Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Fotosintesis

Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas Mata Kuliah Struktur Dasar dan Fungsi
Tumbuhan

Dosen Pengampu:

Ulin Nuha, S.Pd. M.Pd.

OLEH:

Emelya Putry Wulandary (190210104008)

Meldi Putri Utami (190210104010)

Ila Kamilatun Nisa (190210104017)

STRUKTUR DASAR DAN FUNGSI TUMBUHAN


PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya makalah dengan judul
“Fotosintesis”. Kami selaku penulis menyampaikan terimakasih kepada seluruh Tim anggota
kelompok yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami sampaikan
terimakasih juga kepada Ibu Ulin NUha S. Pd, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam penulisan makalah ini sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Struktur Dasar dan Fungsi Tumbuhan. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Jember, Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KataPengantar .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Fotosintesis ........................................................................................... 2
2.2 Pigmen dan Struktur Piranti Fotosintesis ................................................................ 2
2.3 Proses-proses Reaksi Terang dan Reaksi Gelap ..................................................... 3
2.4 Perbedaan Fosforilasi Siklik dan Fosforilasi non-siklik ......................................... 4
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 7
3.2 Saran ...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar kata fotosintesis.
Fotosintesis merupakan sebuah proses yang penting bagi kelangsungan hidup makhluk
yang ada di bumi. Fotosintesis sendiri merupakan proses pembentukan molekul-molekul
makanan yang kompleks, dan memiliki berenergi tinggi dari komponen-komponen yang
lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan
menggunakan keberadaan energi cahaya.
Fotosintesis sendiri adalah reaksi endergonik utama dalam kehidupan atau sebuah
proses menaiki Bukit dimana molekul-molekul berenergi rendah seperti karbondioksida
dan air berinteraksi untuk membentuk karbohidrat berenergi tinggi dan pada akhirnya
lipid dan protein. Adapun pada dasarnya proses-proses yang terjadi pada saat fotosintesis
yang ada pada tumbuhan sangatlah rumit dan membutuhkan komponen-komponen yang
sangat beragam. Maka dari itu, penting bagi kita mempelajari fotosintesis, agar dapat
mengetahui lebih dalam lagi mengenai hal-hal yang berkaitan dengannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari fotosintesis?
1.2.2 Bagaimana pigmen dan struktur piranti yang ada pada proses fotosintesis?
1.2.3 Bagaimana proses yang terjadi pada reaksi gelap dan reaksi terang dalam
fotosintesis?
1.2.4 Apa perbedaan dari Fosforilasi Siklik dan Fosforilasi non-siklik dalam fotosintesis?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mampu memahami pengertian fotosintesis.
1.3.2 Mampu memahami pigmen dan struktur piranti yang ada pada proses fotosintesis.
1.3.3 Mampu memahami proses yang terjadi pada reaksi gelap dan reaksi terang dalam
fotosintesis.
1.3.4 Mampu memahami perbedaan dari Fosforilasi Siklik dan Fosforilasi non-siklik
dalam fotosintesis.

