Anggota Kelompok :
1. Andini Sherara Lutfia (14205063)
2. Ade Rosma Khairunnisa (14205058)
3. Nurdiyati Akmala (14205095)
4. Nisa Siti Aisah (14205094)
5. Ayu Fitri Yanti (14205075)
Akibat atau kerugian dari menggunakan Metode Sanitary Landfill yaitu terdapat beberapa
kelemahan atau kerugian dalam metode ini, terutama jika tidak dioperasikan dengan benar.
Seperti : Pencemaran air, sampah-sampah , terutama bahan organik atau kimia sering
menghasilkan cairan yang dapat merembes ke dalam tanah dan bisa mencemari tanah dan air.
Gas metana yang keluar dari proses pembusukan sampah, jika tidak dialirkan dapat
menimbulkan bahaya ledakan seperti pernah terjadi di TPA Leuwigajah beberapa tahun yang
lalu yang menimbulkan korban jiwa .
Kedua yaitu Membutuhkan lahan yang luas dan hal ini sulit tersedia di kota-kota yang
sudah padat penduduknya Mendapat tentangan dari warga : masalah sosial yang timbul
karena lokasi TPA yang dulunya jauh dari lokasi pemukiman menjadi dekat akibat
berkembangnya pemukiman penduduk Butuh biaya transportasi yang mahal dan juga
menghasilkan polusi udara.
Jenis Sanitary landfill ini dibedakan atas metode atau cara peletakan sampah di atas lahan
:
1. Metode Lembah.
Diterapkan pada lahan yang berbentuk cekungan seperti tebing, jurang, atau bekas galian
tambang misalnya. Sampah disebarkan, dipadatkan oleh gilasan buldozer, lalu ditutupi tanah.
2. Metode Trench
Diterapkan pada lahan yang permukaan air tanah dangkalnya relatif dalam. Lahan dikupas
kemudian dilapisi geomembran dan/atau tanah liat yang rendah permeabilitasnya. Sampah
disebarkan lalu dipadatkan dengan buldozer. Tanah kupasan tadi bisa digunakan sebagai
tanah urug.
3. Metode Area
Diterapkan pada lahan yang relatif datar dan permukaan air tanah dangkalnya relatif
tinggi. Artinya, jarak dari permukaan tanah ke permukaan air tanah dangkal tersebut hanya
dua – tiga meter. Sampah dihamparkan di permukaan lahan, dipadatkan dengan cara digilas
buldozer lalu ditutup dengan tanah penutup setiap hari.
TPA sampah Manggar, di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, merupakan salah satu
wilayah yang telah menerapkan sanitary landfill, disitulah akhir dari perjalanan kotoran dan
limbah sisa konsumsi penduduk Balikpapan yang mencapai 400-500 ton per hari. TPA seluas
sekitar 9,1 hektare tersebut dikelola dengan menerapkan sistem "sanitary landfill", yakni
pemusnahan sampah dengan membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung,
memadatkannya, dan menimbunnya dengan tanah sehingga membuat kawasan di sekitar
tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.
Dalam konstruksi sanitary landfill, bagian dasar terdapat lapisan bahan kedap air yang
dilengkapi dengan pipa pengumpul dan penyalur air lindi yang terbentuk dari proses
penguraian sampah organik. Terdapat juga saluran penyalur gas untuk mengolah gas metan
yang dihasilkan dari proses degradasi limbah organik. Sistem sanitary landfill ini berguna
untuk mengurangi bau dari sampah yang mengalami pembusukan di dalam tanah. Teknik ini
juga menghambat terbuangnya gas metana ke udara yang menjadi sumber bau dari sampah
yang membusuk tersebut.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi TPA sampah Manggar di Kota Balikpapan
yang merupakan lokasi pengolahan sampah modern dengan menggunakan teknologi landfill.
Pemrosesan akhir sampah di TPA ini dinilai paling baik, hijau, dan tidak bau.
Sistem sanitary landfill dibangun dengan melakukan pelapisan pada lahan pembuangan
TPA. Lapisan pertama, di atas tanah asli yang telah dipadatkan dipasang lapisan kedap air
yang akan menahan kebocoran air lindi agar tidak mencemari tanah. Lapisan kedua berupa
karpet sintetis berserat kasar. Selanjutnya karpet sintetis itu dilapisi batu koral sebagai bahan
penyaring air lindi. Kemudian sampah ditumpuk, diratakan, dan ditimbun tanah pada setiap
ketinggian tanah 1-2 meter agar tidak dihinggapi lalat dan juga mencegah terjadinya
kebakaran dari gas metan yang dihasilkan sampah.
Sistem itu merupakan cara yang ideal memproses air lindi menjadi gas metana sehingga
membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah. Penerapan sistem
sanitary landfill di TPA sampah Manggar juga memerlukan biaya investasi dan operasional
yang relatif tidak tinggi. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp160 miliar untuk TPA
sampah Manggar.