Nim : 170210104094 Kelas : A ANALISIS ARTIKEL DARI JURNAL INTERNASIONAL
Penulis, Tahun, Tujuan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian
Judul, Sumber Scientif (Nama Jirnal, ic Level Text)
Lita Novilia. Laporan Mengetahui Koloid merupakan Desain Berdasarkan hasil
Srini M. Iskandar. Peneliti efektivitas salah satu mata eksperimental penelitian dan Fauziatul Fajaroh. an modul colloid pelajaran kimia yang dalam pembahasan dapat 2016. berdasarkan diajarkan di sekolah penelitian ini disimpulkan EFEKTIVITAS pendekatan menengah. adalah one bahwa Modul MODUL petunjuk Kompetensi dasar group Koloid berbasis COLLOID inkuiri topik Koloid adalah pretest-posttest inkuiri terbimbing BERDASARKA untuk menganalisis peran (Creswell, yang N meningkatkan koloid dalam 2012) dikembangkan PENDEKATAN hasil belajar kehidupan dalam penelitian PETUNJUK kognitif siswa berdasarkan efektif untuk INQUIRY karakteristiknya meningkatkan UNTUK (Kementerian hasil MENINGKATK Pendidikan dan belajar kognitif AN HASIL Kebudayaan siswa. Hal BELAJAR [Kemendikbud, 2013) tersebut KOGNITIF Hasil belajar ditunjukkan oleh: SISWA. Jurnal merupakan hasil yang 1) peningkatan Pendidikan dicapai siswa setelah nilai pretest ke Internasional Vol. melalui suatu proses posttest dengan 9 No. 1, Agustus pembelajaran peningkatan nilai 2016, hlm.17-23 (Arikunto, 2012). 45,00 dan Sukmadinata (2010) ketuntasan mengatakan bahwa kognitif hasil belajar siswa.93,94%; 2) merupakan Sampel yang perwujudan dari dipasangkan t- potensi kecakapan Hasil analisis uji atau kapabilitas menunjukkan -t (- seseorang. Oleh 38,525) lebih karena itu, hasil rendah dari -t belajar merupakan kritis (-2.037), hasil yang diperoleh sehingga terdapat siswa dalam suatu perbedaan yang proses pembelajaran signifikan antara sebagai wujud dari pretes kognitif kemampuan siswa. dan postes setelah Hasil belajar dibagi menggunakan menjadi hasil belajar modul koloid, dan kognitif, hasil belajar 3) perolehan skor afektif, dan hasil pretest dan belajar psikomotor posttest untuk (Anderson et keterampilan al.,2001). Hasil belajar kognitif siswa kognitif meliputi sebesar 0,680, kemampuan yang atau berada pada berkaitan dengan kategori sedang. lingkungan yang terdiri dari mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi. Cara alternatif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis investigasi seperti inkuiri terbimbing (Maikristina et al., 2013; Wahyudin et al., 2009; Vlassi & Karaliota, 2013). Inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis metode pengajaran induktif, yang dimulai dengan aplikasi untuk membangun teori (Prince & Felder, 2006). Prince & Felder (2006) lebih lanjut menyatakan bahwa metode induktif seperti inkuiri terbimbing, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek lebih efektif daripada metode deduktif tradisional untuk mencapai berbagai hasil pembelajaran, di mana inkuiri terbimbing lebih efisien untuk mempelajari tugas- tugas baru dan mentransfer keterampilan yang dipelajari. Penelitian Vlassi & Karaliota (2013) menunjukkan bahwa dengan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, nilai posttest siswa lebih besar dari pada pretestnya. Sund & Trowbridge (1973) menjelaskanbahwa inkuiri adalah suatu proses untuk mendefinisikan dan menyelidiki masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan dari masalah. Qing & Yan (2010) menjelaskan komponen pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yaitu definisi masalah, hipotesis, perencanaan dan pelaksanaan eksperimen, observasi fenomena, serta pengorganisasian dan analisis data. Modul merupakan bahan pembelajaran yang dapat mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan belajar secara tepat sesuai dengan keinginan siswa (Mbulu, 2001). Setyosari (1991) mengatakan manfaat penggunaan modul dalam pembelajaran adalah motivasi siswa dapat meningkat, tugas siswa dapat diidentifikasi dengan cepat, hasil belajar siswa dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa, serta lebih efektif dan efisien dalam pembelajaran. Di sisi lain, penggunaan modul dalam pembelajaran memiliki beberapa kekurangan, antara lain siswa menjadi jauh dan keterampilan sosial siswa tidak terlatih. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran kimia khususnya pada materi Koloid sangat bergantung pada isi modul dan cara guru mengajarkan materi Koloid dengan menggunakan modul. Pembelajaran kimia berbasis modul inkuiri terbimbing terbukti mampu meningkatkan hasil belajar. Munawaroh (2013) melaporkan hal itu 89,3% siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal atau nilai kelulusan setelah menggunakan modul inkuiri terbimbing topik gaya antarmolekul. Fatmawati (2013) mengatakan 84,6% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal, dengan aspek kognitif 83,3%, aspek afektif 82,3%, dan psikomotorik 83,8% setelah menggunakan modul inkuiri terbimbing mata pelajaran elektrokimia.