1
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fotosintesis


Fotosintesis merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan yang
kompleks, dan memiliki berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih
sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan menggunakan
keberadaan energi cahaya. Dalam proses fotosintesis, paket satuan cahaya ditangkap
oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik, elektron-elektron di dalam molekul pigmen
tersebut di eksitasi oleh foton-foton yang diserap dan electron-elektron yang tereksitasi
itu pun akhirnya akan membebaskan energi ke dalam sel saat elektron-elektron itu
kembali ke keadaan tereksitasi titik banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi
karbondioksida menjadi karbohidrat.
Fotosintesis adalah reaksi endergonik utama dalam kehidupan atau sebuah proses
menaiki Bukit dimana molekul-molekul berenergi rendah seperti karbondioksida dan air
berinteraksi untuk membentuk karbohidrat berenergi tinggi dan pada akhirnya lipid dan
protein. Reaksi fotosintesis pada dasarnya merupakan pembalikan dari respirasi seluler
yang merupakan proses eksergonik proses fotosintesis tersusun atas rangkaian jalur
metabolik rumit yang dapat dirangkum sebagai berikut tahapan reaksi tergantung cahaya
menghasilkan NADPH dan ATP yang kemudian digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi karbohidrat melalui reaksi gelap reaksi terang memerlukan cahaya hanya untuk
satu dari 2 tahapan reaksi tersebut.
2.2 Pigmen dan Struktur Piranti Fotosintesis
Klorofil a, klorofil b, bakterioklorofil a dan bakterioklorofil b adalah zat pigmen
utama dalam proses fotosintesis. Hal itu dikarenakan pigmen tersebut menjadi pusat
reaksi tempat berlangsungnya fotooksidasi. Klorofil tersusun dari tetrapirol yang di
subtitusi, dimana komponen nitrogennya memegang satu ion magnesium. Klorofil
adalah senyawa poliena yang tersusun dari rangkaian ikatan tunggal dan ikatan rangkap
yang berselang seling. Ketika terjadi penyerapan foton dari sinar tampak maka akan
menyebabkan transisi dari electron-elektron dalam orbital nya.
Klorofil merupakan piranti yang sangat efisien untuk menangkap energi cahaya
dan mengubahnya menjadi energi kimia. Senyawa pigmen yang lain seperti karotenoid
(β karoten dan kerabatnya) dan fikobilin (fikosianobilin dan fikoeritrobilin) juga sangat
berperan dalam proses memanen energi dari cahaya untuk fotosintesis (Raharjo, 2018).

2
2.3 Proses-proses Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
Menurut Naomi et al. (2018) bahwa proses fotosintesis yang terjadi di
kloroplas terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap
(tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi di
membrane tilakoid. Reaksi gelap terjadi di stroma. Reaksi gelap adalah perubahan
karbon dioksida menjadi glukosa
1. Reaksi Terang
Menurut Liina (2018) bahwa reaksi terang merupakan fase fotokimia
fotosintesis di mana energi radiasi diubah menjadi energi kimia. Selama reaksi
terang, terjadi pemecahan molekul air yang melepaskan oksigen dan menyediakan
elektron untuk reduksi NADP menjadi NADPH + . Reaksi terang juga
menyediakan energi untuk sintesis ATP. Reaksi terang memerlukan energi cahaya
matahari untuk menghasilkan ATP dan NADPH. Menurut Pertamawati (2010)
bahwasanyan reaksi terang menghasilkan ATP dan reduksi NADP . Reaksi ini
memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena.
Menurut Pertamawati (2010) bahwa reaksi terang terjadi di dalam daun,
dimana cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat
reaksi. Dimana tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai
pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I terdiri
dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700
nanometer, sedangkan fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron. Energi dari elektron digunakan untuk fotofosforilasi yang
menghasilkan ATP, yaitu satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini
menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus
segera diganti. Pada tumbuhan kekurangan elektron dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air adalah
elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air,
bukan dari karbon dioksida. Pada saat yang bersamaan dengan ionisasi fotosistem II,
cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer

3
sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH
(Pertamawati, 2010).

2. Reaksi Gelap
Menurut Pertamawati (2010) bahwasanya pada reaksi gelap ATP dan NADPH
yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada
tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon
dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa).
Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya
sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya)
Menurut Fried & Hadenemos. (2005: 70) bahwa komponen-komponen reaksi
tersebut ditemukan stroma kloroplas. Hal ini dikarena C merupakan senyawa yang
tidak memerlukan banyak energi, konversi menjadikan karbohidrat kaya energi yang
melibatkan loncatan yang luar biasa pada tangga energi. Hal tersebutlah bisa
dilakukan melalui serangkaian langkah rumit yang melibatkan energi dalam jumlah
kecil.
Pada reaksi awal melibatkan penyatuan C dengan sebuah senyawa 5-karbon
yang disebut ribulosa bifosfat (ribulose biphosphate, RuBP). Sebuah senyawa 6-
karbon yang masih belum diketahui kemungkinan terbentuk dan pecah menjadi dua
molekul senyawa 3-karbon asam fosfogliserat (PGA). Setiap molekul PGA
kemudian direduksi menjadi fosfogliseraldehida (PGAL) yang mengandung sangat
banyak energi. PGAL yaitu gula yang sesungguhnya, yang merupakan produk stabil
pertama dari fotosintesis. Pada setiap enam molekul PGAL yang dihasilkan, lima
molekul akan digunakan untuk membentuk RuBP baru sehingga C , dapat terus-
menerus diikat dan dikonversi secara tak langsung menjadi PGAL. Walaupun
molekul PGAL yang tersisa dapat diubah menjadi glukosa melalui pembalikan jalur
glikolitik. PGAL disimpan dalam bentuk disakarida seperti sukrosa atau pati di
tempat berlangsungnya aktivitas fotosintesis. Sel tumbuhan juga dapat mengkonversi
PGAL menjadi lipid dan protein yang dibutuhkannya.

2.4 Perbedaan Fosforilasi Siklik dan Fosforilasi Non-siklik


Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia melalui du acara. Cara pertama
yaitu membentuk sebuah siklus (reaksi siklik), yaitu elektron Kembali ke pusat reaksi

4
asalnya, dan cara kedua yaitu tidak membentuk sikluk (reaksi nonsiklik). Kedua cara
aliran tersebut dihasilkan dalam proses fosforilasi (ADP + P → atp) sehingga dinamakan
fotofosforilasi siklik dan non siklik
1. Fotofosforilasi siklik
Hanya fotosistem 1 yang bekerja selama fotofosforilasi siklik. Energi cahaya
diabsorpsi oleh pigmen antenna dan disalurkan ke dalam pusat reaksi P700.
Fotoeksitasi elektron yang berasal dari P700 diteruskan ke suatu akseptor elektron
kemudian dipancarkan lagi ke sistem transpor elektron yang mengembalikan
elektron ke pusat reaksi yang sama (P700). Molekul ATP disintesis sebagai hasil dari
perjalanan siklus elektron tersebut.
2. Fotofosforilasi nonsiklik
Fotoeksitasi elektron dalam fotofosforilasi nonsiklik mengalir di sepanjang
garis lurus. Elektron ditranspor mulai dari air, melelui sejumlah molekul, dan
akhirnya ke NADP+ untuk membentuk NADPH. hasil transpor di antara molekul
molekul juga berupa ATP.
Seperti halnya fotofosforilasi siklik, aliran elektron non siklik dimulai Ketika
energi cahaya diabsorpsi oleh pigmen fotosentik. Fotosistem I dan II berperan dalam
aliran nonsiklik dan keduanya diaktivasi secara terus menerus. Energi yang
diabsorpsi oleh fotosistem II didorong kepusat reaksi P680 sehingga mendorong dua
elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berenergi tersebut diteruskan
ke molekul akseptor elektron fotosistem II. Oksidasi di pusat reaksi P680 sangat kuat
terhadap elektron. Daya Tarik tersebut menarik satu elektron dari masing-masing
atom hydrogen molekul air sehingga air terpisah. Proses itu disebut fotolisis.
Kelompokm elektron berenergi yang dilepaskan dari P680 ke akseptor diputar
lagi ke sistem transport elektron. Elektro tersebut dikirim ke pusat rekasi P700
fotosistem I, lalu cahaya yang diterima diabsorpsi oleh fotosistem I. Elektron yang
diaktifkan oleh P700 ditranspor ke sebuah akseptor elektron, hal tersebut
mengakibatkan kekosonga dua elektron di dalam pusat reaksi oksidasi P700.
Elektron yang bergerak dari P680 fotosistem II akan mengisi kekosongan tersebut.
Moleku; akseptor elektron fotosistem I menerima elektron berenergi dari P700
kemudian diteruskan ke rantai transport yang lain. Molekul terakhir di dalam rantai
akan memancarkan elektrok NADP+ untuk membentuk NADPH. Berikut ini
merupakan ringkasan fotofosforilasi siklik dan nonsiklik

5
Siklik Nonsiklik
Cahaya diabsorpsi oleh pigmen di Cahaya diabsorpsi oleh pigmen di
dalam FS I. dalam FS I dan FS II
Elektron berenergi berasal dari P700 Electron berenergi berasal dari P680
diteruskan ke suatu ekseptor elektron FS II dan P700 FS I
Electron berenergi dipancarkan melalui Fotolisis terhadap air mengisi
sistem transpor electron dan kekosongan electron di dalam P680,
dikembalikan ke pusat reaksi P700 proton dan oksigen dilepaskan
ATP diperbarui oleh kemiosmosis Akseptor electron berenergi
sebagi hasil dari aliran electron siklik meneruskan electron berenergi ke
sistem transport electron yang
memancarkannya ke pusat reaksi P700
FS I
Akseptor electron untuk P700
meneruskan akseptor electron
berenergi ke rantai transpor electron
yang lain dan memutar NADPH’
membentuk NADPH,
ATP diperbatui oleh kemiosmosis
sebagi hasil dari aliran electron non
siklik serta melepaskan proton hasil
fotolisis

6
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.1.1 Fotosintesis merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan
yang kompleks, dan memiliki berenergi tinggi dari komponen-komponen
yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya
dengan menggunakan keberadaan energi cahaya.
1.1.2 Klorofil a, klorofil b, bakterioklorofil a dan bakterioklorofil b adalah zat
pigmen utama dalam proses fotosintesis. Hal itu dikarenakan pigmen
tersebut menjadi pusat reaksi tempat berlangsungnya fotooksidasi. Klorofil
tersusun dari tetrapirol yang di subtitusi, dimana komponen nitrogennya
memegang satu ion magnesium. Klorofil adalah senyawa poliena yang
tersusun dari rangkaian ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berselang
seling.
1.1.3 Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi
terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi di membrane
tilakoid. Reaksi gelap terjadi di stroma. Reaksi gelap adalah perubahan
karbon dioksida menjadi glukosa
1.1.4 Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia melalui du acara. Cara
pertama yaitu membentuk sebuah siklus (reaksi siklik), yaitu elektron
Kembali ke pusat reaksi asalnya, dan cara kedua yaitu tidak membentuk
sikluk (reaksi nonsiklik). Kedua cara aliran tersebut dihasilkan dalam
proses fosforilasi (ADP + P → atp) sehingga dinamakan fotofosforilasi
siklik dan non siklik
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami jelaskan perihal materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
makalah ini, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah. Oleh karena itu, penulis berharap para
pembaca memberikan kritik dan saran agar penyusunan makalah berikutnya
menjadi lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fried, G. H. dan G. J. Hadenemos. 2005. Schaun's Outlines Biologi. Jakarta: Erlangga.


Liina, A. S .A., D. E. Pitorini, S. Salma, S. K. Nisa, dan B. A. Prayitno. 2018. Profil
Miskonsepsi Siswa Kelas X di Sebuah SMA Swasta di Karanganyar. Jurnal
Pendidikan. (3)2: 68-73.
Naomi, A., J. Pertiwi, P. A. Permatasari, S. N. Dini, dan A. Saefullah. 2018. Keefektifan
Spektrum Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata).
Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika. 4(2): 93-102.
Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang
(Solanum Tuberosum L.) dalam Lingkungan Fotoautotrof secara Invitro. Jurnal Sains
dan Teknologi Indonesia. 12(1): 31-37.
Raharjo, S. 2018. Kerusakan Osidatif pada Makanan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai