukan oleh semua pejabat di kalangan gubernur hingga
kekaisaran.
Pada pertengahan akhir abad 14, praktik pencatatan transaksi keuangan di Genoa
berbentuk catatan atas laporan keuangan antar pemerintahan yang berkuasa dan rakyat.
Kemudian. proses pencatatan berkembang dalam proses perdagangan antarnegara. Pada saat
yang sama, gereja memasuki era peranan gereja dalam pemerintahan sehingga proses
administrasi pencatatan keuangan gereja telah dilakukan secara rapi. Orientasi politik yang
mendasari kebijakan administrasi berupa perlawanan kaum gereja terhadap kaum kapitalistik
yang berorientasi mencari keuntungan pribadi. Selanjutnya, pengaruh paham feodal
berkembang sebagai alur utama di dunia yang diikuti oleh praktik akuntansi sektor publik.

Pada awal abad 15, kekuatan perekonomian bergeser dari Italia ke Inggris dengan filosofi
ekonomi merkantalisme yang bertahan selama dua abad berikutnya. Sekolah mercantalism
membuat sistem  pemerintahan pusat berusaha mengendalikan dan mengatur semua tahap
perdagangan. Proses pelaporan dikembangkan lebih rinci terutama untuk informasi tenaga
kerja, metode produksi, tipe dan kualitas barang yang diproduksi, harga penjualan, dan
metode pemasaran. Pada akhir abad 18 terjadi perubahan mendasar dalam aturan bisnis.
Inisiatif individu menjadi lebih dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya sehingga muncul
revolusi industri di Inggris. Kejadian ini menunjukkan pengembangan akuntansi keuangan
dan biaya di perusahaan lebih dipicu oleh perkembangan praktik akuntansi sektor publik.

Pada saat itu, para pejabat pemerintah yang bertugas mengaudit juga memiliki tanggung
jawab administratif lain seperti sebagai penjaga mahkota, pengawas hutang berbunga, dan
sebagainya. Pada tahun 1832, komisi audit dibentuk yang bertugas melaporkan pengeluaran
dana kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Kedekatan para auditor dan para pejabat terbilang
amat erat yang terlihat dari berbagai bukti sejarah yang menunjukkan praktik dan tugas
akuntansi sektor publik.

Pada abad ke 21, praktik akuntansi semakin berkembang pesat yang ditandai dengan
munculnya bidang bidang akuntansi. Selain itu, perkembangan teknologi juga
menunjang sejarah akuntansi lengkap tentang sektor publik sehingga terbentuk akuntansi
berbasis aplikasi atau akuntansi berbasis komputerisasi. Akibatnya, terjadi peningkatan
kebutuhan di bidang akuntansi sektor publik yang didorong oleh otonomi daerah di Indonesia
sehingga berkembang pula akuntansi keuangan daerah. Itulah sekilas tentang sejarah
akuntansi sektor publik yang membuka wawasan kita tentang perkembangan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai